Mana bisa aku tak menyebut namamu saat aku ditanya siapa sahabatku? Kita sudah melewati banyak kisah. Kadang kita jatuh bersama, namun tangan kita tetap saling menggenggam, hingga kita bisa saling menguatkan untuk kembali bangkit dari kejatuhan. Kita juga sering tergelak tawa saat merasa berhasil memperjuangkan sebuah jalan baru yang akan membawa kita pada keindahan.
Adalah dirimu, cantikku, yang begitu sabar dan mengerti menghadapi aku. Mungkin aku pernah menyinggung perasaanmu, tapi kau begitu bijaksana tetap menyunggingkan senyumanmu padaku. Membuatku menyudutkan diriku sendiri, malu, begitu ikhlas dirimu menerimaku. Dalam hati aku menguatkan kata, aku akan lebih halus dalam bertutur. Mungkin tak bisa selembut dirimu, namun akan kuperlihatkan dari sikapku.
Duduk melingkar bersamamu dalam beberapa masa ini, menjalinkan sebuah pemahaman baru akan makna kehidupan. Apa yang selama ini tak pernah terbayangkan oleh kita, menjadi sebuah kekuatan yang menakjubkan. Kita belajar. Kita mencerna. Kita memahami. Kita meyakini. Kita mengimani. Kadang dengan air mata berlinang, menyadari kesalahan demi kesalahan yang membuat kita menyia-nyiakan hidup. Kadang kita menertawakan diri kita sendiri atas kebodohan yang ada pada diri kita.
Bersyukur kita masih bisa ditunjukkan akan kedangkalan ilmu kita. Kita dibukakan kesempatan untuk memperbaiki keimanan kita. Entah berapa kali bibir kita berucap syukur yang sama akan jalan yang ditunjukkan Allah pada kita. Meski banyak yang memandang sebelah mata pada langkah kita, kau dan aku tetap bergenggaman tangan saling menguatkan.
Manisku, tetaplah di sampingku menapaki jalan yang Allah bukakan untuk kita. Kita dipertemukan dengan orang-orang yang begitu tulus membagi ilmunya, mengisi kedangkalan yang ada pada kita. Segalanya mungkin bagi Allah. Hingga kita tak lagi terbata-bata dan meraba-raba. Semua menjadi jelas, kemana arahnya. Bukankah itu indah?
Tak perlu berpanjang-panjang kalimat untuk menyatakan makna persahabatan kita. Semua sudah terangkai dalam perjalanan panjang yang kita lalui bersama. Teruji oleh begitu banyak problema hidup. Kita tahu dimana batas yang harus kita campuri, mana yang tidak. Sepertinya kau yang mengajari aku akan hal ini. Aku begitu percaya bahwa ajakanmu adalah sebuah kebaikan. Berapa kali ya kau membawaku kepada sebuah momentum yang kemudian menjadi sebuah kekuatan. Bagiku, kau adalah sahabat yang Allah ciptakan untukku. Maka apa yang sudah Allah tetapkan, akan aku jaga sepenuh hati.
Ah... Aku menitikkan air mata. Bukan sebuah kesedihan, melainkan rasa syukur aku memilikimu. Aku tak pernah merasakan keindahan dalam bersahabat seperti denganmu. Sungguh Renati Utami, saat Allah kita sertakan dalam sebuah hubungan, ternyata tak ada yang mampu meruntuhkannya. Terima kasih untuk semua kasih sayangmu buatku dan keluargaku. Anna uhibbuki fillah.
“Tulisan ini diikut sertakan dalam GA “Siapa Sahabatmu?” pada blog senyumsyukurbahagia.blogspot.com, hidup bahagia dengan Senyum dan Syukur”
indah niant bunda.. jika punya sahabat yang bisa saling menasihati dan bergenggam tangan dalam mengarungi samudra kehidupan ini hehe...
BalasHapusAlhamdulillah, Allah memberikan anugrah ini.
HapusYa ampun bunda ini sebuah persahabatan yg barokah
BalasHapusInsya Alloh berkah, itu harapan kami.
Hapusmau dong jadi sahabatnya mbak niken :)
BalasHapusMau juga aaah jadi sahabat mbak Lidya :)
Hapus#peluuuk
Alhamdulillah ya Bun, memiliki sahabat seperti itu :)
BalasHapusBersyukur sekali mbak Esti. Orangnya lembut, baik dan sabar.
HapusQuatanya bagus ih...
BalasHapussiapa sahabatku? ah gak seru kalo ditulis disini
ditulis di GA aja kalo bisa ikutan
Quote yang hitam itu mas? Itu buatan yang punya hajat GA. :D
HapusIkutan dong, biar tau siapa sahabatmu.
sahabat bagai kepompong, melekat & mendekat :)
BalasHapusKepompong yang akan menjadi kupu2 yang indah.:)
HapusBersahabat karena Alloh ya bunda, mencintai pun karena Alloh . PAti banyak manfaatnya
BalasHapusInsya Allah demikian mbak Hana.
Hapussubhanallah.. jadi inget sahabat waktu kecil, bertahun2 tidak pernah jumpa lagi.
