Frangipani Flower Lovely Little Garden: Milad vs Mubazir
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Kamis, 13 September 2012

Milad vs Mubazir



Tanggal 12 September kemaren adalah hari miladnya Astri Khairana Wardhani, anakku yang nomor 2. Usianya sekarang menjadi 14 tahun. Tak ada peringatan khusus atau perayaan buat milad ini. Aku memang sedang  membiasakan di keluargaku bahwa milad tidaklah harus ditandai dengan perayaan khusus. Cukup dengan mendoakan untuk kebaikan-kebaikan anak-anak. Lebih banyak belaian dan usapan pada hari seperti ini. Toh pada dasarnya dengan milad itu berarti jatah umur kita di dunia berkurang 1. Jadi tidak perlu lah dirayakan. Mencoba menanamkan perlunya muhasabah diri kepada anak-anak sedini mungkin. Mensyukuri bahwa apa yang mereka dapat sekarang ini adalah karunia dari Allah. Dan Alhamdulillah, anak-anak tidak menuntut lebih dan memahami yang menjadi latar belakang pikiran ini. Jadi yang ada hanya ucapan selamat di pagi hari, berdoa dan sudah... kembali ke aktifitas biasanya. Tetap seru, sebab banyak canda dan tawa menghiasi pagi.

Mungkin banyak yang tidak sependapat dengan pikiranku ini. Feelingku begitu. Tak apa... Sepertinya akan ada yang mempunyai pendapat, ah...sekedar tanda ada perayaan sedikit tak apalah. Atau sebagai wujud rasa bersyukur itu membagikan rejeki kepada orang lain. Atau pesta di sekolah anak untuk membahagiakan anak. Dan lain-lain cara untuk memperingati hari lahir mereka atau keluarga mereka. Semua itu hak masing-masing. Terserah saja, aku tidak bermaksud mendebatkannya. Kita punya jalan pikir dan pendapat masing-masing. Dan bukan mengenai hal itu pula yang ingin aku tekankan pada tulisanku ini.

Aku prihatin, dengan kebiasaan yang berkembang belakangan ini. Cara yang dipakai untuk memperingati milad atau ulang tahun yang akhir-akhir ini menjadi budaya baru, buatku amat memprihatinkan. Di berbagai lapisan masyarakat sudah melakukannya. Dan yang terlihat di depan mataku adalah di kalangan remaja. Yaitu dengan melempari temannya yang sedang berulang tahun dengan telor, tepung atau bedak, saus, dan lain-lain. Pokoknya hancur berantakan deh tubuh yang berulang tahun. Tak bisa menghindar, atau bahkan mungkin memang menyiapkan diri untuk ritual itu. Buktinya yang berulang tahun sudah membawa baju ganti dari rumah (kalau ritual itu dilakukan di luar rumah).

Yang lebih parah lagi...sering juga kue tart yang harganya ratusan ribu, bukannya dimakan bersama, dinikmati kelezatannya, malah dilempar-lempar dan di creamnya dicoret-coretkan pada wajah dan tubuh yang berulang tahun, yang bisanya akan ada lemparan balasan, sampai kue tart itu habis menjadi sampah. Astaghfirullah....Dimana letak rasa bersyukurnya kalau sampai demikian...?

Di lingkungan rumahku ada sekolah SD, SMP dan SMA. Dan di dalam kompleks rumahku ada lapangan futsal yang jalanan disekitarnya memungkinkan buat anak-anak sekolah itu berkumpul. Dan yang namanya pemandangan seperti itu sudah menjadi hal yang biasa. Mereka tidak mungkin melakukan di sekolah karena akan mengotori sekolahnya. Jadi mereka mencari tempat yang enak. Dan di sekitar lapangan futsal itulah tempat yang memungkinkan untuk melakukannya. Dari mulai yang berseragam SD, SMP, SMA, ada saja yang melakukannya.

Bahkan... kadang teman anakku ada yang numpang mandi di rumah, untuk membersihkan badannya. Aku kok melihatnya malah kasihan. Apalagi membayangkan seragam yang sepertinya akan susah dihilangkan nodanya. Campuran telor, tepung, saus, cream coklat dari kue tart....Malah jangan-jangan harus beli seragam baru. Sayang sekali.

