Salah satu tema GA mbak Nia Angga adalah Hal Positif Yang Telah Dilakukan Untuk Orang Lain. Aku tertarik dengan tema ini karena langsung mengingatkanku pada sosok sahabatku yang sudah 20 tahun lebih berkawan denganku. Kami sudah banyak saling berbagi kebaikan satu sama lain. Kami sudah lama tidak bertemu. Hanya berhubungan lewat telepon dan sms. Dan inilah sepenggal kisah tentang dirinya.
**********
gambar dari sini
Halo Danu, apa kabar? Sedang apa kau ditempatmu? Apakah kita sedang sama-sama menatap bulan? Atau sekalipun menatap langit, bukan bulan yang sedang kau amati, tapi bintang yang lebih tinggi . Kau suka menatap bintang , bukan? Aku ingat kau pernah cerita tentang arti bintang buatmu. Katamu, saat kau menatapnya, kau seperti melihat mata anak-anakmu, yang berkejap-kejap indah penuh harapan dan memberi kehangatan bagi hatimu.
Ya Danu... Tatapan anak-anak memang energi yang amat luar biasa. Kau bahkan pernah berkata rela menjadi arang asalkan anak-anakmu menjadi berlian. Aku suka sekali semangatmu itu Danu. Kadang aku mengucapkannya juga dalam hatiku. Benar Danu, seperti dirimu, aku juga selalu termotivasi oleh anak-anak. Strenght... Anak-anak adalah kekuatan.
Kau memang kuat Danu.... Bahkan saat PHK memporakporandakan kehidupanmu. Kau tetap tersenyum dalam jatuhmu. Padahal kau pasti kesakitan, nyeri. Tak sanggup menatap kerjapan mata anak-anakmu. Tak kuasa melihat istrimu berpura-pura tegar dihadapanmu.
Tapi yang aku sedih, kau menghilang dariku. Tanpa kabar. Aku berusaha menghubungimu tapi tak kau jawab teleponku. Hanya lewat sebuah sms singkat kau kirim, "Aku sedang malas bicara."
Aku tahu Danu... Tanpa kau ceritakan, hal itu cukup membuatku tahu bagaimana suasana hatimu kala itu. Pasti kau sedang berada dalam masa-masa sulit. Keadaan yang menghimpit hatimu, harga dirimu.
Sebelumnya kau cerita begitu banyak sakit hati dan kebencian yang membara pada keluarga besarmu. Ada dendam yang sepertinya makin sulit kau redam. Lantang kau teriakkan..."Aku tak butuh kalian! Aku bisa tanpa kalian!" Aku merinding Danu. Tak kau hiraukan nasehatku. Bahkan kau ingin menjauhkan anak-anakmu dari mereka. Akhirnya aku memilih diam. Aku tak bisa mendengarmu memuntahkan sakit hatimu. Tenangkan hatimu... Andai rasa itu membuat sebuah pembuktian semoga semua kembali menjadi indah.
Bagaimana kabar anakmu, Danu? Semoga dia sudah tidak kecewa lagi karena tidak mendapat bea siswa dari sekolahnya. Anakmu begitu mengerti keadaanmu. Sampai-sampai dia ingin mendapat bea siswa agar terbebas membayar uang SPP. Dia tidak mau menyusahkanmu. Terharu aku mendengar ceritamu. Aku ikut terpaku saat kau cerita anakmu menangis karena bea siswa itu tidak jatuh padanya. Bukan karena dia merasa kalah berprestasi, tapi karena dia merasa mengecewakan ayahnya. Dia sudah berusaha membuat ayahnya bangga pada dirinya. Dia ingin mempersembahkan sesuatu yang amat berharga baginya untuk ayahnya. Aku tahu ddamu sesak oleh tujuan mulianya. Makin menggununglah tekanan dalam hatimu. Tak kau sangka terpuruknya dirimu membuat anakmu berfikir sejauh itu. Ayah mana yang tak bergetar hatinya akan kenyataan itu.
Sejak itu kau sering mengabari ku tentang keberadaanmu yang berpindah-pindah. Aku jualan burung dara goreng di trotoar jalan, aku ada di kota A sedang bisnis kopi. aku ada di kota B lagi nunggu bongkar kapal, aku di kota C ngurusin warnet, aku di kota D ada teman ngasih aku kerjaan.
