Sekarang giliran fokus dengan GA-nya Idah Ceris. Sudah diagendakan untuk ikut meramaikan tiup balon di blog birunya Idah. Kategori yang aku pilih Pandangan Pertama. Walau kategori ini yang paling banyak diminati oleh peserta-peserta GA. Maju tak gentar... Sebab aku punya cerita pandangan pertama yang tak bisa aku lupakan. Penasaran kaaan... yuuk lanjuut...
Setelah ibuku meninggal, berarti bapak hanya tinggal bersama adik bungsuku saja di Yogyakarta. Bapak sudah pensiun. Sedangkan adikku bekerja. Otomatis hari-hari bapak menjadi hal yang membuat bapak sedih. Tak ada teman untuk berbagi cerita, berkeluh kesah, bercanda, ke pasar bersama (bapak hobi masak), atau sekedar nonton televisi bersama.
Terlebih lagi adik bungsuku ini laki-laki, sehingga sepertinya kurang peka dengan perasaan-perasaan bapak. Bukan tidak sayang, tapi merasa semuanya baik-baik saja.
Namun rupanya makin hari, bapak makin merasa kesepian. Aku sendiri tidak bisa sering-sering mengunjungi beliau ke Yogya, mengingat tanggung jawabku sebagai ibu dan istri di Jakarta. Begitupun dengan masku yang tinggal di Jakarta juga dan adikku yang tinggal di Bandung. Meskipun kami secara bergiliran mengunjungi bapak, tapi seberapa sering sih itu bisa kami lakukan. Tetap saja tidak bisa mengisi kekosongan hati bapak.
Meski aku memahami perasaan bapak, tapi tak urung ada rasa kurang enak ketika bapak mengutarakan akan memperkenalkan seseorang yang ingin dijadikan pendamping hidupnya. Dari keempat anak bapak, akulah yang paling dekat dengan bapak. Mungkin karena aku perempuan sendiri. Aku juga yang mempunyai sifat paling keras. Sehingga bapak merasa harus menundukkan hatiku dulu untuk hal itu.
Perempuan itu bernama ibu Sriatun. Mempunyai 3 orang anak gadis yang sudah besar-besar. Sudah bekerja semua, tapi belum ada yang menikah. Dan cara yang bapak pakai adalah memperkenalkan aku dengan anak-anak ibu Sriatun terlebih dahulu, baru kemudian kepada ibunya.
Perkenalanku dengan ketiga putri bu Sriatun berjalan baik. Tapi entah kenapa aku masih ragu untuk menerima mereka secara total. Sebab aku belum mengenal ibu mereka. Meskipun Nita, Utari dan Lina adalah gadis-gadis yang baik dan cantik-cantik, jujur dihatiku masih ada yang mengganjal. Aku tahu mereka bertigapun terlihat berhati-hati menjaga sikap mereka. Sama sepertiku, mereka juga mengadakan penjajakan terhadapku dan saudara-saudaraku.
Tibalah saat yang kami tunggu semua. Dengan kata hati yang berbicara masing-masing, kami semua menginginkan pertemuan itu. Bapak akan memperkenalkan kami kepada ibu Sriatun pada hari Idul Fitri. Hari itu hatiku berdebar-debar sekali. Aku tak tahu apa yang dirasakan oleh ketiga saudara laki-lakiku. Mereka terlihat lebih tenang. Sementara aku, memendam rasa khawatir. Bagaimana jika ternyata kesan pertamaku kepada bu Sriatun tidak seperti yang diharapkan bapak?
Ibu Sriatun menyambut kedatangan rombongan keluargaku dengan riang dan ramah. Menyalami kami satu persatu. Sikapnya hangat sekali. Kepada cucu-cucu bapak juga bisa menyapa baik. Dan ketika tiba pada giliranku, beliau memelukku erat, mencium pipiku, menggenggam tanganku lamaaa sekali. Subhanallah... hatiku seketika leleh. Kerinduan kepada almarhumah ibu seakan terobati dengan sikap ibu Sriatun padaku. Satu dua titik air mata menetes tak bisa aku tahan. Detik itu aku tahu. Aku bisa menerima beliau menjadi ibuku. Mendampingi bapak. Hari itu aku memantapkan hati, bahwa aku akan memanggilnya ibu. Istri bapak.
Ibu Sriatun di tengah. Saat rekreasi ke kampung Gajah Bandung
Sungguh... Itu adalah jatuh cinta pandangan pertama yang paling luar biasa sepanjang hidupku. Jatuh cinta pada seorang wanita yang sekarang terbukti mendampingi bapak dengan sabar dan ikhlas. Menerimaku dan saudara-saudaraku dengan baik. Menyayangi cucu-cucu bapak dengan semestinya. Membawa kerukunan agar yang semula 4 dan 3. Menjadi 7. Dan itulah yang selalu aku sebut dengan 7 Elements. 7 bersaudara. Dan kami bertujuh sekarang ini kompak sekali.
7 Elements Day
Sekarang bapak hanya berdua dengan ibu di Yogya. Adikku sudah pindah ke Depok. Berdua, bapak dan ibu mengelola kost-kostan yang tadinya sempat terbengkalai sepeninggal almarhumah ibu. Alhamdulillah, Allah mengatur rencana yang demikian indah buat keluarga kami. Mohon doa dari semuanya, semoga Allah selalu memberi perlindungan kepada keluarga kami.
Amiiiiin......
BalasHapussegala sesuatu yang mengalir dengan air akan selalu bermuara ketempat yang paling indah bila kita mau saja mengikuti dengan melihat segala sesuatunya terbuka, walau memang tidak ada yang dapat menggantikan sosok seorang ibu atau pun istri yang pertama.
Namun, hidup harus tetap berjalan. Dimana ada sesuatu yang tidak mungkin dapat kita kerjakan untuk kebutuhan atau pun keperluan seorang ayah yang selalu kita tinggal.
Semoga selalu diberikan keberkahan dalam hidup dengan menggapai ridho Illahi.
Sukses selalu
Salam
Ejawantah's Blog
Aamiin... Trimakasih mas Indra.
HapusMemang demikianlah adanya. Sebagai anak, walaupun kita perhatikan org tua, tetap ada hal2 yang tdk bs kita berikan kpd mrk.
Saling memahami saja. Dengan apa bapak ingin dibahagiakan. Scr materi takkan ada nominal yg bs menggantikan.
Kalau dgn itu beliau bs bahagia, kenapa kita sbg anak hrs menghalangi.
Salam sukses mas Indra.
Bunda Lahfy yang terhormat.
Hapusdengan ini saya memperkenalkan diri selaku anak muda yang pantang menyerah.
nama saya kempor. *nggak penting :p
wah ini kan GA nya si tukang gosip mbak IDAH CERIwiS yak? semoga dapet buk yak, sama kain batiknya
Halo mas Kempor...salam kenal kembali.
Hapussaya sudah sering dengar namanya nih...
Salut dengan anak muda yang pantang menyerah. Tetap semangat ya mas..
Makasih supportnya yaa...
Bu Niken ...
BalasHapussekarang saya lebih tau sejarah the 7 elements ini ...
terus terang saya tidak pernah berfikir ke arah sana ... bahwa tujuh element ini sebetulnya terbentuk dari dua elemen-elemen yang dulunya berbeda ...
(atau mungkin ibu perncah bercerita tetapi saya khilaf kelewatan membacanya ya ...)(mohon maaf)
tetapi over all ...
saya pujikan inisiatif Bu Niken untuk bercerita mengenai hal ini ...
Ini bisa dijadikan inspirasi ... walaupun berbeda Ayah-Ibu ... namun ini tidak menghalangi kekompakan the 7 element sebagai saudara ... layaknya saudara sekandung
salam saya Bu Niken
semoga sukses di perhelatan Idah ...
(tanpa bermaksud mendahului keputusan juri ... namun jika boleh ... saya akan menjagokan tulisan ini sebagai salah satu nominasi pemenangnya ...)
