Aku mau mengakui kalau aku dan suami adalah pasangan romantis. Meski ukuran romantis bagi tiap pasangan berbeda, tapi aku yakin, kami pasangan romantis. Hehehehe. Banyak hal-hal kecil yang sama-sama kami lakukan untuk menunjukkan perhatian. Kadang tenggelam oleh kesibukan dan urusan anak-anak, tapi akan segera tersadar bahwa kami perlu waktu berdua saja. Saat perasaan itu tiba, kami akan luangkan waktu untuk keluar rumah berdua, walau sekedar makan mie ayam atau bebek bakar di warung kesukaan.
Romantis itu bukan berarti mesra tiap saat. Justru kadang keromantisan muncul sesudah pertengkaran atau salah paham. Sebab kadang kejenuhan menjadi indikator yang menunjukkan bahwa kami sudah membutuhkan waktu berdua saja. Emosi yang tiba-tiba muncul atas masalah sepele biasanya petanda bahwa pupuk cinta sudah perlu kembali ditaburkan.
Sebagai suami istri, biasa kan kalau kita sama-sama bahagia - membahagiakan, kecewa - mengecewakan. Jadi lebih baik berdamai dengan keadaan yang ada. Menerima apa yang tidak bisa diberikan oleh pasangan. Toh yang mampu diberikannya banyak. Untuk apa mengungkit kekurangannya? Aku pernah melakukan ini, memprotes sikap dan kekurangannyannya, tapi kemudian aku sadar. Apa yang sudah aku berikan untuknya? Sebagai istri sudahkah aku berlaku sesuai apa yang ditetapkan Allah? Layakkah aku menuntutnya demikian besar? Lebih baik aku berpikir untuk menjadi yang terbaik baginya. Dengan begitu, aku juga akan mendapat yang terbaik dari dirinya.
Kalau foto berdua bawaannya pengen nempel ajah.
Menjalani rumah tangga dalam 18 tahun ini, rasanya banyak sekali lika liku yang sudah terjadi. Proses pendewasaan diri kadang membuat pergesekan yang kemudian menemukan titik temu. Apapun itu, selama ada niat untuk memperbaiki diri masing-masing, tentunya akan membawa biduk rumah tangga ke tujuan yang diharapkan.
Tentu saja yang paling utama adalah menjalani tugas dan kewajiban kita atas dasar sunatullah yang sudah ditetapkan Allah Subhanahuwata'ala. Karena rumah tangga yang di dalamnya selalu bertasbih kepada Allah pastinya akan selalu diliputi rasa tentram dan damai. Segalanya akan lebih mudah kita jalani kalau kita yakin dan percaya bahwa apa yang kita jalani ini adalah sudah menjadi ketetapanNya.
Disamping kesadaran akan sunatullah kita itu ada "kerja-kerja" yang harus menjadi perhatian kita dalam membina rumah tangga. Kalau bisa dibilang sebagai tips dalam menjaga cinta dalam rumah tangga, maka hal-hal yang harus diperhatikan itu adalah:
1. Sentuhan fisik
Usahakan tiap hari selalu ada sentuhan fisik kepada pasangan. Sentuhan sederhana, namun tulus dan ikhlas. Misalnya istri mencium tangan suami dengan hormat saat suami berangkat kerja. Suami membelai bahu istri atas perhatian yang diberikannya. Memberikan belaian kepada pasangan ini penting, selain sebagai ungkapan sayang juga menunjukkan bahwa, "Hey... aku ada lho...!"
Berapa banyak rumah tangga yang terasa hambar karena hilangnya hal-hal sederhana. Menganggap biasa hari-hari yang dilalui bersama pasangan. Mereka nonton tv bersama, tapi pikiran berjalan sendiri-sendiri, mereka makan bersama tapi sekedar ritual sehari-hari, mereka ke mall bersama tapi untuk kesenangan sendiri-sendiri. Hanya tubuh mereka yang bersama, namun jiwa mereka tidak menyatu. Kebersamaan jadi terasa hambar.
