Alhamdulillah, kemudahan diberikan oleh Allah saat aku dan suami berniat ingin mengajak anak-anak rekreasi sambil untuk refreshing Astri setelah selesai UN. Sebuah bbm dari Harumi Si Bungsu yang menawarkan paket wisata ke Pulau Tidung Kepulauan Seribu menarik perhatianku dan suami. Apalagi setelah aku menawarkan paket wisata itu ke sahabatku, Renati Utami, ternyata Rena dan suaminya juga tertarik. Dengan ke pantai, bisa mengajak anak-anak untuk bertadabur alam juga. Maka setelah berkontak ria dengan Harumi, maka sepakat kami akan mengambil paket wisata itu pada tanggal 27-28 April.
Total rombongan kami ada 15 orang. 7 orang dari keluargaku, 4 orang dari keluarga Rena, dan 4 orang lagi adalah teman-teman SMP Luthfan dan Abiyu (putra pertama Rena). Jam 07.00 WIB kapal berangkat dari Muara Angke. Lama penyebrangan 2,5 jam. Lama juga ya. Alhamdulillah sampai Pulau Tidung jam 9.30 WIB. Langsung menuju home stay.
Di atas kapal antara Muara Angke - Pulau Tidung
Yang tidak aku sangka, ternyata Pulau Tidung cukup besar juga. Mungkin karena pernah kemping di Pulau Kayangan yang kecil, jadi tidak menyangka kalau di Tidung sudah ada sekolah dari tingkat SD, SMP, MTs, dan SMK. Tidak ada mobil di sana. Yang ada sepeda motor, sepeda, dan bentor (becak motor). Penduduk di sana cukup padat dan memanfaatkan pariwisata sebagai mata pencahariannya. Rumah-rumah di sana banyak sekali yang dijadikan home stay.
Setelah beristirahat, sholat dan makan siang, jam 13.00 WIB kami dipandu oleh pemandu wisata untuk snorkling ke arah Pulau Payung. Sepertinya memang ini acara yang paling dinanti oleh kami semua. Sepertinya biarlah foto-foto ini saja yang bicara.
Bersiap naik ke kapal yang membawa ke Pulau Payung
Luthfan dan Teman-temannya siap action
Suami tercinta dan Hilman
Segaaar...!
Astri dan Fanni tak sabar sampai tujuan
Apa yang kau tatap, suamiku? Kebesaran Illahi ada di hadapanmu.
Aku suka di sampingmu, merasakan ke-Agungan Allah bersamamu.
Ya Rabb, indahnya dasar laut hanya sebagian kecil ciptaan-Mu
Ibu jariku hanya mewakili ucapan Allahu Akbar dalam hati.
Luthfan berhasil menyelam ke dasar laut
Ayah tak mau ketinggalan menyelam
Keindahan dasar laut membuat diri terasa kecil
Fanni nggak ada takutnya
Hilman, Ayah dan Fanni gandengan agak lebih ke tengah
Genggaman tanganmu begitu erat seolah tak ingin melepaskanku, suamiku.
Luthfan suka sekali flip dari atas kapal
Dari Pulau Payung kami kembali ke Pulau Tidung untuk bermain water sport di Jembatan Cinta. Ada dua pilihan antara Banana Boat dan Sofa Boat/Donut Boat. Karena kami sudah pernah merasakan Banana Boat, jadi pilihan jatuh ke Sofa Boat. Rupanya harus mengantri dulu. Pengunjung cukup padat kalau weekend.
Menunggu antrian sofaboat/donutboat
Akhirnya tiba juga giliran kami
Kembali dengan wajah ceria, bisa berteriak lepas
Fanni lebih memilih main cetakan pasir
Sayangnya kami tak bisa menyaksikan sunset sebab sore itu agak mendung. Matahari tertutup awan. Tapi itu tak mengurangi rasa takjub kami pada pergantian sore kepada malam. Senja memang selalu indah, apalagi berada di lautan lepas. Dari Jembatan Cinta kami kembali ke home stay.
Acara selanjutnya setelah ishoma adalah barbeque. Sudah disiapkan dengan baik oleh pemandu wisatanya. Mulai dari ikan, bumbu, alat bakaran. Lengkap. Kami memilih barbeque di home stay saja. Menghemat tenaga untuk kegiatan esok hari. Letih juga badan seharian dengan aktifitas yang luar biasa itu.