Saya memang pernah buat tulisan berjudul 7 Elements ini, tapi mmg belum banyak yang baca. Jadi wajar kalau om Nh belum tau.
HapusBuat saya, ini bukan bagian dr hidup saya yang hrs ditutupi. Saya terima semua ini dgn segenap keikhlasan dan pengertian.
Makasih om Nh menjagokan tulisan saya ini... #lirik Idah... Ehheemm...
Kok saya jadi ikutan terharu bacanya ya Bun
BalasHapusSukses ya Bun :)
Trimakasih mbak Esti... Aamiin buat doanya.
HapusBegitulah Allah Swt membuat skenario lakon manusia. Kita tinggal melakoni terhadap takdir yang tidak digantung dan tak hisa dirubah oleh manusia.
BalasHapusSayapun mengalami hal yang sama, hanya kondisinya yang berbeda. Ibu menikah lagi ketika saya masih kecil sehingga tak ada prosesi seperti jeng Niken alami.
Ayah tiri saya baik dan beliaulah yang menjadikan saya seperti sekarang.
Ayah kandung saya yang menikah lagi juga isterinya (ibu tiri) baik. Mereka tidak dikaruniai keturunan sehingga saya tetap anak tunggalnya.
Mantep kisahnya jeng.
Semoga berjaya dalam GA
Salam hangat dari Surabaya
Subhanallah...
HapusMemang terdapat nilai-nilai kebaikan bagi orang yang mau berpikir.
Ketika sudah kita sadari bahwa hidup adalah ketetapan Allah, maka kita tdk akan menyangkal bagaimanapun jalan yg hrs kita lalui.
Makasih pakde...
Salam kembali
jd keluarga besar... terharu hiks
BalasHapusalhamdulillah keluargaku jg keluarga besarrr
Keluarga besar itu ternyata rame dan seru ya...
Hapusoh ini yang dimaksud 7 elements..
BalasHapusmemang kita tidak boleh membayangkan dan menjustment seseorang, bisa jadi yang kita bayangkan tidak sesuai dengan kenyataan, kenapa tidak mencoba berprasangka baik saja..?
Betul mas Budhi, kita sering salah dalam menilai seseorang. Berpikir positif memang lebih bisa membuat diri kita tenang.
HapusMakasih mas...
Bahagia sekali ya...
BalasHapusibu saya jg sudah meninggal, mbak, tp ayah saya belum mau cari pengganti krn memikirkan soal kecocokan istri barunya nanti sama anak-anak.
Alhamdulillah mbak Leyla...
HapusKekhawatiran yang beralasan. Yang penting semua itu memang kehendak beliau. Bukan karena kita sebagai anak menghalang-halangi.
Subhanallah,
BalasHapusSebuah perjalanan hidup yang indah sekali, ketika kerinduan akan seorang Ibu sirna, Allah memberikan sosok Ibu yang lain untuk melengkapi kebahagian Bunda, 7 Elements 7 Saudara, SUPER !!!
Semoga Ayah dan Ibu senantiasa selalu dalam lindungan_Nya AMIN
Aamiin... Trimakasih Kang Sofyan.
HapusSaling membuka diri untuk menerima dan diterima. Itu saja kuncinya.
karena masing2 dr 7 elements itu punya hati yg sama tulus dan ikhlas lapang dada menerima satu sama lain,,,mknya harmonis keluarga bunda ya,,smg seperti itu terus selamanya ya bun...
BalasHapussukses euyy bikin mata bassssaaahhhhh :D
Alhamdulillah Mi... kami semua diberi kelapangan hati yang besar.
HapusAamiin... makasih doanya Mi...
Mimi yang garang dan bisa manjat tower ini ternyata melow juga yaahhh...
7 elemen...bener2 kompak ya bund :)
BalasHapusSukses untuk ga-nya bunda :)
Kompak... kami buat arisan 2 bulanan. Tujuannya untuk terus menjalin silaturahim, sebab kami ber7 tidak tinggal bersama.
