Frangipani Flower Lovely Little Garden: Nyaris Kehilangan
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 22 Juli 2012

Nyaris Kehilangan




Membaca sebuah postingan tentang modus penipuan yang semakin marak dan beragam, aku jadi teringat akan pengalamanku. Hampir saja kejadian. Alhamdulillah Allah masih melindungi. Begini ceritanya.


Tiin... Tiiiin.....!
Seperti biasa aku membunyikan klakson motorku bila sampai di depan rumah. Dan dari arah dalam mbak Enah (asisten rumah tanggaku) berlari keluar rumah untuk membukakan pintu gerbang. Tapi kali ini ada yang berbeda dari biasanya, pakaiannya rapi seperti kalau mau pergi dan ditangannya menenteng tas plastik agak besar. Belum sempat aku bertanya, dia sudah memberondongku dengan seruan,
"Untung ibu pulang, aku pinjam motornya sebentar bu...! Cepet bu..!"

"Lho... kamu mau kemana? Kok buru-buru gitu. Ada apa Enah...?" tanyaku heran dengan ketergesaan Enah. Enah memang bisa naik motor, aku biasa menyuruhnya belanja atau untuk keperluan lain. Tapi kali ini aku tidak mengerti mengapa Enah begitu terburu-buru. Sambil mau mengambil alih motorku dia menjawab,

"Aku ditunggu teman bapak di jalan depan komplek, bu."

"Teman bapak...? Teman bapak yang mana...? Siapa..? Kok bapak ga bilang apa-apa sama ibu?"

"Tadi bapak telepon aku, bu. Katanya aku disuruh antar laptop ini ke pak Irwan. Pak Irwannya nunggu di depan komplek, katanya buru-buru mau dipakai bapak, penting"

Walah....!! Aku langsung mencurigai sesuatu. Pasti Enah ditipu seseorang. Modus baru nih... Atau jangan-jangan modus lama tapi aku belum pernah tahu. Maka aku menenangkan Enah, dan mengajaknya masuk ke rumah.

"Coba kamu ceritakan deh.... Ibu curiga kamu ditipu. Sebab bapak ngga bilang apa-apa sama ibu. Biasanya kalau bapak ada perlu urusan rumah, pasti sms atau telepon ibu dari kantor."

"Ditipu...? Masak sih bu... Tadi itu bapak yang telepon kok."

"Yakin kamu itu suara bapak?"

"Emang beda sih bu, bicaranya buru-buru, jadi aku pikir karena buru-buru atau pakai HP suaranya jadi beda. Tapi dia kok manggil namaku sih... Dia nyebut namaku kok bu... Kalau bukan bapak, masak dia kenal aku", Enah masih tak yakin kalau dia tertipu.

"Coba kamu ingat-ingat Enah, kamu pernah ngga terima telepon yang nanya nama kamu. Kemaren mungkin atau kapan aja."

"Ooo.. iya bu... Ada. Tadi pagi ada telepon yang nyari bapak atau ibu, trus aku bilang kalau bapak ibu kerja, dia nanya, ini siapa? Aku bilang kalau au yang kerja disini. Trus dia nanya namaku, ya aku kasih tahu... Iya bu.... aku ingat."

"Naaah...pasti itu ada hubungannya. Jadi telepon pagi itu buat ngecek kondisi rumah, ada siapa di rumah. Baru mereka telepon lagi seolah-olah kenal sama kamu."

"Duuhh... sebel banget ya bu... Untung ibu pulang. Kalau enggak ya kena deh aku."

"Iya kalau cuma laptopnya aja yang dia ambil, kalau kamu ikut dibawanya gimana...?"

"Hiiiii... sereeemmm...," Enah bergidik sambil mengurut-urut dadanya. "Maafin aku ya bu."

"Iya udah ga apa-apa, lain kali harus lebih hati-hati ya. Pokoknya jangan pernah memberikan barang sama orang lain kalau bapak atau ibu ngga pesan apa-apa. Juga harus lebih waspada sama telepon-telepon masuk. Jawaban 'nggak tahu' lebih aman deh.."

Alhamdulillah... tak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Allah menggerakkan hatiku untuk melihat kondisi rumah waktu itu. Tidak biasanya aku pulang sekitar jam 12-an siang. Entah kenapa siang itu aku pengen banget pulang. Aku tinggalkan saja kerjaan di kantin, lalu pulang. Ternyata ada kejadian itu. Tak henti aku bersyukur. Allah masih melindungi keluargaku.

