Frangipani Flower Lovely Little Garden: Menyikapi Sebuah Noda
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 07 April 2013

Menyikapi Sebuah Noda

Fira Basuki - Cerita di Balik Noda
42 kisah inspirasi jiwa
Pengarang: Fira Basuki
Halaman : 235 + xii
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
ISBN/EAN: 9789799105257 / 9789799105257
Dimensi: 13,5 x 20cm
Kategori: Fiksi
Harga: Rp. 40.000,-



Membaca kisah demi kisah dari buku Cerita di Balik Noda ini, membuat aku semakin memahami makna kehidupan. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dalam keseharian kita, di dalam rumah tangga. Tingkah laku anak-anak seringkali membuat kita takjub. Mereka bahkan sering melakukan banyak hal diluar dugaan kita. Sebagai orang tua kita justru bisa belajar banyak dari anak-anak. Cara mereka menghadapi kotor menjadikan kita memahami bahwa kotor bukanlah hal buruk yang harus dihindari, tetapi berani kotor itu baik.

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku ini, Fira Basuki:
Bahwa hidup semakin kaya ketika kita bersentuhan dengan "noda". Hidup itu itu seperti baju kotor. Ketika noda dihilangkan dengan mencucinya bersih-bersih, kita ibarat telah memasuki hidup baru, masa depan baru, dan harapan baru. Selalu ada hikmah di dalam sepercik “noda”.

Cerita-cerita dalam buku ini awalnya ditulis oleh para peserta lomba menulis bertema “Cerita di Balik Noda” yang di adakan oleh Rinso Indonesia melalui Facebook. Ada 38 cerita yang dikumpulkan dari tulisan-tulisan terpilih dari peserta lomba tersebut. Sedangkan 4 tulisan lagi lahir dari tangan Fira Basuki sendiri, yaitu “Bos Galak”, “Sarung Ayah”, “Pohon Kenangan”, dan “Foto”. Jadi semua ada 42 cerita.

Semula aku berpikir, bahwa cover buku kalau menggunakan kertas berwarna putih kurang manis, tapi ternyata melihat buku Cerita di Balik Noda dengan cover putih bersih dengan noda tanah coklat ini, justru terlihat begitu elegan. Pas sekali dengan tema dan isi buku. Bahwa anak-anak itu bagaikan kertas putih dan kotoran yang ada justru akan membuatnya berproses menjadi sosok yang bijaksana kelak.

Kisah-kisah yang ada pada buku ini sungguh inspiratif sekali. Tingkah laku anak-anak yang dikisahkan banyak menumbuhkan rasa bangga. Tak menyangka bahwa begitu banyak anak-anak yang berhati mulia di sekitar kita. Ada kisah-kisah yang mengandung nilai sosial dan jiwa besar seperti, Nasi Bungkus Cinta, Siluman Tikus, Untuk Bu Guru, Agi Tidak Pelit, Imlek Buat Lela, Penangkap ikan Cupang, dan lain-lain.

Ada juga kisah-kisah haru seperti Perban Nenek, Tak Jadi Cerai, Sarung Ayah, Celengan, Foto, Pohon Kenangan, Tulisan di Kain Sprei, Teman Sejati, dan lainnya. Kisah-kisah ini mampu membuatku menarik nafas panjang. Beberapa bahkan menyesakkan dada, menitikkan air mata. Terutama pada kisah Sarung Ayah, sebab mengingatkan aku pada masa kecilku. Sekalipun dalam kisah berbeda, bukan karena bapak meninggal, tapi karena bapakku sekolah keluar kota. Aku bahkan sampai sakit panas kalau rindu pada bapak, sampai akhirnya ibu memberiku sarung bapak yang terakhir dipakai bapak saat pulang libur sekolah. Rasanya begitu tenang mencium aroma tubuh bapakku. Sehingga untuk beberapa lama, ibu secara bergantian memberiku pakaian atau sarung yang terakhir dipakai bapak.

