Frangipani Flower Lovely Little Garden: Cara Indah Menghadap-Nya
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 12 Februari 2012

Cara Indah Menghadap-Nya

Kematian bukan akhir segalanya,
Kita bukan daun yang bermula segar berseri, lalu layu, mati dan.... selesai.
Kita manusia.... dimana bagi kita kematian justru awal segalanya.
Seluruh rekaman dan potret kehidupan pun ditayangkan kembali.
Tersenyum atau menangis di alam kematian adalah pilihan ketika kita hidup di dunia.
(Ust. Yusuf Mansur)

QS. Ali Imran 185
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada Hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanu. Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."

                                                                   ******

*** Dulu... aku masih salah menafsirkan apa itu kematian yang khusnul khotimah. Dalam penilaianku, mungkin juga penilaian banyak orang... Kematian yang khusnul khotimah itu seperti kalau kita meninggal saat kita sedang sholat, sedang berbaring, dimesjid, atau tempat baik lainnya. Pokoknya pada saat mengucap do'a:
"Allahuma hawin alaina fisakaratul maut" (Ya Allah mudahkanlah aku dalam menghadapi sakaratul maut), yang terbayang adalah memohon akan sakaratul maut yang ada ditempat yang baik dan dengan cara yang baik.

Dengan banyaknya kejadian kecelakaan maut belakangan ini. Yang merenggut banyak jiwa... Innalilahi Wainnalillahi rojiuun.... Pikiranku mulai banyak tanya... benarkah penafsiranku akan kematian yang khusnul khotimah dan sakaratul maut yang baik adalah sebagaimana penafsiranku selama ini.  Maka dalam sebuah halaqah, aku menanyakan hal ini kepada ukhti yang menjadi guruku. Dan dari halaqah itu, aku mendapat pencerahan seperti dibawah ini.



Kita sering memakai nilai baik untuk ukuran manusia. Yang indah berarti baik. Tapi tidak demikian bila kita memakai ukuran Allah. Baik menurut Allah kadang terkesan tidak baik buat kita manusia. Manusia selalu berfikir tentang kebaikan duniawi. Bayangan indahnya sakratul maut yang baik seperti sedang sholat, tersenyum, berbaring.... itu ukuran manusia. Sebab banyak orang-orang yang meninggal dengan cara itu semasa hidupnya tidak beriman kepada Allah. Tidak beribadah kepada Allah. Lebih lanjut ukhti memberi contoh tentang sahabat Rasul Muhammad SAW yang bernama Hamzah Bin Abdul Mutholib. Beliau meninggal dimutilasi dan hatinya dikeluarkan dan dimakan oleh seorang wanita bernama Hindun. Hamzah mendapat julukan Singa Allah dan Rasul, atas keberaniannya membela Islam dan Muhammad. Nah... kalau ukuran manusia yang dipakai, berarti meninggal dengan cara seperti itu bukan meninggal yang khusnul khotimah. Itu contoh. Ukhti, guruku itu memang selalu memberikan contoh dan jawaban dengan berdasarkan Alqur'an dan hadist. Contoh yang digunakannya dalam halaqah pun selalu mengenai kehidupan masa Rosul atau masa nabi-nabi yang lain, yang bisa dijadikan teladan.

Ada 2 ayat yang menerangkan perbedaan ucapan malaikat saat mencabut nyawa orang yang kafir dan orang beiman.
QS. Al An'am ayat 93
......(Alangkah ngerinya) sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukul tangannya, (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu." pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan, karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya."

QS. Al Fajr ayat 27-30
27: Wahai jiwa yang tenang!
28: Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan di ridhai-Nya.
Allah berkata dalam ayat berikutnya
29: Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,
30: dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Yang lebih penting adalah bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut kematian itu sendiri. Sudahkah cukup bekal yang akan kita bawa untuk menghadapinya. Karena malaikat maut hanya sekedar mengemban tugas dari Allah untuk menghantarkan kit ke sebuah pintu yang sangat besar dan didepannya ada jalan yang panjang, yang akan membawa kita kepada kehidupan baru, kehidupan abadi, yaitu negeri akhirat.

Seorang mukmin yang bertakwa kepada Allah SWT tidak takut akan mati. Mereka akan selalu berusaha untuk berbuat kebaikan, memasrahkan hidup untuk mencari ridha Allah semata. Mempersiapkan kematian dengan beramal sholeh sesuai ajaran Nya, Insya Allah akan mencapai kematian yang khusnul khotimah. Wallahu a'lam (Allah Yang Maha Tahu).

Alhamdulillah... satu lagi aku rasakan kedangkalan ilmuku... Dengan begitu akan ada terus keinginanku untuk belajar dan belajar. Semoga ilmu yang aku dapat dapat bermanfaat bagiku dan orang-orang disekitarku. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar