Frangipani Flower Lovely Little Garden: Deadline
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Selasa, 29 Januari 2013

Deadline

Bismillahirrahmannirrahiim...

Ketika pergantian tahun kemaren, banyak dari kita yang membuat target-target baru dalam setahun kedepan.  Beberapa resolusi kita tetapkan dan mantapkan dalam hati kita. Setiap kita mempunyai resolusi yang berbeda-beda. Yang masih kuliah ingin lulus dengan nilai baik, yang belum menikah ingin segera dipertemukan jodoh, ingin menerbitkan buku solo, ingin punya rumah baru, kendaraan baru, naik jabatan, dan masih banyak lagi pencapaian hidup yang ingin kita raih. Kita buat ketetapan hati, dengan semangat yang membara.

Tidak ada yang salah dengan semua itu. Karena kita hidup memang harus punya tujuan. Afirmasi memang perlu kita tetapkan. Berbagai upaya kemudian kita lakukan untuk bisa meraihnya. Apa-apa yang kita rasa sebagai kegagalan di tahun sebelumnya menjadi sebuah tantangan untuk memperbaikinya di tahun berikutnya.


Namun, dari semua resolusi yang kita buat, berapa banyak perbaikan atau target yang kita buat dalam  mengamalkan ayat-ayat Allah? Target-target duniawi kita buat, adakah kita juga membuat target untuk lebih mendekatkan diri pada Allah, memperbaiki ibadah, memperbanyak amal sholeh, menanamkan aqidah Islam dengan lebih kuat melekat pada qulub kita. Meningkatkan kebersambungan kita pada Allah dalam setiap langkah kita.



Bagi perempuan yang belum menutup aurat, adakah membuat resolusi akan mengenakan hijab? Bagi yang tahun sebelumnya disibukkan dengan banyak hal sehingga belum ada waktu mempelajari Alqur'an, adakah membuat target harus bisa belajar Kitab Suci Alqur'an? Menjadikannya sebagai pedoman hidup. Sebab bagaimana bisa menjadi pedoman hidup kalau kita tidak pernah mempelajari isi Alqur'an. Kalau hanya membaca Alqur'an saja tidak bisa membuat kita memahami isinya. Kita perlu mengetahui apa yang Allah tuntunkan di dalamnya. Belajar Alqur'an adalah belajar kehidupan. Allah Maha Sempurna dalam mencipta, segala apa yang menjadi permasalahan hidup dapat kita temukan solusinya dalam Alqur'an.

Kita sering kalang kabut dengan yang namanya deadline. Pekerjaan-pekerjaan kita harus selesai sebelum deadline. Menulis ada deadlinenya. Batas akhir sebuah masa dalam pekerjaan sering kita jadikan patokan untuk selesainya sebuah target.

Sadarkah...? Allah juga memberi kita deadline dalam mengkafahkan diri kita pada Islam. Deadline yang Allah tetapkan adalah kematian. Kita harus bisa menyelesaikan kewajiban dan tanggung jawab kita semasa hidup sebelum kematian itu datang. Allah memberi waktu kepada kita untuk membuat persiapan diri dalam menghadapi kehidupan di alam berikutnya.

Perdulikah kita dengan deadline itu? Apa yang kita lakukan dalam menghadapi deadline itu? Jangan sampai kita menyesal karena tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Karena Allah tidak akan menangguhkan datangnya deadline kematian itu apabila telah tiba waktunya.

Sebagaimana firman Allah berikut:
Dan belanjakanlah (infaqkanlah) sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS Al - Munafiqun :10)
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al - Munafiqun 11)
Ketika semasa kita sekolah, kita sudah merasa sedang mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Jenjang pendidikan yang kita tempuh secara berurutan sering dianggap sebagai jaminan sebuah kemapanan hidup di masa depan. Sehingga kita akan berusaha sebaik mungkin menyelesaikan tiap jenjang pendidikan itu dengan baik.

Padahal yang sesungguhnya belajar untuk persiapan masa depan adalah belajar Alqur'an. Masa depan manusia yang sesungguhnya adalah di kehidupan masa datang sesudah kematian itu tiba. Sesiap apakah kita menghadapi kemapanan di alam berikutnya? 