Miris sekali rasanya. Apakah hal ini karena hal itu dianggap wujud perhatian dari teman-temannya? Kalau sampai ada ritual seperti itu, berarti dia disukai teman-temannya? Diberi surpise party dari teman-teman rupanya membuat yang berulang tahun menjadi bangga. Kekompakan teman-teman mengerjainya menjadi ukuran diterima tidaknya mereka dalam pergaulan. Kalau yang ulang tahunnya dicuekin, berarti ngga gaul, ngga disenengin teman. Halaahh... pikiran yang aneh.

Bukankah semua itu hanyalah pemborosan... Membuang-buang makanan atau bahan makanan yang sebenarnya bisa dinikmati bersama-sama, sebagai wujud rasa syukur atas anugrah Allah diberi kehidupan yang luar biasa. Belum lagi bila harus mengeluarkan uang untuk membeli seragam baru. Buat sebagian orang mungkin harga kue tart ratusan ribu itu tak ada artinya. Tapi buat sebagian yang lain, amatlah besar nilainya. Mubazir sekali semua itu hanya dibuang-buang. Lebih baik diberikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Islam membenci sekali sifat boros atau mubazir. Bahkan dikatakan sebagai saudara setan. Sebagaimana tertera dalam Alqur'an Surat Al-Isra ayat 26-27.

Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (ayat 26)

Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (ayat 27).

Dari kedua ayat tersebut sudah amat jelas bagaimana Islam memerangi sifat boros dan mubazir.  Menjadi saudara setan adalah hal keji bagi umat Islam. Maka jauhilah pemborosan dan mubazir. Bila ada kelebihan harta, berikanlah kepada yang lebih membutuhkan.

Aku mewanti-wanti sekali kepada anak-anak untuk tidak ikut-ikutan kegiatan pemborosan seperti itu. Baik ikut mengerjai teman, atau sampai bisa dikerjai teman. Tegas sekali aku berkata kepada anak-anakku.

"Kalian harus punya prinsip. Dan perlihatkan itu di depan teman-teman. Tidak mau ikut-ikutan dan tidak mau dikerjai seperti itu. Kalian harus bisa menjaga diri. Bunda akan marah kalau sampai kalian pulang dengan pakaian kotor karena ritual yang mubazir begitu.!"

Luthfan karena hari miladnya selalu pas libur panjang sekolah, jadi memang tidak pernah mengalaminya. Tapi seperti Astri, bisa saja kena. Tapi Alhamdulillah, sudah 2 tahun ini Astri selalu pulang dengan tubuh bersih dan bahkan membawa kue tart pemberian teman-temannya. Padahal sehari sebelum Astri ulang tahun, ada yang numpang mandi di rumah karena ritual itu.

"Teman-teman patungan beliin aku kue tart bun.... Baik sekali ya mereka. Tadi potong kue di kelas."

Alhamdulillah... Aku bersyukur anak-anak bisa memperlihatkan kepada teman-temannya sebuah sikap dan prinsip yang bisa diterima oleh teman-temannya. Jadi rasanya tidak benar kalau harus merasa bahwa dikerjai teman-teman sedemikian rupa adalah wujud perhatian mereka. Banyak cara untuk menunjukkan perhatian. Cara yang lebih disukai Allah. Cara yang lebih diterima Allah. 



85 komentar:

  1. Met milad ya dik Astri
    Moga berkah selau hidupnya
    Pas banget dengan puisi saya yg diposting beberapa hari yg lalu, "Puisi Tentang Ultah" :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih Kang....
      coba nanti saya ke tkp liat puisinya... (udah mampir belum yaa..?)

      Hapus
    2. Nitip ucapin met milad juga deh buat dik Astri

      Hapus
  2. Nice bun tulisannya,
    Semoga bisa kita ambil hikmahnya.
    Mending kuenya buat sahabat blogger,,,pasti ga bakalan mubazir,,,drpd buat lempar2an.

    BalasHapus
  3. Selamat ulang tahun untuk Dek Astri ya Bunda..
    semoga menjadi anak yang membanggakan..

    kue lebih enak di makan daripada buat lempar2an..
    saya kurang suka dengan budaya seperti itu, lempar kue tart, lempar telur dll.. sayang aja dan malah bikin kotor..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih ya...
      Aamiin buat do'anya.

      Iya yaa.. telor ama tepungnya bisa dibuat bakwan atau bolu...

