42 kisah inspirasi jiwa
Pengarang: Fira Basuki
Halaman : 235 + xii
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
ISBN/EAN: 9789799105257 / 9789799105257
Dimensi: 13,5 x 20cm
Kategori: Fiksi
Harga: Rp. 40.000,-
Pengarang: Fira Basuki
Halaman : 235 + xii
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
ISBN/EAN: 9789799105257 / 9789799105257
Dimensi: 13,5 x 20cm
Kategori: Fiksi
Harga: Rp. 40.000,-
Membaca kisah demi kisah dari buku Cerita di Balik Noda ini, membuat aku semakin memahami makna kehidupan. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dalam keseharian kita, di dalam rumah tangga. Tingkah laku anak-anak seringkali membuat kita takjub. Mereka bahkan sering melakukan banyak hal diluar dugaan kita. Sebagai orang tua kita justru bisa belajar banyak dari anak-anak. Cara mereka menghadapi kotor menjadikan kita memahami bahwa kotor bukanlah hal buruk yang harus dihindari, tetapi berani kotor itu baik.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku ini, Fira Basuki:
Bahwa hidup semakin kaya ketika kita bersentuhan dengan "noda". Hidup itu itu seperti baju kotor. Ketika noda dihilangkan dengan mencucinya bersih-bersih, kita ibarat telah memasuki hidup baru, masa depan baru, dan harapan baru. Selalu ada hikmah di dalam sepercik “noda”.
Cerita-cerita dalam buku ini awalnya ditulis oleh para peserta lomba menulis bertema “Cerita di Balik Noda” yang di adakan oleh Rinso Indonesia melalui Facebook. Ada 38 cerita yang dikumpulkan dari tulisan-tulisan terpilih dari peserta lomba tersebut. Sedangkan 4 tulisan lagi lahir dari tangan Fira Basuki sendiri, yaitu “Bos Galak”, “Sarung Ayah”, “Pohon Kenangan”, dan “Foto”. Jadi semua ada 42 cerita.
Semula aku berpikir, bahwa cover buku kalau menggunakan kertas berwarna putih kurang manis, tapi ternyata melihat buku Cerita di Balik Noda dengan cover putih bersih dengan noda tanah coklat ini, justru terlihat begitu elegan. Pas sekali dengan tema dan isi buku. Bahwa anak-anak itu bagaikan kertas putih dan kotoran yang ada justru akan membuatnya berproses menjadi sosok yang bijaksana kelak.
Kisah-kisah yang ada pada buku ini sungguh inspiratif sekali. Tingkah laku anak-anak yang dikisahkan banyak menumbuhkan rasa bangga. Tak menyangka bahwa begitu banyak anak-anak yang berhati mulia di sekitar kita. Ada kisah-kisah yang mengandung nilai sosial dan jiwa besar seperti, Nasi Bungkus Cinta, Siluman Tikus, Untuk Bu Guru, Agi Tidak Pelit, Imlek Buat Lela, Penangkap ikan Cupang, dan lain-lain.
Ada juga kisah-kisah haru seperti Perban Nenek, Tak Jadi Cerai, Sarung Ayah, Celengan, Foto, Pohon Kenangan, Tulisan di Kain Sprei, Teman Sejati, dan lainnya. Kisah-kisah ini mampu membuatku menarik nafas panjang. Beberapa bahkan menyesakkan dada, menitikkan air mata. Terutama pada kisah Sarung Ayah, sebab mengingatkan aku pada masa kecilku. Sekalipun dalam kisah berbeda, bukan karena bapak meninggal, tapi karena bapakku sekolah keluar kota. Aku bahkan sampai sakit panas kalau rindu pada bapak, sampai akhirnya ibu memberiku sarung bapak yang terakhir dipakai bapak saat pulang libur sekolah. Rasanya begitu tenang mencium aroma tubuh bapakku. Sehingga untuk beberapa lama, ibu secara bergantian memberiku pakaian atau sarung yang terakhir dipakai bapak.
Kisah-kisah motivasi juga banyak, seperti Koki Cilik, Batik Kreasi Ivan, Rayhan’s Pet Society, Mobil-mobilan si Panjul, Garuda di Dada Kiriku dan masih banyak lagi. Semua kisah ini bisa membuat kita belajar dari kekuatan anak-anak dalam meraih sesuatu. Sebagai orang tua yang bisa kita lakukan adalah mendukung dan memfasilitasinya. Kerja sama yang baik antara orang tua dan anak-anak, akan membuahkan hasil yang luar biasa.
