Bismillahirrahmannirrahiim,
Rekreasi, rasanya kita semua menyukai kegiatan itu. Sejenak meninggalkan rutinitas sehari-hari, menghilangkan kepenatan dan stres dengan mengunjungi tempat-tempat pilihan kita. Alangkah baiknya kalau kegiatan rekreasi ini kita niatkan untuk bertadabur alam. Karena manfaatnya akan lebih dalam kita rasakan. Tidak hanya membuat tubuh dan pikiran kita segar, namun hati kita juga akan merasa damai.
Kalau tadabur alam itu kita lakukan bersama keluarga, kita akan lebih mudah menerangkan kepada anak-anak kita, bagaimana Maha Besar, Maha Agung, Maha Kuasa nya Allah dalam menciptakan setiap sisi dan sudut keindahan alam yang ada di depan mata kita.
Apa sih tadabur alam itu? Mengapa bisa membuat kita merasakan kedamaian hati?
Tadabur alam adalah memahami dan merenungkan makna akan ciptaan Allah akan alam semesta, dimana tanda-tanda kekuasaan, kebesaran, keagungan Allah dapat kita lihat pada alam semesta. Dengan bertadabur alam kita bisa lebih memahami bagaimana keharmonisan alam raya bertasbih pada ketetapan Allah.
Hawa sejuk pegunungan dengan segala keindahannya, panorama laut yang begitu luas lepas membentang dihadapan kita, semua itu kalau kita tadaburi akan semakin mendekatkan diri kita pada penciptanya, yaitu Allah Subhanahuwata'ala. Makin membuat kita bersyukur tunduk akan segala nikmat yang telah Allah anugrahkan pada kehidupan kita.
Dengan begitu, apa yang kita sebut rekreasi itu bukan sekedar kegiatan bergembira ria dengan mengeluarkan sejumlah biaya, namun lebih berharga dari itu. Lebih meningkatkan keimanan kita. Sehingga kita pulang dalam kebahagiaan, kedamaian, kekhidmatan, rasa syukur yang menyentuh kalbu.
Sebetulnya kita tidak bisa memisahkan tadabur alam dengan tadabur Alqur'an. Apa yang berlaku pada kehidupan alam semesta, semua terangkum pada Kitab Suci Alqur'an. Dengan mentadaburi ayat-ayat Alqur'an kita dapat mengamalkan dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Alqur'an sebagai sebenar-benar pedoman hidup kita.
Definisi tadabbur menurut Asy-Syaikh Ibnu Katsir adalah:
Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.Alqur'an itu tinggi. Bila kita mendalami makna atau isi Alqur'an maka kita akan melihat bahwa kebenaran yang ada di dalamnya adalah kebenaran hakiki, bukan berisi pertentangan. Akan banyak ibrah, manfaat atau hikmah yang akan kita dapatkan dari dalam Alqur'an. Namun banyak orang yang tidak mau melakukannya dengan sebenar-benarnya. Padahal mentadaburi Alqur'an merupakan perintah Allah, sebagaimana dalam firman Allah sebagai berikut:
"Maka apakah mereka tidak mentadaburi (menghayati) Al-Qur'an, ataukah hati mereka terkunci?" [QS. Muhammad ayat 24]Dalam mentadaburi ayat-ayat Alqur'an memang diperlukan rasa tunduk yang dalam, niat yang bersih, keikhlasan dan kepasrahan, bahwa yang kita kerjakan semata-mata adalah untuk Allah. Kita harus mau dan bisa menyatukan hati kita dengan apa-apa yang terkandung di dalam Alqur'an. Tak bisa hanya menerima sebagian-sebagian yang kita suka saja.
Berhasil tidaknya kita bertadabur Alqur'an dapat kita lihat dari keimanan masing-masing kita. Memang benar keimanan adalah hal yang abstrak. Namun keimanan akan dapat kita lihat kekongkritannya manakala kita dihadapkan pada ujian. Akan terlihat nyata kadar keimanan seseorang pada saat dia dihadapkan pada hal-hal yang menjadi cobaan atau ujian.
