Frangipani Flower Lovely Little Garden: Ketika Tangan Allah Bekerja
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 09 September 2012

Ketika Tangan Allah Bekerja


gambar dari sini

Umurku 17 tahun. Aku hanyalah lulusan SMP yang tidak mampu meneruskan sekolah ke jenjang berikutnya karena kehidupan keluargaku memang tidak memungkinkan untuk itu. Jangan tanya bagaimana perasaanku saat harus menerima kenyataan bahwa aku tidak bisa meneruskan sekolahku. Aku adalah anak laki-laki pertama dari 4 bersaudara. Ayahku hanya bekerja serabutan tergantung orang minta tolong kepadanya dan memberi upah. Dulu pernah bekerja di perusahaan tekstil tapi kemudian di PHK karena perusahaannya mengadakan pengurangan pegawai. Ibuku juga tidak mempunyai pendidikan yang memadai. Dan waktunya habis untuk mengurus adik-adikku. Sebut saja namaku Rudi.

Lulus SMP aku kemudian bekerja menjadi penjahit kain perca untuk dibuat selimut. Gajiku 700 ribu sebulan. Penghasilanku aku serahkan kepada ibu setelah aku ambil secukupnya untuk keperluanku pribadi. Tapi tetap tidak mencukupi sebab ayah belum tentu mendapat penghasilan setiap hari. Dua adikku sekolah di SD. Tentu saja sedikit banyak membutuhkan biaya.

Namun rupanya tekanan ekonomi membuat ayah bagai patah arang. Kebutuhan yang bagai mencekik leher kami membuatnya terperosok kepada pekerjaan yang mendatangkan uang tidak halal, yaitu dengan menjual togel. Keberatan dari ibu dan kami anak-anaknya tidak digubrisnya. Kamipun terpaksa menerima uang hasil penjualan togel itu untuk hidup kami. Sebab akhirnya aku berhenti bekerja karena tempatku bekerja gulung tikar.

Apa yang kami khawatirkan terjadi. Polisi menggrebek tempat ayahku berjualan togel, menangkap dan akhirnya memenjarakan ayah. Hancur sudah semuanya. Ibuku adalah wanita yang tidak cukup kemampuan untuk bangkit dan mencari peluang demi kehidupan anak-anaknya. Namun ibu amat perhatian dan sayang kepada anak-anaknya. Ibu hanyalah wanita minder yang hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dan otomatis beban hidup keluarga terletak dipundakku sebagai anak pertama. Usiaku yang remaja tak lagi bisa kunikmati riang seperti teman-temanku yang lain.

Sulit sekali mendapat pekerjaan dengan ijasah SMP ku. Padahal aku tidak menolak pekerjaan apapun asalkan halal. Aku tidak mau mengikuti ayah yang akhirnya menyerah pada hidup dengan membawa uang haram kepada keluarga. Aku mau penghasilanku adalah jerih payah yang aku perjuangkan dengan keringatku dan halal nilainya. Aku bertobat pada Allah karena menerima uang dari ayah buat kebutuhanku. Usahaku mencari kerja aku iringi dengan berdoa kepada Allah. Aku yakin pertolongan Allah akan datang. Walau amat berat beban dipundakku, tapi aku harus kuat demi ibu dan adik-adikku.


Ya Rabb... Kau Maha Pemberi Kesempatan, Kau Maha Pemberi Jalan.... Aku pasrahkan semua urusan duniaku dan keluargaku kepada-Mu. Berilah kami hati yang kuat, kemauan yang kuat dan pendirian yang kuat, untuk selalu taat kepada-Mu. Jangan biarkan kami kembali menjadi sesat, jangan biarkan kami kembali tenggelam. Terimalah tobatku Ya Rabb...