      Hapus
  4. kakak astri, selamat ulang tahun yaa kakak, cantik deh gag kalah sama bunda niken :D

    Semoga menjadi anak yang makin cantik, baik, dan bisa mencapai cita cinta :D #peyuk cium dari sidoarjo.

    makanan dibuang tuh eman2 bunda, cari duit tuh sulit malah di buang -,-''

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin
      Makasih ya kakak Niar...Bunda memang ketularan cantiknya dari Astri...

      Hapus
  5. eid milaad buat adik Astri...
    barakallahu dii umriki...

    daripada dibuang mending dikirim ke Surabaya aja..
    eh salah, di berikan yang membutuhkan, msh banyak tuh yg butuh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas Insan....
      Aamiin ya rabbal alamiin...

      Kalau dikirim ke surabaya, kayak nguyahi segoro mas...
      hehehe..

      Hapus
    2. Ooohhh... salamnya ketinggalan yaaa...
      Salam kembali dari Fanni...

      Salam juga buat Devon yaaa...

      Hapus
    3. bisik2 tentuin tanggal lamara hhehe....

      Hapus
    4. Halaaahh... Jangan nggosip dimari dong mas...

      Hapus
  6. Eman-eman kue dibeli mahal-mahal cuma buat dilempar sana-sini. Alhamdulillah sejak saya sekolah sampai sekarang, teman-teman tak ada yang berbuat seperti itu. Maklum, semuanya doyan makan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Syukurlah Kaka...
      di Jakarta terutama kebiasaan seperti itu sudah umum terjadi. Bahkan anak2 SD sudah ikut-ikutan. Sedih rasanya.

      Hapus
  7. assalaamu'alaykumuwarohmatullohi wa barokaatuh

    wah met milad ya Ummy, semoga disisa umur ummy ini makin mantap, makin baik, makin cakeup (eh), makin sholehah, makin baik, makin manteup (perasaan ke ketik lagi), makin baik dan bermanfaat bagi dunia wa akhirat Karena ALLAH

    makasih ayat Qur'anya ya.

    Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (ayat 26)

    Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (ayat 27).


    dua ayat di atas mengingatkan saya waktu pertama masuk sekolah SMA... afwan kalo kurang nyambung komentarnya :D | soalnya bacanya cap kilat petir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam warrahmatullahiwabarakatuuh

      Huaaa mas Kaze salah niihh... yg milad bukan Ummy, tapi anak ummy yang no 2 (Astri). Bacanya terlalu ngebut niiihhh... Jadi aja salah sasaran deh...

      Hapus
    2. wkwkwkkwkw afwan.... mau bookmark dulu lalu di tinggalin takut gk kebagian bilah komentar afwan ya :D | moga di sisa umurnya makin bermanfaat sajeuh! aamiin

      Hapus
    3. Aamiin...
      Oke deh mas Kaze... tak apalah...

      Hapus
  8. Setuju BU ...
    Bahkan khusus mengenai tart yang di "raup" kan ke muka itu ... saya pernah menuliskannya di blog ...

    http://theordinarytrainer.wordpress.com/2012/07/12/tart/

    Bukannya sok usil atau bagaimana ...
    namun perilaku ritual seperti itu rasa-rasanya kok kurang pas ...
    kan lebih enak kalo kue itu di potong lalu dimakan rame-rame ... atau kalau sudah bosen makan kue tart ... ya ... berikan saja kue tart tersebut pada orang yang belum tentu makan tart setahun sekali ...


    Salam saya Bu

    Dan satu lagi ...

    Selamat Ulang Tahun untuk Astri
    Semoga sehat dan berbahagia selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bukan sok usil lah om NH... bukan sekedar kurang pas, tapi bahkan dilarang oleh Islam. Sekalipun masih berwujud bahan seperti telur, tepung dan saus... khan bisa dimanfaatkan dengan lebih elekhan... hehhe..

      makasih doanya buat Astri ya om...

      Hapus
  9. emang bun, sedari kecil kita harus menanamkan kepada anak akhlak yang baik ya, takutnya niru2 yang ada di tipi2, kue tart mahal malah dilempar-lempar. kalo duit gt yang dilempar maish bisa dimasukin kantong ya hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih... jadi orang tua memang harus ekstra deh menanamkan nilai-nilai kebaikan. Yang penting dilakukan pertama kali adalah, anak-anak satu dasar pemikiran dulu sama kita. Jadi kalau kita beri masukan, mrk tau apa dsrnya kita bicara demikian.