Cobalah kalau sedang nonton tv, istri bergelayut manja kepada suami. Sambil sesekali saling membelai. Pasti lebih terasa kebersamaannya. Coba seandainya sedang makan bersama, suami mengusap bahu istri mengucapkan terima kasih atas makanan yang disiapkan. Coba kalau sedang berjalan-jalan di mall, tangan bergandengan bergantian posisi dengan anak yang memang masih memerlukan pengawasan.
2. Kata-kata pendukung
Kata-kata pendukung ini banyak sekali bentuknya. Contoh sederhananya adalah kita sering lupa untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada pasangan atas segala hal yang sudah diberikannya. Tidak saja berupa materi, tapi juga atas kesediaannya mengerti kita, berada disamping kita, mencintai kita, bahkan menegur kita kalau kita salah.
Sebuah kesalahan seringkali langsung mendapat respon negatif. Memicu kita untuk mengucapkan kalimat-kalimat menyalahkan dan meremehkan. Padahal hal itu makin membuat luka bagi yang membuat kesalahan. Pasangan justru membutuhkan dukungan pada posisi itu. Seharusnya rengkuh dan hadirlah kita di sisisnya. Besarkan hatinya. Bukan membuatnya harus mencari tempat lain untuk menenangkan diri. Kalau sudah begitu kan malah repot sendiri. Orang lain yang menggantikan tugas kita itu.
Pujian tetap perlu diberikan sekalipun kita sudah bertahun-tahun hidup bersama. Masing-masing kita membutuhkan penghargaan dari pasangan. Lihat selalu hal-hal positif yang dimiliki pasangan, maka akan ada banyak hal yang patut kita lontarkan pujian. Mulai dari pagi hingga malam, pasti banyak hal baik yang dikerjakan pasangan, jadi jangan fokus pada kekurangan-kekurangannya saja. Percayalah... dengan sering-sering memuji dan memberi kata-kata pendukung, pasangan akan makin baik memberikan respon. Dengan sendirinya kekurangan-kekurangan yang dimilikinya akan dia perbaiki.
3. Luangkan waktu untuk berdua
Bukan bermaksud mengajak untuk mengabaikan anak-anak. Tapi meluangkan waktu hanya berdua dengan pasangan adalah salah satu pupuk cinta. Tak perlu berpikir yang muluk-muluk. Sekedar makan bakso berdua, nonton berdua, bersepeda berdua, cukuplah. Bagi yang bisa melakukan lebih dari itu, bersyukurlah. Berarti makin banyak pupuk yang bisa ditebar untuk lebih menyuburkan cinta.
Saat sedang berdua itu bisa saling bercerita atau mengungkapkan perasaan, atau apa saja. Karena pada saat itu adalah waktunya kita sama-sama membuka diri memberikan waktu untuk pasangan. Bisa lebih mendekatkan diri dan saling memahami sedang dalam kondisi apa pasangan kita.
Buat para suami, sekalipun kami ibu rumah tangga tidak memahami pekerjaan kalian di kantor, tapi kami siap menjadi mendengarkan segala keluhan dan permasalahan yang dialami pada pekerjaan suami. Mungkin kami tidak bisa membantu menyelesaikannya, tapi setidaknya kami tahu bahwa kalian sedang membutuhkan suasana nyaman di rumah, sehingga kami bisa mengajak anak-anak untuk tidak bersikap rewel, menuntut dan lainnya. Sehingga kami bisa bersikap yang tidak menambah rumit pikiranmu. Betul begitu kan ibu-ibu...?
Pernah berpikir untuk membuat candle light dinner ala rumahan? Sederhana saja menunya. Indomie rasa Ayam Spesial atau mie instan kesukaan lainnya. Bagaimana bisa mie instan kok serasa candle light dinner...?