Aku baru mengetahui adanya modus seperti itu. Telepon pertama adalah untuk mengetahui kondisi rumah. Ada siapa dirumah, nama penerima telepon atau keterangan lain yang mereka butuhkan. Bahkan nama pemilik rumah pun didapat dengan memancing pembicaraan dengan Enah.

"Maaf mbak Enah, saya kuatir salah sebab mau mengirimkan barang, nama bapak siapa ya...?" begitu penelpon itu mengorek keterangan. Dan Enah pun menjawab tanpa curiga.

Telepon kedua mengaku sebagai pemilik rumah dengan gaya bicara yang terburu-buru, penuh desakan, kenal sama penerima telepon, sengaja memberi tekanan waktu menyebut nama Enah, membuat Enah tidak bisa berfikir logis, dan merasa memang sedang bicara sama bapak. Bahkan sang penelpon hanya menyebut tas hitam tanpa menyebut isinya. Justru Enahlah yang akhirnya bilang,

"Tas hitam yang isinya laptop pak?"

Dan akhirnya si penelpon merasa menemukan apa yang dicarinya. Kemudian sekali lagi mendesak Enah untuk terburu-buru, bergegas, tanpa menggubris keheranan-keheranan yang sebetulnya sempat terlintas dipikirannya. Kurangnya pengalaman, kuatir salah kalau tidak bersegera, merasa bapak membutuhkan bantuannya, membuat Enah menuruti saja petunjuk si penelpon. Bahkan memakai kaos warna putihpun diturutinya. Supaya tidak salah orang katanya. Astaghfirullah... sekarang orang mau nyuri ngga usah susah-susah jebol pintu rumah orang. Malah barang diantar sendiri ke pencurinya.

Begitulah ceritanya... sekedar berbagi cerita supaya teman-teman semua waspada pada modus seperti ini. Atau modus-modus penipuan yang lain. Ada baiknya si mbak di rumah perlu diinformasikan modus-modus yang ada agar tidak mudah tertipu. Enah yang biasanya waspada dan tegas pada orang yang dirasa mencurigakan saja bisa tertipu juga.

Saling share pengalaman bisa menambah kewaspadaan kita.

64 komentar:

  1. Syukurlah taak ada kerugian apa pun ya Bunda..semoga tidak terjadi lagi kecerobohan yang sama. Modus lainnya adalah dengan menelepon kita dengan gaya mencecar sampai-sampai kita tak bs berpikir sehat. Jika demikian, lebih baik langsung tutup koneksi teleponnya. salam dr kota hujan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Para penipu itu kayaknya ada sekolahnya deh. Soalnya mereka rapi dan sopan sekali bertutur kata. Saya pernah menerima telpon sejenis, mereka betul2 sopan berbicara tapi tetap mendesak. Memang harus langsung ditutup saja koneksi telponnya biar kita tidak terbawa alur mereka.

      Hapus
  2. Subhanallah Mbak Niken, untung banget pulang siang itu..Yakin itu pasti atas ikut campur tangan Yang Diatas..
    Kok ya yang nipu makin canggih saja modusnya. Belajar dari sinetron kali ya Mbak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pastinya memang itu perlindungan dari Allah. Iya memang cara mereka beragam banget. Ngga disangka2.

      Hapus
  3. bun terima kasih ya mau berbagi.. kayaknya sy baru tau nih modus seperti ini.. duh ada2 aja deh modus penipuan jaman skrg... semakin nikin kita harus tambah berhati2 ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali... dengan saling sharing pengalaman kita bisa lebih menigkatkan kewaspadaan ya mbak Myra...

      Hapus
  4. thanks sharingnya bun, dari jaman dulu aku paling gak mau menyebtkan nama kalau ditelpon ini siapa? pasti aku balik tanya mau bicaranya dengan siapa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang seharusnya begitu ya mbak Lidya. Hati2 dengan menyebutkan nama atau keterangan apapun mengenai kita kepada penelpon.

      Hapus
  5. modus kejahatan memang beragam jenis ya, Bun.
    Kita memang kudu waspada dan hati2 dalam menyikapi segala bentuk modus.

    Tengkyusudah share, Bun. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Idah, dulu malah ada yang nelpon mengabarkan bapakku kecelakaan dan ada yang meninggalyg 1 mobil sama bapak. Untung suamiku waspada jadi ngga kena tipu deh.

      Tengkiu juga ya Idah...:)

      Hapus
  6. Kasus seperti ini sering terjadi jeng. Oleh karena perlu diinfokan kepada pembantu dan anak-anak agar tak terkecoh.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pakde... kadang suka kasihan sama anak-anak dan pembantu di rumah harus berjaga2 terhadap orang yang datang ke rumah atau yang telpon.

