Frangipani Flower Lovely Little Garden: Sahabat Yang Allah Ciptakan Untukku
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Senin, 13 Mei 2013

Sahabat Yang Allah Ciptakan Untukku

Bismillahirrahmannirrahiim,




Mana bisa aku tak menyebut namamu saat aku ditanya siapa sahabatku? Kita sudah melewati banyak kisah. Kadang kita jatuh bersama, namun tangan kita tetap saling menggenggam, hingga kita bisa saling menguatkan untuk kembali bangkit dari kejatuhan. Kita juga sering tergelak tawa saat merasa berhasil memperjuangkan sebuah jalan baru yang akan membawa kita pada keindahan.

Adalah dirimu, cantikku, yang begitu sabar dan mengerti menghadapi aku. Mungkin aku pernah menyinggung perasaanmu, tapi kau begitu bijaksana tetap menyunggingkan senyumanmu padaku. Membuatku menyudutkan diriku sendiri, malu, begitu ikhlas dirimu menerimaku. Dalam hati aku menguatkan kata, aku akan lebih halus dalam bertutur. Mungkin tak bisa selembut dirimu, namun akan kuperlihatkan dari sikapku.



Duduk melingkar bersamamu dalam beberapa masa ini, menjalinkan sebuah pemahaman baru akan makna kehidupan. Apa yang selama ini tak pernah terbayangkan oleh kita, menjadi sebuah kekuatan yang menakjubkan. Kita belajar. Kita mencerna. Kita memahami. Kita meyakini. Kita mengimani. Kadang dengan air mata berlinang, menyadari kesalahan demi kesalahan yang membuat kita menyia-nyiakan hidup. Kadang kita menertawakan diri kita sendiri atas kebodohan yang ada pada diri kita.

Bersyukur kita masih bisa ditunjukkan akan kedangkalan ilmu kita. Kita dibukakan kesempatan untuk memperbaiki keimanan kita. Entah berapa kali bibir kita berucap syukur yang sama akan jalan yang ditunjukkan Allah pada kita. Meski banyak yang memandang sebelah mata pada langkah kita, kau dan aku tetap bergenggaman tangan saling menguatkan.

Manisku, tetaplah di sampingku menapaki jalan yang Allah bukakan untuk kita. Kita dipertemukan dengan orang-orang yang begitu tulus membagi ilmunya, mengisi kedangkalan yang ada pada kita. Segalanya mungkin bagi Allah. Hingga kita tak lagi terbata-bata dan meraba-raba. Semua menjadi jelas, kemana arahnya. Bukankah itu indah?

Tak perlu berpanjang-panjang kalimat untuk menyatakan makna persahabatan kita. Semua sudah terangkai dalam perjalanan panjang yang kita lalui bersama. Teruji oleh begitu banyak problema hidup. Kita tahu dimana batas yang harus kita campuri, mana yang tidak. Sepertinya kau yang mengajari aku akan hal ini. Aku begitu percaya bahwa ajakanmu adalah sebuah kebaikan. Berapa kali ya kau membawaku kepada sebuah momentum yang kemudian menjadi sebuah kekuatan. Bagiku, kau adalah sahabat yang Allah ciptakan untukku. Maka apa yang sudah Allah tetapkan, akan aku jaga sepenuh hati.

Ah... Aku menitikkan air mata. Bukan sebuah kesedihan, melainkan rasa syukur aku memilikimu. Aku tak pernah merasakan keindahan dalam bersahabat seperti denganmu. Sungguh Renati Utami, saat Allah kita sertakan dalam sebuah hubungan, ternyata tak ada yang mampu meruntuhkannya. Terima kasih untuk semua kasih sayangmu buatku dan keluargaku. Anna uhibbuki fillah.


“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”




56 komentar:

  1. indah niant bunda.. jika punya sahabat yang bisa saling menasihati dan bergenggam tangan dalam mengarungi samudra kehidupan ini hehe...

    BalasHapus
  2. Ya ampun bunda ini sebuah persahabatan yg barokah

    BalasHapus
  3. mau dong jadi sahabatnya mbak niken :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau juga aaah jadi sahabat mbak Lidya :)
      #peluuuk

      Hapus
  4. Alhamdulillah ya Bun, memiliki sahabat seperti itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bersyukur sekali mbak Esti. Orangnya lembut, baik dan sabar.

      Hapus
  5. Quatanya bagus ih...
    siapa sahabatku? ah gak seru kalo ditulis disini
    ditulis di GA aja kalo bisa ikutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Quote yang hitam itu mas? Itu buatan yang punya hajat GA. :D

      Ikutan dong, biar tau siapa sahabatmu.