Sayangnya waktu barbeque lupa mengambil foto. Ikan dan cumi bakar yang segar kami nikmati dengan lahap, padahal sudah dapat makan malam. Terutama Luthfan dan teman-temannya, semangat sekali menikmati hasil bakaran itu.
Tidur rasanya nyenyak sekali. Tahu-tahu sudah mendekati waktu subuh. Hujaaaan. Gagal deh hunting sun rise di jembatan cinta. Satu jadwal acara kami lewati. Tak apa. Allah sudah mengatur alam sedemikian rupa, kita tak mengetahui rahasiaNya.
Setelah sarapan, acara selanjutnya adalah menanam Mangrove atau bakau di tepi pantai. Paket wisata ini menyediakan sepeda sejumlah rombongan. Jadi anak-anak dan para suami naik sepeda menuju pantai tempat menanam mangrove. Sedangkan aku, Rena dan Fanni memilih naik bentor (becak montor) saja. Hehehe...
Cerita menanam mangrove akan aku buat terpisah saja. Karena aku merasa ada hal yang bisa kita petik pada kegiatan menanam mangrove ini. Setelah menanam mangrove, kami kembali bermain-main di tepi pantai sambil menikmati kelapa muda.
Ana uhibbuki fillah, Renati Utami
Minum kelapa muda di tepi pantai itu memang kenikmatan yang tak bisa kita dustakan.
Astri terlihat segar setelah melepaskan penat belajar untuk UN.
Ya Rabb, lindungilah persahabatan kami
dan jagalah hati kami untuk saling mengingatkan dan menasehati
Sampai sejauh mana tanganmu sanggup membawa rakit ini ke tengah laut?
Kami ada di tempat ini atas ijin-Mu ya Rabb
Istiqomahlah dengan hijab panjangmu, anakku
Astri, ajak Fanni main yaaa...
Ayun setinggi-tingginyaaaa...!
Dorong aku, Ayah. Lempar aku...!
Naik bentor [becak motor] dari home stay ke pantai
Tatapanmu nanar memandang pulau demi pulau yang kita lalui.
Kau titipkan keselamatan kami pada Allah sebagai sebaik-baik Penjaga.
Trimakasih sayang, untuk liburan dan tadabur alam yang mengesankan ini.
habis berapa duit itu, mbak?
BalasHapushehe.. pengen juga.. umpul2 dulu
Berapa ya? Yang keluar duit suami tuh. Aku ga ngitung. hehehe...
Hapusasik pertamaxxxxxxxxxx
BalasHapusAsyiiik ada yang pertamaax...
HapusMakasih sebulanmu yaaa... :)
Aaaaaaahhhhh... Pantaaaiiiii #autis
BalasHapusSaya penyuka pantai Bunda. Dan meliha postinga libuan ini, saya jadi ingin lari sejenak dari aktivitas sehari-hari. Sekadar menceburkan diri ke hasil karya seni Allah yang indah ini..
Laaaaahhh! Kok sama.
HapusAyo situ nyebur sama Luthfan. Masih bisa kayaknya :D
bahagianya melihat kemesraan ini,,,, :*
BalasHapusAlhamdulillah habis ditebar lagi pupuk cintanya Mi.
HapusPostingan pulau tidung punya bunda lebih kerennn daripada punya esti.....* kalah ama foto2 keren....^_^
BalasHapusMasak sih... Itu aja rasanya sayang ngga ada foto barbequenya.
Hapuswiih seruu bgt ya mb..dan suasana yg hangat :)
BalasHapusseneng bgt liat senyum fanni..pgn ketemu fanni *hugs
Halo mbak Enny, Insya Allah nanti kita ketemu waktu liburan anak-anak yaa :)
HapusAh yang bagus cuman photo no 13 dan 20 doang...
BalasHapuslup U fanni..
Jiaaaah! Dia itung lhooo urutan fotonya...!
Hapusngakak lagi ah.....
Hapuswagagagagagagagagaga
Awas jangan sakit perut ya.. hahahha
HapusMas teguh memandang laut atau mikirin cetakan lom kelar juga ya? hehe.
BalasHapusUntunglah foto bakar ikan dan cumi tak terekam. Senengnya hatiku....
Hahaha... kok tau sih. Katanya.. Belalang lama amat sih cetak bukunya. Sebel!
HapusGa tega mas, soalnya durinya kami kasih kucing.
Ngikik dulu baca komennya Mas Insan dan Mas Belalang
BalasHapusRefreshing emang perlu banget ya Bun, Aq juga lagi planning mau backpaker sama suami :)
Wkwkwk, iya tuh mbak Esti. Komennya memang nyleneh. Wis ben aee.
HapusWaaah, asyik mau backpacker sama suami. Mau dooong. #eeh
Kok gak ada foto Bunda Lahfy yang nyemplung?
BalasHapusHayooo gak bisa berenang ya Bun hihihi
#siap menanti deh cerita mananam Mangrove..
Laah itu ada gitu lo mas. Tapi mmg ga berani lepas pelampung. Nafasnya ga kuat lama kalau nyelam.
Hapuspake insang atau paru-paru-paru mbak nafasnya?---ngajak gelud!
HapusWooo...! Bener-bener minta dicemplungin ke laut ini orang.
HapusWah, seru banget ya Mbak. Senang deh lihat kebahagiaan kalian semua. Selamat kembali ke rumah, dan semoga makin banyak inspirasi yang bisa dibagikan bagi kami semua, yaaa. :)
BalasHapusTak henti mengucap Allahu Akbar, mbak selama di sana.
HapusMakasih mbak Alaika, sama juga dengan dirimu, semoga makin banyak menginspirasi kami semua.
Waaahhh,.. Bundaaaa.. selalu mengajarkan sesuatu dari postingannya,.. hmmm.. kemesraan bunda sm keluarga buat saya cemburu... >.<
BalasHapuspengen nyelem ke dalam laut.. -____-"
Alhamdulillah kalau dari foto2 ini bisa diambil sesuatunya. Semoga sesuatunya itu adalah kebaikan. Aaminn.
HapusKontak Harumi aja teh Bonit. hehehe...
Asyik ya mbak, tau gitu aku ikutan mbak Niken. karena keluargaku kan cuma 4. kapan-kapan kalau ada acara gini lagi colek2 aku ya mbak
BalasHapusInsya Allah nanti ya mbak Lidya, kalau ada acara ke sana lagi.
Hapusheh, belon pernah kesana, cuman nguplek di pulau jawa ma kalimantan dowang...hehehehe... semoga kapan2 bisa kesana :)
BalasHapussalam kenal bunda :)
Kalimantan juga banyak pantai indah ya, Oyen...
HapusSalam kenal kembali :)
Rekreasi bersama seperti ini sungguh sangat besar manfaatnya jeng. Selain mengistirahatkan jiwa-raga juga perlu untuk semakin meningkatkan kecintaan kita kepada alam sekaligus mensyukuri nikmat Allah swt.
BalasHapusMantap reportasenya dan didukung dengan image yang ciamik.
Semoga pengelolanya tetap menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
Salam hangat dari Surabaya
Subhanallah, pakde. Betul2 liburan kemaren itu luar biasa rasanya. Pergi dengan keluarga sahabat, berada di tempat yang indah.
HapusSemoga ya pakde, Sampah memang masalah utama kelihatannya.
Oalah disini toh Luthfan menantang saya untuk berenang, tenang saja, saya orangnya kurus, tanpa berenangpun pasti akan mengapung, hihihihi
BalasHapushahaha, kang sofyan bisa ajaa...
HapusJadi berani ga nih?
oalah bund... yang di sini ngiler...
BalasHapusrumi.. rumi... ada paket hemat gak?
memang asyik mas. Ga nyesel ambil paket wisata lewat Harumi.
HapusWaaahhhh terlihat begitu seru... Jalan2 di tempat terdekat yang bisa dicapai dengan bersepeda.. hehehe.. maklum budgetnya terlalu tipis. hihihi
BalasHapusKalau bugdet tipis mmg sebaiknya ambil sistem paket dgn mengajak teman2. Makin byk yg diajak, makin murah.
HapusPulau Tidungsangat cocok untuk liburan keluarga.
BalasHapusSalam
Betul bangket tuh mas Iwan :)
Hapus