Frangipani Flower Lovely Little Garden: Mukena Anak
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Jumat, 12 Juli 2013

Mukena Anak

Bismillahirrahmannirrahiim,

Ramadhan memang bulan penuh kenikmatan dan keberkahan. Menjalankan ibadah di bulan Suci Ramadhan memang terasa berbeda. Kekhusyukan yang lebih kita rasakan. Selain berlipatnya pahala ibadah yang dikerjakan untuk mendapatkan ridha Allah, pintu-pintu rizki juga banyak terbuka, peluang-peluang usaha musiman bertebaran. Banyak yang mendapatkan rizki lebih di bulan Ramadhan ini.

Salah satu barang yang sekarang ini sedang dalam permintaan tinggi adalah mukena. Aku perhatikan, penjualan mukena dimana-mana meningkat pesat pada bulan Ramadhan. Mungkin karena ingin memakai mukena baru pada saat Idul Fitri atau memang terbiasa membeli mukena pada momen Ramadhan, karena biasanya model-model baru bermunculan.

Begitu juga dengan mukena anak-anak. Sekarang ini banyak sekali model, motif dan corak mukena anak. Kreatif sekali para designer mukena itu. Memanfaatkan karakter-karakter yang disukai anak-anak, mukena di-design sebegitu menariknya. Banyak sekali tokoh karakter anak yang dipakai, mulai dari Hello Kitty, Angry Bird, Doraemon, Shaun the Sheep, Princess, Barbie, dan masih banyak lagi. Semua itu adalah dengan harapan agar anak bisa lebih rajin melaksanakan sholat dengan mengenakan mukena berkarakter sesuai kesukaan anak-anak.

Menurutku kok hal ini kebablasan, ya. Masak sih? Mari kita pikirkan lebih dalam. Mukena itu kan sejatinya adalah pakaian yang dikenakan wanita untuk menutup auratnya pada saat melakukan sholat, tapi mengapa yang ditempelkan pada mukena anak-anak itu justru gambar-gambar karakter yang membuka aurat. Seperti contoh gambar di bawah ini:




Apa yang sebenarnya harus kita ajarkan kepada anak-anak? Menegakkan sholat, bukan? Atas dasar apa sholat ditegakkan? Tentunya hanya untuk Allah. Anak-anak kita ajarkan untuk mencintai Allah. Kewajiban sholat adalah perintah Allah. Anak-anak melakukan sholat adalah karena Allah. Itulah yang harus kita tanamkan sedini mungkin. Bukan membuat anak-anak gemar sholat karena menyukai mukena berkarakternya, yang nota bene bergambar perempuan yang membuka aurat.

Hati-hati dengan kesyirikan, karena syirik itu begitu samar, hampir tak terlihat seperti semut hitam yang berjalan di atas batu hitam pada malam gelap gulita. Jangan sampai kita mengajarkan anak-anak untuk melakukan ibadah bukan karena Allah.
Aku hanya mengajak teman-teman semua merenungkan dan berpikir lebih dalam mengenai hal ini. Segala keputusan tetaplah kembali kepada teman-teman semua.





80 komentar:

  1. Yang wajib adalah menutup aurat, bukan memakai mukena. Karena tidak ada satu dalilpun yang menyatakan bahwa memakai mukena itu wajib. Mukena hanya dikenal mungkin di tempat kita saja. di Timur Tengah dan negara arab, mukena ini tidak begitu dikenal. Karena para wanita di sana kebanyakan mengenakan pakaian yang menutup aurat dalam kesehariannya beda dengan di negara kita karena kebanyakan para wanitanya belum berpakaian sesuai tuntunan agama islam. Mereka masih memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang menurut islam adalah aurat. Karena kondisi yang seperti itu, lahirlah mukena.
    Apakah harus warna putih..? Warna putih sering dipilih sebagai warna mukena di Indonesia, mungkin karena terkesan lebih adem dan bersih. Mungkin juga karena Rasulullah menyukai warna putih

    Kendatipun secara hukum sholatnya tetap sah, karena rukun utama sholat adalah menutup aurat. Tapi secara pribadi saya tidak suka dgn mukena yang type warna-warni apalagi dengan gambar2 mencolok yg tidak mencerminkan Islami,

    “Siapa yang memakai pakaian syuhrah di dunia, maka Allah akan memberinya pakaian hina pada hari kiamat.” (HR Ahmad, Abu Daud, dan An Nasai dalam Sunan Al Kubra, hasan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas Insan, mukena memang tidak wajib dikenakan dalam sholat. Yang utama adalah menutup aurat.
      Tulisanku ini dimaksudkan bagi yang mengenakan mukena dalam sholatnya. Inipun hanya aku khususkan kepada mukena anak yang demikian. Masih banyak lagi mukena yang jika dipakai masih menapakkan aurat karena bahannya tipis.