Bisa dong... kreatif saja. Gelar tikar atau karpet di kamar, ambil meja gambar anak (meja lipat) letakkan diatas tikar atau karpet, beri taplak meja, siapkan lilin yang ditancapkan di gelas kecil souvenir perkawinan. Kalau punya tempat lilin lebih bagus lagi. Kalau punya persediaan sirup, bisa makin seru tuh. Kalau tidak ada es teh manis juga cukup. Jangan lupa siapkan saos dan kecapnya.
Masak mie instan sesuai selera, mau dibuat spesial dengan menambah pelengkap seperti telor, bakso, sayuran juga boleh. Atau mau rasa original saja. Hehehehe. Cerdas kan...? Selamat mencoba dan rasakan sensasinya. Candle light dinner dengan menu Indomie rasa Ayam Spesial. Hahahaha....
4. Keterbukaan
Menyebut kata keterbukaan sepertinya mudah. Namun banyak yang merasa sulit mempraktekkannya. Seterbuka apakah seharusnya? Terserah saja. Karena semua punya batasan sendiri-sendiri. Yang perlu diingat, kalau kita menuntut pasangan untuk terbuka maka kita juga harus melakukan hal yang sama.
Kadang hanya sekedar memberi uang sekedarnya kepada orang tua atau saudara kita, bisa memicu pertengkaran karena tidak ada keterusterangan. Kebiasaan kami adalah silang tugas. Kalau ke keluarga suami, maka aku yang akan menyerahkannya. Kalau ke keluargaku, maka suamilah yang akan menyerahkannya. Jumlah juga akan kami sepakati bersama disesuaikan dengan kemampuan. Jadi selama ini tidak pernah ada masalah mengenai hal ini.
Terbuka berarti juga menghormati adanya batasan yang tidak perlu kita korek-korek tanpa sepengetahuannya. Setiap kita pasti ada hal yang lebih nyaman bila kita simpan sendiri. Bukan atas dasar hal negatif tentunya. Misalnya, suami memilih tidak menceritakan sebuah masalah karena kuatir istrinya jadi risau. Atau seperti aku yang hobi menulis, tapi suami tidak. Suamiku lebih mensupport dalam diamnya. Mendukung dengan menyediakan fasilitas, tapi memberikan keterbukaan untukku berproses.
5. Kenali bahasa kasih pasangan
Masing-masing kita ingin dibahagiakan dengan cara yang berbeda-beda. Cari tahu dengan apa pasangan ingin dibahagiakan. Karena kita bisa merasa serba salah kalau tidak pas. Merasa tidak dihargai atas apa yang sudah kita berikan. Sudah berbagai cara kita curahkan, tapi tetap saja pasangan mengeluh tidak bahagia. Ternyata karena kita tidak menyentuh apa-apa yang membuatnya bahagia.
Contohnya, istri ingin suaminya sekedar memberikan waktunya untuk mendengarnya bercerita tentang kesehariannya. Tentang apa yang dilaluinya dalam sehari, yang kadang membutuhkan pelukan suami untuk menenangkannya. Tapi suami tidak paham, baginya dengan membelikan materi sudah cukup. Memberikannya pun hanya karena merasa itu adalah kewajibanya. Yang ada malah jadi pertengkaran. Istri merasa diabaikan, suami merasa istri banyak menuntut. Padahal kalau dikomunikasikan, akan lebih kena sasaran.
Contoh lainnya, suami merasa lebih merasa bahagia kalau kebutuhan biologisnya terpenuhi baik. Tapi istri berpikir, suami akan bahagia kalau dia berdandan secantik mungkin. Hingga dia berupaya membenahi tampilan fisiknya semenarik mungkin tapi mengabaikan kebutuhan pokok suami. Yang ada, suami tidak puas terhadap istrinya dan istri merasa, "Kurang apa saya ini, udah maksimal berusaha tampil semenarik mungkin masih saja kurang."
Pentingnya mengenali dengan cara apa pasangan ingin dibahagiakan ini bisa kita komunikasikan baik dengan pasangan. "Kamu maunya aku bersikap bagaimana supaya kamu bahagia?" Jangan asal tebak sendiri, karena kita tak bisa memahami jalan pikir seseorang atau isi hati seseorang sekalipun itu pasangan kita sendiri.