Di saat semuanya semakin berat dan membebani, tiba-tiba tanpa diduga seorang kawan lama ayahku datang ke rumah. Namanya Om Hendro. Rupanya beliau mendengar kabar tentang ayahku yang masuk penjara dan kondisi keluarga kami yang makin memprihatinkan. Kedatangannya pertama adalah untuk memberikan sejumlah uang kepada ibu untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Alhamdulillah.... sungguh hal itu sangat membantu kami. Tapi ternyata tidak hanya itu Om Hendro membantu kami. Dia menyuruhku menyiapkan lamaran pekerjaan ditempatnya bekerja. Om Hendro memang tidak menjanjikan aku pasti akan diterima sebab lowongan pekerjaan yang ada di tempatnya kerja minimal adalah SMA. Dan lowongan pekerjaan yang ada adalah sebagai penjahit karpet mobil. Perusahaan tempat Om Hendro bekerja adalah perusahaan besar yang mempunyai beberapa divisi. Ada elektronik mobil, asesoris mobil, juga karpet untuk bawah jok mobil.

Semua keluargaku pesimis dengan lamaranku itu. Mana mungkin perusahaan sebesar itu menerima lulusan SMP yang tak punya pengalaman kerja. Tapi Om Hendro menguatkanku. Dan berkata akan coba membantu supaya aku bisa diterima. Walau dia tetap tidak menjanjikan. Dan akupun memasrahkannya kepada Allah. Sambil tak putus berdoa. Aku ingin menompang kehidupan keluargaku dengan uang halal. Aku akan berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan ini. Semoga Allah memberi jalan. Semoga Allah mendengar do'a-do'a panjangku.

Tes demi tes aku lalui. Aku tinggal di Karawang sedangkan pabrik yang aku tuju adalah di Cibitung. Tentu saja aku membutuhkan ongkos untuk kesana. Dan syukurlah ada keluarga yang mau membantu memberikan ongkos itu. Aku makin bertekad untuk tidak mengecewakan keluargaku dan om Hendro. Kesungguhanku melewati tes demi tes aku tunjukkan dan tak putus berdo'a kepada Allah.

Lalu sampailah aku pada hari yang dinanti. Penentuan apakah aku diterima atau tidak. Gelisah sekali aku hari itu. Walau semua aku pasrahkan kepada Allah. Dan ternyata....Subhanallah... Alhamdulillah.... Allahu Akbar...! Aku diterima....! Dengan penghasilan dan fasilitas yang membuat aku sungguh tidak menyangka besarnya. Gaji pokok, uang makan, uang lembur, total bisa sekitar 3 juta rupiah. Belum lagi per 3 bulan akan ada bonus. Aku juga dapat fasilitas kesehatan. Perusahaan itu memang sudah memenuhi semua persyaratan dari Undang-undang Ketenagakerjaan. Sunggguh sebuah anugrah aku yang hanya lulusan SMP bisa diterima dan mendapat penghasilan sebesar itu.

Entah dengan apa aku harus membalas kebaikan om Hendro. Aku tahu dia pasti membantu dibalik layar. Allah memberikan jalan lewat om Hendro. Allah memberikan karunianya melalui om Hendro. Allah menggerakkan kaki om Hendro untuk datang kepada keluargaku. Aku yakin dan percaya bahwa semua ini adalah Tangan Allah yang bekerja. Sujud syukur aku panjatkan atas pemberian yang luar biasa ini. Sungguh Allah tak pernah ingkar bahwa dibalik sebuah kesusahan ada kemudahan. Kini aku bisa membantu ayah dan ibuku memenuhi kebutuhan keluargaku. Ketika ayah aku ceritakan mengenai hal ini, beliau menangis dengan rasa yang bercampur baur. Ayah memang sudah menyesali perbuatannya. Penjara mampu membuatnya bertobat.

QS YUNUS ayat 107

Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.