HapusMakasih supportnya
bun..aku sampe nangis bacanya...perasaan yang bun Iken tuang sesuai dgn kenyataan dan perasaan kita masing2 krn kita sama2 sempat merasakan keraguan itu, tp aku bersyukur telah dipertemukan oleh kakak2ku yg baik yg sebelumnya tidak pernah aku kenal..semoga kekompakan kita makin terjalin erat yah bun..
BalasHapusI Realy love The 7 Element..
Big Hug and Kisses for you bun...
Peluk Nita....
HapusMaaf ya kalau ceritanya hanya seperti itu. Mungkin itu tidak sebagaimana hebatnya perasaan kita semua. Tapi semoga bisa mewakili apa yang ada dalam keluarga kita...
Thanks ya Element 5...
ternyata kisah yang mengharukan anak pada ditempat yang jauh apalagi kalau ditinggalkan baopaknya sendiri dan adak bu sriatun bagaimana jadinya bapak nih
BalasHapusmoga GAnya menang yah
Mengharukan ya mas Opick...
HapusBegitulah awalnya.. tapi sekarang sudah ketawa ketiwi kok...
Makasih yaaa..
Bisa ya ternyata? sy dulu ndak percaya loh mbak. Ibu sy menjanda samapi sekarang, mertua sy menjadi duda sampai beliau meninggal. jadi sy nggak bisa membayangkan ada kerukunan kaya yang njenengan ceritakan ini.
BalasHapusmakasih sudah berbagi, keluarga yang luar biasa. salam untuk semua ya mbak
Apa yang tidak mungkin mbak...? Semua bisa terjadi atas kehendak Allah. Kita tinggal menjalankannya dengan ikhlas.
HapusTrimakasih kembali.
Insya Allah salam dibaca oleh semua anggota 7 Elements
berkaca-kaca bacanya,,
BalasHapusOh Maaf yaa... jangan nangis dong... :)
HapusSecara matematis, 7 elemen yang terbentuk dari 4 dan 3 jauh lebih kuat ikatannya karena sifat saling melengkapinya makin tinggi.
BalasHapusHikmah yang lain adalah kita akan mendapatkan hal baru, pengalaman baru...
Wah... pak Mars sampai melihat sevara matematis segala. Hehehe... Semoga demikian ya....
HapusBerkunjung kak..keren nie blognya kak
BalasHapussalam kenal..;D
Keren yaa.. Alhamdulillah...
HapusMakasih kunjungannya. :)
terharu bun baca tulisannya. pastilah ada rasa khawatir ya sebelm pertemuan itu
BalasHapusKhawatirnya tidak berlangsung lama kok mbak Lidya.
HapusMakasih mampirnya.
Keluarga yang bahagia..
BalasHapusAlhamdulillah...
HapusTrimakasih mas Adam..
Berat ya rasanya ketika pertama kali menerima orang lain sebagai pendamping bapak. Tapi menurut beberapa orang teman yang pernah mengalami, mereka akhirnya bisa menyesuaikan diri tanpa melupakan sosok ibu yang dulu melahirkannya.
BalasHapusBegitulah. Tapi dengan keyakinan bahwa yang diperlukan oleh almarhumah adalah doa tulus dari kami yang ditinggalkannya. Dan dengan kerukunan yang kami jalin ini semoga menunjukkan bahwa apa yang dididiknya kepada anak-anaknya adalah kebaikan
HapusWow, asik ya mbak akur bahagia sekali... Semoga menang ya kontesnya...
BalasHapusSimbahku dulu juga menikah lagi, tapi anak dari masing2 gak seakur kayak keluarga mbak gitu :D
Aamiin... makasih ya Una...
HapusSemoga kedepannya bisa lebih rukun ya Una...
Tenang deh rasanya hati kalau kita bisa rukun satu sama lain. :)
alhamdulillah..semuanya open minded..., yang dipikirkan hanya kebahagiaan orang tua..
BalasHapussukses mbak ..dijagoin juga nih...
Begitulah mbak Monda...
