Bismillahirrahmannirrahiim...
Kita sering mendengar orang mengucapkan, "Ah...kebanyakan mikir lu...!" Atau "Nggak usah kebanyakan mikir lah...ntar pusing lho...!" Dan ucapan-ucapan lain sejenis itu. Seolah-olah berpikir adalah tindakan yang tidak perlu dan hanya membuang-buang waktu saja. Sepertinya kalau kita mikir-mikir bila hendak melakukan sesuatu atau mengambil keputusan, adalah hal yang tidak penting.
Padahal kalau kita kembali pada fitrah kita sebagai manusia, Allah memberi kita akal adalah sebagai sarana untuk berfikir. Bahkan akal adalah salah satu kelebihan kita sebagai manusia dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah yang lain. Tapi sayangnya banyak manusia yang tidak menggunakan pemberian Allah itu sebagaimana mestinya. Sehingga mereka kemudian menghabiskan hidupnya dalam ketergesa-gesaan. Dan akhirnya terbawa arus, ke arah mana saja kehidupan membawa mereka. Sering jadi tidak memiliki tujuan yang jelas. Menyalahkan keadaan andai dalam kehidupannya terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya. Hidup tak selalu bisa mengikuti kemana air mengalir. Membiarkan dia mengalir kemana saja. Sebab dalam alirannya, air mengalami kelokan-kelokan, kekeruhan-kekeruhan, hambatan-hambatan sebelum akhirnya berakhir di lautan lepas. Sanggupkan kita menghadapi rintangan air itu seandainya kita tidak memakai akal kita untuk berpikir....?
Lebih dalam lagi, tanpa berpikir kita tidak akan menyadari tujuan penciptaan alam dan arti keberadaan diri kita di dunia. Sedangkan amat jelas bahwa Allah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan, sebagaimana dinyatakan dalam Alqur'an:
QS. Al-Mukminuun ayat 115
Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
QS. Ad-Dukhan ayat 38-39
Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya (38). Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (39).
QS. Ar-Ruum ayat 8
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya banyak diantara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.
Ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa kita memang diharuskan untuk berpikir, bahkan berpikir secara mendalam. Dan yang pertama kali harus kita pikirkan secara mendalam adalah tujuan dari penciptaan dirinya, barulah kemudian segala sesuatu yang ada disekitarnya. Orientasi berpikir kita adalah untuk selalu mengingat Allah. Sehingga kita akan dapat melihat hal-hal menakjubkan dari ciptaan Allah, mengagungkan kebesaran dan kebijaksanaan Allah. Karena sungguhlah akan dapat kita temukan tanda-tanda kekuasaan Allah dari sejak kita membuka mata dipagi hari sampai kita memejamkan mata di malam hari. Allahu Akbar...!
Sebetulnya yang harus kita hindari bukanlah aktifitas berpikir itu sendiri. Tetapi janganlah selalu memikirkan hal-hal buruk, khayalan, angan-angan kosong yang hanya akan membawa kita menjalani kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan. Tak mampu berpendirian kuat sehingga hanya akan terbawa kepada arus kehidupan yang hampa. Mungkin tampak indah, tetapi sesungguhnya hanya fatamorgana. Apa-apa yang kita pikirkan itulah yang bisa membawa pengaruh pada perilaku dan kepribadian kita. Baik atau buruk.
Berpikir bisa kita lakukan dimana saja, kapan saja. Tidak membutuhkan waktu dan tempat khusus. Bisa kita lakukan dalam kondisi apapun, dalam keadaan kita duduk, berdiri, berjalan ataupun berbaring. Hingga nantinya kita dapat mengambil makna dan pelajaran dari apa yang kita pikirkan. Menentukan tujuan hidup kita, membuat langkah-langkah untuk mencapainya, dan semua itu atas kesadaran bahwa segala sesuatu adalah terjadi karena kehendak Allah, maka kemudian kita menetapkan orientasi hidup kita adalah untuk mencari ridha Allah.