Orang bisa saja berkata sudah tahu Alqur'an, sudah belajar agama dengan baik, sudah beramal ibadah yang banyak, tapi manakala ujian/cobaan datang, sikap, perilaku dan keputusan yang diambil akan menunjukkan kadar keimanan seseorang. Ujian/cobaan bukan hanya masalah yang menimpa kita, melainkan juga materi, kesenangan atau kesempatan yang datang pada kita. Bagaimana kita menyikapi semua itu, adalah wujud kongkrit dari keimanan yang semula abtsrak.
Janganlah menjadi orang yang merugi karena melakukan hal yang sia-sia. Tidak mentadaburi Alqur'an dengan sebenarnya adalah perbuatan merugi. Mereka mengira telah melakukan kebaikan dan amal ibadah, namun tidak mengikuti pesan-pesan Illahi. Mengambil sebagian dan mengingkari sebagian. Sebagaimana firman Allah ini:
Katakanlah: "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"
Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.
Mereka itu orang-orang yang telah kufur/mengingkari terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan Nya. Maka sia-sialah amal-amal perbuatan mereka, dan Kami tidak memberikan suatu penilaian/penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.
Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, karena kekafiran mereka dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok. [QS Al-Kahfi ayat 103 - 106]
Oleh karena itu, hendaknya dalam mentadaburi Alqur'an dihadirkan keinginan dan niat yang kuat, bahwa tujuan kita adalah untuk mengamalkan ayat-ayat Alqur'an dalam kehidupan nyata, sehingga kalbu kita diperkaya dan diperkuat dengan pesan-pesan Illahi yang memperdalam keimanan kita.
Gabungan dari tadabur alam dan tadabur Alqur'an dapat membuka cakrawala pemahaman kita baik dari sisi ilmu pengetahuan maupun dari sisi keimanan. Mari kita lebih membuka hati dan memantapkan niat untuk bertadabur.
Senang rasanya saat membaca Al-Qur'an beserta terjemahannya. Kita serasa terbawa menembus lorong waktu. Namun tentu saja perlu guru untuk mendampingi kita agar lebih paham ya, Mbak :)
BalasHapusIya mbak Akin. Kita memang perlu guru untuk mendampingi kita, tidak bisa sekedar mebaca terjemahan atau membaca buku saja. Sebab belajar Alqur'an adalah belajar kehidupan, sering memerlukan tanya jawab.
HapusPengen deh belajar sama Bunda :)
BalasHapusAyok kita belajar sama-sama, mbak Esti :)
HapusTadabur alam dan tadabur Al Quran itu semakin membuat kita dekat sama Allah ya bun..
BalasHapusBetul sekali, mbak Rina. Menambah keimanan kita.
HapusSubhanallah.. Makasi bunda pencerahannya... hehehe :D
BalasHapusTrimakasih kembali mas Furqon.
HapusSampai ketemu di Jakarta.
Bunda...rasanya aku masih harus terus berdampingan dengan Bunda dech *
BalasHapusMAkasih ya Bun, artikelnya keren
Mau dong duduk disamping Astin. Sambil makan pisang goreng dan ngopi yuk. hehehe.
Hapusmakasih kembali, Astin :)
Makasih artikelnya....bener2 mencerahkan :)
BalasHapusMakasih kembali mbak Rina. Sekalipun Jakarta seharian ini hujan, tapi syukurlah kalau ditempatmu terasa cerah.
Hapus“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabb-lah mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfaal: 2).
BalasHapusPerenungan menyeluruh untuk mengetahui maksud dan makna Al-Qur'an secara mendalam, dialah Tadabur.
Subhanallah, artikelnya bagus bunda :)
Subhanallah, makin lengkap artikel ini dengan komen Sang Shafa (y). Trimakasih ya.
HapusMenuliskan hal ini sambil memberi peringatan untuk diir sendiri.
subhanaAllah..... sukron bunda... Tadabur ini, membuat hati ini... tersentuh...
BalasHapusAfwan Pai Mung :)
HapusAlhamdulillahirabbil Alamiin.
tadi mau blog walking eh ternyata blog nya 3.. yg aktf yg mana nih?
BalasHapusYang ini aktif, mbak. Silahkan mampir ke taman saya lihat2.
