Obrolan santai dengan seorang sahabat lama lewat inbox, mengingatkanku pada siapa dan bagaimana dia pada beberapa tahun yang lalu. Waktu itu dia sering sekali bercerita tentang kesulitan hidupnya, masalah dengan keluarga besarnya, dendam dan sakit hati yang dia punya. Tapi sekarang dia sudah melewati babak-babak sulit kehidupannya itu. Masa suram yang secara tidak langsung mengoyak harga dirinya sebagai seorang laki-laki. Masa dunia bagai terbalik buatnya. Aku salut dengan ketabahan dan kegigihan tekad dan prinsipnya.
Beberapa bulan yang lalu, dia pernah mengirimi aku surat. Terharu sekali aku membacanya. Aku tak menyangka begitu besar penghargaannya kepadaku. Padahal aku hanya mendengarkan kisah-kisah hidup yang sedang diperankannya. Kalaupun sesekali memberikan nasehat itu hanya karena aku merasa trenyuh dengan keadaannya. Aku tak ingin dia terjerat pada pikiran-pikiran negatif yang hanya membuatnya semakin terpuruk dan rapuh. Bahkan tanpa sepengetahuannya, beberapa kali aku menitikkan air mata mendengar dia berkisah tentang dendamnya. Seakan aku ingin meneriakkan kata-kata,"CUKUP...! Kau hanya menyakiti dirimu sendiri...!"
Dan malam ini... Dia menceritakan sesuatu yang membuatku ikut merasa lega. Menarik nafasku dalam-dalam, sebagai rasa syukurku atas kemajuan demi kemajuan yang dia dapatkan. Masih tetap dengan gaya ceritanya yang khas dan selalu ceplas-ceplos... aku menangkap kebahagiaan yang dia rasakan. Pada dirinya, pada istrinya, pada anak-anaknya dan pada pekerjaannya. Dua tahun... Allah memberi petunjuk dan kemudahan buatnya untuk membalikkan keadaan. Sebuah tekad yang dia teriakkan dengan kepalan tinjunya. Sebuah keyakinan bahwa hidup akan berputar dan dia akan memutarnya dengan segera. Aku bangga padamu sobat... Aku hanya salah satu saksi dari perjuanganmu membuktikan bahwa dirimu pemenang.
Aku hanya ingin menandai obrolan singkat kita tadi sobat... Dan kalau kau membaca ini, aku ingin kau tahu... bahwa buatku, kau tetaplah sahabat terbaikku.... Tetaplah dengan semangatmu. Tetaplah jadi diri yang rendah hati. Dan tetaplah kabari aku dengan cerita hidupmu....
Secangkir kopi buat sahabatku...
gambar dari sini
Setiap ada aroma kopi selalu hadir...
BalasHapussalam buat sahabatnya mbak
Aromanya kecium ke warung ya mas...
HapusInsya Allah disampaikan...
Bersama kesulitan ada kemudahan ya jang
BalasHapusJangan berhenti berusaha dan berdoa. Insya Allah akan terbuka jalan menuju kesuksesan dan kebahagiaan.
Salam hangat dari Surabaya
Betul pakde... yakin bahwa roda terus berputar. Tetap jangan putus asa..
HapusTrimakasih pakde. Salam kembali.
semoga sahabatnya semakin kukuh dalam tekad dan semangatnya ya mba... meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam kehidupannya dan keluarga...
BalasHapuspasti sebuah keberuntungan baginya memiliki sahabat sebaik mba Niken. :)
Insya Allah...
HapusTrimakasih mbak Alaika... Dia juga banyak memberikan masukan kepada saya.
Waah sahabatnya Bunda akhirnya bisa menjadi Pemenang ya Bun, bisa mengalahkan dendam yang ada di hati..
BalasHapusKadang kita merasa terbawa suasana..
jika sahabat berduka, turut merasakannya..
dan jika sahabat lagi seneng, turut berbahagia..
Salam buat sahabatnya Bun..
Makasih kopinya ya, udah abis niih..
Berteman sama dia sudah 20 tahun lebih Nchie... sedikit banyak tau jatuh bangun kehidupannya.
HapusKalau udah buka boleh sruput lagi kopinya yaa...
Inilah bukti tentang kehebatan seorang pendengar yang tulus, seperti Mbak..
BalasHapusDia juga pendengar yang baik dan perduli kok mas Hakim...
HapusBetul sekali, saya setuju dgn masbro :)
HapusMenjadi pendengar itu yg harus kita berikan telinga dan hati. Tidak menyudutkan dan menyalahkan, sekalipun kita tau dia salah. Dengarkan semuanya. Pada saat yg tepat, baru kita sampaikan nasehat kita.
Hapuspasti beliau sobat yang menginspirasi buat mbak niken :)
BalasHapusCukup menginspirasi, daann.... bawel... hihihi...