Namun ada sedikit kesalahan dalam pengeditan buku ini, sekalipun kesalahan-kesalahan kecil ini tidak mengurangi nilai kebaikan dari isi buku. Seperti pada halaman 24, paragrap kedua dari bawah, tertulis “Kali lain, mereka berebut mencari perhatikan saya.” Seharusnya, “Kali lain, mereka berebut mencari perhatian saya.” Juga pada halaman 25, pada kalimat, Buru-buru saya berkata,”Buaya bohong! Kita pergi ke pantai semua.” Seharusnya, Buru-buru saya berkata,”Buya bohong! Kita pergi ke pantai semua.”
Pada kisah Sarung Ayah, juga terdapat kesalahan, yaitu dalam menyebutkan nama anak tunggal pasangan Hendro dan Hani. Di awal cerita disebutkan nama anak tunggal mereka adalah Dewi, tapi kemudian di tengah cerita menjadi Wulan. Dalam kisah Sarung Ayah ini, menurutku juga tidak jelas siapa yang sedang berkisah, sebab bisa mengetahui isi hati Hani sekaligus juga isi hati Wulan.
Buku Cerita di Balik Noda ini memang layak untuk dibaca, direnungkan dan diambil hikmahnya. Terutama bagi para orang tua yang sering kali salah dalam menafsirkan sikap lugu dan kreatifitas anak-anak. Sebuah pembelajaran bahwa tak ada yang sia-sia dalam sebuah proses kehidupan. Yang namanya belajar, tak harus dari yang tua kepada yang muda, namun juga dari yang muda kepada yang tua. Marilah kita sama-sama lebih berjiwa besar dalam menyikapi sebuah noda atau kesalahan. Karena dengan adanya noda atau kesalahan itu, kita akan mampu naik kelas dalam sekolah kehidupan. Kotor, noda atau kesalahan bukanlah hal yang harus dihindari, berani kotor itu baik.
Tulisan ini diikut sertakan dalam Kontes Ngeblog Review Buku “Cerita Di Balik Noda”
sukses untuk kita semua ya mak :D
BalasHapuskeren ini reviewnya :D
Sukses juga buat dirimu mak Hana.
HapusReview emak-emak memang dahsyat semua.
wow jeli banget nih Bun mereview bukunya..
BalasHapussemoga berjaya di gelaran kontesnya ya
Peserta lainnya mantap-mantap jeee...
HapusMau aahh berjaya.. hehehe...
mantep mak :)
BalasHapusbanyak banget, yang review buku ini, di twiiter malah udah sering lihat dr kemarin2 mba
BalasHapustp tetap optimis mba, yg penting usaha dulu :)
Yang penting partisipasi, kalau KEB punya hajat pasti rame mas :)
Hapusmari kita kotor-kotor :) #eh
BalasHapusyuk mari mak, kalau udah kita beresin :D
HapusBuku yang penuh inspirasi ya, Mba Nik?
BalasHapusSukses untuk ngontesnya yaaaa. :), keren deh reviewnya.
Bener banget tuh mbak Alaika.
HapusMakasih ya buat kiriman file pdf-nya.
Semua kisahnya begitu menginspirasi jiwa ya Buun..
BalasHapusAyooo kita masakk sambil kotor2an buun :D
hayu atuh Nchie...
HapusTimbang kotor anu kitu mah, gampang diberesin lagi :D
Lengkap, pasti menang nich. Aku kok sekarang rada susah ya, nulis panjang-panjang, hehee...tapi emang enggak di edit atau begimana ya?
BalasHapusAamiin. Banyak yang bagus-bagus kok reviewnya.
HapusTentunya diedit dong mbak Astin, cuma kurang teliti aja.
Bukunya keren, resensinya mantap. Saya sudah baca beberapa review, baru punya mbak Niken yang mengulas kekurangan buku ini. Tapi kekurangannya tertutupi koq ya dengan isi buku yang sarat makna.
BalasHapusMoga menang ya mbak :)
Aamiin Ya Rabb.