      Hapus
  10. iya kalau saya dari dulu g pernah dirayain bun soale emng g ada budgetnya hehe.. ntar anak juga g bakalan ada pesta-pesta paling bikin kontes blog asik g tuh bun :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip...sip... bikin kontes blog aja papap arfa... biar makin seru ngeblog nya...

      Hapus
  11. Semoga nak Astri senantiasa diberi kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan serta kesuksesan. Semoga pintar, sholehah, berbakti dan saya kepada orangtua, agama ,negara dan bangsanya. Amin

    Milad tak harus dirayakan dengan mewah2an. Berdoa dan mensyukuri karuniaNYA itu lebeih penting.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Ya Rabbal Alamiin...
      Trimakasih doanya buat Astri.
      Itulah yg sedang saya tekankan ke anak-anak. Lebih bagaimana memaknai milad itu sendiri.

      Salam kembali dari Jakarta

      Hapus
  12. Hepi milad untuk dinda Astri, semoga selalu diberi kesehatan, kebahagian,berbakti sama kedua orangtua dan tambah pinter plus cantik. :)

    Idah setuju, Bunda. Tidak perlu dirayakan mewah apalagi sampai tabur tepung dn pecah telor. Mending teung dan telor digoreng aja untuk makan bersama2. :)

    Semoga tradisi seperti itu tidak diteruskan ya, Bun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih ya Idah doanya buat Astri.

      Harus dimulai dari rumah sendiri Idah. ngga perlu teriak2 melarang orang lain lah... Qu'anfusakum wa'ahlikum naro aja...

      Hapus
  13. do re mi fa sol la si do
    adek bumi mau kasih kado

    do si la sol fa mi re do
    kadonya jengkol dibikin balado

    :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lhoo... Kok mas Belalang kehilangan kecerewetannya...?? Speechless ya mas...? Atau masih shock gara2 kejebak tawuran niihh...
      Manaaaa... Katanya mau komen yg menandingi postingan...?

      Hapus
    2. Wadduuuhh... Pakai disimpan di word segala... Kayaknya betul2 bakalan menyaingi postingan niihh...
      *penasaran...

      Hapus
  14. Selamat milad, Astri... semoga barokah dari NYA selalu memenuhi hari-harimu... :)
    Aku termasuk yang berpendapat tak ada salahnya memperingari hari jadi, bersyukur dengan berbagi, meskipun mungkin hanya dengan orang2 dekat, namun...untuk kemubaziran yg dibabkan oleh perayaan yg lebay itu..akupun menentangnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih doa buat Astri ya kakak Mechta...
      Yang penting kita memaknai setiap perubahan usia kita.

      Hapus
  15. Mbak, saya juga gak kebayang kalau pas ultah di 'kerjain' habis-habisan getuu. Bukannya hepi, malah galau dan jengkel deh kalau saya yg jadi 'korban' ultah. ALhamdulillah saya gak pernah ngalami hal tersebut, taaapppiii...pernah sekali berkonspirasi ngerjain teman kost yg sedang ultah. TApi cumak sekali kok Mbak, beneran deh...gak pernh lagi bikin skenario kyk itu lagi.

    Eh, malah cerita sendiri neh..

    Hepi besday buat dhek Asti..semoga jadi anak yg sholehah...makin rajin belajar dan lebh berprestasi yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul ya mbak Rie... ultah kan kita pengen kelihatan cantik... hihihi... ada hubungannya engga ya...
      Kalo malah jadi hancur lebur penampilan, ntar gimana dong mau narsis di foto... halaahh... ga nyambung lagi...

      Aaminn...
      Makasih do'a buat Astri...

      Hapus
  16. Wah, selama ulangtahun buat Dinda Astri...
    Titip salam buat Astri ya bun, semoga menjadi putri yang shalihah dan berbakti kepada orangtua

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‎​آمِÙŠْÙ†ُ ÙŠَا رَبَّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†
      Makasih ya do'anya untuk Astri.
      Insya Allah salamnya disampaikan...

      Hapus
  17. menyapa, berharap ada postingan baru :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduuhh Kang Achoe... Nafas dulu aahh... Baru juga kemaren...
      Tapi kalo Kang Achoe memang produktif sekali ya... Bisa tiap hari posting.... Ngga kehabisan ide... Kereeenn...