Danu...! Kau sedang membakar dirimu... Berkobarlah...! Jangan padam. Aku tak mau melihatmu menjadi arang. Aku ingin terus menyemangatimu agar kau bangkit. Aku bersedia mendengar semua jatuh bangunmu. Aku mau menjadi saksi dari perjuanganmu. Aku bersedia mendengar keluh kesahmu.
Istri dan anak-anakmu adalah sosok-sosok hebat yang selalu mendorong dan mendukungmu. Aku salut dengan istrimu yang begitu menghormati dan menghargaimu sekalipun dalam jatuhmu. Tetap menjaga harga dirimu, menempatkanmu pada posisi yang benar. Sebagai Nahkoda. Yaaa... kau tetap nahkoda dikapalmu. Dan sebagai ABK (anak buah kapal) istri dan anak-anakmu begitu mengerti pada posisinya masing-masing. Sehingga kapalmu tetap berlayar dan tidak karam. Ada badai, tapi kalian hadapi bersama dengan kompak. Kau nahkoda handal. ABK-mu begitu percaya padamu. Mereka yakin... nahkoda akan membawa mereka ke pulau impian. Yang indah benderang....
Danu sahabatku....
Aku tahu ada yang kau kantongi saat kau mengabariku bahwa istrimu mendapat pekerjaan dan kaulah yang menggantikan perannya dirumah. Ya Danu... aku tahu... kau kantongi egomu. Dunia bagai terbalik buatmu. Tapi kau lakukan semuanya tanpa mengeluh. Bahkan candamu tetap riang. Kau masih punya wibawa pada masa-masa tersulitmu. Tak ada arogansi dari istrimu. Dia tetap cantik pada sunatullahnya. Tanpa kau tahu, aku sempat berlinang air mata untukmu.
Apa arti "waktu" kala itu buatmu Danu..? Apakah kau merasakan kecepatan putarannya? Atau bahkan kau merasa waktu bagai merantai langkahmu seolah tak bergerak. Atau bergerak dalam kelambatannya.
Saat-saat itulah kau bilang senang menatap bintang-bintang. Seolah menggantungkan cita-cita dan harapanmu pada tiap-tiap sudutnya. Aku tahu keadaan itu tak mudah untukmu. Mungkin saat itu tanganmu sering terkepal seolah ingin meninju sesuatu, tapi tak kau tahu apa sasarannya. Aku setia berbagi hari denganmu. Kau makin terbuka padaku. Mungkin karena menurutmu persahabatan kita sudah teruji. Aku ada saat kau membutuhkan teman bicara disela-sela pekerjaan rumah tanggamu. Dan hanya kepadaku kau bisa melakukan itu tanpa rasa malu.
Yang aku suka darimu, Danu... Kau tetap berprasangka baik pada Allah. Dalam cobaan demi cobaan yang kau alami kau tetap dapat melihat kasih sayangnya Allah padamu. Kau percaya bahwa Allah mendengar do'amu, Allah melihat apa yang kau kerjakan. Waktunya akan tiba. Allah sedang menguji dan kau merasa harus lulus ujian itu. Aku turut mendo'akanmu.
Dan waktunya memang tiba... Betul kan Danu...? Kau lulus ujian itu. Sebuah berita gempita kau kabarkan padaku saat aku tengah sibuk dengan pekerjaanku. Kau diterima bekerja. Bahkan kau punya jabatan yang cukup lumayan. Aku dapat merasakan buncahan dadamu yang merasa bahagia. Kau siap menyongsong hari dalam keadaan yang penuh harga diri. Kau memiliki tahta kini. Singgasanamu terasa nyaman kau duduki. Kau memiliki hulubalang dan prajurit-prajurit yang berada dibawah kekuasaanmu. Kau bagai raja sekarang, walau wilayah kekuasaanmu belumlah luas. Tapi aku yakin... wibawamu akan mengharumkan jagad raya.
Danu... aku masih menatap bulan. Purnama ini terlalu indah untuk dilewatkan. Kau tahu kan, aku membuat impian kecil di purnama lalu...? Satu purnama berlalu dan aku dapat meraih impian itu. Maka bulan yang bersinar bulat indah malam ini adalah saksi... bahwa impian bisa kita kobarkan dalam hati dan semangat kita. Kumpulkan impian-impian kecil kita dan kita akan meraih sesuatu yang besar. Besok akan kukabari kau. Akan kuceritakan semuanya padamu apa yang sudah kuraih. Malam terlalu larut sekarang. Aku tak mau mengganggumu. Besok Danu...
