Frangipani Flower Lovely Little Garden: Yuuukk... Berzuhud dan Qanaah
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Kamis, 16 Februari 2012

Yuuukk... Berzuhud dan Qanaah



***Maksud hati menikmati suasana pagi dengan secangkir teh manis dan mendoan hangat. Duduk didepan TV dengan remote dalam genggaman. Berita pagi menjadi pilihan utama. Ingin tahu perkembangan yang terjadi saat ini. Hmm... berita yang paling menjadi perhatian adalah sidang kasus korupsi yang melibatkan seorang "putri". Begitu tenangnya dia menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya. Tuduhan bahwa dia memberi keterangan bohongpun ditanggapinya dengan tenang. Siapa yang benar...?? Entahlah.... Wallahualam... Tapi siapapun yang benar... sidang itu hanya seakan memperlihatkan bahwa koruptor ingin mencari pembenaran bahwa uang yang mereka peroleh dengan cara tak halal itu pantas mereka terima. Sambil secara tak langsung mereka mengumumkan bahwa sudah terjadi korupsi massal. Banyak yang terlibat. Menyangkut para petinggi... yang membuat kasus itu menjadi kian rumit.  Korupsi bukan lagi hal yang dilakukan "di bawah meja" tapi sudah terang-terangan "di atas meja".



Tamak. Serakah. Lupa diri. Tak bisa mengendalikan hawa nafsu. Tak lagi punya rasa malu. Lupa pada tanggung jawab yang diembannya. Hanya memikirkan diri sendiri. Begitulah sifat manusia, tidak pernah merasa puas. Apalagi kalau menyangkut harta. Sebagaimana terdapat pada hadist-hadist berikut ini::

** Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

« تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَالدِّرْهَمِ وَالْقَطِيفَةِ وَالْخَمِيصَةِ ، إِنْ أُعْطِىَ رَضِىَ ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ لَمْ يَرْضَ »

"Celakalah hamba dinar, hamba dirham, hamba pakaian dan hamba mode. Jika diberi, ia ridho. Namun jika tidak diberi, ia pun tidak ridho." (HR. Bukhari no 6435)

** Dari Ibnu 'Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

"Seandainya  manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi perut manusia hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat." (HR. Bukhari no 6436)

** Dari Ibnu 'Abbas.. Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ مِثْلَ وَادٍ مَالاً لأَحَبَّ أَنَّ لَهُ إِلَيْهِ مِثْلَهُ ، وَلاَ يَمْلأُ عَيْنَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

"Seandainya manusia memiliki lembah berisi harta, tentu ia masih menginginkan harta yang banyak ssemisal itu pula. Mata manusia barulah penuh jika diisi dengan tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang ingin bertaubat." (HR. Bukhari 6437).

** Ibnu Az-Zubair pernah berkhutbah di Makkah, lalu ia mengatakan,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَقُولُ « لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ 

ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ »

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Nabi SAW bersabda,"Seandainya manusia diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan .lembah ketiga. Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat." (HR. Bukhari 6438).
Lantas.... apakah dengan demikian lantas manusia merasa wajar saja memiliki sifat ketamakan atau tidak pernah merasa puas. Apakah kita, manusia lantas membutakan mata hati untuk kepentingan diri sendiri? Manusia diberi akal pikiran, yang membedakan dengan makhluk Allah yang lain. Tapi mengapa kadang binatang seperti lebih bisa menghindar dari sifat tamak. Contohnya jika seekor singa melihat sekawanan rusa di padang luas. Singa itu hanya akan mengejar dan menerkam 1 ekor rusa saja dari kawanan itu. Bahkan setelah dia makan dan merasa kenyang akan ditinggalkannya sisa makanannya.  Dia makan sesuai kebutuhan. Tapi manusia... dia akan mencari kepuasan kepuasan lain bila sudah mendapatkan satu. Tapi tentu saja kenyataan itu tak membuat singa itu lebih baik dari pada manusia.


Disinilah manusia perlu untuk memiliki sifat Zuhud dan Qana'ah. Zuhud artinya meninggalkan ketamakan dalam urusan keduniaan sehingga lupa ketaatan kepada Allah. dan Qana'ah adalah merasa cukup dengan segala apa yang ada yang dikaruniakan Allah SWT. Qana'ah adalah kepuasan jiwa terhadap rejeki yang diberikan Allah SWT. Kalau manusia menanamkan kedua sifat itu, maka jauhlah dia dari ketamakan. Jauh dari kehidupan yang materialistis, yang membuat kita menjadi konsumtif, dimana  kesenangan menjadi tujuan hidup, dan makin jauh dari mengingat Allah.


Dengan memiliki sifat zuhud dan qana'ah, kita tidak lagi akan merasa gelisah atau iri dengan keberhasilan orang lain. Tidak akan terbawa arus duniawi. Ada rasa ikhlas dan kejujuran dalam diri. Dengan kedua sifat itu maka tak akan ada manusia-manusia tamak yang senaknya memakan uang yang bukan haknya. Sehingga keistiqomahan akan jabatan dan tugas yang diemban akan ditegakkan. Ingat selalu bahwa kedudukan mereka adalah amanat dari masyarakat. Tak akan ada korupsi yang meraja lela. Pemilik sifat zuhud dan qana'ah merasa senang dan puas menerima rezeki yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, serta bersyukur selalu, baik bersyukur secara lisan dan perbuatan. Bersyukur dengan qulubnya.
 Dengan memiliki kedua sifat itu, maka "sang putri" tidak akan duduk di persidangan, melainkan sedang menikmati hari-harinya dengan keluarganya. Insya Allah...


QS. Ibrahim ayat 7:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, maka Kami akan menambah nikmat kepadamu, namun jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azabku sangat pedih.






2 komentar:

  1. Kok bisa sama ya inti materinya
    yaitu sifat Qonaah dan zuhud harus ada dlm diri umat muslim..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kok iya ya? Tapi ya memang itu yang sering menggelisahkan kita semua mas. Wajar saja kalau jadi bisa sepaham begini.

      Hapus