Frangipani Flower Lovely Little Garden: Inner Beauty di Era Digital
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Minggu, 29 Juli 2012

Inner Beauty di Era Digital


Menjadi perempuan adalah sebuah anugrah yang besar dari Sang Pencipta. Perannya amat penting dalam banyak bidang. Terutama bagi pendidikan keluarga. Ditangannya akan lahir generasi sebagai penerus bangsa. Maka perempuan harus mempunyai jiwa optimis dalam menjalani kehidupan. Perempuan harus mampu menyeimbangkan perannya di dalam dan di luar rumah. Menyelaraskan antara kiprahnya di masyarakat dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Yang mana nantinya semua akan diminta pertanggungan jawabnya dihadapan Allah SWT.


Di era digital ini, sudah barang tentu perempuan sedikit banyak tak boleh tertinggal. Agar tidak terjadi kesenjangan antara pendidikan di rumah tangganya dengan gilasan kemajuan yang tak terbendung perkembangannya. Belajar dan belajar harus tetap diupayakan. Tak harus dengan pendidikan formal. Mengikuti pelatihan atau bahkan otodidak, selama ada kemauan pasti akan membuahkan hasil. Dengan tuntutan perkembangan jaman tidaklah bisa bila seorang perempuan di era saat ini hanya diam tak berusaha mengurangi gapteknya.

Berbicara tentang perempuan di era digital ini, tak bisa tidak akan melambungkan pikiranku kepada sosok perempuan sahabatku yang bernama Renati Utami, panggilannya Rena. Aku mengenalnya sejak tahun 1999, saat anak sulung kami masuk pada Play Group yang sama. Seiring waktu berjalan, kami semakin dekat dan aku semakin mengenal kepribadiannya. Kebersahajaannya, penampilannya, tutur katanya memancarkan inner beauty yang dimilikinya. Aku melihat konsistensinya dalam membagi waktu antara keluarga dengan kegiatannya.



Foto dari koleksi pribadi Renati Utami

Pekerjaan Rena saat ini ada beberapa kegiatan. Pertama dia memberikan jasa Facial dan Totok Wajah door to door. Pelanggan Rena adalah kalangan teman dan kerabatnya. Kemudian tersebar dari mulut ke mulut, dan sekarang sudah banyak yang merasakan kelembutan tangannya. Aku termasuk pelanggannya. Tangan Rena begitu terampil dan halus ketika melakukan Facial dan Totok Wajah, membuatku nyaman. Apalagi dilakukan di rumah sendiri jadi terasa lebih rileks dan tak perlu repot keluar rumah mencari salon. Sentuhan pribadi yang diberikan Rena begitu hangat dan menyenangkan. Kepuasan pelanggan amat diperhatikan. Untuk menunjang dan mempromosikan pekerjaannya ini Rena membuat fan page di Facebook dengan nama Cantik dengan Alami, Aman dan Sehat.


Selain itu Rena juga mempunyai Bisnis Online.Dia mempunyai sebuah web pribadi yaitu http://usefullorder.com/ yang menjual beberapa jenis barang seperti mukena, sprei, boneka dan lain-lain. Selain menawarkan lewat web, Rena juga mengadakan promosi melalui Fan page di Facebook seperti Sprei + Bed Cover Katun Panca, Sprei & Bed Cover Katun Jepang Cantik . Dan saat ini Rena sedang giat sekali mempromosikan dagangannya yang berupa Mukena Cantik. Semangatnya luar biasa. Buatnya selama halal dan tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam, akan dia lakukan.