Setiap cobaan, ujian atau permasalahan kehidupan harus kita selesaikan dengan berpikir positif. Dan untuk dapat menentukan positif negatif itu kita harus punya pegangan bahwa ukurannya adalah nilai-nilai yang ada pada Alqur'an. Kata hati penuh dengan nafsu, jika kita hanya mengikuti kata hati kuatir kita hanya akan dikuasai oleh hawa nafsu. Jika kita mengikuti kata-kata bijak seseorang belumlah tentu bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sendiri. Tapi segala sesuatu yang datang dari Allah melalui firman-firmanNya dalam Alqur'an adalah kebenaran yang tak terbantahkan.
Sudahkah anda berpikir hari ini...?
setuju mbak Niken, yang membedakan manusia dengan binatang salah satunya pada akal,
BalasHapusada golongan orang yang menasbihkan akal hanya akan membuat kerusakan...
tapi yg harus dipertanyakan adalah akal yg bagaiman dulu.?
Akal yang fitrah..., akal komunis atau akal yag dipakai utk akal-akalan dan ngakalin org lain...
Akal yg bagaimana..? Akal sehat yang berdasarkan pada nilai-nilai dalam Alqur'an
HapusUntuk tetap bisa hidup bersosialisasi memang harus memanfaatkan apa yang kita punya Bun. Termasuk Pikiran atau Akal. Akal sangat kita perlukan untuk hidup, karena hidup itu pilihan, dan semua pilihan itu pasti ber resiko. :)
BalasHapusMulai berfikir dari hal yang terkecil saja, yaitu ucapan. Kalau bahasanya itu "jangan asal cemplong, kudu mikir dulu kalau mau ngomong". hihihihi
Semoga kita tergolong orang yang sering memanfaatkan akal ya, Bun, tidak hanya memanfaatkan otot. :lol:
Aamiin... Semoga demikian Idah. Memanfaatkan akal pada tempatnya.
Hapusterkadang omongan yang tanpa dipikir bisa melukai orang lain ya
BalasHapusIya betul itu. Kadang kita tidak bermaksud menyinggung, to kata-kata kita mungkin membuat tersinggung.
HapusBerfikir itu wajib :)
BalasHapusJudulnya kurang mantap ya mbak... Harusnya Berpikir itu Wajib. Hehehe... sebab mmg itu yang diperintahkan oleh Allah.
HapusTidak mau berfikir berarti bukan orang dong iya. X)
BalasHapusBerarti yang tidak mau berfikir itu hanyalah orang-orangan sawah. XD
Ya bukan berarti begitu juga siihh... Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merugi.
Hapuswaaah...saking banyaknya yg dipikir jadi pusing mbak niken hehehe
BalasHapusLhaaa.... mendingan pusing karena banyak mikir dr pada ousing karena ga tau mau mikir apa.... hehehe...
Hapusklo sayah mah ngirit saja ah. sedikit mikir, tapi selalu berfikir (terlebih dulu) jika hendak memutuskan sesuatu. :D
BalasHapusEmangnya mikir sama berpikir itu beda yaaa...? :)
HapusPikir itu pelita hati, begitu pepatah mengatakan.
BalasHapusManusia yang tak terlatih untuk berpikir sebelum bertindak akan ceroboh sehingga bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.
Koruptor dan para penjahat itu termasuk orang yang kurang menggunakan otaknya untuk berpikir. Baginya hanya uang,uang,uang saja sehingga akhirnya mereka harus mendekam di penjara agar bisa berpikir lagi.
Salam hangat dari Surabaya
Selamat pagi Pakde Cholik... semoga sudah sehat ya sekarang.
BalasHapusNgeri khan ya De..kalau kita nggak berpikir dalam melakukan segala sesuatu. Betul-betul hawa nafsu yang berkuasa. makasih ya De..
PAgi Bunda..
BalasHapusAku berfipir loh untuk dateng kemari dan menyapa Bunda..
Memang berfikir tuh sangat penting..
cuma kalo berfiikiran negatif harus di buang jauh ..
bukan begitu Bunda..
MAri kita Positive Thinkiing sajah..
Met siang Nchie...
HapusMakasih atas kunjungan dan sapaannya.