(Sebagaimana diceritakan oleh Hendro kepada Penulis.  Rudi adalah contoh buat generasi muda agar selalu semangat dan tawakal dalam menghadapi hidup. Terimakasih buat Hendro yang sudah mau berbagi kisah ini)



Tulisan ini diikutsertakan pada  Monilando’s First Giveaway





85 komentar:

  1. ahhh..kadang mmg jalan hidup tak pernah tau , apakah itu indah atau susah. menjalani apa adanya itu mgkn cara terbaik, berusaha sungguh2 dan tangan Allah yg akan bekerja mau kemna kita dibawa. good story bunda caaayyank

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mi... yang penting kita tidak putus asa dan terus mau berusaha serta berdoa kepada Allah.

      Hapus
  2. Kesan pertama: Lulus SMP sudah bekerja dengan gaji 700ribu? Wow, luar biasa! Anak-anak sekarang (paling tidak tetangga saya di sini) masih asyik maen motor dan tawuran. Atau menghamburkan uang ortu mereka.


    Kesan kedua: salut dengan prinsip dan pendirian Niken muda untuk selalu meraup rezeki yang halal. Berapa banyak anak lulusan SMP yang punya pola pikir demikian? Semoga saya dan keluarga bisa terus berpikir dan bertindak dalam jalur halal sebagaimana Anda, Bun.

    Usul: Kirimilah Om Hendro hadiah sesekali. Setidak-tidaknya kirimkan surat untuk mengeskpresikan betapa berharganya bantuan beliau kala itu. Sungguh tangan Tuhan yang bekerja melalui dia.

    Saya baru tahu sepenggal kisah tentang keluarga Bunda. Membandingkan kondisi dulu dan kini rasanya penuh keindahan dan pelajaran. Saya setuju, kata kucinya adalah tidak putus asa (mengobarkan harapan) dan berusaha terus menerus. Makanya anak-anak saya kasih nama 'harapan'--halah, jadi promosi :)

    Udah cukup panjang belum sih? Pengennya sih nyaingin postingan yang dikomentarin hehe...

    Terakhir, salam untuk ayahanda tercinta dari kami. Salam kenal dan salam super! Perubahan yang menggugah. Teringat kisah Bunda yang pernah membuat ayah sampai menangis karena salah satu surat itu tuh....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Walang... ini bukan kisah keluarga saya...
      Hadeuuhh mas bacanya ga cermat niihhh....

      Ini kisah yg diceritakan om Hendro kepada saya. Ayo komennya diulang.... Ga aciiihhhh....

      Hapus
    2. iya kah? malu deh. tapi jangan dihapus Bunda biar komentarnya banyak hehehe

      Hapus
    3. Engga akan dihapus... kenang-kenangan dari mas Walank... hihihihi...

      Hapus
  3. Tunggu komentar edisi revisi: (kayaknya aneh neh ada komentar posting direvisi:D)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Hukuman buat yang tidak membaca dengan cermat...

      Hapus
    2. baca ga cermat jangan2 gara2 kalimatnya ga akurat:) hehe...ngeles tetep...hahaha..

      Hapus
    3. Hahaha... Makanya kalau mau BeWe cuci muka dulu biar seger. Jadi bisa mencerna semua kalimat dengan baik.

      Hapus
  4. pengaturanNyasangat lembut, sampai kita tak terasa kalau selalu diaturNya...

    semoga GAnya sukses Bun,....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih mas... Kita memang tidak tau apa yang menjadi rahasia-Nya

      Hapus
  5. Minggu-minggu sepi ya. Apa sohibul bait lagi jaga kantin? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau hari Minggu malah tutup mas. Waktunya untuk keluarga...

      Hapus
  6. sangat menarik tuk di simak mba,,sukses selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‎​الْØ­َÙ…ْدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ الْعَالَÙ…ِينَ...
      Trimakasih ya mas Alie...

      Hapus
  7. jalan hidup memang tk bisa ditebak ya mb niken..
    sukses GAnya ya b :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Enny... kita hanya bisa menjalaninya dengan sebaik-baiknya.