Kisah-kisah motivasi juga banyak, seperti Koki Cilik, Batik Kreasi Ivan, Rayhan’s Pet Society, Mobil-mobilan si Panjul, Garuda di Dada Kiriku dan masih banyak lagi. Semua kisah ini bisa membuat kita belajar dari kekuatan anak-anak dalam meraih sesuatu. Sebagai orang tua yang bisa kita lakukan adalah mendukung dan memfasilitasinya. Kerja sama yang baik antara orang tua dan anak-anak, akan membuahkan hasil yang luar biasa.

Namun ada sedikit kesalahan dalam pengeditan buku ini, sekalipun kesalahan-kesalahan kecil ini tidak mengurangi nilai kebaikan dari isi buku. Seperti pada halaman 24, paragrap kedua dari bawah, tertulis “Kali lain, mereka berebut mencari perhatikan saya.” Seharusnya, “Kali lain, mereka berebut mencari perhatian saya.” Juga pada halaman 25, pada kalimat, Buru-buru saya berkata,”Buaya bohong! Kita pergi ke pantai semua.” Seharusnya, Buru-buru saya berkata,”Buya bohong! Kita pergi ke pantai semua.”

Pada kisah Sarung Ayah, juga terdapat kesalahan, yaitu dalam menyebutkan nama anak tunggal pasangan Hendro dan Hani. Di awal cerita disebutkan nama anak tunggal mereka adalah Dewi, tapi kemudian di tengah cerita menjadi Wulan. Dalam kisah Sarung Ayah ini, menurutku juga tidak jelas siapa yang sedang berkisah, sebab bisa mengetahui isi hati Hani sekaligus juga isi hati Wulan.

Buku Cerita di Balik Noda ini memang layak untuk dibaca, direnungkan dan diambil hikmahnya. Terutama bagi para orang tua yang sering kali salah dalam menafsirkan sikap lugu dan kreatifitas anak-anak. Sebuah pembelajaran bahwa tak ada yang sia-sia dalam sebuah proses kehidupan. Yang namanya belajar, tak harus dari yang tua kepada yang muda, namun juga dari yang muda kepada yang tua. Marilah kita sama-sama lebih berjiwa besar dalam menyikapi sebuah noda atau kesalahan. Karena dengan adanya noda atau kesalahan itu, kita akan mampu naik kelas dalam sekolah kehidupan. Kotor, noda atau kesalahan bukanlah hal yang harus dihindari, berani kotor itu baik.




57 komentar:

  1. sukses untuk kita semua ya mak :D

    keren ini reviewnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sukses juga buat dirimu mak Hana.
      Review emak-emak memang dahsyat semua.

      Hapus
  2. wow jeli banget nih Bun mereview bukunya..

    semoga berjaya di gelaran kontesnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peserta lainnya mantap-mantap jeee...
      Mau aahh berjaya.. hehehe...

      Hapus
  3. banyak banget, yang review buku ini, di twiiter malah udah sering lihat dr kemarin2 mba
    tp tetap optimis mba, yg penting usaha dulu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting partisipasi, kalau KEB punya hajat pasti rame mas :)

      Hapus
  4. mari kita kotor-kotor :) #eh

    BalasHapus
  5. Buku yang penuh inspirasi ya, Mba Nik?
    Sukses untuk ngontesnya yaaaa. :), keren deh reviewnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget tuh mbak Alaika.
      Makasih ya buat kiriman file pdf-nya.

      Hapus
  6. Semua kisahnya begitu menginspirasi jiwa ya Buun..
    Ayooo kita masakk sambil kotor2an buun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayu atuh Nchie...
      Timbang kotor anu kitu mah, gampang diberesin lagi :D

      Hapus
  7. Lengkap, pasti menang nich. Aku kok sekarang rada susah ya, nulis panjang-panjang, hehee...tapi emang enggak di edit atau begimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Banyak yang bagus-bagus kok reviewnya.
      Tentunya diedit dong mbak Astin, cuma kurang teliti aja.

      Hapus
  8. Bukunya keren, resensinya mantap. Saya sudah baca beberapa review, baru punya mbak Niken yang mengulas kekurangan buku ini. Tapi kekurangannya tertutupi koq ya dengan isi buku yang sarat makna.