Dan mengikuti perkembangan di era digital ini Rena pun tak luput memanfaatkan Blackberry sebagai sarana mempromosikan dagangannya. Dia betul-betul memperhatikan kualitas barangnya, dan kepuasan serta kepercayaan pelanggannya. Mengingat bisnis on line saat ini sedang marak sekali. Persaingan jelas tinggi. Rena tahu apa yang bisa menarik pembeli. Aku betul-betul salut akan kegigihannya. Padahal suaminya punya jabatan yang baik di kantornya. Dan sudah pasti mereka bukan keluarga yang ada dalam kekurangan. Tapi apa yang dikerjakan Rena adalah pekerjaan yang dia pilih dan dikerjakan dengan hati. Sebagai ibu rumah tangga yang begitu taat beribadah, dia mencari pekerjaan yang bisa diupayakan didalam rumah. Dan era digital ini amatlah dimanfaatkannya. Dia bisa menjangkau ke pulau-pulau seberang hanya dengan memanfaatkan teknologi yang dikuasainya. Dan semua itu dilakukannya dari rumahnya bahkan dalam genggamannya. Jadwal facial dan totok wajahpun dia sesuaikan dengan kebutuhan keluarganya. Manakala keluarga membutuhkan dia, maka tak segan dia menolak secara halus panggilan facial dan totok wajah. Baginya keluarga adalah yang harus diutamakan.



Foto dari koleksi pribadi Renati Utami

Kehidupan buat seorang Rena pilihan dan tindakan. Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki 2 orang anak laki-laki, membawa masuk ke dalam rumah apapun yang menjadi konsumsi bagi anggota keluarganya adalah concern-nya, dan didukung suaminya tentu. Karena aku mengenal keluarga Rena sudah cukup lama, aku tahu betul kalau kesehatan jangka panjang amatlah menjadi perhatiannya. Tak apa merogoh kocek agak dalam asal untuk kesehatan. Misalnya dengan memilihkan beras organik untuk keluarganya, memberi suplemen yang berkualitas, bahkan sekedar penggunaan pasta gigi saja Rena cukup cermat. Menjaga kesehatan adalah lebih penting daripada mengobati. Dan memang pada kenyataannya aku jarang sekali mendengar anggota keluarga Rena sakit. Dan kalaupun sakit Rena dan suaminya lebih suka mengkonsumsi obat-obatan herbal. Madu, sari kurma, habbatussaudah, kayu manis, kapsul gamat dan obat herbal lainnya lebih menjadi pilihan.

Meskipun menjadi ibu rumah tangga, Rena amat memperhatikan penampilannya. Sedikit riasan tipis saja sudah membuatnya terlihat cantik. Kebersihan yang selalu diperlihatkannya sekalipun sedang berada dirumah memperlihatkan sifatnya yang apik. Buatku Renati Utami adalah salah satu contoh dari perempuan yang mempunyai Inner Beauty. Tutur katanya halus, tertawanya sopan, tapi juga berprinsip dan tegas. Tahu menempatkan diri kapan harus menjadi seorang koleris, kapan harus menjadi si plegmatis. So natural. Tidak dibuat-buat. Bukan type perempuan yang over acting dan plin plan.

Meskipun Rena memanfaatkan perkembangan era digital untuk bisnisnya, itu tidak berarti Rena selalu mengikuti perkembangan mode dan penampilan. Dia tetap teguh dengan busana muslim yang syar'i. Tak perduli bagaimana cantiknya model hijab sekarang, begitu modisnya 'pakaian muslim' saat ini. Baginya apa yang dikenakannya harus bisa dipertanggung jawabkan kepada Allah. Tapi meskipun begitu, Rena tetap kelihatan menarik. Dengan busana muslimahnya dia tetap melengggang anggun ditengah kemajuan peradaban yang ada saat ini. Inner Beauty memang tidak memerlukan polesan disana sini. Dia akan otomatis terpancar dengan sendirinya.

Keluarga buat Renati adalah cinta, kasih sayang dan saling pengertian. Suaminya, Mas Prie Supriyanto adalah seorang suami yang selalu mendukung langkah Rena. Kemandirian yang diajarkan kepada isrinya membuat Rena mampu berpikir cermat dan cepat. Terbiasa menyelesaikan masalahnya sendiri, tidak bergantung pada suaminya. Keharmonisan hubungan mereka sering menjadi masukan untukku. Kepatuhannya kepada suami, baktinya kepada suami, halusnya tutur katanya kepada suami, kesetiaannya, betul-betul menumbuhkan kedamaian dirumah mereka. Mereka pasangan yang baik dan cocok satu sama lain. Saling mengerti dan memahami. Cara mereka menyelesaikan permasalahan yang ada begitu elegan. Bahkan kadang aku berpikir, "Kok kayaknya Rena ngga pernah punya masalah sih?"

