Frangipani Flower Lovely Little Garden: Uang Kas Keluarga
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Selasa, 14 Februari 2012

Uang Kas Keluarga

*** Suatu sore, aku mengajak anak-anak bincang-bincang dikamarku. Dimulai dengan sapaan-sapaan segar, bercanda ala keluarga kami. Membuat suasana terasa nyaman. Lalu aku mulai mengutarakan tujuan utamaku mengumpulkan mereka.
"Bunda mau mengusulkan sesuatu, dan minta pendapat kalian..."
"Usul apa Bun...? tanya Astri sementara yang lain diam tapi menunggu kalimatku selanjutnya.
"Bagaimana menurut kalian kalau kita membuat uang kas keluarga...", sambil berkata aku perhatikan muka anak-anakku satu persatu. Ada yang mengrenyitkan dahi, ada yang tertawa, dan keluarlah pertanyaan... "Untuk apa Bun..?"

"Begini nak.... Uang kas keluarga itu kita isi bersama, kalian sisihkan uang jajan kalian untuk uang kas. Luthfan dan Astri karena uang jajannya mingguan, ya isi secara mingguan juga. Hilman karena uang jajannya harian ya isinya harian juga. Tapi jumlahnya sudah ditentukan. Atau kalau kalian mau atur yang membuat kalian lebih nyaman ya terserah. Pokoknya dalam satu minggu lunas. Ayah sama bunda juga ngisi... Tentunya dengan jumlah yang lebih banyak dari pada kalian. Gimana usul bunda ini...?"
"Emangnya mau dipakai buat apa Bun uang kasnya..." tanya Luthfan
"Namanya juga uang kas keluarga... ya tentunya untuk kepentingan yang dimanfaatkan bersama. Seperti membayar modem, atau dikumpulkan untuk beli printer misalnya... Nanti tiap bulan kita sisihkan 2,5% buat kita sedekahkan. Jadi kalian belajar menanggung bersama kepentingan bersama, belajar menyisihkan uang atau mengatur keuangan, juga melatih bersedekah. Untuk sedekah bisa gantian mengusulkan akan diberikan kepada siapa. Siapa tahu kalian pernah melihat atau bertemu orang atau teman yang memang membutuhkan."
Hampir serempak mereka menjawab... "Oke Bunda... Setuju... "
Astri menanggapi lebih lanjut,"Langsung potong aja uang jajanku kalau bunda ngasih hari senin. Jadi langsung lunas khan...?" Dan Luthfan pun mengiyakan tanggapan Astri. Sementara Hilman akan mencicil secara harian. Alhamdulillah... tanggapan positif dari mereka semoga menghasilkan kebaikan.

Sampai saat ini sudah 6 bulan berjalan. Dan mereka tetap disiplin dengan uang kas keluarga ini. Yang tak aku sangka justru Hilman yang semangat banget. Dia selalu melunasi lebih awal. Tidak lagi mencicil harian.  Bahkan mendapat uang dari eyangnya langsung disisihkannya untuk membayar kas keluarga. Luthfan dan Astri juga tak pernah terlewat membayar. Dan sudah beberapa keperluan keluarga bisa kami selesaikan menggunakannya. Anak-anak sudah merasakan manfaat dengan adanya uang kas itu. Ternyata anak-anak bisa diajak kerja sama dan tanggung jawab dengan kewajibannya. Sekali lagi berucap syukur Alhamdulillah.

Jangan sekalipun pernah meremehkan kemapuan anak-anak. Mereka sering melakukan hal-hal yang sering membuat kita takjub.



12 komentar:

  1. Aku usul Bund, gimana uang kasnya buat naik haji bersama keluarga aja :)
    Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip..sip...usul yang bagus.
      Lebih terarah yaaa... Insya Allah diridhoi... Makasih usulnya mas....

      Hapus
  2. Wow dari hal kecil jadi anak lebih disiplin yaa :D
    Kalau niar itu nabung di celengan kecil, masukin duit2 yang receh gitu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tabungan pribadi anak2 lain lagi Niar. Mereka juga menyisihkan untuk itu. Uang kas ini betul2 dipakai utk keperluan bersama.

      Hapus
  3. Saya hanya bilang siapa dulu bundanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang hebat Allah yang selalu memberikan petunjuk kpd kami mas... Bersyukur anak2 bisa dinasehati dan diajak diskusi. Walaupun mereka tetaplah anak2 dgn khasnya dan permasalahannya.

      Hapus
  4. Alhamdulillah..dapat lagi pelajaran bagus di sini.. Trims ya Jeng..
    Oya, usul di komen pertama bagus tuh...pasti tambah semangat ngisi kasnya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali mbak... Senang bisa berbagi... semoga bermanfaat.

      Usul untuk naik haji memang ide bagus banget yaaa...

      Hapus
  5. waaah bagus juga yah ngajarin anak kayagitu ....
    keren semangat anak-anaknya bund :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren mas...asal sabar saja menjadi teman buat mereka, maka mereka akan lebih mudah kita arahkan. Yuuk semangat juga....

      Hapus
  6. baru bisa berkunjung nih bun, padahal sering papasan ya didunia maya hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... sambil papasan udah saling senyum ya padahal...
      makasih ya atas kunjungannya...

      Hapus