HapusApa sih yang kita cari dalam hidup? Bahagia itu kan adanya dalam hati masing2.
Makasih ya sdh mau menjagoin.. #lirik Idah lagi...
Halo MBA, maaf baru bisa mampir nih, komentar pertama rilis from Aceh, :)
BalasHapusAku juga baru tahu sejarah 7 elements. Kisah yang mengharukan mba, memang dibutuhkan keterbukaan dan berbaik sangka dalam setiap gerak langkah kita ya....
Coba jika rasa kuatir yang mencuat diawal itu, ditemani oleh suuzon, pasti sugesti yg terbentuk juga akan lain.... :)
Alhamdulillah, senang rasanya bapak dianugerahi pendamping baru yang tak hanya baik hati, tapi juga mampu merangkul anak 2 dan cucunya, layaknya anak dan cucu sendiri.....
Trims sudah berbagi mba Nik! Sukses yaaaa!
Halo mbak AA yang sedang muas-muasin tidur di Aceh...:D
HapusYa begitulah sejarah 7 Elements. Nama itu yang buat adikku si Element 4.
Alhamdulillah Allah memberikan jalan semudah itu mbak Al...Sekarang kami menjalaninya dengan tenang.
Makasih kembali menyempatkan mampir... :)
kalo aku pandangan pertama sungguh memikat hati -_-
BalasHapusOh yaaa...?
HapusCeritain doong....
Waah terharu baca kisah bapaknya mbak Niken. Tdk semua pernikahan kedua berlangsung mulus lho mbak. Masya ALlah, semoga samara bapak dan ibu Sriatun :)
BalasHapusAamiin...
HapusKami mencintai orang tua kami karena Allah.
Kami semua menerima segala salah khilaf orang tua sebagaimana kami berharap diperlakukan sama.
Makasih mbak Niar...
Aamiin, aamiin ya Rabb. Bahagianya ....
HapusAlhamdulillah...
HapusKeren mbak ceritanya bikin terharu deh,
BalasHapuskagum sama sosok ibunya....
coba aja kalau semua ibu seperti itu meskipun bukan ibu kandung, subhanallah :)
jadi pengen ikut GA tapi masih banyak UAS :"(
Makasih mbak Hasana...
HapusInsya Allah banyak kok yang demikian asalkan kita sebagai anak juga bisa bersikap baik.
Baru pertama menjejak disini...
BalasHapusLuar biasa kisahnya. Jadi keluarga besar dg 7 bersaudara ya. semoga tetap rukun dalam kebersamaan...
Salam kenal mba...
Hai Kang... Tadi pagi saya ngicipi bubur ayam di rumah akang....
HapusMakasih kunjungannya.
Kenalaaan...
Oleh kehangatan yang tulus itu langsung meleleh nggih, Bu. Subhanallah..., semoga Allah Ta'ala senantiasa mengaruniakan kebahagiaan kepada keluarga besar Bu Niken.
BalasHapusAamiin... terimakasih pak Azzet.
HapusKami sekrang menjalaninya dengan semakin hangat lagi.
Aku kok terharu sekali ya baca postingan ini Mbak...
BalasHapusBisa merasakan kehangatan keluarga besar Mbak Niken di sini.
Semoga keluarga besar ini selalu di limpahi kehangatan, rahmat dan barokahNYA. AMIN.
Eh smoga GA nya menang yaa...keren deh postinganya Mbak.
Aamiin...
HapusTrimakasih doa dan supportnya...
Kami hanya berusaha menerima jalan Allah yang ditunjukkan kpd kami.
Ikhlas saja.
Ceritanya bagus banget, MUdah2an menang dech. Sukses ya :)
BalasHapusAamiin...
HapusTerima kasih mbak Ika menyukai kisah saya ini
Seprti yg lainnya, akhirnya saya tahu juga Ttg 7 element, amazing Mbak.