Bakti kepada orang tua selalu tampak dalam kesehariannya. Baik kepada orang tua kandungnya ataupun kepada mertuanya. Rena sadar, bahwa menghormati dan menyayangi orang tua adalah perintah dari Allah. Maka dia lakukan semua perhatian dan cinta kasihnya kepada orang tuanya adalah karena Allah. Terlihat ketulusan didalam sikapnya.



Foto dari koleksi pribadi Renati Utami

Rena mempunyai 2 orang anak laki-laki yang sudah remaja. Sulungnya sudah kelas XI SMA dan bungsunya kelas VII SMP. Jadi dirumah, Rena memang yang paling cantik. Hehehe.... Tidaklah mudah mendidik anak laki-laki yang sudah remaja. Masa anak-anak mencari identitas diri. Menjadi ibu memang harus dekat dengan anak. Dan Rena amat bersyukur karena sebagai ibu rumah tangga dia punya banyak waktu untuk kedua anaknya. Anak sulungku dari playgroup sampai SMP, satu sekolah dengan sulungnya Rena. Jadi aku tahu betul bagaimana Rena menaruh perhatian kepada anak-anaknya. Rena bukan type orang tua yang menuntut anaknya harus menunjukkan nilai gemilang. Baginya anak-anak harus enjoy dalam melewati tiap jenjang usia mereka. Harus menikmati tiap masa di sekolah mereka. Belajar itu wajib, tapi tidak perlu menjadi beban. Jadi dia akan memuji bila anaknya pulang membawa nilai bagus, dan membesarkan hati andai membawa pulang nilai jelek. Tak ada hinaan dan tekanan yang dia berikan kepada anak-anak. Cara Rena menegur dan memarahi anaknya pun kadang membuatku berkata,"Rena yang begitu itu dibilang marah...?" Ya... Rena tak mau berkata kasar kepada anak-anaknya. Dan itu sebabnya anak-anaknya begitu hormat padanya dan pada ayah mereka. Asyik ya...

Rena adalah sahabat yang setia. Dia begitu sabar mendengar temannya berkeluh kesah atau curhat. Pandai menyimpan amanah. Walau kadang hanya sebagai pendengar saja tapi kadang juga bisa memberikan nasehat. Tak apa hanya menjadi pendengar Ren... kadang kami juga hanya perlu mengeluarkan uneg-uneg. Aku salut dengan caranya menjalin silaturahim dengan teman-teman dan saudara-saudaranya. Amat bisa membawa dirinya pada lingkungan yang berbeda-beda tapi tetap mempunyai sikap. Tidak mudah terbawa arus. Sungguh sebuah kebulatan prinsip yang kuat.



Foto dari koleksi pribadi Renati Utami

Lantas bagaimana kehidupan spiritualnya? Sebagai wanita muslimah, ingin menjadi wanita seperti Siti Aisyah adalah hal yang amat mulia. Ketaatannya beribadah hanya untuk mencari ridha Allah semata. Quanfusakum Wa'ahlikum naro (jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka) amatlah penting daripada selalu mengeluhkan corat maritnya kehidupan saat ini. Pengaruh negatif dari luar bisa ditangkis dengan memberi filter di dalam keluarga. Bersama sang suami mereka bermitra mengemban tanggung jawab akan keimanan keluarga. Bahkan sebisa mungkin menyampaikan kepada orang-orang terdekat walau sekedar 1 ayat dari kitab suci Alqur'an atau pengetahuan lain mengenai Keislaman. Bahkan isi facebooknya Rena selain berisi promo dagangannya, juga berisi seruan-seruannya kepada mengingat Allah.

