Frangipani Flower Lovely Little Garden: Tadabur Alam dan Tadabur Alqur'an
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Kamis, 25 April 2013

Tadabur Alam dan Tadabur Alqur'an

Bismillahirrahmannirrahiim,

Rekreasi, rasanya kita semua menyukai kegiatan itu. Sejenak meninggalkan rutinitas sehari-hari, menghilangkan kepenatan dan stres dengan mengunjungi tempat-tempat pilihan kita. Alangkah baiknya kalau kegiatan rekreasi ini kita niatkan untuk bertadabur alam. Karena manfaatnya akan lebih dalam kita rasakan. Tidak hanya membuat tubuh dan pikiran kita segar, namun hati kita juga akan merasa damai.

Kalau tadabur alam itu kita lakukan bersama keluarga, kita akan lebih mudah menerangkan kepada anak-anak kita, bagaimana Maha Besar, Maha Agung, Maha Kuasa nya Allah dalam menciptakan setiap sisi dan sudut keindahan alam yang ada di depan mata kita.

Apa sih tadabur alam itu? Mengapa bisa membuat kita merasakan kedamaian hati?

Tadabur alam adalah memahami dan merenungkan makna akan ciptaan Allah akan alam semesta, dimana tanda-tanda kekuasaan, kebesaran, keagungan Allah dapat kita lihat pada alam semesta. Dengan bertadabur alam kita bisa lebih memahami bagaimana keharmonisan alam raya bertasbih pada ketetapan Allah.

Hawa sejuk pegunungan dengan segala keindahannya, panorama laut yang begitu luas lepas membentang dihadapan kita, semua itu kalau kita tadaburi akan semakin mendekatkan diri kita pada penciptanya, yaitu Allah Subhanahuwata'ala. Makin membuat kita bersyukur tunduk akan segala nikmat yang telah Allah anugrahkan pada kehidupan kita.

Dengan begitu, apa yang kita sebut rekreasi itu bukan sekedar kegiatan bergembira ria dengan mengeluarkan sejumlah biaya, namun lebih berharga dari itu. Lebih meningkatkan keimanan kita. Sehingga kita pulang dalam kebahagiaan, kedamaian, kekhidmatan, rasa syukur yang menyentuh kalbu.


Sebetulnya kita tidak bisa memisahkan tadabur alam dengan tadabur Alqur'an. Apa yang berlaku pada kehidupan alam semesta, semua terangkum pada Kitab Suci Alqur'an. Dengan mentadaburi ayat-ayat Alqur'an kita dapat mengamalkan dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Alqur'an sebagai sebenar-benar pedoman hidup kita.

Definisi tadabbur menurut Asy-Syaikh Ibnu Katsir adalah:
Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.
Alqur'an itu tinggi. Bila kita mendalami makna atau isi Alqur'an maka kita akan melihat bahwa kebenaran yang ada di dalamnya adalah kebenaran hakiki, bukan berisi pertentangan. Akan banyak ibrah, manfaat atau hikmah yang akan kita dapatkan dari dalam Alqur'an. Namun banyak orang yang tidak mau melakukannya dengan sebenar-benarnya. Padahal mentadaburi Alqur'an merupakan perintah Allah, sebagaimana dalam firman Allah sebagai berikut:
"Maka apakah mereka tidak mentadaburi (menghayati) Al-Qur'an, ataukah hati mereka terkunci?" [QS. Muhammad ayat 24]
Dalam mentadaburi ayat-ayat Alqur'an memang diperlukan rasa tunduk yang dalam, niat yang bersih, keikhlasan dan kepasrahan, bahwa yang kita kerjakan semata-mata adalah untuk Allah. Kita harus mau dan bisa menyatukan hati kita dengan apa-apa yang terkandung di dalam Alqur'an. Tak bisa hanya menerima sebagian-sebagian yang kita suka saja.

Berhasil tidaknya kita bertadabur Alqur'an dapat kita lihat dari keimanan masing-masing kita. Memang benar keimanan adalah hal yang abstrak. Namun keimanan akan dapat kita lihat kekongkritannya manakala kita dihadapkan pada ujian. Akan terlihat nyata kadar keimanan seseorang pada saat dia dihadapkan pada hal-hal yang menjadi cobaan atau ujian. 

