Frangipani Flower Lovely Little Garden: Pupuk Cinta
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 11 Maret 2012

Pupuk Cinta

*** Badminton.... Olah raga ini sekarang sedang populer di dalam keluargaku. Sedang hangat-hangatnya menjadi topik perbincangan dan bercandaan antara ayah, bunda dan anak-anak. Walau badminton sudah sejak lama menjadi hobby ayah, dan si sulung, tapi belum pernah menjadi topik yang sehangat sekarang. Kalau sekarang tepak tepok di dalam rumah, kock nyangkut di atas lemari, mengganti senar raket, dan lain-lain tentang badminton, terus saja menjadi utama diperbincangkan. Bahkan yang lebih seru lagi... tiap hari sabtu sore ayah menyewa lapangan khusus buat kami sekeluarga. Jadilah hari Sabtu sore sebagai Hari Badminton Keluarga.


Aku pribadi menikmati setiap moment yang terjadi pada hari-hari kami. Badminton adalah hal yang tiba-tiba bisa lebih menghangatkan keluarga kami. Lihatlah Hilman... Dia bermain dengan tangan kidal, semangatnya sedang tinggi-tingginya. Dia menjadi semakin dekat dengan ayah, sebab dia maunya belajar badminton sama ayah. Mungkin dimatanya ayah jago badminton. Kalau si sulung memang sejak lama menyukai olah raga ini. Permainannya cukup baik. Dia mungkin tidak puas bermain bersama saudara-saudaranya yang belum bisa bermain dengan benar, tapi toh dia terlihat riang juga di lapangan. Astri masih malu-malu dan suka geli sendiri dengan kesalahan-kesalahan yang dibuatnya sewaktu bermain.Lumayan bisa buat bercanda di lapangan. Dan aku... tak jauh berbeda dengan Astri... sekedar penggembira. Hehehehe.... Tapi seru... Sabtu sore sekarang jadi seru.... Menjadi moment indah keluarga.


Alhamdulillah Allah memberi jalan kepada kami untuk lebih saling mengutarakan kasih sayang dengan cara yang baru. Sesuatu yang baru dalam perwujudan kasih sayang bagaikan pupuk yang bisa menyuburkan cinta. Membuat cinta menjadi semakin terasa indah. Badminton hanya salah satu sarana. Banyak cara lain yang bisa dilakukan. Yang membutuhkan pupuk dalam cinta bukan saja antara kita dengan pasangan, tapi juga dengan anak-anak, saudara-saudara, dan teman-teman.  Tapi sebaiknya sebelum memikirkan bagaimana memupuk kasih sayang di luar rumah, dahulukan untuk keluarga (pasangan dan anak-anak). Hubungan suami/istri, apalagi yang sudah bertahun-tahun menjalani rumah tangga, sering ada hal-hal yang bisa menimbulkan kegelisahan hati, kekecewaan, kebosanan..... Sehingga butuh pencerahan, pembuktian, pengutaraan, suasana baru yang bisa menggairahkannya lagi. Pun demikian dengan anak-anak... Beban sekolahnya, hubungan pergaulannya bahkan kekecewaannya kepada orang tua perlu refreshing. Mereka juga butuh pupuk untuk menyuburkan rasa cintanya. Anak-anak selalu mencari dan mengharap kebahagiaan dan kedamaian dari orang tuanya. Mereka memperhatikan sosok orang tuanya. Maka berilah pupuk itu untuk mereka. Agar mereka tidak mencari di luar rumah. Kalau sampai mereka mencari diluar rumah, bukannya mendapat pupuk malah racun yang mereka dapat. Na'udzubillahiminjalik....


Cara-cara yang dilakukan pun tidak perlu yang membutuhkan biaya besar. Setiap kita pasti punya cara yang berbeda-beda. Mungkin awalnya ada salah satu dari anggota keluarga yang merasa terpaksa mengikutinya, sebab mungkin tidak sesuai dengan minat dan keinginannya. Tapi dengan ajakan dan seruan yang lemah lembut, pasti akhirnya dapat menikmati keindahan suasanya. Sebab pada dasarnya diapun membutuhkan pupuk itu. Insya Allah.......


Coba deehhh... It's Work... Trust me...