      Hapus
  18. met milad kakak Astri..smg panjang umur, jd anak sholeh & tercapai cita2nya yaa aminn...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‎​آمِÙŠْÙ†ُ ÙŠَا رَبَّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†
      Makasih mbak Enny... Semoga doanya buat Astri dikabulkan Allah.

      Hapus
  19. kakak astri bersamaan donk kita miladnya...
    setuju bgt bunda...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohh... iya ya kakak Pink...
      Selamat yaa... semoga selalu dalam lindungan Allah...

      Hapus
  20. selamat ulang tahun untu kakak Astri ya, semoga menjadi anak yg sholehah

    BalasHapus
  21. hepi milad kk Astri..smg bertambah usia bertambah pula kedewasaannya,,sukses utk masa depan ya sayang.

    klo skrg sih mimi liat nya sependapat dg bunda, tp ingat dulu mimi adalah provokator utama hal2 spt itu bunda hikkkzzzz

    BalasHapus
    Balasan
    1. ‎​آمِÙŠْÙ†ُ ÙŠَا رَبَّ الْعَالَÙ…ِÙŠْÙ†
      Makasih Mimi sayang... Doa yang indah buat Astri.

      Jangan diterusin ya Mi... Yg dulu ya sudahlah... Tinggalkan saja kebiasaan itu. Okkkeee...

      Hapus
  22. setuju bunda....keluarga kami juga nggak pernah merayakan milad, meski kadang anak2 merengek ingin seperti temen2nya, tp cukup d beri pengertian saja lama2 mereka paham.
    Salam kenal bunda...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namanya juga anak2... Wajar kalau ada keinginan dr mereka. Tapi memang yang penting kita sekeluarga hrs mempunyai pemahaman yg sama. Jadi hal spt milad ini contohnya, bisa dipahami mrk dari mana dasar pemikirannya.

      Salam kenal kembali...

      Hapus
  23. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya kunjungannya...
      belum pernah ke malang nihh..

      Hapus
  24. Sejak kecil saya belum pernah merayakan milad, salah satu alasan saya karena kebetulan saya lahir pada malam tahun baru. Jadi buat apa repot-repot, toh semua orang di seluruh dunia sedang berpesta-pora.. anggap saja mereka sedang merayakan milad saya.. he he he.. asyik kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe.... asyik banget mas miladnya dirayain sama seluruh dunia. Diam dirumah aja udah meriah ya mas...

      Hapus
  25. selamat hari lahir ya untuk Astri, semoga sehat bahagia selalu dalam lindungan ALLAH,
    soal mubazir itu memang sekarang semakin menjadi-jadi, namun yang lebih mengherankan..kenapa orang tuanya malah membiarkan hal itu terjadi...malahan memberikan uang untuk melakukan hal-hal tersebut :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... makasih do'a buat Astri...

      Ya itulah mas... saya juga suka heran, malah banyak orang tua yang mendukungnya. Gaya hidup memang sudah bergeser nilai-nilainya. Semoga hal ini tidak terjadi pada keluarga kita.

      Hapus
  26. Jadikan milad sebagai sarana untuk menilai kembali diri, merenungi masa-masa sebelumnya dan mencari tindakan positif untuk masa depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas Fadly... bermuhasabah diri akan berkurangnya usia kita.

      Hapus
  27. semuanya kembali ke sikap kita juga ya mbak.. Sy juga gak suka di lempar2in pk tepung, telor, dll.. Utk menghindarinya setiap kali ada teman yg ulang tahun dg cara di lempar spt itu sy gak pernah mau ikutan.. Jgn membuat alasan utk menghindar, tp tegas blg kl kita gak setuju.. Biar teman juga tau sikap kita.. Jd ketika kita ulang tahun pun, teman2 gak akan ada yg melempari kita spt itu.. Krn acara lempar2 kyk gitu kan sebetulnya ajang balas2an juga..

    Selamat ulang tahun ya utk Astri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Myra... kita tunjukkan sikap dan prinsip kita. Seperti yang coba ditunjukkan Astri kepada teman2nya. Toh teman2 bisa mengerti dan malah kompak patungan beli kue tart dan dipotong dikelas..

      Hapus
  28. Saya salut dengan model pembinaan dan bimbingan anak yang ibu jalankan sekarang ini tentang hari jadi. Saya juga setuju dengan pendapat ibu bahwa perayaan hari ulang tahun bisa dilakukan dengan sederhana. Mubazir atau tidaknya sebenarnya relatif, karena sudut pandang bisa saja berbeda. Boros bagi kita, tapi tidak bagi orang lain. Setiap ibu punya tipe dan gaya membina anak anaknya.