      Makasih mbak...

      Hapus
  8. assalaamu'alaykumuwarohmatullohi wa barokaatuh....

    salaam kenal ya kakak Niken :) | alhamdulillah saya bisa mampir ke blog ini setelah my blogku rusak di www.kaze-kate.org karena isinya mungkin tidak disukai oleh sebagian agama tetangga :D *curhat colongan afwan....

    btw ini kisah mengingatkan saya pada semasa SMP yang dimana saya ke sekolah daftar saja tanpa orang tua.. yang lain pada di bina sama orang tuanya, di traktir/kasih makan di tempat makan yang enak2 pada waktu banyak orang ^_^ di tuyun atau apa lah, eh saya malang malah hanya sendirian.... namun alhamdulillah, saya termasuk orang yang mudah bergaul dengan masyrakat dan alhamdulillah ternyata, meskipun kurang kasih sayang dari orang tua, namun teman2 yang meskipun mereka berada di luar Indonesia, bisa menemani saya dan juga menemani saya.... alhamdulillah....
    disinilah letak keadilan Allah, dan jika nikmat itu full, di non family nikmat dan di family can say is good family..... kapan kita akan bersyukur kepada Tuhan :D benar tidak kak?

    yang lebih berkesanya lagi ketika saya mengenal seorang yang bernama AdaMux Troy Effendy Muxlimo beliau mengenalkan saya pada blogg, dan serunya menulis catatan di blog, berkarya dan berdakwah bersama namun ternyata blognya terus rusak... alhamdulillah, berkat beliau saya bisa berkeliling Indonesia, dan saya juga bisa sekolah dengan biaya saya sendiri, alhamdulillah...

    dan banyak pula kisah saya bersama beliau yang dimana uang buat tiket sampai lapur 1,2 juta, laptop seharga 3,6 juta hilang. kamera pocket seharga 1,4 juta hilang juga :D dengan berjuang bersama di pontianak selama 23 hari alhamdulillah semuanya tergantikan!! seperti mimpi hehe..

    *afwan curhat kakak :D
    senang sekali kaze bisa mampir di blog ini!!! saya follow deh ya dan akan saya masukan juga ke daftar my blogwalking http://www.kaze-kate.net/p/my-blogwalking.html

    salaam kenal.

    Kaze Kate
    Cisadap, Ciamis, Jawa Barat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam warrahmatullahiwabarakatuuh...

      Salam kenal kembali mas Kaze... saya senang sekali mas Kaze menyukai blog ini. Trimakasih ya... Segera kunjungan balasan yaa..

      Subhanallah mas Kaze... pengalaman hidup yang luar biasa. Tetap bisa melihat kasih sayang Allah walau dr keluarga sendiri tidak mendapatkan perhatian yg diharapkan. Betul mas.. kita harus selalu bersyukur atas apapun yang Allah berikan..sekecil apapun itu.

      Allah akan mempertemukan yang baik dengan yang baik. Dan mas Kaze sdh dipertemukan dgn org yang membawa perubahan hidup. Sekalipun banyak halangan dan rintangan, tp tetap optimis bahwa Allah akan memberi jalan keluar. Salut saya mas...

      Makasih kunjungannya, makasih komennya, dan makasih memasukkan blog ini kedalam daftar blog walkingnya...

      Wassalamu'alaikum

      Hapus
    2. wa'alaykumussalaamuwarohmatullohi wa barokaatuh ^_^
      sama sama kakak, kurang kasih sayang bukanlah sebuah rintangan, namun sebuah perubahanlah yang menjadi tantangan... banyak orang yang kurang kasih sayang namun dirinya malah menjadi terjun kepada hal kenistaan... na'udzubillah....

      insya Allah setelah berhasil memberantas keterpurukan ini, semuanya akan berubah....

      pesan dari ustadz saya tidak ada manusia yang sempurna namun jangan jadikan alasan utnuk tidak menjadi manusia yang lebih baik