*** Happy Wedding Anniversary ke-8, mbak Naqiyyah Syam. Semoga Allah senantiasa melindungi keluargamu dan memberikan rahmat serta hidayahNya.
1. Sentuhan fisik
Usahakan tiap hari selalu ada sentuhan fisik kepada pasangan. Sentuhan sederhana, namun tulus dan ikhlas. Misalnya istri mencium tangan suami dengan hormat saat suami berangkat kerja. Suami membelai bahu istri atas perhatian yang diberikannya. Memberikan belaian kepada pasangan ini penting, selain sebagai ungkapan sayang juga menunjukkan bahwa, "Hey... aku ada lho...!"
Berapa banyak rumah tangga yang terasa hambar karena hilangnya hal-hal sederhana. Menganggap biasa hari-hari yang dilalui bersama pasangan. Mereka nonton tv bersama, tapi pikiran berjalan sendiri-sendiri, mereka makan bersama tapi sekedar ritual sehari-hari, mereka ke mall bersama tapi untuk kesenangan sendiri-sendiri. Hanya tubuh mereka yang bersama, namun jiwa mereka tidak menyatu. Kebersamaan jadi terasa hambar.
Cobalah kalau sedang nonton tv, istri bergelayut manja kepada suami. Sambil sesekali saling membelai. Pasti lebih terasa kebersamaannya. Coba seandainya sedang makan bersama, suami mengusap bahu istri mengucapkan terima kasih atas makanan yang disiapkan. Coba kalau sedang berjalan-jalan di mall, tangan bergandengan bergantian posisi dengan anak yang memang masih memerlukan pengawasan.
2. Kata-kata pendukung
Kata-kata pendukung ini banyak sekali bentuknya. Contoh sederhananya adalah kita sering lupa untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada pasangan atas segala hal yang sudah diberikannya. Tidak saja berupa materi, tapi juga atas kesediaannya mengerti kita, berada disamping kita, mencintai kita, bahkan menegur kita kalau kita salah.
Sebuah kesalahan seringkali langsung mendapat respon negatif. Memicu kita untuk mengucapkan kalimat-kalimat menyalahkan dan meremehkan. Padahal hal itu makin membuat luka bagi yang membuat kesalahan. Pasangan justru membutuhkan dukungan pada posisi itu. Seharusnya rengkuh dan hadirlah kita di sisisnya. Besarkan hatinya. Bukan membuatnya harus mencari tempat lain untuk menenangkan diri. Kalau sudah begitu kan malah repot sendiri. Orang lain yang menggantikan tugas kita itu.
Pujian tetap perlu diberikan sekalipun kita sudah bertahun-tahun hidup bersama. Masing-masing kita membutuhkan penghargaan dari pasangan. Lihat selalu hal-hal positif yang dimiliki pasangan, maka akan ada banyak hal yang patut kita lontarkan pujian. Mulai dari pagi hingga malam, pasti banyak hal baik yang dikerjakan pasangan, jadi jangan fokus pada kekurangan-kekurangannya saja. Percayalah... dengan sering-sering memuji dan memberi kata-kata pendukung, pasangan akan makin baik memberikan respon. Dengan sendirinya kekurangan-kekurangan yang dimilikinya akan dia perbaiki.
Buah hati: Luthfan, Astri, Hilman, Fanni, Kayla
3. Luangkan waktu untuk berdua
Bukan bermaksud mengajak untuk mengabaikan anak-anak. Tapi meluangkan waktu hanya berdua dengan pasangan adalah salah satu pupuk cinta. Tak perlu berpikir yang muluk-muluk. Sekedar makan bakso berdua, nonton berdua, bersepeda berdua, cukuplah. Bagi yang bisa melakukan lebih dari itu, bersyukurlah. Berarti makin banyak pupuk yang bisa ditebar untuk lebih menyuburkan cinta.