Sudah 2 tahun ini aku belajar memahami isi Alqur'an bersama Rena. Merasa satu perjuangan dengannya dalam menjaga qulub diri. Keistiqomahannya bisa aku lihat dengan rajin dan semangatnya menghadiri tiap halaqah. Keseriusannya untuk selalu bermuhasabah menjadi salah satu motivasiku. Jatuh bangun dalam menata hati dan menghadapi tanggapan miring keluargapun sama-sama kami alami. Kami saling menguatkan. Kami saling mengingatkan. Kami saling meluruskan niat. Bahwa hidup adalah untuk mencari ridha Allah. Dengan begitu maka keikhlasan dan kesabaran akan menjadi pakaian takwa yang indah.

Era digital tidak boleh menjadikan perempuan lupa pada sunatullah atau ketetapan Allah. Bagaimana perempuan bisa turut berkiprah pada perkembangan teknologi tapi tetap melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan Allah, adalah hal yang harus diupayakan. Sehingga akan membawa perempuan kepada kesehatan jasmani dan rohani.


                Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes Fastron Blogging Challenge.








41 komentar:

  1. CAntiknya Mba Rena..
    Inspiratif banget..
    Senneg ya punya sahabat seperti beliau..
    SAlam kenal buat Mba rena Bun

    Sukses Ngontesnya..!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Nchie... Sobatku itu memang cantik luar dalam.
      Bersyukur punya sahabat seperti Rena.
      Kayaknya Rena baca ucapan salam kenalnya Nchie...

      makasih ya say....

      Hapus
  2. Salut dengan wanita yg kuat, tegar dan mandiri tapi tetap tidak meninggalkan kodradnya sebagai wanita.

    kisah inspiratif tentang mbak Rena, tapi kenapa bukan cerita mbak Niken sendiri ya.? saya yakin tidak kalah inspiratifnya dgn mbka Rena

    Semoga Sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belum pantas buat menceritakan diri sendiri seperti ini mas.... Kehidupan saya biasa saja kok...

      Hapus
    2. OOT: kalau yg diceritain soal resep rahasia semur Bunda, saya wajib menyimak ==lirik Binus, haha :D

      Hapus
    3. Malu saya mas kalau harus menepuk dada sendiri... masih belum menjadi sesuatu yang layak untuk di simak. hehehe...

      Hapus
  3. pokoknya hidup itu harus seimbang ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yo'i.... seimbang antara kehidupan rumah tangga dan pekerjaan. Seimbang antara jasmani dan rohani...

      Hapus
  4. Masih adakah wanita semacam ini di zaman serba digital dan modern ini? Luar bisa inspiratif Mbak Rena sahabat Bunda Niken. Moga2 terus diberi kekuatan dan keikhlasan menjalani roda kehidupan dengan istiqamah. Tidak ada yg lebih indah selain dua sahabat yang saling menguatkan. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah mengapa saya minta ijin pada Rena untuk menulis tentang dirinya. Tadinya dia ragu, malu katanya. Tapi saya yang sedikit mendesaknya supaya dia bersedia ditulis.
      Apapun hasil dari kontes ini, setidaknya ini saya persembahkan buat Rena sebagai tanda sayang saya buat dia.

      Hapus
  5. Profil yang menyejukkan sekaligus inspirasi untuk Fenny yang baru saja memulai kehidupan berumah tangga dengan menantikan kelahiran amanah-NYA.

    Bagus mbak profilnya. Meski panjang tetap tergoda membaca sampai akhir. Semoga pilihan Fenny untuk membangun bisnis dengan MISShop Online | Unique Clothing & Lamp | mengantarkan Fenny meneladani sosok mb Rena :)

    Salam kenal mb Lovelly Little Garden :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa menjadi inspirasi buat kita semua ya mbak Fenny... Sedang hamil ya... berharap nantinya sang baby akan menjadi anak yang soleh/solehah....

      Maju terus bisnisnya mbak.... semangat ya...
      Salam kenal kembali, trimakasih kunjungannya.