38 komentar:

  1. Benar mbak, deadline sebenarnya adalah kematian. Terimakasih renungannya ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali mbak Niar...
      Semoga kita siap menghadapi deadline itu. :)

      Hapus
    2. Amiin, semoga saya dan kita semua bisa lbh bersiap menghadap deadline yg tak pernah dibertahukan kapand atangnya.

      #Wah, penampakan blognya baru ya Mbak? cantiikkk banget

      Hapus
    3. Aamiin... Insya Allah ya mbak Ririe...

      #acik..acik... penampakan blognya dibilang cantik... Yang buat memang pinter siiihh... hehhe

      Hapus
  2. Semoga kita mendapatkan akhir yang baik ya Bun...

    Terima kasih Bunda....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Insya Allah....
      Makasih kembali Fi'i.... :)

      Hapus
  3. Tertunduk hati membaca tulisan ini...
    Menampar rapuhnya jiwaku
    Menohok kesombongan hatiku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waahh.. kok jadi babak belur gitu mas Insan...
      Kerendahan hati memang sebuah nikmat... :)

      Hapus
  4. renungan yang patut disimak, marilah segera berbuat kebajikan dan mengumpulkan amal saleh sesuai tuntunan syariat agama, sebelum kematian kan datang menjemput tanpa pernah diduga... salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita sama-sama mentargetkan perbaikan ibadah...
      Makasih mas Hari...

      Hapus
  5. Membuat target harus seimbang ya Mbak Niken, antara dunia dan akhirat...:)

    BalasHapus
  6. Mari kita menyiapkan bekal yang baik sebelum saat itu tiba.
    Sebaik-baik bekal adalah taqwa
    Terima kasih sudah diingatkan jeng
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali untuk saling mengingatkan ya pakde...:)
      Salam kembali dari jakarta

      Hapus
  7. kalau kata pak mario teguh, deadline bertujuan agar kita segera memulai. Kalau nggak ada itu, pasti target yang ingin di capai di tunda-tunda

    BalasHapus
  8. Aq kok g bikin resolusi buat th ini ya mb
    Tp perencanaan besar ada, sm aja ya mb :D

    Jazakillah sharing n pengingatnta ya mb :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cuma bahasa aja yang beda ya mbak Indri...
      Semoga rencana besarnya terwujud....

      Aaamiin ya Rabb.. wa'iyaki...

      Hapus
  9. jazakillah khair mba diingatkan..

    BalasHapus
  10. bener bgt mbak, sering nya diri ini mendeadline kan segala hal yang bersifat keduniaan, tapi lupa padahal disini dunia hnya sebagai perjalanan, persinggahan semata. alhamdulillah dapat pengingat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah saling mengingatkan... ini juga buat perenungan diri sendiri kok mas... :)

      Hapus
  11. Sebaiknya memang kita selalu berinfaq dan beramal salihah kepada siapa saja yang memerlukan. Beramal tidak selalu dengan harta saja, walaupun menyumbang dengan harta memang sangat mulia. Sedekah dengan senyum dan memberi pertolongan yang mampu kita lakukan juga sudah sangat mulia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah.... begitu luasnya kesempatan yang diberikan Allah dalam beramal sholeh... begitu mudahnya... Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa ikhlas dan tersambung kepada Allah... sehingga segala perbuatan kita semata karena ridha Allah...

      Hapus
  12. deadline harus ada, juga jangan ditunda-tunda ya mbak

    BalasHapus
  13. Sukses slalu mbak...salam kenal. Diintip blogku juga ya di http://www.korsela-gadisku.blogspot.com terimaksih.

    BalasHapus
  14. wejangan jelang senja bund...
    makasih :D

    BalasHapus
  15. Makasih sudah mengingatkan, bund. Moga dicatat sebagai amal baik bunda.

    BalasHapus
  16. "Membaca saja tidak cukup membuat kita memahami isinya"
    hmm,, bener ya mbak,,
    trima kasih untuk nasehatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar tafsir Alqur'an dengan penerapannya pada kehidupan sehari2, akan membuat kita takjub pada Maha Sempurna dan Maha Beasrnya Allah.

      Hapus