"CINTA BERKATA PADA SAHABAT, UNTUK APA KAU ADA KALAU SUDAH ADA AKU YANG MENCINTAI DAN MELINDUNGINYA? SAHABAT MENJAWAB, AKU ADA SAAT CINTA MEMBUATNYA MENETESKAN AIR MATA DAN MEMBUATNYA MERASAKAN GUNDAH GULANA."
“Tulisan ini disertakan pada Birthday Giveaway yang diadakan Nia Angga"
Bagus benar kisah ini. Bukan hanya keadaannya , hikmah darinya tetapi juga pilihan kata-katanya.
BalasHapusDua jempol
Semoga berjaya di kontes jeng Nia Angga
Salam hangat dari Surabaya
Trimakasih pakde.... pertamax ni ye... hehehehe...
HapusDua jempolnya diterima... dan makasih buat supportnya.
Salam kembali..
kalau jurinya Pak De..
Hapuslangsung nemu memenangnya ini....
Sayangnya buka ya Ki.... :D
Hapusyup..setuju
Hapuspemilihan kata2nya kerren...
ikut nimbrung di komeng pertamax
sepakat dengan pakdhe... bagus nian pemilihan kata2nya, indah penuh makna, juga menginspirasi untuk menjadi sahabat yang baik...
Hapuskeren mba!
@Mas Moerad qrad: makasih yaaa... yg komen juga keren..
Hapus@Mbak Alaika: Aduuh dipuji dirimu bahagia nian diriku mbak.... Dirimu juga sahabat yg baik.
Mbakkkk NIkennn, it's great having a friend like you..
Hapus#saya juga temannya Mbak NIken kan? Atau di anggap adiknya deh...[sok imut neh]
Hai mbak Ririe....eh Dik Ririe... hehehe.... mau dong jadi temenmu juga... it will be great too...
HapusYuuk berpelukaaann...
saya kan temannya dianggap apa ya...??
Hapusadiknya, kakaknya , ayahnya atau eyangnya...
terserah deh...
Maksudnya Ririe menganggap mas? Atau saya yang menganggap nih...?
HapusKalau saya kan udah jelas thooo... mosok mesti diulang terus...
Benar sekali, Pakde Cholik, saya juga sangat setuju, bukan hanya keadaan dan hikmah darinya, tapi pilihan kata-katanya teruntai dengan bernas dan cantik sekali. Salut, Bu. Semoga sukses dalam kontes yang asyik ini.
BalasHapusTulisan ini juga saya persembahkan buat Danu sahabat saya. Saya menghargai apa yang sudah dia berikan kepada saya.
HapusTerima kasih buat supportnya pak Azzet.
Tulisannya buat saya tertegun Bunda'..
BalasHapusselalu tersentuh jika kata "SAHABAT" jadi tema...
setiap kalimat mengalir apa adanya, dan hasilnya sebuah ketulusan,.
Nice.. ^^
Saya juga jadi tertegun sama komen teh Bonit... hehehe...
HapusMakasih ya teh..
Diantara kata2 yang dalam maknanya adalah "Sahabat"
BalasHapusasli kisahnya membuat kagum atas kekuatan hati dan mengesampingkan ego....
terima kasih kisah yang sangat berkesan ini bun...
_______________________
soal keterlambatan tadi maaf bun, heee
tapi mampir makan mie dulu...
Kok mie nya ga bagi2 Ki... hehehe...
HapusKirain salah taman tadi...
Makasih menyukai kisah ini..
Meresap ke dalam hati, indah sekali
BalasHapusTak sia2 aku meminangmu menjadi sahabat terbaik
dalam hidupku
meski cinta tak membuatku menangis, tetap saja sahabat penting artinya :)
Aduuhh.. so sweeeett... makasih Kang Haris...
HapusJadi tersanjung...
seperti td saya bilang, ini beneran dari dasar hati bkn dari dasar jurang :D
HapusCiyus.... wkwkwkwk...
HapusMakasih ya Kang Haris utk pinangan sebagai sahabatnya...
tulisannya bunda lahfy makin hari makin maknyuss, hehe
BalasHapussmoga menang di GA nya mbak Nia Angga ya bunda ^^
Maknyus kayak mie Jandanya kang Haris ya mas Imam... hehehehe.
HapusMakasih yaa...
bunda,,merinding bacanya, sahabatan dg bunda begitu mempesona sptnya,,,beruntunglah aku bisa kenal dg mu hmmmm #peyuk bunda
BalasHapusMimi... kok bisa merinding siih...