      Hapus
  6. sahabat bagai kepompong, melekat & mendekat :)

    BalasHapus
  7. Bersahabat karena Alloh ya bunda, mencintai pun karena Alloh . PAti banyak manfaatnya

    BalasHapus
  8. subhanallah.. jadi inget sahabat waktu kecil, bertahun2 tidak pernah jumpa lagi.
    sukses buat ngontesnya, bunda niken. salam hangat dari bandung, ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bandung yang dingin memberikan salam hangatnya :) makasih mbak Damae.

      Hapus
  9. ho oh, kadang aku juga mentertawakan akan kebodohanku.

    BalasHapus
  10. Sahabat sejati pasti saling mengerti dan mensuport, menemani dalam suka dan duka...semoga persahabatannya kekela abadi sampai nanti.

    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Insya Alloh.
      Makasih mbak Is, salam kenal kembali.

      Hapus
  11. aku punya sahabat sejak SMA, yg sejak SD jg ada, sampe skr pun kita masi keep in touch walo jaraknya jauhnya ratusan kilometer :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, asyik ya bisa bersahabat terus walau berjauhan.

      Hapus
  12. terkadang sahabat itu ibarat udara yg klo mereka gk ada kita gk bs nafas.. *smile

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya...? Sampai bikin sesek nafas gitu ya kalau ga ada?

      Hapus
  13. Senang sekali jika punya sahabat yang awet... :) Mbak Niken beruntung ih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allah yang mengirimnya kepadaku. Bersyukur sekali atas anugrah ini :)

      Hapus
  14. Balasan
    1. Trimakasih Pita. Alhamdulillah, semoga akan menjadi manis dunia akhirat, Aamiin.

      Hapus
  15. Subhanallah ... persahabatan yang insya Allah kekal ya mbak ...

    BalasHapus
  16. semoga aku juga sahabat mbak Niken yang diciptakan Allah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aiiih, indahnya... Aamiin, Insya Allah Noorma :)

      Hapus
  17. bunda, Saya cuma punya satu sahabat setia, dia Ibu saya,hehehehe
    the best mom i have ^_^

    BalasHapus
  18. Banyak sahabat banyak sodara dan bikin hidup lebih bermakna dengan warna-warna yg lebih semarak ya Mbak

    #semoga sukses dengan GAnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak Ririe, hidup jadi bagai pelangi
      Makasih mbak Rie :)

      Hapus
  19. jadi teringat dengan para sahabat saya bunda, mereka sedang kuliah sementara sedang magang, biasa kami berempat berkumpul di mesjid dari maghrib hingga jam 10 malam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. berkumpul di tempat suci, semoga membawa keberkahan dalam persahabatan.

      Hapus
  20. saya pny sahabat dr tk sampe sma bareng terus.. pembicaraan kami mulai dr perintilan anak2 misal tokoh sailormoon fav, branjak remaja curhat2an soal cowo, sampai skarang ngomongin perintilan ibu2 ky resep, dokter anak dll :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya selalu berpindah2 tempat mengikuti tugas bapak. Jadi teman ya ganti2 terus. Enaknya jadi banyak teman, ga enaknya jadi ga punya teman akrab banget kayak mbak Nathalia.

      Hapus
  21. punya sahabat itu menyenangkan :)

    BalasHapus
  22. sahabat sejati selalu ada saat suka maupun duka...selamat berlomba ya..semoga menjadi salah satu yang terbaik :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, bersyukur sekali mendapat sahabat yang demikian :)
      Trimakasih pak Hari.

      Hapus
  23. sahabat laksana kerabat.... memang seorang sahabat itu bisa saling menguatkan, indahnya bersahabat...
    salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sahabat memang kerabat kita. Kita harus menjaganya agar selalu terpelihara baik.
      Makasih mas Ari.
      Salam kembali.

      Hapus
  24. Alhamdullillah ada sahabat yang hadir dalam memori kita yaa mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Yanti, Allah menuntun hadirnya dalam hidup kita.

      Hapus
  25. persahabatan yg sungguh indah :)
    sukses GAnya ya mb niken..

    BalasHapus
  26. Sungguh beruntung kita memiliki sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan, saling berbagi dalam liqo' menjunu ridho Alloh Ta'ala. Ia akan melebihi harta, dan saya sepakat bahwa sahabat ibarat air yang sangat dibutuhkan banyak orang dan orang akan menjadi sengsara tanpa kehadirannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mas Pakies. Bersyukur saya ditunjukkan pada seorang sahabat yang seperti Rena ini.

      Hapus
  27. Ah, saya malah jadi sedih.. teringat sahabat yang menghilang 23 tahun yang lalu, sampai kini kabarnya pun ga pernah terdengar,, beruntung mba Niken masih bisa memeluk sahabatnya. salam ya buat beliau

    BalasHapus