      Hapus
  7. makasih sharenya mbak Niken.., memang makin banyak modus penipuan, makin hati2lah dan meningkatkan kewaspadaan, di infokan ke ARTnya jangan memberikan barang secuilpun tanpa perintah atau surat dari si pemilik rumah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali mas Insan... Kadang karena ARTnya ganti jadi lupa menginfokan ke yang baru. Habis lebaran banyak yang ngalamin ganti ART, jadi mesti ingat menginfokannya.

      Hapus
  8. Ngeri ya Mbak..
    Makasih atas ceritanya Mbak supaya bisa buat pengalaman dan pembelajaran saya untuk sewaktu-waktu lebih berhati-hati menerima telepon

    BalasHapus
    Balasan
    1. Miris sekali dengan modus-modus yang ada sekarang. Kadang membuat kita jadi berprasangka negatif terhadap orang yang beru kita kenal. Tapi kejadian2 yang menuntut kita utk selalu waspada.

      Hapus
  9. Ya Allah.....tambah cerdik ya para penipu itu mba, betul sekali harus selalu waspada dan untung saja mba sekeluarga masih diberi keselamatan ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin cerdik dan rapi. Bicaranya sopan tapi mengarahkan kita kepada apa yang mrk cari.
      Iya, Alhamdulillah kami msh diberi perlindungan. :)

      Hapus
  10. loh yang nelpon Enah itu saya kok Bun, tapi minta dikirimin kolak pisang buat buka puasa hahaha

    makasih Bun udah berbagi pengalaman tentang penipuan, Alhamdulillah deh Bunda pas pulang rumah, kalau tidak wah bisa melayang tuh kolak, eh latop digondol penipu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lho...lho... ternyata mas Lozz tho pimpinannya....
      Kalau cuma kolak nanti gampang mas... tak kirim karo panci-pancine... hahaaa...

      Hapus
    2. Bundaaa mau dong pancinya hahahaha

      Hapus
    3. Iya mas Lozz... nanti aku minta tolong tambalin panci yang bocor yaa... hihhi...

      Hapus
  11. Wah makasih yah Bunda udah berbagi pengalaman dan kewaspadaan...
    Bisa jadi peringatan bagi kita-kita sahabat blogger atas bahaya penipuan yang seringkali tidak kita sadari ....


    Tetap bersyukur pada Allah SWT ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali Indra... memang itulah harapan bunda berbagi cerita ini. Spy teman2 mengetahui ada modus seperti ini.

      Hapus
  12. Alhamdulillah masih dilindungi Allah ya, mbak.. Terimakasih sudah berbagi, informasi seperti ini memang harus dishare, soalnya akal bulus makin banyak bertebaran dan kita harus selalu fokus dan waspada..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Sary... kalau kita saling share pengalaman sejenis, kita jadi punya byk informasi tentang modus-modus penipuan yang berkembang.
      Terima kasih kembali kunjungannya.

      Hapus
  13. trimakasih sdh berbagi pengalaman ya mb..menjadikan lbh waspada krn skrg begitu byk modus kejahatan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali mbak Enny...
      sudah banyakkorban ya mbak... kadang kita sdh merasa hati2 tp masih bisa kena juga.

      Hapus
  14. mkn ngeri aja modusnya bun...trima ksh sdh berbagi. utk mnjd peringatan buat sendiri .

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama Mi... makasih juga kunjungannya. Smg kita menjadi semakin waspada...

      Hapus
  15. Weih, sekarang Modus penipuan semakin banyak ya bund..

    BalasHapus
  16. huaah makin serem ajah yaa kegiatan modus nya, ati2 ati2 karena ada kesempatan juga yaa bunda, untung kok gag jadi ilang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Niar... makanya jadi serba salah. Bawaannya curigaan melulu sama orang...

      Hapus
  17. kok sepertinya modus pncurian tipe baru ya...

    hmm.. kalo temen saya malah kena hipnotis akibat telepon, sudah 2 orang malah korbannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sepertinya. Belum pernah dengar tapi langsung mengalami, Alhamdulillah masih dilindungi Allah.

      Kasihan sekali teman2nya mas...semoga tidak ada lagi yang jadi korbannya.

      Hapus
  18. makasih sharingnya mbak, harus kasih tauk orang2 di rumah nih biar waspada....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bunda Kanaya... orang-orang rumah dan anak2 harus dikasih tau supaya waspada.
      Trimakasih kembali atas kunjungannya...