      Pesan sahabat Rasul Allah menguji hambanya berarti 'Dia' sayang terhadap hambanya, husnudzan

      dan cobaan itu pasti akan datang bersama solusinya (lupa lagi ayatnya hehe), tinggal ikhtiarnya saja bagaimana kita memecahkan masalah dan menemukan solusinya itu :D benar tidak!!??

      dan ingatlah, nikmat mana yang kita dustakan (chek it out Qs Ar Rahman)

      saya juga mau isi blog dengan karya2 sendiri namun pas ada niat mau di Publish di blog eh ternyata laptopnya pergi, mungkin Allah tidak mengijinkan saya mempublishnya dan hanya bisa sedikit kisah yang ke talar saja @ http://www.kaze-kate.net/search/label/Pontianak

      makasih kakak, jazakillah

      Hapus
    3. Alhamdulillah... senang dan bahagia rasanya kalau mendengar kepasrahan yang sedemian rupa kepada Allah. Sebab tidak mudah untuk bisa sungguh2 berserah diri dan istiqomah.

      Semoga Allah menjaga qulub kita ya mas Kaze...

      Aamiin dan trimakasih...
      Sering2 mampir kesini ya.... :)

      Hapus
    4. waiakum, Insya Allah wa aamiin ya Allah ya Rabbal'alaamiin

      ^_^ sipz Ummy, afwan ya malah panggil kakak! hehe, tidak sopan saya ini!!!.... insya Alloh, ditunggu kehadiranya di blog saya, afwan wa syukron

      Hapus
    5. Saya sudah ke sana dan follow blog nya kok mas Kaze...
      Lumayan ada yg panggil kakak...berasa awet muda... hehehehe...

      Hapus
    6. haha, astagfirulloh.... baiknya begimana nih dipanggilnya :D ?

      Hapus
    7. hihihi.... panggil bunda atau Ummy saja... terserah mas Kaze...

      Hapus
    8. yaudah ummy saja. karena kalo tidak salah Bunda itu adalah ijtihad dari kaum Yahudi.... namun entah juga sih :D

      dari klamnya ummy Maya Darmayati

      Hapus
    9. Baru dengar tuh mas Kaze kalau bunda adalah ijtihad kaum yahudi... kalau ada referinsinya boleh dong saya diberitau...

      Hapus
    10. baru dengar aku juga sih sebenarnya mah.. :D afwan

      belum sempat mencari dan juga belum sempat menanyakan.... tapi menurut saya boleh2 saja mungkin :)

      btw belum ada update dan juga belum ada mampir :D

      Hapus
    11. mungkin kita fokus kepada yg lbh besar saja. Yaitu bagaimana meningkatkan ketakwaan dan keimanan.

      Hapus
  9. psotingan yang sungguh luar biyasa, makaih sobat untuk postingnya

    BalasHapus
  10. wah bun, introspesksi buat yang lebih tua dari Rudi nih (saya)
    buat orangtua yg seperti ayah rudi juga ya..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa menjadi instrospkesi buat kita semua. Selalu ada hikmah dibalik sebuah peristiwa.

      Hapus
  11. aku menemukan kisah yang sejenis ini bun ... dan aku pernah berjumpa dengan orang semacam Rudi, bercakap, dan aku semakin tergerak hatiku ... aku semakin sadar bahwa keadaanku yang sekarang memang harus disyukuri

    pertemuanku dengan orang itu, membuatku sadar, bahwa banyak kehidupan di luar sana yang lebih keras dari kehidupan yang aku alami :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melihat keadaan dibawah kita memang bisa membuat kita lebih mensyukuri apa yang kita punya.