HapusSaya jadi ingat ketika mufasir terkemuka dari Mesir yaitu Sayid Qutb mengatakan, "Tadabur dalam al-Quran menyingkap hijab-hijab kezaliman dan kegelapan, juga membuka pintu hidayah dan menyatukan hati. Tadabur al-Quran meniupkan spirit baru dalam kehidupan."
BalasHapusKarena dgn bertadabur Alqur'an kita jadi memahami bagaimana Allah sudah menetapkan dengan Maha Sempurna kehidupan di alam semesta. Bahwa Islam indah, damai, melindungi manusia dgn sunatullahnya. membuka wawasan akan segala ilmu pengetahuan yg ada di muka bumi sehingga tak ada kegelapan atau kebodohan.
HapusAlqur'an membuka mata hati kita utk tidak stagnan dalam beribadah. Menjadikan tujuan hidup kita menjadi jelas dan terarah.
Trimakasih mas Insan.
Bund aku juga pengen belajar atuh :)
BalasHapusBelajar Alqur'an sebaiknya ada guru yang membimbing.
HapusSaya termasuk yang belum rutin memahami arti dari tiap-tiap firman Allah swt. Seharusnya setiap membaca Al Qur'an juga membaca artinya sehingga memahami dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
BalasHapusSebagai contoh
"Faman ya'mal mitsqaala dzaratin khairay yarah, waman ya'mal mitsqaala dzaratin syarray yarah."
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya, dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sebesar biji zarrah pun niscaya dia akan melihat balasannya.
(QS. Al-Zalzalah[99]: 7-8)
Dengan mengetahui artinya maka kita akan semakin berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Terima kasih atas pencerahannya
Salam hangat dari Surabaya
Betul pakde, tapi sebenarnya kalau cm dengan membaca terjemahannya saja nantinya kurang bisa memahami. Sebab Wahyu Allah diturunkan tidak urut seperti apa yang tersusun dalam Kitab Alqur'an. Kuatirnya penafsiran kita tidak tepat.
HapusKita memerlukan guru/pembimbing. Bljr Alqur'an adalah bljr kehidupan, akan banyak tanya jawab. Dan itu tdk bisa kita dapat kalau hanya membaca terjemahan.
pengen banget bisa atur waktu buat kegiatan yang seperti ini. moga diberi kelonggaran waktu lebih untuk hal seperti ini selanjutnya. tulisan yang inspiratif dan provokativ bund....
BalasHapusDisempatkan, mas Ridwan. Janganlah kehidupan duniamu melupakan kehidupan akhiratmu. Waktu sebetulnya ada. Mau aku carikan guru di Surabaya, mas? Insya Allah ada teman di sana yang bisa.
Hapusyisha masih ngga bisa baca qur'an...........hiks!
BalasHapusSempatkan belajar, Yisha. Semoga Allah memberikan petunjukNya.
HapusIntinya, harus bisa mengambil ibrah ya mbak ...
BalasHapusYa, mbak Niar. Hidup kita ini kan memang seharusnya mengambil ibrah dari Alqur'an, karena Alqur'an adalah pedoman hidup kita.
HapusBetul Mbak Niken, Alqur'an dan hadits adalah pegangan hidup kita sebagai umat muslim. salam silaturahmi.
BalasHapusUntuk bisa menjadikannya sebagai pedoman hidup, kita harus mau memperlajarinya. Tidak sekedar belajar membacanya, tapi juga memahami isinya.
HapusSalam silaturahmi.
Tadabur alam dan tadabur Al Quran bikin hati semakin adem ya :)
BalasHapusBener mbak Myra. Semoga hati kita adem selalu.
Hapusambil kerudung, duduk bareng astri,fanni, merapat deket Bunda..
BalasHapusikutan belajaar ahh..
Sini, sini... duduk yang manis ya.
HapusSama-sama belajar aja ya Nchie. Aku juga banyak belajar di tulisan2nya Nchie.
Makasih.
dengan mengenali alam secara keseluruhan, maka kita akan mengenali kebesaran ALLAH sebagai pencipta alam beserta seluruh isinya :-)
BalasHapusIya pak Hari. Asalkan kita mau melihatnya dengan mata hati kita, semua itu akan tampak.
Hapus