BalasHapusDan terlebih ttg Ibu Sriatun dan bagaimana saya ingin menanggapinya. Juga ttg pandangan pertama pd Bu Sriatun tentu hal yg sangat didambakan oleh setiap calon pendamping yg akan melanjutkan peran yg terhenti karena takdir. Seandainya saya bisa cerita disini ya..#abaikan deh
#semoga sukses ya MBak...
Amazing, awesome, full of happiness...
HapusSemoga demikian selamanya.
Sepertinya mbak Ririe ingin menyampaikan sesuatu.
Makasih supportnya mbak Ririe.
Aku baru tahu kalau 7 elements itu begini kisahnya. Awalnya aku duga itu buku bunda yang sudah terbit. [ˆ⌣ˆ]
BalasHapusSukses bersama 7 elementnya ya bund. Moga juga dugaanku itu jadi nyata. Sekses juga buat GA nya
Aamiin...
HapusSemoga akan terwujud bukunya.
Makasih doanya mas...
Makasih juga support utk GA ini.
Masya Allah... mendebarkan hati :)
BalasHapussukaaaa waduh pandangan pertama <3
Sungguh mendebarkan hati... :)
HapusMakasih mbak Nurmayanti...
Jd tau sejarahnya 7 element :) sampe terharu mbak mbacanya, semoga bapak dan ibu sehat, bahagia dan langgeng sampe akhir hayat ya
BalasHapusGudlak ya ga-nya ;)
Ya begitulah sejarahnya mrs...
HapusAamiin. Trimakasih untuk do'anya dan support utk GA ini.
Trimakasih mas Ayas... :)
BalasHapusSmg kebahagiaan juga meliputimu.
salam mbak
BalasHapusselamat yach, dapat bunda baru yang baik hati dan penyayang :)
susah loh dapat bunda seperti beliau. semoga keluarganya semakin erat lagi hubungannya dan semakin.... semakin... semakin... :) ;)
Salam kembali...
HapusAlhamdulillah Allah mempertemukan kami.
Aamiin buat doanya....
:)
Sungguh terharu dengan hati yang sangat ikhlas dan mulia yang Mbak Niken miliki..saya membayangkan hal yang tidak mudah menerima kehadiran seorang wanita pengganti ibu kita.Tapi Mbak Niken bisa melakukannya dengan sangat baik..
BalasHapusAlmarhumah sendiri yang sering mengajarkan kepada saya, bahwa anak-anak harus mencintai bapak, membahagiakan bapak, menghormati bapak. Dan bagi saya melakukan semua itu berarti juga menunjukkan bakti kepada almarhumah.
HapusBeruntung sekali Bapaknya, mbak.
BalasHapusTolong tanyakan pada beliau, tips-tips supaya dapat istri yang baik. :D
Alhamdulillah, bersyukur diberi keluarga yang hangat.
HapusAda-ada mas Muji ini... pakai nanya tips segala. :D
Saya sempat bertanya dalam hati setiap kali liat profil mbak Niken di fb, kenapa sih ada 7 elemen ? dan terjawab sudah di sini.
BalasHapusBegitulah keikhlasan hati seorang bunda dalam menerima kehadiran calon keluarga dengan segenap ketulusan mengalirkan kehangatan pelukan seorang ibu yang mampu meluluhkan segala keraguan yang kita miliki. Semoga keluarga besar mbak Niken selalu mendapat kemudahakan dalam segala hal menuju keluarga yang samara dalam ridho Alloh Ta'ala
Aamiin.. terima kasih mas Djangkies...
HapusHehehe... mas Djangkies bukan orang pertama yang berpikir ttg 7 Elements itu. Keren ya mas namanya... yang buat element 4 tuh.
butuh keikhlasan dr semua pihak biar semuanya bs akur ya mbak :)
BalasHapusBetul mak Myra... semua pihak harus ikhlas dan membuka diri untuk saling menerima. :)
Hapusitulah namanya cinta pada parndangan pertama...selanjutnya terserah anda....
BalasHapussemoga sukses ya dalam kontes ;-)
hehehe... ya ya betuuull... selanjutnya terserah saya...
HapusAamiin.. makasih mas Haroyanto... apa kabar Purwokerto?
