Frangipani Flower Lovely Little Garden: Bahagia Anakku, Juga Bahagia Suamiku
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Selasa, 02 Juli 2013

Bahagia Anakku, Juga Bahagia Suamiku

Bismillahirrahmannirrahiim,

Menjadi orang tua dari anak-anak yang berbeda usia, memang dituntut untuk kreatif dalam bersikap kepada mereka. Harus bisa memberikan pengertian kenapa saudaranya bisa begini, dan yang lain tidak. Konsep adil harus jelas bagi anak-anak, agar tidak ada salah satu dari mereka yang menganggap ayah bunda pilih kasih.

Memperhatikan apa yang menjadi hobi dan kesukaan anak-anak juga penting. Tiap anak punya hobi yang berbeda-beda, jadi ayah bunda juga harus bisa menunjukkan support atensinya terhadap hobi anak. Berusaha ikut ambil bagian di dalamnya, walau sekedar menemani dan memberikan kalimat pendukung.

Itulah yang ditunjukkan suamiku kepada Hilman beberapa waktu lalu. Hilman punya hobi mancing. Selain Hilman, di keluargaku tidak ada yang suka mancing, tidak juga ayah. Tapi memang hobi itu menurun dari eyang kakungnya, yang dari sejak muda sampai sekarang masih menyukai kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan kesabaran itu.

na
serius banget mancing

Meskipun suamiku tidak suka mancing, tapi di hadapan Hilman beliau selalu menunjukkan perhatiannya. Menemani dengan sabar, walau sebetulnya merasa jenuh. Membantu Hilman memperbaiki benang pancing yang kusut, walau dalam hatinya jengkel akan ruwet dan bundetnya benang pancing itu. Membantu Hilman mengurusi umpan-umpan pancing yang diperlukan, sekalipun harus berjalan kaki untuk membeli umpan. Tetap tersenyum dan meyemangati Hilman, meskipun sebetulnya perutnya sudah keroncongan dan ingin minum yang segar-segar. Ayah tetap sabar dan menunggu Hilman sambil berusaha membunuh kejenuhannya dengan caranya sendiri.

serius masang umpan

Hilman biasanya mancing di komplek perumahan kami di Telaga Jambu Sawangan Depok. Di komplek kami, disediakan fasilitas umum seperti taman bermain dan kolam ikan. Kolam ikan ini sering diisi ikan oleh warga dan dijadikan ajang lomba memancing. Jadi ikan yang dipancing Hilman adalah sisa-sisa dari lomba memancing itu. Tentu saja ikannya cuma sedikit, makanya harus membutuhkan kesabaran yang amat besar.

Di kolam itu, Hilman hanya pernah beruntung mendapat ikan yang kecil-kecil. Selebihnya dia harus pulang dengan tangan kosong. Herannya, tak pernah aku lihat Hilman pulang sambil murung meskipun dia tidak dapat ikan. Tetap saja wajahnya santai mengatakan, "Aku nggak dapat ikan, bun." Malah justru terlihat wajah letih ayahnya. Hihihi... saking sayangnya sama Hilman sampai rela berletih-letih ria.

wahai ikan, makanlah umpanku. 


Dapat, tapi kecil-kecil

Rupanya ayah tidak tega melihat Hilman sering pulang dengan tangan kosong. Meskipun tidak punya hobi memancing, ayah sepertinya mengerti kalau kepuasan pemancing adalah pada saat menarik pancingan dan ada ikan menyangkut di kailnya. Maka waktu kami mengunjungi "istana" kami tempo hari, ayah mengajak Hilman ke kolam pancingan umum yang kemungkinan dapat ikannya besar.

"Kita cari kolam pancingan yang kiloan aja, Man. Jangan yang pakai hitungan jam. Pasti Hilman dapat banyak deh nanti."

Jangan ditanya bagaimana berbinarnya mata Hilman ketika rencana itu disampaikan kepadanya.

"Cihuuy! Aku boleh ajak temanku, Yah. Dia juga suka mancing."

"Boleh, ajak aja."

Maka jadilah hari Ahad itu mereka ke kolam pemancingan umum. Aku seperti biasa di rumah bersama anak-anak yang lain. Memang tak membutuhkan waktu lama, ayahnya sudah mengirim foto sebagai kabar kalau Hilman mendapat ikan. Aku ikut lega dan membayangkan kebahagiaan Hilman di sana.

Strike!
Tarik Hil...!