HapusSahabat nya pantang menyerah yaa bund, bener2 suatu perjuangan yang gag sia2 dan itu membuktikan menjadi pemenang :D
BalasHapusHo-oh Niar... Ngga pernah malu dengan keadaannya...
Hapushuaaaa secangkir kopi tambah semangat :D
BalasHapusmaaf yaa... postingnya malam hari... jadi pakai kopi... skrg puasa yaa...
HapusMEnarik sekali ini ya. Bukan hal mudah untuk bisa berbagi info rahasia atau semacam curahan hati kita kepada orang lain kecuali sudah dikenal dengan baik dan bisa menjaga rahasia yang kita percayakan kepadanya.
BalasHapusizin Follow ya. Kunjungan perdana di sore hari sambil ngabuburit. Salam kami sekeluarga di Pontianak. Kalimantan Barat
Trimakasih kunjungan dan follow nya...
HapusSalam kenal kembali...
Memang menarik punya sahabat yang demikian pak Asep...
saya punya sahabat seperti itu mbak,
BalasHapussampai hari ini kita udah dua tahun berpisah,
bedanya kami masih saling menggali ilmu!!
sesekali memahami makna kehidupan :D
saya juga seorang pendengar mbak!! :)
Alhamdulillah masih bisa berbagi dengan sahabat.
HapusMenjadi pendengar kedengarannya mudah. Padahal kalau kita lakukan dengan sepenuh hati, membutuhkan kelapangan lho...
Bundaaa, inget puasaaa, tunggubuka dulu baru diminum kopinya yah. Hmmph. ^__^
BalasHapusWalau hanya sebagai pendengar, bagi sahabat bunda mungkin itu hal yang luar biasa. Karena mungkin baginya, tidak ada pendengar yg lebih baik dari bunda. Salam sahabat. :D
Hehehe... maaf postingnya malam hari... jadi kebawa suasana malam deh...
Hapusberusaha menjadi pendengar yang baik. Bicara pada saat dibutuhkan saja. Itu semacam mengantongi ego kita supaya bisa berada pada posisi yg pas.
saya pingin curhat juga nih dengan Bunda.. tapi gak ada kopinya hehehe
BalasHapusMau kopi mas Lozz... Gampang...
HapusCurhat tentang Marpuah ya mas... Hehehe...
nanti kalau saya curhat jangan dikasih kopi ya bun hehehe cukup teh tawar hangat
BalasHapusAahh mbak Lidya... ada juga saya kali yang curhat sama mbak Lidya... hehehe...
HapusSaya suka jenis kopi instant yang siap seduh seperti Torabika, NEskapeh, kupimix, huaaaaaaaaaaaa jadi nyebut sponsor hieiehiehiehiehiehie. Mereka harus bayar nih sama mba Niken produknya disebut di sini hiehiehiehiehe
HapusHehehe... Andai bisa tuh saya dapat bayarannya, bakal seru juga tuh pak Asep...
HapusSaya peminum segala kopi, baik yg instan maupun yang ampas.
HHmmm ...
BalasHapusIni postingan pembangkit semangat yang indah sekali ...
saya bisa merasakan betapa kawan Mbak Niken ini terbantu. Hanya dengan di dengarkan keluh kesahnya saja ...
Semoga sukses ...
Untuk Semuanya ...
Salam saya Mbak
Ah... Om NH... Ini sekedar pembangkit semangat antar sahabat. Mencoba memahami satu sama lain.
Hapussayaa juga byk dibasehati dan didengarkan olehnya kok om...
belum bisa menarik benang merah ... jadi hanya bisa hm hm hm saja :D
BalasHapusSaya tadi jahitnya ngga pakai benang merah kok mas... Hehehe...
HapusEhm ehm ehm aja deh....
wah, lain kali kalau mau curhat ke bunda niken aja deh... :D
BalasHapussalam saya dari kampung halaman bunda :D
sip...sip... bisa diatur...
Hapussalam kembali juga dari kamung halaman...
Selamat Idul Fitri 1433H...minal aidzin wal fa'idzin. Mohon maaf lahir dan batin.
BalasHapusTerima kasih mbak Yuni...
HapusSaya juga mngucapkan Mohon Maaf lahir batin.
selamat hari raya idul fitri ya mbak? Udah balik dr Jogja mbak? ^^
BalasHapusTrimakasih mama Ke2nai... mengucapkan selamat hari raya idul fitri juga.
HapusUdah sejak jum'at mbak...
Bunda niken yang cantik :D
BalasHapusAda award cantik lho buat bunda, oiyaa plus ketiban peer juga :D
Selamat mengerjakan bunda :D
http://niarningrum.blogspot.com/2012/08/ngerjain-peer-dapet-award.html
Award..? Makasih ya Niar...
HapusPR...? waduuuhh... emak-emak dikasih PR...
But thankd anyway...