    Moga menang ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Rabb.

      Banyak kok kayaknya yang menyebut kekurangan buku. Aku taunya setelah bewe ke teman2 habis daftar.

      Hapus
    2. Iya ya saya mendapatkan 3 kayaknya yang membahas kekurangan ...:)
      Review mbak Niken lebih keren koq dari punyaku, kenapa mlipir? :D

      Hapus
    3. Mlipir karena merasa review mbak Niar mantap punya.
      Kita saling mengagumi satu sama lain rupanya. hihihi.

      Hapus
  9. Setelah baca ini jadi mikir mbak, kadang aku suka melarang anak-anak untuk main kotor :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama nih mbak Lidya. Sekarang jadi lebih bijak menyikapi noda.

      Hapus
  10. kalau bisa kita kepada anak tidak boleh mengatakan tidak atau melarangnya lebih baik kotor asalkan dia mendapatkan pengalaman yang baru hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah... mas Opick udah pinter ya... udah pantes tuh mas.

      Hapus
  11. jeli bgt nih reviewnya.. saingan berat nih.. hihihi
    smoga sukses jg ya maak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, lumayaan dianggap sebagai saingan berat.
      Sukses juga buatmu mak.

      Hapus
  12. pgn ikut,, tp kudu mikir nih..

    BalasHapus
  13. Aq nangis waktu baca sarung ayah :)

    BalasHapus
  14. sukaa ripiu ini mak ^.^
    semoga kita bisa lolos seleksi...amiiinnnnnn

    BalasHapus
  15. Balasan
    1. Aamiin Ya Rabb.
      Makasih Ila, semoga menang juga buat Ila :D

      Hapus
  16. hebat..review sekaligus mengkritik kesalahan tulis...jarang2 ada review yang bisa begini...luarbiasa :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, semoga juri berpendapat sama dengan mas Hari :D

      Hapus
  17. wow teliti sekali ttg kesalahan2 pengeditan :)

    BalasHapus
  18. Kalau bukunya dekat dengan keseharian kita, nulis review-nya pun bisa mengalir ya, Mak :)
    Sukses kontesnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget tuh mak Della. Lancar banget deh :)
      Semoga sukses juga buat dirimu.

      Hapus
  19. Sukses kontesnya Mbak Nikeeennn...keren reviewnya...!! kumplit plit !

    BalasHapus
  20. Ke TKP dulu ah. Penasaran nih :)
    Makasih infonya.

    BalasHapus
  21. Mantabs! siap-siap nerima job editing ya mbak...hahaha.. Moga menang dan kutunggu traktirannya di Plasa Senayan--xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hasyaaah... kok minta trakti di sana. Aku nggak level ams main ke sana. Hahaha, biasa warteg dan warung padang.

      Hapus
  22. Oalah pantesan judulnya kok seperti tagline produk sabun cuci, lha wong ceritanya diambil dari tulisan kontes. Tapi oke juga tuh mbak, menginspirasi sekali idenya.
    Sukses ya Mbak dengan kontesnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, memang dari sana kumpulan tulisan ini dibuat buku.
      Makasih mbak Yuni :)

      Hapus
  23. Sukses ya dengan lomba nya mba,... keren reviewnya :)

    BalasHapus
  24. reviewnya lengkap & enak dibaca..
    smoga sukses :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau mbak Nathalia suka. Semoga juri berpendapat sama :)

      Hapus
  25. Dari sebuah noda tercipta banyak cerita ya, Mbak.
    Semoga sukses repiyunya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak Akin :)
      Dari sebuah noda banyak hikmah yang bisa kita petik.

      Hapus
  26. Sukses buat lombanya ya bund..semoga menang :)

    BalasHapus
  27. mantaab reviewnya Bunda..
    sukses yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. review yang ini juga mantab kok Mbak...
      jangan khawatir
      hehheee

      Hapus
    2. Semua review emak2 mantap deh.
      Ngebayangin yg jadi juri, pusing kayaknya. hahha

      Hapus