      Kaum perempuan memang sebaiknya memikirkan kembali pakaian yang dikenakan dalam sholatnya jika ingin ibadahnya tidak sia-sia.

      Terima kasih untuk penjelasan yang gamblang ini. Tadinya pengen diskusi dulu.

      Hapus
    2. menutup aurat dan ber-Jilbab sendiri ada kelanjutan pembahasannya bunda (emaknya blogger) dan Pak Insan (Bapaknya blogger) ^_^

      ~*~ indahnya berbagi di Dumay ~*~

      Hapus
    3. Sudah banyak yang membahas sebetulnya, mas Topics. Perintah sudah jelas, informasi sudah banyak dan terbuka, tinggal mau tidak melaksanakannya.

      Hapus
    4. Siiip, dulu ada yg berpendapat yg penting hati dulu baru berjilbab, lalu sy ibaratkan. misal ada operasi polisi lalu lintas terus ada wanita tertangkap ga pakai helm, kemudian wanita itu bilang,"maaf Pak Polisi sy memang ga pakai helm tapi hati sy udah pakai helm kok" | apa iya ga jadi ditilang ^_^

      Hapus
    5. xixixi... menghelemi hati gimana caranya ya, mas?

      Memang banyak yang mengatakan, aku mau menjilbabi hati dulu. Tolok ukurnya apa? Hati yang bagaimana yang dikatakan sudah dijilbabi. Sedangkan isi hati manusia hanya Allah dan kita sendiri yang tau. Perintah dalam Alqur'an kan jelas-jelas menutup aurat (fisik). Menjaga hati itu hal lain lagi. Kayaknya bisa nyambung tuh sama tulisan terbaru mas Insan di Media Robbani.

      Hapus
    6. iya udah baca bund, second comentari. Bunda yg pertamax ^_^

      Hapus
    7. wkwkwkwk, radarnya menangkap sinyal di sana.

      Hapus
    8. Saya baru dpt istilah baru nih bun dr Pak Insan.. Pakaian syuhrah, barusan gugling.. Tp pakaian yg berlebihan ya..

      Iya mukena anak hampir nggak ada yg polos2 saja ya Bun, sy sendiri walau nggak bergambar karakter aneh2 itu tapi ada gambar strawberry nya..

      Hapus
    9. Pakaian Syuhrah: Pakaian yang berlebihan yang jika dipakai mengundang perhatian dari orang lain. Kalau dipakai dalam sholat memang khawatir mengganggu kekhusyukan sholat.

      Hapus
  2. Kaget juga akunya, bun.. tyt adaaa ajah yang berpikiran pendek (atau malah saking kreatifnya).. mendisain mukena dgn gambar2 spt itu.. semoga para orangtua lebih selektif ya, memilihkan perangkat ibadah untuk anak2 kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mukena model ini sedang digemari sekarang ini, secara karakter yang ditempelkan memang familiar dikalangan anak-anak.

      Hapus
  3. Artikel yang sangat bermanfaat ini buat orang muslim. Selain mukena juga banyak hal-hal lain, seperti merayakan ulang tahun, hari valentine dan masih banyak lagi. Padalah hal-hal sepele semacam itu tidak diajarkan dalam agama Islam.

    Hal semacam itu tak lain untuk menjauhkan umat Islam dari kebenaran agama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita memang tak boleh berhenti belajar demi menegakkan keIslaman.
      Terima kasih mas HeQris.

      Hapus
  4. sebagai orang tua memang harus pintar mengarahkan anak-anaknya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mukena biasanya yang membelikan orang tuanya. Sepertinya sebagai orang tua, harus selalu hati2 dalam memilihkan.