Bahagia Hilman, bahagia juga buat ayah


Taraaaa...!
4 kg ikan bawal dibawa pulang

Hari Ahad itu, aku melihat wajah bahagia Hilman ketika dengan bangga bercerita pengalamannya. Bagaimana cara dia menarik pancingan dan berteriak, "STRIKE!!!" Lalu menunjuk ikan mana saja hasil tangkapannya. Apalagi ditambah cerita teman Hilman yang ikut memancing hari itu. Mereka berdua berebutan cerita. Wah! Pokoknya seru sekali. 

Di belakang Hilman, ayah berkata padaku,"Bayar 100 ribu tadi. Tapi bisa melihat Hilman sebahagia itu, rasanya aku tak keberatan. Aku seneng-seneng aja."

Begitulah suamiku, selalu berusaha menemani anak beraktifitas melakukan hobi dan kesenangan anak-anaknya, baik karena memang beliau juga menyukai, atau tidak menyukai kegiatan itu. Beliau tetap siaga buat anak-anak yang amat disayanginya. We love you, ayah. 

51 komentar:

  1. mancing itu hobi yg unik mba.. harus sabaaar banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget Hilsya. Kalau nggak suka mancing, menunggu adalah pekerjaan yang amat menjemukan.

      Hapus
  2. ayahnya hilman pengertian bangets ya.. hehe coba aq suruh mancing wuiiih ga bangeets bapak dan adiku yg suka mancing bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang kalau sudah urusan hobinya anak-anak, sang ayah siaga banget tuh mas Topics.

      Hapus
    2. aq kemain dari pantai anyer... lihat orang pada mancing, juga ga tertarik tuh bun..
      hanya berjalan menyusuri pantai mencari cinta yg hilang #eaaa

      Hapus
    3. emang bisa ketemu ya nyari cinta yang hilang diantara pasir pantai. qiqiqi

      Hapus
  3. aku mau ikut mancing hehe,. daridlu pengen bgd mb., jujur belum kelakon...

    intinya klo mereka bahagia kita jadi bhgia ya mb.
    asyiknya klo hobi sama2 cowo, yang cewe tinggal tiduran... atau liatin hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga cuma memantau dari rumah saja kok Annur. Kalau saya ikut mancing, berarti perangkat tikar, makanan dan minuman harus lengkap. hehehe

      Hapus
  4. aku durung karuan sabar mancing.. hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wis keton kuwi tah.
      Jajal mancing nang kali ngarep omah bae. :D

      Hapus
  5. loh mbak niken rumahnya disawangan toh, padahal minggu lalu aku kerumah adikku di sawangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh, yaaa? Sawangannya dimana? Semoga suatu saat bisa ketemuan lagi.

      Hapus
  6. Mbak Niken udah jadi pindah? Kapan-kapan aku main, ya. Kalau sekarang masih repot banget sama baby, dan kakaknya persiapan masuk SMP :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pindah kok mbak Sary, masih weekend aja kesananya.
      Tahun ajaran baru memang bikin kita sibuk ya mbak.

      Hapus
  7. Aku juga suka mancing mbak, dulu di Garut punya kolam , sampe sempet kecebur ke kolamnya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi... kecebur trus berenang bersama ikan-ikan ya mbak Hana.

      Hapus
  8. Sepertinya Hilman cocok jadi ilmuwan atau peneliti Bun, soalnya udah keliatan sabarnya (.̮)‎​​ђёéђё
    Anak lanangku jg hobi mancing saat usia 2-3 thn, tapi mancingnya di Gasibu, bo'ongan, ikan+kailnya yg pake magnet, kalo skrg sudah jarang mancing, ga tau nanti gedenya apa spt mas Hilman, hobi mancing beneran...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eeaaaaa, itu sih mancing mainan bukan mancing mania. xixixi.
      Jadi apa sajalah mas, yang penting bermanfaat bagi agama, dirinya dan keluarga.

      Hapus
  9. Pasti ibunya hilman juga lebih bahagia, dapat ikan bawal 4 kg gitu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe, mas Jun bener banget. Langsung menu ikan beberapa hari ke depan terbayang deh :D

      Hapus
  10. Lihat Hilman sama Ayahnya jadi ingat waktu jaman masih kecil, Ayah punya hobby mancing bahkan sampai sampai ke laut juga mancingnya. kalau ngajak mancing saya ke sungai yg tdk jauh dari rumah, aku yang bagian ngrecokin, lempar batu kecil2 ke sungai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eeeeh bandel ya ternyata. Kan ikannya jadi pada kabur semua dilempar batu gitu.

      Bapakku juga kalau mancing sampai ke laut loh mas. Pernah dapat ikan pari yang lebarnya seatap mobil L300. Histeris deh waktu itu.