      Hapus
  12. Di mana- mana, di setiap peristiwa, campur tangan selalu hadir jeng.
    Oleh karena selalu ingat, mendekatkan diri kepada Tuhan dan tak bosan2 memohon kepadaNYA akan menjadikan Tuhan juga akan dekat dengan kita. Insya Allah

    Semoga berjaya dalam GA

    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pakde, tapi kadang kita takabur dgn mengatakan bahwa apa yang kita dapat adalah karena jerih payah kita semata. Kita lupa bahwa Allah yang memberi semua itu. Kita baru menyadari manakala cobaan datang. Sedikit saja Allah merubah keadaan, sdh membuat kita limbung.

      Hapus
  13. suka bun bacanya.. mengalir..
    Dia memang mencintai kita.. dan tangannya selalu ada menopang pundak kita, ketika kita menunduk dan merasa kalah. Dan tangannya juga yang membelai kepala kita, agar kita tak menjadi sombong tatkala berada diatas.
    nyambung atau tidak, itu yang terpikirkan ketika ingin meninggalkan jejak ^__^
    assalamu'alaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yakin dan percaya Allah selalu ada untuk kita. Allah lebih dekat daripada urat leher kita sendiri.

      Hapus
  14. Kisah yang sangat menarik

    salam kenal
    salam silaturahim

    BalasHapus
  15. Jujur, ikhlas dan istiqomah ibarat kita meminum jamu...
    rasanya pahit tapi menyehatkan..

    semoga sukses GA-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang terasa berat, tapi harus tetap diniatkan.

      Makasih mas...

      Hapus
  16. Hiks, manusia memang nggak pernah tahu jalan hidupnya ya bun.. Percaya saja bahwa Allah selalu memberikan kita yg terbaik, kitanya aja yg suka nggak ngerti T.T

    Makasih ya bunda partisipasinya.. salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke Monika.. semoga GA-nya sukses dan banyak yang partisipasi ya..

      Hapus
  17. Kisah nyata yang sangat menggugah mbak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Balik sini mbak Niken ... mau bilang good luck GA-nya dan
      Mau ngecek link GA itu :)

      Oya ... baru baca soal "Bunda" di atas ... iyakah??? Kalo mbak Niken dapat referensinya, tolong saya diinfokan yah?

      Terimakasih ...

      Hapus
    2. Waah tadi sudah ngomen hilang kayaknya ...
      Mbak, saya balik sini, mau ngintip link GA-nya. Moga sukses ya mbak :)

      Oya, ttg "Bunda" dan Yahudi itu ... kalau dapat referensinya, tolong saya diinfokan juga ya mbak. Terimakasih sebelumnya.
      ^__^

      Hapus
    3. yang pertama tadi masuk spam mbak... tapi sudah saya loloskan tuuhh...

      Saya sih seneng2 aja kalo mbak Mugniar mau bolak balik kesini. hehehe... Ayo ikutan mbak GAnya...

      Nanti kalo memang saya dapat referensinya mbak Mugniar saya kabari...

      Hapus
  18. keyakinan dan kesungguh-sungguhan dapat membuahkan hasil yang sangat manis...

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul pak/bu... semoga kita semua mampu utk demikian...

      Hapus
  19. sipp....... aku sangat yakin itu mba

    BalasHapus
  20. Kalau 'malaikat' Rudi bernama Om Hendro, malaikat saya bernama Pak Rahardjo. Belialulah yang telah mengobarkan semangat saya untuk terus maju saat nyala optimisme hampir redup dan padam. Tidak hanya materi, tetapi bantuan moril juga beliau berikaan kepada saya. Hingga kini orang-orang seperti itu tetap kujaga dalam kamus hati saya. Senantiasa saya sebut dalam doa dan daftar kunjungan setiap kali mudik ke kampung. Sangat menyenangkan bila mendapat pertolongan di saat kita dilanda kesusahan. Namun akan jauh lebih menyenangkan bila kita yang menjadi penolong orang lain saat mereka diterpa kemalangan.