Orang bisa saja berkata sudah tahu Alqur'an, sudah belajar agama dengan baik, sudah beramal ibadah yang banyak, tapi manakala ujian/cobaan datang, sikap, perilaku dan keputusan yang diambil akan menunjukkan kadar keimanan seseorang. Ujian/cobaan bukan hanya masalah yang menimpa kita, melainkan juga materi, kesenangan atau kesempatan yang datang pada kita. Bagaimana kita menyikapi semua itu, adalah wujud kongkrit dari keimanan yang semula abtsrak.

Janganlah menjadi orang yang merugi karena melakukan hal yang sia-sia. Tidak mentadaburi Alqur'an dengan sebenarnya adalah perbuatan merugi. Mereka mengira telah melakukan kebaikan dan amal ibadah, namun tidak mengikuti pesan-pesan Illahi. Mengambil sebagian dan mengingkari sebagian. Sebagaimana firman Allah ini:
Katakanlah: "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur/mengingkari terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan Nya. Maka sia-sialah amal-amal perbuatan mereka, dan Kami tidak memberikan suatu penilaian/penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, karena kekafiran mereka dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok. [QS Al-Kahfi ayat 103 - 106]
Oleh karena itu, hendaknya dalam mentadaburi Alqur'an dihadirkan keinginan dan niat yang kuat, bahwa tujuan kita adalah untuk mengamalkan ayat-ayat Alqur'an dalam kehidupan nyata, sehingga kalbu kita diperkaya dan diperkuat dengan pesan-pesan Illahi yang memperdalam keimanan kita.  

Gabungan dari tadabur alam dan tadabur Alqur'an dapat membuka cakrawala pemahaman kita baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun dari sisi keimanan. Mari kita lebih membuka hati dan memantapkan niat untuk bertadabur.


38 komentar:

  1. Senang rasanya saat membaca Al-Qur'an beserta terjemahannya. Kita serasa terbawa menembus lorong waktu. Namun tentu saja perlu guru untuk mendampingi kita agar lebih paham ya, Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Akin. Kita memang perlu guru untuk mendampingi kita, tidak bisa sekedar mebaca terjemahan atau membaca buku saja. Sebab belajar Alqur'an adalah belajar kehidupan, sering memerlukan tanya jawab.

      Hapus
  2. Pengen deh belajar sama Bunda :)

    BalasHapus
  3. Tadabur alam dan tadabur Al Quran itu semakin membuat kita dekat sama Allah ya bun..

    BalasHapus
  4. Subhanallah.. Makasi bunda pencerahannya... hehehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih kembali mas Furqon.
      Sampai ketemu di Jakarta.

      Hapus
  5. Bunda...rasanya aku masih harus terus berdampingan dengan Bunda dech *

    MAkasih ya Bun, artikelnya keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau dong duduk disamping Astin. Sambil makan pisang goreng dan ngopi yuk. hehehe.
      makasih kembali, Astin :)

      Hapus
  6. Makasih artikelnya....bener2 mencerahkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kembali mbak Rina. Sekalipun Jakarta seharian ini hujan, tapi syukurlah kalau ditempatmu terasa cerah.

      Hapus
  7. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfaal: 2).

    Perenungan menyeluruh untuk mengetahui maksud dan makna Al-Qur'an secara mendalam, dialah Tadabur.

    Subhanallah, artikelnya bagus bunda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, makin lengkap artikel ini dengan komen Sang Shafa (y). Trimakasih ya.
      Menuliskan hal ini sambil memberi peringatan untuk diir sendiri.

      Hapus
  8. subhanaAllah..... sukron bunda... Tadabur ini, membuat hati ini... tersentuh...

    BalasHapus
  9. tadi mau blog walking eh ternyata blog nya 3.. yg aktf yg mana nih?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang ini aktif, mbak. Silahkan mampir ke taman saya lihat2.