    Kami sekeluara mengucapkan selamat hari jadi atau Ultah juga buat Astri Khairana Wardhani, semoga menjadi putri yang salihah dan pintar seperti Umminya. Salam kami di Pontianak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting antara orang tua dan anak2 ada kesamaan dasar pemikiran. Jadi anak2 bisa memahami seandainya orang tua memberi nasehat atau aturan.

      Aamiin... terimakasih do'anya buat Astri ya mas Asep...
      Salam kembali dari Jakarta.

      Hapus
  29. happy milad to Astri Khairana Wardhani.. moga menjadi muslimah solihah..amiin salam kenal by didah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... terima kasih do'anya buat Astri...
      salam kenal kembali ya Didah..

      Hapus
  30. Acara apa pun yang kita selenggarakan hendaknya tetap memberikan manfaat bagi diri kita dan juga sekeliling kita. Prinsip utamanya berbagi, bersedekah dan tetap menghindari kemubaziran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah seharusnya. Dan niatnya pun harus lurus. Bkn mengharap pujian dr sesama, tp mmg krn ikhlas berbagi.

      Hapus
  31. met milad dek Astri...
    lebih indah berbagi kepada yang tak berpunya daripada harus berhura-hura di hari ulang tahun,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak... lebih baik kita bersedekah dari pada menghambur-hamburkannya.

      Hapus
  32. 12 Septemb kemarin ya, semoga menjadi shalihah deh dek Astri
    --> saya mendapatkan renungan yang bagus neh
    makasih nggih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Tak ada doa yang lebih indah selain mendoakan Astri menjadi anak sholihah, karena mjd sholihah adalah sebaik2nya sikap dan perilaku...
      trimakasih pak Azzet...

      Hapus
  33. blogwalking malam ah saya sekali-sekali :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehe... kang Achoey belum nemu yang baru yaa... jadi malu nih didatangi disini terus...

      Hapus
  34. Subahanallah mas... sebuah teladan yang baik untuk anak2 dengan langsung mengambil contoh dari Rasulullah...
    Saya pribadi sependapat dengan mas Pakies. Walau pemahaman mengenai hal ini agak terlambat hadir pada diri saya. Merubah sebuah kebiasaan memang butuh effort. Kesamaan pemahaman di dalam keluarga adlh sangat penting spy bisa sejalan dalam perbaikan2 tersebut.

    Trimakasih mas Pakies..

    BalasHapus
  35. Selamat ulang tahun...semoga sehat, pintar dan bahagia selalu dalam lindunganNya

    BalasHapus
  36. Pertama-tama selamat ya buat Astri. 14 tahun adalah usia yg brpotensi—brpotensi membentuk kebaikan atau menuju keburukan. Usia yg cocok utk menanamkan pemahaman trtentu. Semoga usia putri Bunda mengantarkan pada kedewasaan sebagaimana mestinya dengan tanggung jawab yg menyertainya.

    Sy spndapat dengan Bunda Niken bhwa brulangnya tanggal lahir tidak sharusnya dirayakan. Dirayakan di sini maksudnya mngadakan pesta brlebihan dengan mnghmburkan biaya yg sbenarnya bisa utk kebutuhan lain atau utk pihak lain yg lebih membutuhkan. Mngenang hari lahir bleh saja, dg cara brhimpun brsama keluarga utk melakukan evaluasi setahun silam dan mrencanakan aksi utk setahun mendatang. Maka doa memang jauh lebih efektif ketimbang hura2 belaka.

    Sy juga prihatin atas apa yg menjadi tren anak2 muda sekarang. Makanan yg harusnya dimanfaatkan utk menopang kebutuhan jasmani malah dihambur2kan dengan sembrono—padahal banyak orang yg jungkir-balik brusaha mendapatkan sesuap makanan utk mngisi perut mereka. Rasanya miris bener deh liat kalo ada yg buang2 makanan kayak gitu. Lebih baik dikumpulkan trus dimasak biar jadi makanan lezat. Bisa buat roti atau bakwan nikmat tuh. Disantap rame2 kan pasti asyik—apalagi sambil jalan2 utk dibagikan ke anak2 jalanan dll.