    Seperti yang aya sebut dalam postingan terakhir di blog, saat kita dirundung masalah, sebenarnya Allah sudah melengkapinya dengan solusi/jalan keluar. Hanya saja, mata batin kita yang kerap tak sanggup melihatnya akibat kita terlalu fokus pada masalah sehingga abai terhadap pintu lain yang terbuka. Atau kita tak mampu menangkap isyarat Tuhan sebab hati kita sudah terlalu keruh diselimuti kabut dosa dan kebodohan...

    Terima kasih telah berbagi kisah ini. Semoga semangat Rudi untuk terus mengecap yang halal bisa menular pada kami para pembaca. Sikap yang sudah semakin jarang kita temui di dunia modern saat ini. Orang-orang yang cenderung hidup hedonis hanya bekerja dan menggunakan harta mereka untuk kesenangan belaka--tanpa peduli pada asal dan jenis rezeki yang mereka peroleh.

    Makanya saya salut tatkala mengenal dengan seorang blogger yang juga berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Menjadi ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan mudah, sebab saya sendiri setiap hari melakoninya di rumah. Namun di tengah hiruk-pikuk kesibukannya sebagai ibu, sobat ini tetap aktif menulis di blog da mencari nafkah guna memberi makan anak-anaknya dengan rezeki yang halal. Yakni dengan membuka sebuah kedai atau kantin yang menjual makanan laut yang dijamin kehalalannya. Menu yang dijual halal, cara berjualnya pun halal adanya. Berapa banyak orang yang masih peduli pada persoalan halal-haram sekarang?

    Saya cuma berdoa semoga saya bisa istiqamah menjalani kehidupan yang baik dan halal seperti usaha Rudi yang luar biasa. Semoga sahabat blogger yang juga ibu itu terus berjuang dan diberi kemudahan demi kebaikan dan masa depan anak-anaknya. Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah.... ini komen bisa jadi satu postingan sendiri... wkwkwkwk...

      Makasih ya mas Walank sdh bersedia posting di kolom komentar ini. Terharu saya mas... hiks... *merasa tulisan saya tersaingi gituuuu...* hahaha...

      Itu teman mas yg ibu rumah tangga dan jualan makanan bisa dikenalin ga mas...? Saya jadi pengen belajar banyak sama dia. Saya doakan semoga dia juga bisa istiqamah dalam menjalani perannya sebagai ibu, istri dan perempuan yang membuka usaha kuliner. Sebab saya tau, usaha kuliner kalau ngga kuat mental bisa terjerumus kepada kesyirikan.

      Aamiin Ya Rabbal Alamiin buat semua do'anya...dan sekali lagi terima kasih...

      Hapus
    2. Saya sendiri baru sekali betemu dengan sahabat narablog itu, Bunda. Itu pun dalam waktu yang relatif singkat. Tapi saya yakin dari pembawaan dirinya dan mood setiap tulisan di blognya, dia adalah wanita yang penuh keyakinan dan percaya diri. Soal kesyirikan itu memang ada dan banyak terjadi dalam hidup kita. Sangat berat untuk tidak terjerumus ke sana mengingat persaingan bisnis yang ketat dan 'kejam'.

      Mungkin bulan depan kita bisa ketemuan pas acara pengumuman kontes blog Bunda Sumi...kita tunggu aja kabar dari beliau...Salam dr Bogor yang diguyur hujan :)

      Hapus
    3. Waahh... bikin penasaran aja nih mas Walank... saya mmg perlu belajar dari narablog mas Walank itu kayaknya. Ntar saya kejar sendiri deh dia.. hehehe...

      Iya mas, semoga kita bisa ketemu pas acara pengumuman kontes blog bunda Sumi... *kayaknya mas Walank yakin menang niihh..hihihi...

      Hapus
    4. Menang yang mana neh? kalo kontes jeng Monik, jumlah komentar di posting Bunda Niken jauh lebih buanyak. Kalo kontes di Bunda sumi saya ga ikutan :)

      Hapus
    5. Kok kontes bunda Sumi ngga ikutan...? Emang ngga boleh ya krn sbg pembuat banner nya...
      Lumayan dong ngurangin saingan 1. hihihi...