Selamat sore, Bunda ayang. :*
BalasHapusMaaf ya, idah baru berkunjung. :)
Subhanalloh, rasa bahagia itu pasti ada pada Bunda beserta keluarga.
Senyum ceria terlihat pada 7 elements. Saya selalu kagum sama keluarga yang kompak seperti keluarga Bunda. Rasanya tidak ada hal lain yang lebih berharga dari pada senyum keluarga. :)
Terimakasih sudah ikut memeriahkan syukuran GA Langkah Catatanku, Bunda. :*
Betul Idah... Kerukunan keluarga itu kebahagiaan. Saling tolong menolong diantara keluarga, kebersamaan... Apa yg dicari dalam hidup?
HapusTrimakasih kembali. Semoga sukses ya GAnya.
Salut dengan kerukunan keluarga mbak Niken. Kalau di tempat saya biasanya ada salah satu atau salah 2 yg tidak suka dengan pernikahan ortu di usia yg tidak muda. :)
BalasHapusSmoga sukses GA nya mbak
Trimakasih mbak Tarry...
HapusAlhamdulillah kami bisa menerima keadaan yang ada, dengan kekurangan dan kelebihannya.
Aamiin... makasih supportnya.
wah mbak selamat dengan keluarga barunya :)
BalasHapusdi photo keliatan bahagia bener itu..
Trimakasih ya Ben...
HapusAlhamdulillah kami memang bahagia.
Bagus sekali artikelnya mbak...
BalasHapusSALAM:
Mhon di colek juga ya, tks
http://kelilingriau.blogspot.com/2012/12/gofress-jagonya-menghilangkan-bau-mulut.html
Trimakasih...
HapusSalam kembali.. :)
seru ya punya keluarga besar.
BalasHapusSampai saat ini keluargaku belum bertambah, masih dua bersaudara. Paling bertambah hanya satu. Yaitu Zia kecil.
Sukses Bunda . . .
Iya mama Zia... seru banget kalau keluarga besar. Apalagi kalau sedang ngumpul. Meriah banget.
Hapussalam persahabatan...blognya cukup menarik, dan semoga sukses selalu...aamiin...sebagai bentuk harapan saya untuk menjalin silaturahmi, saya sudah memfollow anda, besar harapan saya anda bersedia kiranya sekedar memfollow dan memberi komentar barik d blog saya...syukroon ^_^
BalasHapushttp://jagadkawula.blogspot.com/
Salam persahabatan kembali. Terima kasih kunjungannya dan follownya. Segera kunjungan balasan.
HapusAfwan.
wah , alhamdulillah ya bisa menjadi 7 elements yg kompak.
BalasHapuspadahal biasanya klo yg namanya ibu tiri aplg usianya tdk jauh berbeda dgn anak kandung bapak, biasanya ada jarak diantara mereka.
tp kekompakan yg ditunjukkan, sungguh luar biasa..
semoga ttp langgeng selama2nya
Alhamdulillah...
HapusKami tidak berpikir macam2 lah. Maksudnya pikiran negatif. Karena tiap kita punya kurang dan lebih. Tak perlu menuntut org lain berlebihan.
Makasih ya mbak...
turut meleleh ini hati, mbak. membayangkan menjadi sosok ibu sriatun itu, jadi penasaran pengen ketemu orangnya. :)
BalasHapuskalau penasaran main ke rumah saya aja mbak Damae... hehehe... dijamin sambutannya hangat deh...
Hapusperjalanan hidup yang tiada taranya ane malah belum ada kenangan dalam hidup ini jeng niken apalagi yang bisa melelehkan hati ini
BalasHapusunutk GAnya semoga menang yah jeng niken
Semoga segera terjadi peristiwa yang melelehkan hati.
HapusTrimakasih ya mas Opick.
nambah keluarga, nambah silaturahmi, nambah panjang umur, indah nya dunia mbak.
BalasHapus*Salim
Betul mas Afan.
HapusDamai rasanya.
Trimakasih salimnya...