HapusBunda juga beruntung kenal dengan Mimi.
*peluk mimi...
terharu bundaaa....jadi inget sahabat aku deh :"(
BalasHapusSahabat memang sering membuat kita haru ya..
HapusHanya tiga kata buat karakter Danu di dalam kisah di atas. "Salut Buat Anda". Tadinya, saya mengira ini adalah cerita rekaan belaka. Ternyata, kata Bunda Lahfy, karakter Danu di postingan di atas adalah karakter nyata. Dgn kata lain, orangnya ada di dunia ini. Anda adalah org hebat, org yg tidak mudah menyerah terhadap kesulitan yang mendera. Sungguh, Tidak banyak yg mampu melakukannya. sy sdh sering membaca tentang cerita hidup yg mengharukan, tapi kebanyakan yg terjadi endingnya adalah, klo bukan terjun ke sumur, yah gantung diri. Tapi anda, sosok yang begitu kuat. Kuat dalam segala hal.
BalasHapusSalut buat Mas. Salut juga buat istrinya yg tetap setia di kala Mas terpuruk. Rasanya, sangat sulit menemukan wanita seperti beliau di saat skrg ini. Salut juga untuk anaknya, mudah2an jd anak yg berbakti kepada kedua org tuanya.
Dan tidak lupa, sy juga ingin berterimakasih kepada bunda lahfy yg telah mengisahkan postingan di atas. Makasih Bunda. Rasanya, sy dapat energi baru lagi setelah membacanya... ^_^
Ini mas Ichal bukan ya...?
HapusMakasih atas penilaian indahnya terhadap Danu dan pesahabatan kami. Semua ini didasarkan rasa tulus dan terbuka. Toleransi diantara kami amat tinggi. Hubungan Danu dengan keluarga saya juga cukup baik.
Alhamdulillah... bersyukur andai kisah ini ternyata bisa menjadi hikmah buat teman2 semua.
wah mendengar seorang yang kayak ginimalah bikin nangis aja bund saat si danu terpuruk di PHk dia ingin selalu menyekolahkan anaknya walaupun bapak seperti arang anak harus melebihi dari arang yaitu harus jadi brlian walaupun orang tua ndakpunya apa apa anak harus kaya ane salut dan ceritanya sangat mengharukan sekali
BalasHapussalam dari jogja
Dan ini bukan sekedar cerita. Ini adalah kisah nyata yg dijalani Danu.
HapusMakasih mas Opick.
Salam kembali dr Jakarta.
Kisah yang bergulir seperti roda. Selalu dibutuhkan usaha keras untuk meraih kesuksesan. Salamkan salutku untuk dia ya bund ... :)
BalasHapusDanu menerima salamnya mas Ridwan.
HapusTrimakasih ya mas...
Bukan hal yang mudah untuk bisa menjadi pendengar yang baik. Sangat terkesan dengan artikel ini.
BalasHapusSebab Danu juga mau jadi pendengar saya kok pak Asep.
HapusTrimakasih menyukai tulisan ini.
Waah..aku berkaca-kaca... Semoga Danu & keluarganya tetap tegar disegala ujian dan persahabatan kalian juga makin kukuh saling menguatkan.. Semoga sukses juga GAnya ya.. :)
BalasHapusDanu bilang, dia juga berlinang air mata membaca ini. Ingat masa2 sulitnya.
HapusAamiin... Trimakasih doa dan supportnya mbak Mecha.
pasti Danu merasa sangat tertekan ya bun, sampe-sampe dia seperti itu.
BalasHapussemoga aja anak-anak Danu bisa menjadi anak yang berbakti sama keluarganya amminn.
Siapapun pasti akan mrs tertekan dgn kondisi yg dialami Danu. Tapi bagaimana Danu menyikapi semua itu.. Itu yg blm tentu bisa dilakukan oleh org lain.
HapusMakasih kunjungannya mas...
aminn semoga saya dapat mengambil hikmahnya dari kisah Danu ini.
Hapusmakasi bunda
Trimakasih kembali...
HapusSatu kata, subhanalloh. Tidak banyak orang yang meletakkan khusnudzon pada Alloh Tabarokta wa Ta'ala atas kondisi yang serba sulit. Kang Danu dan istri mampu melakukannya.
BalasHapusKisah yang inspiratif untuk melunakkan hati agar selalu sabar, ikhtiar dan tawakkal.