      Hapus
    6. Bukan soal itu Bunda. Sebenarnya makruh saya ikutan. Ikut paling ga menang, ga ikut malah dapet hadiah xixixix...ngarep.com. Saya kan kemaren ga mudik Bunda, jadi ga punya cerita unik seputar lebaran seperti teman2 lain (ihiks..elap ingus..hatchi!). Kisah kegiatan Agustusan juga nihil Bunda karena di kompleks sepi pas puasa kemaren. Orang malah lupa kayaknya Indonesia abis ultah :) Terbukti cuma beberapa rumah yang pasang bendera. Apa cerita Agustusannya tentang "Agustus yang sepi di lingkunganku" hehe...

      Hapus
    7. Nnnaaahhh... itu judul yang oke mas Walank... Jadi acaranya mengheningkan cipta. Cocok juga kok sama memperingati kemerdekaan. Ayoo ngga ada alesaaann...

      Hapus
  21. subhanallah semangat yang luar biasa yah, patut di jadikan apresiasi buat kaula muda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalau ada yang bisa dipetik dari kisah diatas.

      Hapus
  22. lumayan lulus smp gaji segtu, aku lulus SMA gajiku ga seberapa eh.. kan kerjanya paruh waktu dia kan kreatif yah bunda.
    masya Allah ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... dia lulus SMP dgn gaji segitu tp dgn kondisi keluarga yg spt itu... Allah tidak akan salah memilihkan peran, nikmat dan anugrahnya... disyukuri saja ya Annur...

      Hapus
  23. Allah bersama orang2 yg sabar dan pantang menyerah :)

    BalasHapus
  24. Aneka kisah kehidupan yang penuh likunya...
    Kita tidak tahu rahasia Allah dan Allah tahu yang terbaik bagi kita... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul itu. Allah yang tau apa yg terbaik untuk kita.

      Hapus
  25. bersabar dan bersuaha ya Insya Allah adajalan.semoga sukses ya dgn GAnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak Lidya... walau susah... sabar dan ikhlas adalah kunci dari byk peristiwa...

      Hapus
  26. hikkss jadi nangis baca critanya....

    sungguh benar dibalaik kesusahan ada kemudahan,

    BalasHapus
    Balasan
    1. *sodorin tissue.... Masak siih bikin nangis...?
      Makasih kunjungannya ya..

      Hapus
  27. subhanallah...

    Allah selalu memberikan jalan keluar dsetiap cobaan yang Dia berikan,, sekarang bagaiman kita menyikapinya.. :D

    menjadikan kisah ini sebagai motivasi utk jadi lebih baik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau kisah ini bisa menjadi motivasi untuk kearah yg semakin baik....

      Hapus
  28. salam buat mas Rudi dan om Hendro ya Bun..

    sukses dengan GA-nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah disampaikan ya mas Lozz

      Makasih buat supportnya

      Hapus
  29. subhanallah bunda, bagus banget, bener2 penuh perjuangan yaa bund :D

    Eeh kemarin niar belum koment yee, maafkan bunda inet agk lola neh :D

    Sukses yaa bund :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rudi emang dahsyat ya Niar. Masih peduli soal halal-haram...Rudi, Rudi, semoga Allah senantiasa memberinya kemudahan dan keberkahan hidup, amiin...

      Hapus
    2. #Niar: Iyaaa nih... bunda tungguin dipojokan taman kok Niar ngga nongol-nongol...
      hihihi... makasih yaaa...

      #Mas BelalangL Jiaaahhhh.... itu nyebut Rudi sampai diulang2... kenapa ngga sekalian huruf besar dan di blod...

      Hapus
  30. Subhanallah.... Salam kenal dari Bali

    BalasHapus