Iya betul tuh... yang kita pikirkan positif thinking aja. Jadi kalaupun kita sdg ada masalah, kita tdk larut dengan masalah tsb dan segera bangkit kembali.
liat masalah yg dihadapi bin..klo cuma mslh usilnya tetangga atau omongan org...biasanya mimi acuhkan aja. berat beratin otak yg emg udh penuh mslh heeeee
BalasHapusMemutuskan untuk tidak menggubris yang seperti itu, itu juga proses berpikir lho... Bisa sampai kesimpulan bahwa hal itu tidak membawa kebaikan, itu juga hasil berpikir. Jadi berpikir itu tidak harus selalu ditunjukkan dengan action. Tahu saatnya harus diampun...itu juga berpikir... *Wallahualam...*
HapusBerpikir dengan mengingat Allah. Subhanallah, saya suka ungkapan ini Mbak Niken. Berfikir dengan selalu melibatkan Allah, Insya Allah, jika berpikir itu berupa pertanyaan, kita akan diberi akses untuk jawabannya. Dia lah yang maha mengetahui tidak keberatan memberi penerang kepada makhluknya yang ingin tahu...
BalasHapusKalau berpikir selalu dengan mengingat Alah Insya Allah kita tidak dikuasai hawa nafsu.
Hapusberfikir dengan akal sehat, adalah sebuah senjata yang dianugerahi Allah SWT bagi kita, makhluknya yang paling sempurna ini, agar mampu menjalani langkah kehidupan dengan sebaik-baiknya. Karenanya, berfikir itu wajib dunk, masak mau bikin ini itu tanpa planning yang jelas? bisa berantakan dunk hasilnya ya mba Niken? :)
BalasHapusNice sharing mba, I do agree!
Begitulah mbak Alaika... Semoga kita tergolong orang yang senantiasa berpikir sebelum bertindak.
HapusThanks ya mbak Alaika...
nice posting mba niken. berpikir. ya, karena kita disuruh berpikir makanya kepala diatas. berpikir, lalu mendengar, lalu berucap.
BalasHapuscocoookkk...!
HapusBeruntunglah kita bila terbiasa berpikir...
berpikir wajib dong. nulis pun perlu mikir. bukan hanya secara harfiah tapi memikirkan apakah tulisan itu bisa dipertanggungjawabkan
BalasHapusBetul mas Lozz... judulnya kurang tepat ya... berpikir bukannya harus tapi wajib... Terlebih bila harus mempertanggungjawabkannya kepada Allah...
Hapusdapet ilmu baru lagi nich...betul berfikir itu harus, berpikir cepat dan pelan.
BalasHapusBerpikir mau yang cepat atau yang pelan, yg penting sesuai kebutuhan. Berpikir cermat...
Hapusberpikir itu memang harus,, kalau g brpikir trus apa dunk gunanya kita pnya otak???heheheee
BalasHapusblgwalkng sob
Begitulah... Allah kasih kita akal khan utk berpikir.
HapusMakasih ya bw nya...
sama lv,,.... seandainya manusia ini tanpa akal fikiran????trus apa bedanya dengan hewan????
Hapussaya banget inih... mikiiir aja terus actionnya kurang... hehehe...
BalasHapusKalau seperti itu mungkin yang dipikirkan kendala-kendalanya. Jadi merasa ragu utk bertindak. Perbesar berpikir tentang tujuan dan perkecil berpikir tentang kendala.
HapusBerfikir sama dengan tadabbur ya bunda ?
BalasHapusTadabbur fi kholqillah, kepada alam semesta & segala ciptaan-Nya untuk lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa :)
Betul itu mas Fajar. Dengan begitu kita jadi memahami tujuan kita diciptakan Allah. Segala sesuatu dimula bumi dan alam semesta adalah bertasbih kepada Allah.
Hapussalam kenal bunda, jadi ingat pesan Buya Hamka soal berpikir :
BalasHapus===============================================================
Pesan Buya Hamka: monyet & babi hutan pun bekerja, lalu mereka makan.
Lha apa bedanya dengan kita? Salah satunya, kita tahu apa itu amanah, kejujuran, dan tanggung-jawab.
===============================================================
mudah-mudahan saya bisa memanfaatkan otak dan hati yang telah diberikan untuk menggunakannya secara sungguh-sungguh menggunakan hati untuk memperhalus perkataan dan pikiran yang akan di keluarkan dan menggunakan otak untuk menggerakkan setiap anggota tubuh dengan hal-hal yang positif, semakin sering otak diberi pikiran postif makan akan semakin tajam daya ingatnya dan sebaliknya jika diisi dengan hal yang kurang bermanfaat akan semakin tumpul.