BalasHapussukses buat ngontesnya, bunda niken. salam hangat dari bandung, ^_^
Bandung yang dingin memberikan salam hangatnya :) makasih mbak Damae.
Hapusho oh, kadang aku juga mentertawakan akan kebodohanku.
BalasHapusDari pada kita menertawakan orang lain... :)
HapusSahabat sejati pasti saling mengerti dan mensuport, menemani dalam suka dan duka...semoga persahabatannya kekela abadi sampai nanti.
BalasHapussalam kenal
Aamiin. Insya Alloh.
HapusMakasih mbak Is, salam kenal kembali.
aku punya sahabat sejak SMA, yg sejak SD jg ada, sampe skr pun kita masi keep in touch walo jaraknya jauhnya ratusan kilometer :)
BalasHapusWah, asyik ya bisa bersahabat terus walau berjauhan.
Hapusso sweet..
BalasHapusAlhamdulillah. :)
Hapusterkadang sahabat itu ibarat udara yg klo mereka gk ada kita gk bs nafas.. *smile
BalasHapusOh ya...? Sampai bikin sesek nafas gitu ya kalau ga ada?
HapusSenang sekali jika punya sahabat yang awet... :) Mbak Niken beruntung ih :)
BalasHapusAllah yang mengirimnya kepadaku. Bersyukur sekali atas anugrah ini :)
HapusAiih, kak. Manis sekali :')
BalasHapusTrimakasih Pita. Alhamdulillah, semoga akan menjadi manis dunia akhirat, Aamiin.
HapusSubhanallah ... persahabatan yang insya Allah kekal ya mbak ...
BalasHapusAamiin... Insya Alloh demikian.
Hapussemoga aku juga sahabat mbak Niken yang diciptakan Allah :)
BalasHapusAiiih, indahnya... Aamiin, Insya Allah Noorma :)
Hapusbunda, Saya cuma punya satu sahabat setia, dia Ibu saya,hehehehe
BalasHapusthe best mom i have ^_^
Subahanallah, persahabatan yang indah sekali :)
HapusBanyak sahabat banyak sodara dan bikin hidup lebih bermakna dengan warna-warna yg lebih semarak ya Mbak
BalasHapus#semoga sukses dengan GAnya
Betul sekali mbak Ririe, hidup jadi bagai pelangi
HapusMakasih mbak Rie :)
jadi teringat dengan para sahabat saya bunda, mereka sedang kuliah sementara sedang magang, biasa kami berempat berkumpul di mesjid dari maghrib hingga jam 10 malam...
BalasHapusberkumpul di tempat suci, semoga membawa keberkahan dalam persahabatan.
Hapussaya pny sahabat dr tk sampe sma bareng terus.. pembicaraan kami mulai dr perintilan anak2 misal tokoh sailormoon fav, branjak remaja curhat2an soal cowo, sampai skarang ngomongin perintilan ibu2 ky resep, dokter anak dll :D
BalasHapusSaya selalu berpindah2 tempat mengikuti tugas bapak. Jadi teman ya ganti2 terus. Enaknya jadi banyak teman, ga enaknya jadi ga punya teman akrab banget kayak mbak Nathalia.
Hapuspunya sahabat itu menyenangkan :)
BalasHapusBetul sekali tuh mbak Myra :)
Hapussahabat sejati selalu ada saat suka maupun duka...selamat berlomba ya..semoga menjadi salah satu yang terbaik :-)
BalasHapusAlhamdulillah, bersyukur sekali mendapat sahabat yang demikian :)
HapusTrimakasih pak Hari.
sahabat laksana kerabat.... memang seorang sahabat itu bisa saling menguatkan, indahnya bersahabat...
BalasHapussalam
Sahabat memang kerabat kita. Kita harus menjaganya agar selalu terpelihara baik.
HapusMakasih mas Ari.
Salam kembali.
Alhamdullillah ada sahabat yang hadir dalam memori kita yaa mbak :)
BalasHapusIya Yanti, Allah menuntun hadirnya dalam hidup kita.
Hapuspersahabatan yg sungguh indah :)
BalasHapussukses GAnya ya mb niken..
Alhamdulillah, terima kasih mbak Enny :)
HapusSungguh beruntung kita memiliki sahabat yang saling mengingatkan dalam kebaikan, saling berbagi dalam liqo' menjunu ridho Alloh Ta'ala. Ia akan melebihi harta, dan saya sepakat bahwa sahabat ibarat air yang sangat dibutuhkan banyak orang dan orang akan menjadi sengsara tanpa kehadirannya.
BalasHapusAlhamdulillah mas Pakies. Bersyukur saya ditunjukkan pada seorang sahabat yang seperti Rena ini.
Hapusindahnya bersahabatan
BalasHapusAh, saya malah jadi sedih.. teringat sahabat yang menghilang 23 tahun yang lalu, sampai kini kabarnya pun ga pernah terdengar,, beruntung mba Niken masih bisa memeluk sahabatnya. salam ya buat beliau
BalasHapus