Saat sedang berdua itu bisa saling bercerita atau mengungkapkan perasaan, atau apa saja. Karena pada saat itu adalah waktunya kita sama-sama membuka diri memberikan waktu untuk pasangan. Bisa lebih mendekatkan diri dan saling memahami sedang dalam kondisi apa pasangan kita.
Buat para suami, sekalipun kami ibu rumah tangga tidak memahami pekerjaan kalian di kantor, tapi kami siap menjadi mendengarkan segala keluhan dan permasalahan yang dialami pada pekerjaan suami. Mungkin kami tidak bisa membantu menyelesaikannya, tapi setidaknya kami tahu bahwa kalian sedang membutuhkan suasana nyaman di rumah, sehingga kami bisa mengajak anak-anak untuk tidak bersikap rewel, menuntut dan lainnya. Sehingga kami bisa bersikap yang tidak menambah rumit pikiranmu. Betul begitu kan ibu-ibu...?
Pernah berpikir untuk membuat candle light dinner ala rumahan? Sederhana saja menunya. Indomie rasa Ayam Spesial atau mie instan kesukaan lainnya. Bagaimana bisa mie instan kok serasa candle light dinner...?
Bisa dong... kreatif saja. Gelar tikar atau karpet di kamar, ambil meja gambar anak (meja lipat) letakkan diatas tikar atau karpet, beri taplak meja, siapkan lilin yang ditancapkan di gelas kecil souvenir perkawinan. Kalau punya tempat lilin lebih bagus lagi. Kalau punya persediaan sirup, bisa makin seru tuh. Kalau tidak ada es teh manis juga cukup. Jangan lupa siapkan saos dan kecapnya.
Masak mie instan sesuai selera, mau dibuat spesial dengan menambah pelengkap seperti telor, bakso, sayuran juga boleh. Atau mau rasa original saja. Hehehehe. Cerdas kan...? Selamat mencoba dan rasakan sensasinya. Candle light dinner dengan menu Indomie rasa Ayam Spesial. Hahahaha....
Beberapa kegiatan berdua
4. Keterbukaan
Menyebut kata keterbukaan sepertinya mudah. Namun banyak yang merasa sulit mempraktekkannya. Seterbuka apakah seharusnya? Terserah saja. Karena semua punya batasan sendiri-sendiri. Yang perlu diingat, kalau kita menuntut pasangan untuk terbuka maka kita juga harus melakukan hal yang sama.
Kadang hanya sekedar memberi uang sekedarnya kepada orang tua atau saudara kita, bisa memicu pertengkaran karena tidak ada keterusterangan. Kebiasaan kami adalah silang tugas. Kalau ke keluarga suami, maka aku yang akan menyerahkannya. Kalau ke keluargaku, maka suamilah yang akan menyerahkannya. Jumlah juga akan kami sepakati bersama disesuaikan dengan kemampuan. Jadi selama ini tidak pernah ada masalah mengenai hal ini.
Terbuka berarti juga menghormati adanya batasan yang tidak perlu kita korek-korek tanpa sepengetahuannya. Setiap kita pasti ada hal yang lebih nyaman bila kita simpan sendiri. Bukan atas dasar hal negatif tentunya. Misalnya, suami memilih tidak menceritakan sebuah masalah karena kuatir istrinya jadi risau. Atau seperti aku yang hobi menulis, tapi suami tidak. Suamiku lebih mensupport dalam diamnya. Mendukung dengan menyediakan fasilitas, tapi memberikan keterbukaan untukku berproses.
5. Kenali bahasa kasih pasangan
Masing-masing kita ingin dibahagiakan dengan cara yang berbeda-beda. Cari tahu dengan apa pasangan ingin dibahagiakan. Karena kita bisa merasa serba salah kalau tidak pas. Merasa tidak dihargai atas apa yang sudah kita berikan. Sudah berbagai cara kita curahkan, tapi tetap saja pasangan mengeluh tidak bahagia. Ternyata karena kita tidak menyentuh apa-apa yang membuatnya bahagia.