      Hapus
  6. nahh inner beauty ini yang susah dicari...

    sukses mba kontesnya^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul...betul...
      Inner Beauty memang tidak perlu banyak polesan... akan terpancar dengan sendirinya...

      Makasih ya supportnya...

      Hapus
  7. Intinya cantik lahir batin ya jeng
    Sukses selalu
    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pakde... keseimbangan... itu poin nya...

      Trimakasih ya pakde...
      Salam kembali...

      Hapus
  8. wanita era digital yg sungguh menakjubkan...pingin jg jd sahabat mba Rena...salam kenal mba ;-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju Mi... sementara banyak orang terbawa dengan hingar bingar dan pengaruh dari luar, Rena sudah punya filter yang bisa memilah sikapnya agar tidak ikut2an. Tapi tetap mampu dan pintar mengikuti perkembangan jaman.

      Salamnya disampaikan ya Mi...

      Hapus
  9. cantiknya menawan., pagi ini sangat menawan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih mas Wawank... hari baru dimulai dengan senyum yang menawan...

      Hapus
  10. selalu saja suka dengan perempuan yang tetap aktif tapi tetap menomorsatukan keluarga.. hmm, inspiratif sekali mbak.. pembelajaran juga untuk saya kedepannya yang masih single ini, hehe :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah kalau kita bisa menyadari sunatullah kita sebagai perempuan, maka keinginan berbuat lebih utk keluarga itu akan muncul dengan sendirinya.
      Makasih ya mbak Dhenok...

      Hapus
  11. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya kunjungannya...
      Kunjungan balasan segera dilaksanakan...

      Hapus
  12. Bunda, dari kemarin niar koment gag muncul2 yaa kotaknya,huhuhuu :D


    Mau dong di totok aura sama bu rena, sapa tau ntar aura terpanacr bisa cantik kayak bunda :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kotaknya bisa ngumper ya Niar...

      Ayo ke Jakarta Niar... enak lho totok wajahnya Rena...

      Hapus
  13. kehidupan adalah pilihan dan tindakan, maturnuwun postingannya mbak niken

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja dalam hidup kita berhadapan dgn pilihan2, dan setelah menentukan pilihan segera kita wujudkan dgn tindakan.
      Trimakasih kembali ya...

      Hapus
  14. Wanita di era digital..harus bisa up to date dan be improved ya Mbak. Sayang banet jika fasilitas digital yang sudah memasyarakat saat ini takk bisa kita ambil manfaatnya..salut untuk MBak Rena..dan selamat untuk Mbak NIken yang sdh menulisaknnya dengan inspiratif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Rie... Ada kemajuan dan kita bisa ikuti. Sepanjang bermanfaat dan sesuai kebutuhan, Insya Allah manfaat.

      Hapus
  15. memenyenangkan membaca profil mb Rena jd seorang istri & ibu adl amanah yg luarbiasa,tdk heran jika di ganjar surga.tulisan ini menyemangati utk lbh baik lg mengabdi d keluaga kecil sy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah ganjaran surga akan diraih Rena ya mbak Sasa.
      Trimakasih kunjungannya, dan semoga kisah ini bermanfaat.

      Hapus
  16. sukses ya buat kontesnya,,,semoga menang, aamiin,

    BalasHapus
  17. salam kenal sama Mba Rena. Semoga sukses ikut kontesnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah salamnya disampaikan sama Rena.
      Trimakasih ya supportnya.

      Hapus
  18. Lengkap sekali cara Mbak Niken mengilustrasikan sosok sahabatnya, Mbak Rena. Suka, ada banyak hal yang bisa dicontoh dari Mbak Rena.

    Semoga sukses kontesnya ya Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas Hakim... Ada banyak yang bisa dicontoh dari Rena.

      Trimakasih dukungannya yaa... :)

      Hapus
  19. Trimakasih kunjungannya...
    Semoga menemukan yang dicari... :)

    BalasHapus
  20. nice post...


    semoga sukses ya kontesnya,,,

    BalasHapus