Mas Djangkies betul sekali. Danu dan istrinya juga anak-anaknya adalah 1 team yg kuat. Mereka tau poris mereka masing2.
Hapussesuatu banget alias mendalam
BalasHapusMendalam banget alias sesuatu.
Hapuskadang cinta sahabat itu lebih tulus daripada kekasih n_n
BalasHapusMungkin itu buat yg belum menikah ya...
Hapusbagus banget Bunda.. sampe mrinding bacanya..
BalasHapusbunda pinter banget sih milih kata2nya..
kereeenn.. sukses GAnya yaahh..
andai kata namanya bukan Danu, tapi Fauzul andim, #ehh!
ngaco nih.. hehee
Mosok siih merinding juga Noorma...? Karena kedinginan kali merindingnya....
HapusMakasih yo manis... Ga sengaja tuh milih kata2nya.
Kalo Fauzul Andim ntar yg buat tulisannya siapa ya...?
mewek mode on.. jadi terharu, jika seorang sahabat memberikan semangat pada kita..
BalasHapusSemoga sukses..
Baca tulisan saya sendiri ini, sy juga terharu mbak.
HapusMakasih supportnya.
aneh kok ya aku kok ketinggalan terus postingan mbak niken diblog ini. padahal aku BW terus nih
BalasHapusLhooo... kok bisa...? hehehe...
Hapuspadahal aku bawel banget lhooo... wkwkkwk..
Ga ketinggalan kok mbak Lidya... komen kapan aja boleh...
Whuaaaa penuh makna aku jg beruntung bertemu mba niken yang shalihah ini.. ♥♡
BalasHapusMbak Hana bisa aja...
HapusApa kabar Abu Dhabi...?
Sedang musim apa nih...
kisah yang mengharukan,
BalasHapuskunjungan balik dariku
salam hangat dari makassar
Makasih kunjungan baliknya... :)
HapusSaya sudah pernah membaca ini sebelumnya...
BalasHapustapi tetap Indah juga...
lagi2 feeling saya bakal menang deh..
Speechless ya mas...Kalimat sederhana ini bahkan tak terganti oleh candaan apapun dan deretan pujian. :)
HapusMakasih ya... Lama banget nunggunya.
hehehehe...
Hapusmaaf baru pulang dari Hongkong...
Somse ga bawain oleh-oleh...
HapusBunda.. salam kenal dari cinta :)
BalasHapusSalam kenal kembali Cinta... :)
HapusTrimakasih kunjungannya.
Terharu T_T sangan mengispirasi sekali bunda...
BalasHapus*SaHaTaGo [Salam Hangat Tanpa Gosong] Pojok Kali Bayem Jogja...
Waahhh... agen james bond bisa terharu juga...
Hapusmakasih yaaa...
Salam kenal kembali...
BalasHapusHehehe... silau ya sama yellownya...
Alhamdulillah kalau tulisan ini bisa menginspirasi. Banyak mmg yang ingin saya sampaikan disini. Dan aklau itu tertangkap ya syukurlah...
trims ya
Mengingatkan saya pada seorang sahabat waktu masih kuliah dulu, dah lama sekali sekarang gak bertemu.
BalasHapusMungkin ada baiknya disambung lagi tali silaturahim dengannya.
Hapusassalaamu'alaykumuwarohmatullohi wa barokaatuh...
BalasHapussuer nyentuh ^_^ hehe... afwan ummy baru bisa mampir lagi hehe....ternyata saya sudah banyak ketinggalan ya :)
mampir balik ya kak ke www.kaze-kate.net
Wa'alaikumsalam warrahmatullahiwabarrakatuuh...
HapusHai mas Kaze... Tak apa baru berkunjung lagi... yg penting sehat walafiat. :)
Oke deh.. kunjungan baik segera ya...
indah sekali tulisannya mba niken. sungguh beruntung teman mba yang memiliki sahabat seperti mba. semoga Allah senantiasa menjaga semua ini
BalasHapusTerima kasih Liza...
HapusAamiin Ya Rabbal alamiin.
weeww emang mantep kisah sosok Danu.. semoga memberi inspirasi bagi pembaca ya mbak..
BalasHapusterima kasih atas partisipasinya. sudah dicatat sebagai peserta :)
eeehhh... mbak Nia Angga akhirnya berkunjung juga...
HapusTerima kasih sudah tercatat sebagai peserta.
makasih kembali kemari.
BalasHapus