      Hapus
  5. "Mukena" itulah pakai yang harus smestinya di pakai wanita jika keluar rumah itu yg saya pahami bund, teringat dg tulisan bunda ttg jilbab/hijab syai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dari Wikipedia Mukena adalah busana perlengkapan shalat untuk perempuan muslim khas Indonesia.

      Pakaian yang dipakai muslimah keluar rumah adalah gamis dengan hijab menutup hingga dada.

      Hapus
    2. hehe iya bunda itulah maksut sy, makanya sy kasih tanda petik "mukena"

      Hapus
    3. Aiih, pakai dipetik-petik segala sih mas Topics ini, memangnya buah-buahan. hehehe.
      Okelah kalo begitu :)

      Hapus
  6. assalammualaykum Bund...salam kenal.
    sekarang nggak cuma mukena anak saja lho Bund, sajadah juga, bahkan mukena dewasa pun warnanya mulai ngejreng-ngejreng, gambar dan motifnya mulai berani. Beberapa hari lalu ditawari tetangga, sebuah mukena berwarna merah terang, biru menyala dan ungu...cantik-cantik, dengan gambar bunga-bunga, katanya bahannya dari sutera, makanya harganya pun hingga ratusan ribu. sangat disayangkan, kebiasaan membeli mukena baru seperti diwajibkan, dan akhirnya lalai dengan esensi puasa itu sendiri, mukena mewah dan mahal juga bisa mendatangkan riak di dalam hati...bismillah semoga terhindar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam Warrahmatullahiwabarrakatuh.
      Salam kenal kembali ukhti.

      Memang semua kembali kepada pribadi masing-masing. Nantinya akan ada yang mengatakan, mosok kalau buat senang-senang mau keluar mahal, tapi buat ibadah nggak mau. Makanya kemudian mukena dengan harga berapapun akan ada peminatnya. Kalau ukuran manusia yang dipakai ya akan selalu seperti itu.

      Tak ada salahnya membeli mukena baru, ingin tampil baik dihadapan Allah memang dianjurkan, asalkan semua itu dikerjakan dengan qalbu yang tersambung kepada Allah. Ingin menggapai kemuliaan dihadapan Allah, bukan pujian manusia. Insya Alloh, kalau dengan niat lurus seperti itu, kita akan tau mana yang bisa kita pakai dan mana yang tidak.

      Hapus
  7. Mungkin dipikir produsennya, anak-anak suka gambar-gambar kartun beginian. Mereka gak mikir sejauh itu sebab akibatnya. Dan mungkin mereka lupa bahwa ada banyak gambar kartun yang terbuka auratnya, terutama kartun putri-putrian.
    Kalau menurut saya, mukenah itu bagusnya warna putih polos, bukan warna. Ya, memang sih bagus dilihat mata apalagi ada renda-rendanya dan eksen bunga warna-warni segala. Tapi kan Allah gak lihat mukenahnya, lihat putih hati hambanya.
    Kemarin ada tetangga yang nawari mukenah Bali. warnanya memang putih tapi ada corak gambar bunga-bunganya. Bagus, sih, tapi sayang bunganya lebih dominan ketimbang putihnya. dan harganya lumayan tinggi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Produsen/designer membuat, kalau permintaan sepi, tentunya produk ini takkan ramai di pasaran. Namun kenyataannya produksi mukena seperti itu laku keras, itu berarti banyak orang tua yang menyukai model ini dipakai anak-anak mereka. Dengan harapan anak-anak jadi lebih mudah diajak sholat.

      Banyak hal yang harus diperhatikan dalam memilih mukena, seperti bahan yang tidak tipis menerawang, model, warna, motif yang tidak mencolok sehingga mengundang perhatian orang lain sampai mempengaruhi kekhusyukan orang lain.

      Hapus
  8. Wah, aku malah belum pernah melihat mukena2 spt ini. Apa karena udah ga punya anak kecil lagi dan jarang shopping ya? Hihi.

    Mbak, aku sepakat banget denganmu. Seharusnya, para 'designer' ini, tak hanya memfokuskan pada target pemasaran agar laris manis, tapi juga harusnya menempatkan segala sesuatu pada tempatnya ya, Mbak. Ckckck, sudah salah kaprah ini.