20 komentar:

  1. Banyak cara untuk kumpul bareng dan tak perlu biaya banyak ya jeng.
    Piknik tak harus ke mall atau keluar negeri (kecuali kita dikejar-kejar duit)

    Kehangatan keluarga memang harus selalu harus dijaga agar tak mlempem dan membosankan.

    Ciamik artikelnya.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. waduuhh.... kecualinya itu lhoo pakde... *mupeng*
      Ya begitulah pakde.... kami memang seneng banget cari2 sesuatu yang murah meriah... *belum dikejar-duit soalnya*

      Hapus
  2. Asiik..Boleh ikutan ga Bun..
    *sembari bawa raket dan kok*

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh...boleh... sewa lapangannya gantian Nchie yang bayar ya... heheeee...

      Hapus
  3. Wah saya di rumah malah kumpul sama "line" badminton Bun, meski tidak jago saya sering nimbrung bermain dengan adik² dan ponakan saya.,.lumyanlah bisa bercanda dan tertawa lepas..kapan² main bareng yuk Bun hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. yuk..yuuuk... pokonya asal bisa tepak tepok ajalah... Saya jago banget pakai raket nyamuk... plethak plethek.... qiqiqi...

      Hapus
  4. wah..., setuju sekali, hendaknya kita yang memberi pupuk, agar tidak mencarinya di luaran sana....

    BalasHapus
    Balasan
    1. apapun bentuknya... kalau didasari kebersamaan pasti asyiikk... Jadiii...kapan kita sparing... *ealaahhh gaya nantangin...

      Hapus
  5. selagi keluarga sehat, aktivitas atau kebersamaan dalam bentuk apapun akan menjadi sesuatu yang menyenangkan, Bunda. Apalagi Olahraga minton ini, membuat tubuh sehat. .. :lol:

    Salam Senyuum. . . ^_*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yo'i Idah... booking tiap sabtu sore cuma buat sekeluarga aja... berasa yang punya hall gituuu... Mau gaya apa aja dilapangan ya suka2 kita aja... Tapi kalau ayah dan si sulung yang main berasa nonton Taufik Hidayat lawan Lin Dan... hehehe... pada jago2...

      Hapus
  6. pesan semuanya ya, bunda..hehehe..dari stroberi rame rasanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahh...kalau borongan bisa dapat kortingan... hehehe... *biasa belanja di Tanah Abang*

      Hapus
  7. sama bundaaa....
    anak dan suamiku juga seneng main badminton
    dan aq sekali-kali ikut nimbrung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru juga ya bisa ikut nimbrung kegiatan anak dan suami. Jadi kita bisa ngerti kondisinya. Suami juga merasa kalau kita bisa diajak asyik... dan itu pasti amat berarti buat dia....

      Hapus
  8. Bisa jadi mendapatkan piala nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wuuiihh... masih jauh tuh mas kalau sampai dapat piala... hehehe... cuma biar keringetan ama ketawa2 aja... Ayah dan si sulung juga paling baru ikutan turnamen2 kecil aja kok... Yang penting hobi tersalur...
      salam ya mas...

      Hapus
  9. Subhanallah.. cara mendidik putra-putri yang baik mbak
    sederhana tp tidak mengurangi bobot kwalitasnya
    memang putra-putrinya yg mulai menginjak masa remaja perlu pendekatan yg bisa membuat mereka merasa enjoy dan merasa di orangkan.

    pelajaran yang bagus mbak, semoga menjadi keluarga samara.
    dan Alloh selalu melindungi keluarganya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Insya Allah.
      Dalam keterbatasan yang kami miliki sebagai orang tua, kami tetap ingin mengajak anak2 untuk bisa mensyukuri segala sesuatu yang Allah berikan. Sekecil apapun itu kalau kita mampu mensyukurinya akan menjadi berkah yang nikmat...
      Makasih...

      Hapus
  10. Subhanallah.. indahnye kebersamaan..
    Bisa dibayangin kehangatan keluarganye bunda :)
    Nay ikutan bunda aje akh.. jadi penggembira :D #uhuii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh sini Nay... tapi bawa raket ndiri yaak... Pasti makin meriah kalau ada Nay...

      Hapus