      Hapus
  10. Saya jadi ingat ketika mufasir terkemuka dari Mesir yaitu Sayid Qutb mengatakan, "Tadabur dalam al-Quran menyingkap hijab-hijab kezaliman dan kegelapan, juga membuka pintu hidayah dan menyatukan hati. Tadabur al-Quran meniupkan spirit baru dalam kehidupan."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena dgn bertadabur Alqur'an kita jadi memahami bagaimana Allah sudah menetapkan dengan Maha Sempurna kehidupan di alam semesta. Bahwa Islam indah, damai, melindungi manusia dgn sunatullahnya. membuka wawasan akan segala ilmu pengetahuan yg ada di muka bumi sehingga tak ada kegelapan atau kebodohan.
      Alqur'an membuka mata hati kita utk tidak stagnan dalam beribadah. Menjadikan tujuan hidup kita menjadi jelas dan terarah.
      Trimakasih mas Insan.

      Hapus
  11. Bund aku juga pengen belajar atuh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar Alqur'an sebaiknya ada guru yang membimbing.

      Hapus
  12. Saya termasuk yang belum rutin memahami arti dari tiap-tiap firman Allah swt. Seharusnya setiap membaca Al Qur'an juga membaca artinya sehingga memahami dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Sebagai contoh


    "Faman ya'mal mitsqaala dzaratin khairay yarah, waman ya'mal mitsqaala dzaratin syarray yarah."

    Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya, dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebesar biji zarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya.
    (QS. Al-Zalzalah[99]: 7-8)

    Dengan mengetahui artinya maka kita akan semakin berhati-hati dalam berucap dan bertindak.

    Terima kasih atas pencerahannya
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pakde, tapi sebenarnya kalau cm dengan membaca terjemahannya saja nantinya kurang bisa memahami. Sebab Wahyu Allah diturunkan tidak urut seperti apa yang tersusun dalam Kitab Alqur'an. Kuatirnya penafsiran kita tidak tepat.
      Kita memerlukan guru/pembimbing. Bljr Alqur'an adalah bljr kehidupan, akan banyak tanya jawab. Dan itu tdk bisa kita dapat kalau hanya membaca terjemahan.

      Hapus
  13. pengen banget bisa atur waktu buat kegiatan yang seperti ini. moga diberi kelonggaran waktu lebih untuk hal seperti ini selanjutnya. tulisan yang inspiratif dan provokativ bund....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disempatkan, mas Ridwan. Janganlah kehidupan duniamu melupakan kehidupan akhiratmu. Waktu sebetulnya ada. Mau aku carikan guru di Surabaya, mas? Insya Allah ada teman di sana yang bisa.

      Hapus
  14. yisha masih ngga bisa baca qur'an...........hiks!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sempatkan belajar, Yisha. Semoga Allah memberikan petunjukNya.

      Hapus
  15. Intinya, harus bisa mengambil ibrah ya mbak ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, mbak Niar. Hidup kita ini kan memang seharusnya mengambil ibrah dari Alqur'an, karena Alqur'an adalah pedoman hidup kita.

      Hapus
  16. Betul Mbak Niken, Alqur'an dan hadits adalah pegangan hidup kita sebagai umat muslim. salam silaturahmi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk bisa menjadikannya sebagai pedoman hidup, kita harus mau memperlajarinya. Tidak sekedar belajar membacanya, tapi juga memahami isinya.

      Salam silaturahmi.

      Hapus
  17. Tadabur alam dan tadabur Al Quran bikin hati semakin adem ya :)

    BalasHapus
  18. ambil kerudung, duduk bareng astri,fanni, merapat deket Bunda..
    ikutan belajaar ahh..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sini, sini... duduk yang manis ya.
      Sama-sama belajar aja ya Nchie. Aku juga banyak belajar di tulisan2nya Nchie.
      Makasih.

      Hapus
  19. dengan mengenali alam secara keseluruhan, maka kita akan mengenali kebesaran ALLAH sebagai pencipta alam beserta seluruh isinya :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak Hari. Asalkan kita mau melihatnya dengan mata hati kita, semua itu akan tampak.

      Hapus