    Semoga banyak yang membaca tulisan ini, Mbak agar mendapatkan pencerahan. Terkadang hal-hal seperti ini, paling sering malah, terlupakan. Nice post as always, Mbak Nik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyalaah, Intan kan udah besar jadi mbak Al udah nggak perhatian dengan mukena seperti ini.

      Itulah, mbak. Keuntungan materi yang tidak seberapa jika dibandingkan tanggung jawabnya di depan Allah kelak. Malah ada yang bilang sama aku waktu aku kasih pendapat tentang ini ke mereka,"Barbie dan Princessnya udah masuk Islam." sambil ketawa-ketawa. Astaghfirullah.

      Hapus
  9. baru lihat bund yang beginian,yah begitulah produsen terkadang mereka tidak memikirkan hal tersebut yg dipikirkan hanya keuntungan semata.kadang di masjid bertebaran mukena yang modelnya aneh2 hehe...tapi saya masih interest dengan mukena putih polos :D
    selamt berpuasa bund,baarakallah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buka deh di mr Google, mukena anak karakter, bakalan buanyaak sekali ditemukan. Di Tanah Abang juga banyak, temanku juga ada yang jual.

      Selamat beribadah di bulan Ramadhan, mbak Hanna. Barakallah.

      Hapus
  10. terima kasih pencerahannya, mbak Niken... kadang2 orangtua 'lupa' sehingga lebih mengedepankan keinginan menyenangkan anak daripada unsur mendidik anak... mudah2an banyak yg membaca tulisan mbak ini dan memilih yang terbaik untuk putri2 mereka...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita bisa saling mengingatkan untuk kebaikan. Saya juga sering mendapatkan pencerahan dengan membaca tulisan teman-teman.

      Hapus
  11. Mbak Niken, waktu kecil sampai sekarang aku hanya mengenal mukena putih. Jadi agak heran menemukan di pasar ada mukena dengan warna ngejreng..Dan sampai sekarang belum pernah beli. Dan belum memperhatikan kalau mukena anak ada yg bergambar karakter cartoon..Wah benar-benar berkembang ya design mukena :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang tak ada hukumnya bahwa mukena harus berwarna putih, sebab kadang mukena putih juga bisa menerawang kalau bahannya terlalu tipis, sehingga bisa memperlihatkan bentuk tubuh.

      Hapus
  12. Postingan yang mengajak introspeksi bersama produsen maupun konsumen. Terima kasih Jeng tuk pencerahannya. Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Prih, ini memang harus sama2 dipikirkan oleh produsen dan konsumennya.

      Terima kasih kembali.
      Salam.

      Hapus
  13. benar Bunda.. kemarin waktu beli mukena buat keponakan banyak banget ditawari mukenah dengan berbagai design gambar cartoon, sampai bingung sendiri.. pangsa pasar memang cerdik tapi semakin kurang terdidik pemikirannya, semakin kesini semakin rancu pemahaman2 tentang akidah dan agama, dengan tulisan ini semoga bisa menjadikan tolalk ukur buat mereka yang mau bekanja mukena anak, bergambar boleh tapi perhatiin dulu designnya ya kalau foto rani gpp dibeli secara rani manis hahaha.... Salam Sayang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuuh kan, Rani... Beli mukena buat ponakan ga bilang2. Kan bunda mau nitip buat astri dan fanni. Qiqiqi...

      Raniiiii, walau Rani memang manis, tapi kalo buat mukena... Tak useh lah yao! Wkwkwk.

      Jadi, kemaren beli mukena kayak apa buat ponakan? 14 orang juga yg dibeliin? Huufft.

      Hapus
    2. Bunda Niken,saya baru tahu ada mukenah dengan design seperti itu sekarang, maklum belum punya anak... hehehehe

      Makasih Bunda atas tulisan ini, semoga banyak para orang tua yang tersadar setelah baca tulisan Bunda, dan tidak terjebak dengan niat membahagiakan anak tanpa memperdulikan motif dan design kartun yang bergambar "buka-bukaan"...

      Nice Share Bunda :)

      Hapus
    3. Walau belum punya anak, bisa buat kehati2an kalau membelikan keponakan atau saudara.

      Begitulah, sekarang ini begitu banyak hal-hal yang tidak kita sadari justru menjauhkan kita dari keimanan. Rasanya kita sudah berbuat yang baik, tapi ternyata hanya persangkaan kita saja. Saya sendiri juga masih harus terus belajar untuk menjaga hati dan keimanan agar selalu tersambung kepada Allah.