      Hapus
  19. Alhamdulillah dapat dicegah ya bunda...

    Semoga bisa jd pelajaran berharga buat yang lain... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas Rizky...bersyukur masih bisa dicegah karena pertolongan Allah.
      Aamiin...semoga bermanfaat buat orang lain.

      Hapus
  20. sedemikian 'halus'nya modus penipuan ya Mbak. MOdel minta trnasfer sdh gak mempan..ganti deh nyuruh orang rumah nganterin barang berharga ke sang penipunya langsung...harus lebih waspada berarti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Rie... mereka itu pasti ada pelatihannya...soalnya rapi sekali permainan dan gaya bicaranya. Terkoordinir. Menyeramkan yaa...

      Hapus
  21. wah baru tau nh ada modus kayak gini, untung si ibu keburu pulang yah ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa... Alhamdulillah yaaa... Allah yang menggerakkan hati saya buat segera pulang.

      Hapus
  22. Betul mba, harus hati2, banyak modus sekarang ini, klo ga ati2 bisa2 malah kitanya yg kena tipu xD

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah belum pernah mengalami kejadian seperti diatas, dan semoga tidak.
    Sharingnya bermanfaat sekali, jadi bisa hati-hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitu harapan saya mbak... semoga teman2 bisa lebih aware...

      Hapus
  24. aku pernah ditelpon orang yg kupikir sahabatnya suamiku krn suaranya mirip dia mau mnjem uang ktnya hbs nabrak orang dan orang yg dtabrak meninggal, hbs itu aku tanya suamiku dan dia hubungi temennya itu trnyata ngga trjadi apa2. Tapi suaranya persis bun, untung pas itu aku emang lg ga punya uang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penelponnya biasanya memanfaatkan keterangan yang dia dapat dari kita dengan memancing pertanyaan. Makanya saya yakin kalau mereka ada pelatihannya.

      Hapus
  25. Informasi yang bagus,
    Ternyata Modus seperti itu masih ada yang melakukanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ada dan makin beragam perkembangannya. Mrk seperti bisa mempelajari sikon di lapangan. Punya plan A plan B...

      Hapus
  26. Hati-hati dan waspada adalah sebuah keharusan di jaman di mana orang menggunakan seagla cara untuk tindak kejahatan. tapi selain itu adalah senantiasa berdoa, menitipkan segala sesuatu pada yagn Maha, karena tidak ada satupun kejadian yang terjadi tanpa ijin dan kehendakNya.
    Terima kasih sharingnya, Bu.
    Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amal ibadah kita diterima Allah swt. Amin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Abi... kita memang harus menitipkan kepada Allah disertai kewaspadaan dan kehati-hatian kita.
      Trimakasih juga atas kunjungannya.
      Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Semoga membawa berkah buat kita semua.

      Hapus
  27. Duh, ngeri banget sih Bun...
    Hari ginih modus nya tambah canggih aja yah...
    Harus selalu waspada...

    Makasih sudah disharing yah Bun ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah makanya aku share disini.
      Gemes rasanya sama modus2 yang makin beragam.

      Makasih juga buat kunjungannya ya...

      Hapus
  28. alat komunikasi yang canggih disalah gunakan untuk menipu..maka kita seharusnya lebih waspada dan selalu waspada :)
    terimakasih sudah mengingatkan dan berbagi kisah ini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas... harus selalu waspada dan hati-hati.
      Trimakasih kembali sudah berkunjung.

      Hapus
  29. MasyaAllah... kreatif banget penipu jaman sekarang ya bun...
    gak kebayang kalo enah beneran samperin ke depan kompleks, dan malah diajak sama penipu itu, motor n laptop diambil, enah entah gimana nasibnya.. :(

    Alhamdulillah diselamatkan...
    makasih sudah berbagi ini ya bun..
    semoga kita semua selalu dilindungi Allah SWT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pencuri sekarang ngga perlu lagi congkel2 pintu rumah orang... barang yang diincarnya malah diarahkan buat menghampiri mereka sendiri. Kelihaian yang salah kaprah. :(

      Aamiin...semoga dijauhkan dari hal2 yang merugikan kita.

      Hapus
  30. Bun makasih ya sudah berbagi..
    dan mengingtkan kita semua, supaya lebih berhati-hati orang jahat disekitar kita..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nchie...gemes banget rasanya sama ulah mereka. Sengaja di share supaya bisa jadi informasi buat teman-teman semua.

      Hapus
  31. Balasan
    1. Alhamdulillah.... trimakasih bang Opick...
      Mampir lagi ya kapan2... :)

      Hapus