      Hapus
    2. Saya blas gak hobby, Devon yang kadang suka ngajakin mancing, diajakin ke kolam pancing dah aman..

      Hapus
    3. Iya, memang aman kalau ke kolam pancing, pasti dapetnya. Malah sering harus membatasi, sebab kalau keasyikan bisa-bisa bawa pulang ikan buat seRT.

      Hapus
  11. yang penting hobby hilman, dapat di salurkan dengan baik & tepat sasaran, ya dibanding nongkrong kagak jelas, lebih baik mancing dapat ikan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Naaah, itu dia! Selama memang masih pantas kita dukung, ya supportlah. Kalau permintaan anak yg tidak baik, ya jgn dituruti.

      Hapus
  12. ikan bawalnya enak klo di pesmol tu mbak... mmm yummy....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemaren ikannya digoreng, dibakar, dimangut. Baru itu yg anak-anak suka
      kalau pesmol sukalama habisnya.

      Hapus
  13. yg hobi mancing biasanya sabar :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneerrrr. Tapi jangan dibalik, yang ga suka mancing ga sabar. hehehe

      Hapus
  14. ayah yg sangat pengertian sekali, kompak banget.

    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, ayah memang selalu sigap dengan kebutuhan bermain anak-anak.

      Hapus
  15. Ke rumah Fauzan aja yuk, kita mancing di kolam belakang rumah, tapi isinya cuma ikan lele & mujaer aja ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau dong bu Dey. Asyik tuh kayaknya. Kapan-kapan mau ah ke Parongpong.

      Hapus
  16. Wah, ayahnya Hilman sabar banget ya. Ayo, Hilman, semangat memancing :)
    Aih sama dong, 4 kg bawal juga yg Aa Dilshad dapet. Ikan bawalnya ga banyak, cuma 3 ekor tapi gede-gede. Mancingnya juga dibantuin sama mas penyewa pancing (curang yah, hehe).
    Kalo seneng mancing, coba ajak ke Fishing Valley Bogor, Bunda. Bilang-bilang kalo mau ke sana,ya. Siapa tahu saya bisa bertemu Bunda Niken :)
    Sekilas info ttg Fishing Valley http://www.emakriweuh.blogspot.com/2013/07/fishing-valley-bogor.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bisa mancing bareng nih suatu saat sama Aa Dilshad.

      Trima kasih infonya, ke tkp ah.

      Hapus
  17. Senangnya dapat memancing ditemani ayah, karena hal ini jarang sekali dapat ditemu dalam kehidupan anak-anak sekarang di mana bisa melakukan hal disuainya bersama orang tuanya.

    Salam wisata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih diberi kesempatan buat melakukan semua itu dengan anak-anak.

      Salam

      Hapus
  18. Gambaran Orang tua yang sebenarnya. Mendampingi anak apapun bakat dan minatnya asalkan baik dan pada koridornya. Hilman betapa bahagianya dirimu.

    Bunda Niken, terima kasih untuk tulisannya, menjadi hikmah untuk kami.

    Salam
    Astin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hal kecil yang bisa kami lakukan sebagai orang tua, semoga membawa kesan baik buat anak-anak.

      Terima kasih kembali, mbak Astin.
      Salam.

      Hapus
  19. Tiada yg bisa membuat kita sebagai orangtua merasa bahagia, selain melihat kebahagiaan di wajah anak2 kita ya...
    Selamat ya Hilman, sudah bawa ikan yg banyak buat ibu di rumah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, mbak Santi. Semoga kita masih diberi umur pajang untuk bisa membuat dan menyaksikan wajah bahagia anak-anak kita.

      Hapus
  20. cara terbaik orang untuk mendalami ilmu kesabaran ya dengan memancing...

    BalasHapus
  21. hobi yang harus memerlukan kesabaran ni :D
    kalau saya lebih suka mancing ikan di pasar,,hehe

    BalasHapus
  22. Memancing akan melatih kesabaran, insya Allah..

    Salam kenal, bunda.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi demikian memang ya, Nayla.

      Salam kenal kembali.

      Hapus
  23. Kebersamaan yang sangat istimewa bagi Hilman Jeng Niken dan nilai ini pula yang akan diestafetkan esok. Dan 4 kg ikan duh bangganya Hilman (hmmm seratus ribu loh). Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Insya Alloh demikian kelak.
      Trimakasih mbak Prih.

      Hapus
  24. subhanallah.. banyak banget ikannya. seru liatnya.

    BalasHapus