    Soal anak2 sekolah di lingkungan Bunda yg doyan merayakan ultah dengan cara mubazir seperti itu, menurut hemat sy harusnya pihak sekolah bisa mngampanyekan soal perayaan ultah yg jauh lebih brmartabat dan brmanfaat. Guru punya otoritas utk mempengaruhi anak2 agar tidak ikutan latah merayakan ultah secara mubazir. Bila perlu, bs dibentuk komite khusus yg nangani urusan ultah :). Tugas komite itu utk menampung ide2 perayaan ultah yg positif. Bila ada yg kebetulan bruang dan mau merayakan ultah, mereka bisa mnghubungi komite tersebut. Komite lantas merencanakan sejumlah bentuk perayaan yg bisa dipilih oleh anak yg mau ultah. Misalnya bisa dibikin kontes kecil atau mngunjungi anak2 yatim dsb. sy pikir tentu banyak sekali ide yg bisa digagas jika komite sudah trbentuk. Nah, dana bisa didapat lebih besar jika dalam tanggal tertentu ada sekian anak yg brultah pada hari yg sama. Wow!

    Salah satu milad yg sgt brkesan adalah pas masih SMA. Malam2 sy dan temen2 anggota ekskul teater brkumpul di rumah bapak pembina teater. Hubungan kami sudah sgt dekat layaknya anak dan ayah. Maka tak jarang kami brmain dan menginap di rumah sang guru tersebut. Singkat kata, kami semua brkumpul di ruang tempat anak2 biasanya brlatih musik. Seperti biasa, kami brbincang ttg banyak hal—pelajaran sekolah dan tentu saja materi pementasan teater. Waktu itu kira2 sehabis Isya. Bbrpa orang mulai brbisik2—yakni para siswa putri. Sebagian menuju lantai dua tempat shalat. sy penasaran ada apa ini. sy lantas melangkah ke lantai dua. Tapi ternyata tak ada apa2. sy pikir akan ada momen jadian dua temen yg waktu itu datang. Karena mereka brdua memang belakangan disebut-sebut tengah dekat. Banyak yg memprediksi bahwa mereka akan segera jadian. sy semakin yakin mereka akan jadian malam itu karena mereka brdua bukan anggota ekskul teater. Pastilah bakal ada momen istimewa sampai2 mereka hadir malam2 di rumah itu.

    Tak lama brselang, kami semua pun sudah duduk melingkar di ruang latihan alat musik. Suasana lengang seketika. Wah, beneran neh bakal ada yg jadian. Sunyi. Senyap. Lalu suasana pecah ketika salah seorang teman membacakan sebuah puisi. Wah, hebat neh jadian pake dikasih pengantar puisi—begitu pikir saya. Lalu sesaat sebelum puisi brakhir, semua orang di seluruh ruangan kok rame2 membaca larik puisi terakhir begitu serempak. “..Selamat ulang tahun untuk….Sahabatku…(lalu disebutlah nama saya)”. sy lupa bahwa hari itu sedang milad. Siapa yg peduli? Lalu kue ultah pun nongol dan semuanya menyalami saya. Wah, momen ultah yg maknyuss.

    Wah asyik banget ya Astri pny temen2 yg pengertian. Mau juga dong kalo dibeliin mobil pas sy ultah. Sayangnya ga ada temen yg baiknya kyk gt. Jangankan mobil, sepiring rendang jengkol aja cuma djanjiin sama temen sy Bunda.hehehe.Kabuuur :)

    Komentarnya terlalu boros ga? Lumayan cerewet kan? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atas komen panjang ini saya hanya bisa menjawab.... WOOWW dan terima kasih...

      Hapus
    2. Aiiihhh.... Mas Belalang... Surprise yg so sweet dr teman2 teaternya... Dalem ya mas...

      Hapus
  37. Sangat mendalam kesannya, Bunda. Dibacakan puisi dan dibanjiri doa-doa tulus dari sahabat tercinta. Sangat menyejukkan. Setelah itu tak ada lagi yang pernah merayakan milad saya dengan cara serupa...Mudah2an kapan2 ada yg kasih hadiah berupa dendeng jengkol. asyik kayaknya ya heheh---teteup :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau keseringan begitu nanti jadi berasa basi mas... justru karena baru sekali makanya rasanya mendalam sekali...

      Boleh ngga ya jengkienya dipaketin...?

      Hapus