Frangipani Flower Lovely Little Garden: Maafkan Aku, Anakku...
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Kamis, 29 Maret 2012

Maafkan Aku, Anakku...


Pernahkah kau ada di ruangan hati seperti ini...? Saat tak kau mengerti apa yang sesungguhnya kau rasakan. Ketika perasaan begitu berkecamuk tak beraturan. Bercampur baur tak tahu menterjemahkannya.  Dan tanpa tertahan pipimu hangat oleh air mata yang begitu saja mengalir. Tiba-tiba hati bagai ditumpuk oleh puluhan batu besar... begitu sempit dan menyesakkan...

Itulah yang aku rasakan saat mendengar ucapanmu, anakku.  Walau kau ucapkan dengan lirih, tanpa emosi. Kau rangkaikan kata-kata yang mewakili perasaanmu saat ini. Tuturan kalimatmu perlahan-lahan merasuk kehatiku. Kegalauanmu seketika berpindah ke hatiku. Usapan tanganku pada rambut hitammu seolah tak dapat menenangkan hatimu. Begitu kuat kekecewaan tertangkap pada sikapmu. Sebab tak terhitung berapa kalimatku mencoba memulihkan galaumu, namun kau tak bergeming dengan sedihmu. Sampai kau akhirnya tertidur... membawa rasa galaumu ke dalam lelapmu. Dengan helaan nafas panjang akhirnya aku meninggalkanmu.  Tidurlah nak... Semoga saat terjaga nanti, kau sudah lebih tenang.

Mataku berkedip-kedip menatap langit kamar. Merenung dan mencoba memahami hal yang kau rasakan. Membayangkan andai aku ada diposisimu. Agar aku bisa lebih mengerti mengapa rasa itu bisa muncul pada dirimu.  Remaja mewarnaimu. Aku mengerti masa peralihan selalu membutuhkan penyesuaian. Mungkin aku yang belum mampu membimbingmu dengan benar. Sepertinya aku yang belum cukup membekalimu dengan kekuatan hati, dengan bagaimana bersyukur yang sesungguhnya. Begitu banyak serangan dari luar sana, dan kau harus menghadapi serangan itu dengan senjata yang kuat. Dan ibumu belum mengisi amunisi senjatamu dengan penuh, hingga kelabilan yang akhirnya mendominasimu. Maafkan aku, anakku. Atas kekurangan yang aku miliki. Atas kewajiban yang aku lalaikan. Atas hak mu yang belum aku penuhi. Namun anakku... jangan kau minta sesuatu yang berada di luar kemampuanku.... Bersyukurlah pada Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang kita miliki saat ini. Aku, ibumu... amat mencintai dan menyayangimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar