Frangipani Flower Lovely Little Garden: Suatu Pagi Dalam Kehidupanku
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Rabu, 19 September 2012

Suatu Pagi Dalam Kehidupanku


gambar dari sini 

Pagi itu...sedikit lesu rasanya aku memulai hari. Kumandang azan subuh menggerakkanku untuk bangkit dari peraduan. Biasanya sebelum azan subuh aku sudah mulai mempersiapkan sarapan pagi dibantu mbaknya anak-anak. Tapi pagi itu rasanya aku pasrah saja mbak mau membuat apa untuk sarapan pagi. Letih rasanya tubuh. Terlintas beberapa masalah yang sedang mengganggu pikiran dan bagai menarik semangatku. Mencoba memasrahkan diri dalam sujud pada subuh itu.

Setelah melipat sajadah, aku ke kamar anak-anak. Membangunkan mereka dengan sapaan seperti biasanya...Mencoba mencari semangat pada wajah anak-anak. Tapi entah kenapa, pagi itu anak-anak susah sekali dibangunkan. Memang kebetulan kemaren mereka semua ada kegiatan tambahan. Mungkin karena itu mereka masih merasa capek. Jadi belum kutemukan semangatku.

"Ayo bangun dong sayang... Bunda mau ke pasar. Sholat subuh dulu," terakhir itu yang aku ucapkan sambil bangkit mempersiapkan diri untuk ke pasar, belanja keperluan kantin.

Musim kemarau panjang membuat udara pagi tak terasa sejuk. Entah kalau di daerah lain. Tapi di Jakarta, keluar rumah mengendarai motor pada dini hari, tak membuat tubuh merasa dingin. Segera aku pacu varioku. Masih banyak pekerjaan menanti di rumah. Aku harus sudah kembali ke rumah sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Aku selalu berusaha melepas kepergian mereka agar bisa mendoakan langkah pertama mereka keluar rumah. Agar sempat membelai kepala mereka sebelum mereka berangkat sekolah.

Sapaan ramah tukang parkir di pasar langgananku membuat hati mulai merasa nyaman. Dibantunya aku merapikan sepeda motorku  agar aku bisa bergegas masuk pasar. Aku sudah sms ke kios kelontong, kebutuhan hari itu, jadi tinggal ambil saja. Begitu juga dengan sea food, ayam, sayuran,sudah aku sms tadi malam, jadi sudah disiapkan. Tinggal beberapa kebutuhan lain. Jadi aku tak berlama-lama di pasar. Menyingkat waktu pagi yang tiap detik rasanya berguna sekali.

Tapi berada di dalam pasar tradisional itu membuatku mendapat tiupan semangat. Melihat wajah-wajah yang penuh daya juang baik dari pedagang ataupun pembelinya. Yang belanja pada dini hari kebanyakan  tukang sayur keliling atau yang punya usaha warteg, rumah makan padang, warung bakso atau mie ayam, dan lain-lain. Semua bersemangat dengan bergegas. Sebab pekerjaan selanjutnya sudah menanti. Pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan usahanya. Persis seperti aku. Pedagang di pasar pun tak ada yang terlihat lesu, walau kesulitan pasti ada dalam kehidupan mereka. Bahkan ada yang membawa anak balita mereka, tidur hanya beralaskan tikar tapi terlihat nyenyak sekali. Sepagi itu sudah ada beberapa anak kecil yang bermain disekitar pasar mencari keasyikan sendiri sementara orang tuanya berjualan.

Aku pun lupa dengan kelesuanku tadi. Tertular suasana penuh perjuangan di pasar tradisional yang sudah ramai pada dini hari itu. Walau tak tahu apakah belanjaan yang dibeli pagi itu akan laku dalam wujud masakan, harapan tetap harus digantungkan setinggi mungkin. Melihat perempuan-perempuan pekerja keras itu, rasanya aku tak pantas berlama-lama dalam gundahku. Begitu tangguh mereka terlihat, cekatan mereka bergerak, terampil mereka bekerja. Tak ada yang mengeluh berkepanjangan akan harga-harga barang yang naik. Mau diapain lagi...? Terpaksa menipiskan keuntungan sebab menaikan harga masakan juga tidak mudah. Asal tidak rugi. Itu saja sekarang prinsipnya. Tenaga sudah tidak ada harganya. Tapi tenaga masih luar biasa terpatri dalam semangat. Kami semua seperjuangan. Aku sama dengan mereka.

Pagi itu... Itulah yang aku lihat. Itulah yang aku dapat. Life must go on. Masalah...? Siapa yang tidak punya...?! Tapi bagaimana kita menyikapi masalah, itu yang membuat kita bisa menyelesaikannya. Ujian harus dikerjakan soal-soalnya. Supaya bisa naik kelas dan lulus di Sekolah Kehidupan. Come on Niken...

Barang-barang belanjaanku sudah terkumpul di sekitar sepeda motorku. Para pedagang pasar membantu mengangkatkan sampai di sepeda motor. Lalu si tukang parkir yang baik hati itu, membantuku mengatur belanjaan di motor. Ikat sana, ikat sini. Gantung sana, gantung sini... Akhirnya semua sudah memenuhi vario soulmateku. Kalau sedang ramai, kadang aku bahkan sulit untuk meletakkan kakiku. Tapi kalau sedang sepi, ya aku bisa bebas mau bagaimana juga. Pagi itu aku sedang bebas mau bagaimana juga. *tarik nafas panjang...

Satu lagi tentang tukang parkir di pasar itu. Aku belum pernah menemukan tukang parkir seramah dan sebaik dia dalam bekerja. Dia selalu berusaha membantu mengatur barang belanjaan orang. Menyapa ramah  semua orang yang datang kadang dengan canda. Hafal dengan kebiasaan-kebiasaan orang yang parkir.  Sepagi begitu dia sudah ceria dengan pekerjaannya. Padahal katanya dia mulai jaga parkir dari jam 3 pagi. Sambutan ceria di depan pasar itu tentu saja membuat hati menjadi lebih ayem. Yang aku lihat... dia begitu mencintai pekerjaannya. Yahhh... sesuatu kalau dikerjakan dengan cinta, akan menjadi indah dan dinilai lebih sama orang lain. Satu lagi catatan buatku... Coret segera kegundahan...!

Klakson varioku membuat anak-anak berhamburan keluar (berhamburan...? Maklum anaknya banyak...) hendak membantuku menurunkan barang belanjaan. Anak-anak sudah rapi dengan seragam mereka. Lalu sarapan pagi adalah saat yang singkat tapi padat maknanya. Aku duduk bergabung dengan mereka menikmati teh hijau yang sudah disiapkan mbak. Berbincang-bincang sebentar dengan mereka, kadang ada yang mereka sampaikan mengenai kegiatan mereka sehari nanti. Ijin kalau pulang telat, atau ada ini itu...  Selesai sarapan.... Luthfan, Astri dan Hilman berangkat sekolah bersama. Si Sulung Luthfan bertugas mengantar adik-adiknya sebelum dia langsung berangkat sekolah. Sedangkan Fanni masuk jam 8 pagi. Jadi masih bisa santai dengan ayah bunda di pagi hari. Semangat anak-anak berangkat sekolah pagi itu, makin meniupkan gairahku meneruskan aktifitasku.

Suatu pagi dalam kehidupanku... Ingatlah selalu ini:

Kalau kita minta sama Allah untuk jadi orang yang sabar, maka kita tidak akan diberi atau dipertemukan dengan orang-orang sabar disekitar kita. Tapi kita malah dipertemukan dengan orang-orang atau persoalan yang akan menguji tingkat kesabaran kita. 


45 komentar:

  1. Pagi yang cerah..
    senyum dibibir merah
    dari balik jendela
    sinar mentari lembut menyapa...

    semanggi mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wokee...! Semangaatt..!!
      Itu tadi nyanyi atau puisi mas Insan...?
      Semanggi atau senayan mas...?

      Hapus
  2. Suasana pasar pagi hari memang selalu ramai pembeli untuk berjual lagi ya, Bunda.
    Jangan kalah semangat sama bapak parkirnya, Bun.
    Bapak parkir semangat, anak2 juga semangat. . .

    Tetap semangat, sabar dan tetap senyum, Bunda. ^_*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Idah... Orang-orang di pasar itu selalu saling menularkan semangat. Mrs spt saudara seperjuangan.
      Oke Idah... Semangaat...!
      Makasih ya...

      Hapus
  3. Subhanallah, bunda yang bijak
    bagi orang cerdas hatinya, semua yg terjadi bisa jadi pelajaran :)

    BalasHapus
  4. Sanjungan yang terlalu tinggi tuh Kang Achoe... Bunda yg 1 ini hanya mempunyai lingkungan keseharian sekitar rumah, kantin dan pasar. Jadi ditempat2 itu sy harus bisa mengambil pelajaran. Semoga mata hati selalu terbuka untuk sesuatu yg baik dan benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi pelajaran yang diambil Kang Achoe luar biasa banyak dan sudah dishare untuk bisa diambil hikmah bagi orang lain. Yg penting ada niat dan terbuka hati untuk selalu mengambil hikmah dr sebuah peristiwa....
      Uhuuuyy... lagunyeee...

      Hapus
  5. Emm... Suatu tingkat kedewasaan yg patut saya tiru di kehidupan shari2 saya nch, mskipun saya blm menikah :D, slm kenal y bun, nice share.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah kalau bisa dijadikan ibrah.
      Salam kenal kembali, trimakasih ya...

      Hapus
  6. like quotenya, tante :)
    salam kenal yaa, aku Syifa ;)

    BalasHapus
  7. sepertinya aida harus meniru cara di tulisan ini dech ... coz kalau dari pagi sampai petang ada banyak kegiatan paginya juga aida merasa lemes :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Manusiawi ya kadang merasa lesu, asal tdk berlarut-larut aja...

      Hapus
  8. begitu lah bunda......smua terasa ringan ketika kita membacanya
    dengan hikmah
    keep the spirit .......

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama masih ada keinginan utk berhikmah, maka hati akan lbh mudah menemukan jalannya.
      Don't crack under pressure...

      Hapus
  9. sepertinya saya harus belajar banyak ke bunda untuk mengenyahkan lesu dan badmood yg sering tiba2 datang...salam kenal bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita punya cara masing2... Yg penting positif thinking...
      Salam kenal kembali...

      Hapus
  10. quote yg di akhir itu mantap, gak kepikiran

    BalasHapus
  11. makin semangat ya melihat suasana pasar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Lidya... Allah mengijinkan saya mengambil pelajaran dr org pasar. Bukan dimana tempat kita belajar, melainkan maukah kita belajar...?

      Hapus
  12. pagi yg inspiratif ya mb niken..bisa mengambil byk pelajaran dr setiap kejadian yg ada disekitar kita..

    salut bunda :) #hugs

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari mana lagi emak-emak mau ngambil pelajaran kalo tdk dr lingkungan sekitar...?

      Makasih mbak Enny...

      Hapus
  13. Sedikit kritik bahasa: kata 'Tapi' pada awal paragraf enam lebih baik dihilangkan ^_^

    Terima kasih atas kata-kata yang indah di bagian akhir tulisan ini. Semangat!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohh... Tapi yang itu ya bang... Hehehe... Memang aneh ya bertengger kata tapi disitu... Makasih kritiknya bang. Nanti saya edit, ini sdg pakai hape.
      :)

      Semangat...!

      Hapus
  14. indahnya bisa belajar dari suasana di sekitar kita ...
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buka mata hati untuk bisa melihatnya. Salam kembali...

      Hapus
  15. Iya mbak ya .... memang manusiawi ada kelesuan di pagi hari, saya pun demikian. Tanpa asisten RT, ribeet sekali urusan rumah. Dan kita memang butuh suntikan semangat dari luar sambil terus menyemangati diri. Tulisan yg reflektif dan jujur, mbak ^__^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting tdk larut dalam kelesuan. Kalau kita larut, suasana rumah juga bakal carut marut. Kasian anak2 dan suami...
      Menyemangati diri sendiri kdg membutuhkan tiupan dr luar. Sb sering yg didalam rumah justru membutuhkan kita untuk memberi semangat.

      Hapus
  16. Air yang berada di atas daun itu begitu menarik perhatian ku...
    salam kenal

    komentarin artikel ini ya...

    http://www.timkomte.com/2012/09/traffic-pengunjung-rumahku-turun.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebutir air di atas daun... Seperti sebuah harapan yg indah...

      Kunjungan balasan akan diluncurkan...
      Makasih...

      Hapus
  17. wah.. sayang saya bacanya pas malam hari nih Bun. besok pagi baca lagi ah.

    Rutinitas pagi hari yang menyenangkan ya Bun, bersama keluarga yang selalu memberi senyum pada kita.. ikhs jadi pingin segera berkeluarga saya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Besok baca ulang... Bagus lagi kalo komen ulang mas Lozz...

      Ihiiir.... Ayo dong mas... Sinyal2nya ditebarkan... Janganlupa lhoo...

      Hapus
  18. Mantap gan articel ini.. updates terus gan..

    titip shared ya gan :
    silakan berwisata kesini WISATA GOA PINDUL GUNUNGKIDUL,YOGYA
    apabila berminat hubungi kami 08783 9944477 kami siap mengantarkan anda sampai tempat wisata tsb (goa pindul)GRATIS.
    tidak hanya itu wisatanya,gunungkidul juga memiliki tempat wisata lain seperti wisata pantai yang banyak diminati,karena gunungkidul ini punya banyak pantai yang tidak kalah keindahannya.
    silakan.. terima kasih.ditunggu wisatanya ya.

    BalasHapus
  19. Mantap gan articel ini.. updates terus gan..

    titip shared ya gan :
    silakan berwisata kesini WISATA GOA PINDUL GUNUNGKIDUL,YOGYA
    apabila berminat hubungi kami 08783 9944477 kami siap mengantarkan anda sampai tempat wisata tsb (goa pindul)GRATIS.
    tidak hanya itu wisatanya,gunungkidul juga memiliki tempat wisata lain seperti wisata pantai yang banyak diminati,karena gunungkidul ini punya banyak pantai yang tidak kalah keindahannya.
    silakan.. terima kasih.ditunggu wisatanya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sering juga ke pantai-pantai di gunung kidul. Pantainya memang banyak dan indah.

      Hapus
  20. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Hidup akan menjadi indah jika kita bisa bermanfaat untuk orang lain.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
  21. tulisan bijak yang sungguh memompa semangat mba....
    aku selalu suka tulisan-tulisanmu!

    Lihat jam berapa aku berkunjung nih? dini hari lho! :) kulihat mba tidur nyenyak, jadi aku nyelonong dan ga tega banguni dirimu mba... tapi tenang, semua tetap rapi sepeninggalku kan? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantesan... kok berasa ada yang membelai2 aku tidur... Kirain suami... eehh ngga taunya mbak Alaika... hahaha.. sereem...

      Makasih untuk gerilyanya... Aku juga suka kok tulisan2mu... :)

      Hapus