      Terima kasih mas Awan.

      Hapus
  14. Setuju Bu, kalau motif dan gambarnya gadis2 berkerudug mungkin secara tidak langsung mensugesti anak untuk giat memakai jilbab.. Masalahnya tontonan animasi anak sekarang belum ada yg seperti itu ya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memilih mukena memang harus hati-hati. Kita tentu ingin sholat kita diterima oleh Allah. Kembalikan lagi kepada hakekat sholat itu sendiri, sehingga tidak salah dalam mengenakan pakaian.

      Hapus
  15. Baru liat mukena yang model begitu Bund...

    Beruntung saya tinggal di desa, jadi anak perempuanku, di ajarkan oleh guru ngajinya dan di haruskan untuk selalu memilih mukena yg sederhana dan berwarna putih.

    SAmpai sekarang sdh kelas 2 SMP, masih keukeuh dan nurut dengan ajaran guru ngajinya, gak pernah tertarik dengan mukena warna - warni, Alhamdulillah.

    Kayaknya memang sebuah kreatifitas yang kebabalasan ya Bund..mukena dengan karakter2 tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita selalu diberi peringatan mana yang bisa kita pakai dan mana yang tidak.

      Hapus
  16. Wah ada ya mukena kayak gini? Baru tahu

    BalasHapus
  17. mungkin lebih ke kesukaan anak kali ya, yang bikin juga cari ide agar dagangan nya laku, selain desain dan gambar nya pasti hal itu di pikirkan dulu dong..
    tapi bner juga sih mbak kalo gambar nya yang membuka aurat gtu kesan nya kaya bukan mukena ya..
    adik ku punya tapi gambar angry bird :D *kesukaan dia banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anak sejak awal harus ditanamkan bahwa segala ibadah dan perilaku adalah karena Allah.

      Hapus
    2. iya sih mbak bener juga ya ..
      yah buat pelajaran aku juga kalo punya anak nanti :)

      Hapus
    3. kuatirnya, anak salah terima jadi dia mau sholat karena mukena kesayangannya.

      Hapus
  18. kalau ponakan di rumah, malah lebih suka pakai yang polos alias minimalist,
    sebenernya anak rajin beribadah itu, lebih kepada apa yang dilihat & di dengar yaitu orang tua'a yg memberikan contoh, setahuku loh mba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin bukan minimalis maksudnya ya, tapi yang sederhana.

      Tugas orang tua memberi contoh dan mengarahkan anak-anak. Itu adalah dasar sebelum mereka juga mendapat masukan atau bahkan pengaruh dari luar.

      Hapus
  19. Aq baru tahu Bun
    Habis udah lama bgt gak beli mukena, mukena yang dikasi Mas Budhi sejak menikah masih bagus je :)
    Apa kabar Bunda, kangeeen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba deh mbak Esti searching di google sekedar liat-liat. Banyak sekali loh mbak.
      Yang penting tetap menegakkan sholat ya mbak :)

      Hapus
    2. Iya Bun, yang penting tetep solat dan mukenanya bersih saja
      Saya sempet gedek2 pas diceritain ada sodara yg beli mukena sampe 1,5 juta
      Wow banget kalau untuk saya :)

      Hapus
    3. Kita kembalikan pada niat dan tujuan beribadah saja ya mbak Esti. Mungkin buat sebagian orang, harga segitu biasa saja, asalkan hal itu diniatkan untuk tampil sebaik mungkin di hadapan Allah, mungkin masih tak apa2. Tapi sangat disayangkan kalau terselip dalam hatinya, agar mendapat pujian dan decak kagum sesama.

      Hapus
  20. Astaghfirullah ... belum pernah liat gambar2 mukena seperti itu mbak. Iya sih, kebablasan. Idenya mungkin agar anak tertarik memakai mukena lalu tertarik untuk shalat. Tapi duh .... mbok gambar lain saja gitu ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengajak anak mau menegakkan sholat, seharusnya langsung dihubungkan kepada Allah, bukan pada mukena yang menarik perhatian.