Semoga saya dan kita termasuk kedalam orang-orang yang berpikir positif. Amiin
Salam Kenal Bunda
benar kata saudara :)
Hapusseseorang pernah mengatakan hal itu kepada saya, kalimat sederhana yang sarat makna...
Semoga saya dan kita termasuk kedalam orang-orang yang berpikir positif. Amiin :)
Oh ya bunda, ttg program #BannerNarsis itu, kalau bunda tidak memiliki akun twitter juga tidak masalah, jadi silahkan kirimkan request banner-nya ke email ya :)
Mas Aulia, ini bukan kunjungan pertama mas Aulia lhoo... kita sudah kenalan di tulisan saya tentang Obat-obat Pilihan. Hehehehe... Tapi ngga apa-apa... kenalan lagi biar lebih akrab...
HapusSubhanallah... kekuatan berpikir positif memang luar biasa. Namun jangan lupa untuk selalu mendasarkannya kepada Alqur'an. Sebab kalau hanya menggunakan hati saja, kadang kita hanya merasa sudah melakukan suatu kebaikan, padahal bukan kebenaran.
Semoga kita bisa selalu berpikir positif dengan benar.
Salam kenal yg kedua...:D
RBI: Jadi bisa yaaa... asyiikk... mau ah dibikinin bannerNarsis sama RBI...:D
Hapusbrpikir itu harus, tapi jgn sampe kelamaan dn bikin org lain nunggu
BalasHapus:P
Hahaha.... kelamaan mikir bikin orang ga sabar ya...
HapusNgga apa-apa kaliii...sambil ngajarin orang supaya sabar... hehehe...
Selamat pagi sahabat tercinta,
BalasHapusDengan hormat diberitahukan bahwa sahabat merupakan salah satu penerima tali asih dalam rangka Gebyar Hari Berdiri BlogCamp 2012.
Silahkan menyimak pengumumannya di http://abdulcholik.com/2012/07/10/gebyar-hari-berdiri-blogcamp-tali-asih-untuk-sahabat/
Salam hangat dari Surabaya
Selamat pagi juga Pakde Cholik....
HapusTerima kasih untuk tali asihnya....
Saya bahagia sekali lho bisa turut berpartisipasi dalam event tersebut dan memenangkan tali asihnya...
Salamkembali...
Berpikit itu wajib, harus, mesti,,,gak mikir, berarti gak idup,,,
BalasHapusganti bater aja kali yaa...
HapusBerfikir positif.. tentunya donk..
BalasHapusLanjut dong kalau gitu....:D
HapusTermasuk seorang blogger ya, Bund. Tanpa berpikir tentu tidak bisa menulis dan berbagi dengan baik di blog kesayangannya. Makasih banyak ya, Bund, tulisannya sungguh inspiratif.
BalasHapusTrimakasih kembali pak Azzet atas kunjungannya. Sedang belajar aja kok pak... :)
HapusMakanya Rasulullah dalam awal-awal masa dakwahnya, selalu menekankan akhlak terebih dahulu ya kak. Mencoba memantapkan pemikiran, bahwa semua yang ada,semua yang kita lakukan, tujuannya cuma satu, yaitu Allah. Pribadi saya berpendapat, sebenarnya awal mulanya itu, tergantung inputnya. Input yang nanti kan membentuk pola pikir kita. Input, yang diharapkan mampu menjadi dasar pengambilan keputusan (keputusan di jalan Allah tentu) yang lebih matang di kemudian hari.
BalasHapusTentang berpikir, komentar orang-orang yang mengatakan "Jangan terlalu banyak berpikir" sebenarnya itu adalah wujud dari sebuah kemalasan. Bukankah Allah membenci sikap malas? So, jika tak ingin dibenci, jangan malas. Berpikirlah! :)
Sepaham kita Arya... belajar Islam lebih diutamakan pemahamannya dulu. Keimanannya dulu. Sebab kalau itu sudah mampu ada pada diri kita, maka kerja2nya akan mudah. Tapi kalau belum, maka ibadah/kerja2nya akan terasa sebagai beban.
HapusTrimakasih untuk tanggapan yang dalam ini..