HapusBanyak kok kayaknya yang menyebut kekurangan buku. Aku taunya setelah bewe ke teman2 habis daftar.
Iya ya saya mendapatkan 3 kayaknya yang membahas kekurangan ...:)
HapusReview mbak Niken lebih keren koq dari punyaku, kenapa mlipir? :D
Mlipir karena merasa review mbak Niar mantap punya.
HapusKita saling mengagumi satu sama lain rupanya. hihihi.
Setelah baca ini jadi mikir mbak, kadang aku suka melarang anak-anak untuk main kotor :)
BalasHapusSama nih mbak Lidya. Sekarang jadi lebih bijak menyikapi noda.
Hapuskalau bisa kita kepada anak tidak boleh mengatakan tidak atau melarangnya lebih baik kotor asalkan dia mendapatkan pengalaman yang baru hehehe
BalasHapusWah... mas Opick udah pinter ya... udah pantes tuh mas.
Hapusjeli bgt nih reviewnya.. saingan berat nih.. hihihi
BalasHapussmoga sukses jg ya maak
hihihi, lumayaan dianggap sebagai saingan berat.
HapusSukses juga buatmu mak.
pgn ikut,, tp kudu mikir nih..
BalasHapusikutan aja yuuk, masih ada waktu lho.
HapusAq nangis waktu baca sarung ayah :)
BalasHapusSama dong mbak Esti :D
Hapussukaa ripiu ini mak ^.^
BalasHapussemoga kita bisa lolos seleksi...amiiinnnnnn
Aamiin... yuuk semoga lolos. :D
Hapusmoga menang ya, mak :D
BalasHapusAamiin Ya Rabb.
HapusMakasih Ila, semoga menang juga buat Ila :D
hebat..review sekaligus mengkritik kesalahan tulis...jarang2 ada review yang bisa begini...luarbiasa :-)
BalasHapusAlhamdulillah, semoga juri berpendapat sama dengan mas Hari :D
Hapuswow teliti sekali ttg kesalahan2 pengeditan :)
BalasHapusBiar komplit kayak gado-gado :D
HapusKalau bukunya dekat dengan keseharian kita, nulis review-nya pun bisa mengalir ya, Mak :)
BalasHapusSukses kontesnya :)
Betul banget tuh mak Della. Lancar banget deh :)
HapusSemoga sukses juga buat dirimu.
Sukses kontesnya Mbak Nikeeennn...keren reviewnya...!! kumplit plit !
BalasHapusKumplit pakai telor.. hehehhe... :)
HapusKe TKP dulu ah. Penasaran nih :)
BalasHapusMakasih infonya.
Mantabs! siap-siap nerima job editing ya mbak...hahaha.. Moga menang dan kutunggu traktirannya di Plasa Senayan--xixixi
BalasHapusHasyaaah... kok minta trakti di sana. Aku nggak level ams main ke sana. Hahaha, biasa warteg dan warung padang.
HapusOalah pantesan judulnya kok seperti tagline produk sabun cuci, lha wong ceritanya diambil dari tulisan kontes. Tapi oke juga tuh mbak, menginspirasi sekali idenya.
BalasHapusSukses ya Mbak dengan kontesnya :)
Hehehe, memang dari sana kumpulan tulisan ini dibuat buku.
HapusMakasih mbak Yuni :)
Sukses ya dengan lomba nya mba,... keren reviewnya :)
BalasHapusAamiin, makasih mak Irma.
Hapusreviewnya lengkap & enak dibaca..
BalasHapussmoga sukses :)
Alhamdulillah kalau mbak Nathalia suka. Semoga juri berpendapat sama :)
HapusDari sebuah noda tercipta banyak cerita ya, Mbak.
BalasHapusSemoga sukses repiyunya :D
Makasih mbak Akin :)
HapusDari sebuah noda banyak hikmah yang bisa kita petik.
Sukses buat lombanya ya bund..semoga menang :)
BalasHapusmantaab reviewnya Bunda..
BalasHapussukses yaa
Rivew emak2 pada mantab semua :D
Hapusreview yang ini juga mantab kok Mbak...
Hapusjangan khawatir
hehheee
Semua review emak2 mantap deh.
HapusNgebayangin yg jadi juri, pusing kayaknya. hahha