      Hapus
  21. mukena anak zaman sekarang emang kece2, Mak. Saking kecenya sampai bisa dipamerin :D Tapi Mama bilang mending beli yg putih aja, kalau berwarna itu 'saru', gak sopan ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Warna putih memang masih lebih disukai masyarakat kita. Asalkan tetap menjaga sopan dimata Allah, kita sebetulnya masih boleh memakai warna lain.

      Hapus
  22. Mu dibawa ke mana.... lah kok nyayi? aku enggak kaget Bun, ada mukena bergambar karakter seperti itu, bahkan sekarang pakai karakter yang minim baju pulak. Iiich gemes ma produsennya.

    Ketika tahun 2008an...aku sudah mulai curiga niich, ada mukena gambar buah waktu itu, enggak itu saja...warnanya merah dan gambar buahnya gede-gede amat. Aku jadi mikir...yang sholat dibelakangnya piye? apa iya gak mikir itu buah kok ada di depan gw ya? ehhee...

    Eh...sekarang malah gambar karakter yang telanjang lengan, haduuuh...mo dibawa ke mana...

    Ternyata kekreatifan harus benar-benar dipikirkan untuk pendidikan anak manusia!!! uoppps

    Salam
    Astin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebuah kontradiksi ya mbak Astin. Mukena untuk menutup aurat, malah bergambar perempuan yang terbuka auratnya.

      Kreatif, bila tanpa ilmu akan tidak tepat jadinya. Ilmu yang dimaksud tentunya ilmu agama.

      Hapus
  23. Menurut saya, kalau motifnya seperti gambar diatas tuh malah kareakter lucunya hilang. Kalau di buku gambar sih gak masalah. Cari amannya aja, pilih yang polos. . . :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh dari lucu dan terkesan gambar dewasa, ya Idah.

      Hapus
  24. Wah iya itu udah kebablasan ya, Bun. Jangan dibeli dan dijual.

    BalasHapus
  25. bukan hanya mukena bun, tapi sarung pun ada gambar karakter kartunnya. biasanya sarung instan. Aku sih pernah beli sarung instan tapi polos tanpa gambar krn kurang sreg aja lihatnya yg bergambar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sarung juga ada? Wah baru tau malah. Kalau temanku ada jual sarung instan tapi polos. Maksudnya motifnya tetap kotak2, tapi tak bergambar.

      Hapus
  26. Bun... Mukena dewasa juga bnyk nih.. Yg kayak kain bali itu.. Warnanya cerah cerah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini termasuk yg pakaian syuhrah gak bun.?

      Hapus
    2. Mohon maaf mbak Lyliana, saya belum cukup ilmu untuk mengatakan apakah mukena yang mbak Lyli maksud termasuk pakaian syurah atau tidak. Nanti akan saya tanyakan dulu kepada yang lebih menguasai hal ini.

      Hapus
  27. Saya rasa yang putih polos itu yang paling afdol dan dianjurkan Bun.. Andai saja mukenanya bergambar.. bisa kehilangan konsentrasi tuh yang sholat di belakang. Apalagi gambara Alisa Sobenadono hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Qiqiqi, mas Lozz ada2 aja nih. Memangnya kalau jama'ah mas Lozz ada dibarisan yang bermukena? #uuppss.

      Hapus
  28. Saya sangat setuju mba Niken. Saya juga sangat tidak suka ada mukena anak dengan karakter yang tidak menunjukan keIslamian. Maka berhati2lah dengan tipu daya orang2 Kafir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu dia mbak Santi. Kita sedikit demi sedikit terbawa pada tipu daya yang justru menjauhkan kita pada keimanan.

      Hapus
  29. Subhanallah...
    benar sekali Bun. Kadangkala kesyirikan itu tak terlihat dan tak sadar selalu ada dan mengelilingi kita. Terimakasih Bun sudah diingatkan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kembali sudah berkunjung. Kita saling mengingatkan akan kebenaran ya mbak.

      Hapus
  30. Iya bun..lagi rame mukena model gini. Kemaren pas nyari mukena buat Khanza, koq pilihannya gini semua di pasaran. Untungnya di deket rumah ternyata ada yang jual mukena anak. Polosan tapi warnanya cerah tidak menyala. Alhamdulillah juga Khanza takut sama model2 princess2an gini. Hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi kalau buat sajadah... Kuatir anak-anak jadi merasa menyembah karakter yg ada di sajadah.

      Hapus