Contohnya, istri ingin suaminya sekedar memberikan waktunya untuk mendengarnya bercerita tentang kesehariannya. Tentang apa yang dilaluinya dalam sehari, yang kadang membutuhkan pelukan suami untuk menenangkannya. Tapi suami tidak paham, baginya dengan membelikan materi sudah cukup. Memberikannya pun hanya karena merasa itu adalah kewajibanya. Yang ada malah jadi pertengkaran. Istri merasa diabaikan, suami merasa istri banyak menuntut. Padahal kalau dikomunikasikan, akan lebih kena sasaran.
Contoh lainnya, suami merasa lebih merasa bahagia kalau kebutuhan biologisnya terpenuhi baik. Tapi istri berpikir, suami akan bahagia kalau dia berdandan secantik mungkin. Hingga dia berupaya membenahi tampilan fisiknya semenarik mungkin tapi mengabaikan kebutuhan pokok suami. Yang ada, suami tidak puas terhadap istrinya dan istri merasa, "Kurang apa saya ini, udah maksimal berusaha tampil semenarik mungkin masih saja kurang."
Pentingnya mengenali dengan cara apa pasangan ingin dibahagiakan ini bisa kita komunikasikan baik dengan pasangan. "Kamu maunya aku bersikap bagaimana supaya kamu bahagia?" Jangan asal tebak sendiri, karena kita tak bisa memahami jalan pikir seseorang atau isi hati seseorang sekalipun itu pasangan kita sendiri.
*** Happy Wedding Anniversary ke-8, mbak Naqiyyah Syam. Semoga Allah senantiasa melindungi keluargamu dan memberikan rahmat serta hidayahNya.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away Ajari Aku Cinta
eh-hmmmm...
BalasHapussuuuiiiitt....suuuiiiittt....
Hahaha... #ngumpet dibalik monitor
HapusSemoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah warohmah
Hapusbisa bahu membahu dalam mengendalikan bahtera dilaut luas
Aamiin Ya Rabbal Alamiin. Makasih mas Insan, doa yang sama buatmu dan keluarga.
Hapusfoto berduaannya romantis habs, bkin saya ngiriiiii. hehehhe
Hapus#semoga Samara yg hakiki tercapai ya Mbak.
Penganten baru fotonya pasti lebih okelah... :)
HapusAamiin, Insya Allah.
assalamualaikum...
BalasHapusseterlah sekian lama bersemedi, hari ini, begitu kembali aku di disuguhi posting yang keren ini. selalu seperti posting bunda. inspiratif buat pembacanya. apa lagi buat seperti aku yang masih belum pernh melalui masa pernikahan.... :D
Wa'alaikumsalam warrahmatullahiwabarrokatuh.
HapusAkhirnya taman ini mendapat kunjungan mas Ridwan kembali. Untung masih ingat jalan ke sini ya mas. :)
Makanya ayo cepet nikah dong.. hehehe
gak diragukan kalau romantis, tuuuuuuuh buah hatinya udah 5..
BalasHapusalhamdulillah sesuatuuuuu :-D
Alhamdulillah, diberi 5 memang luar biasa rasanya.
HapusSari rencana mau punya anak berapa? #Eeeh
subhanalllaaah....dapat tambahan ilmu nih..
BalasHapusmakasih Bun....
sama-sama saling menimba ilmu, mbak Titi :)
HapusJangan lupa;beri pujian yag tulus
BalasHapusSemoga berjaya dalam GA
Ikut nnggak yaaaaa
Salam hangat dari Surabaya
Insya Allah pakde. Itu termasuk kata-kata pendukung :)
HapusIkutan dong.
Eh.......ternyata sama ya mbak perjalanan perkawinannya 18 tahun tapi tetap romantis, ditambah dgn buah hati yg jg gak kalah cerianya, salam bwt keluarga semua
BalasHapusSeru ya melewati 18 tahun ini. Seoha Allah melindungi kita semua :)
Hapusbenar-benar romantis mbak, semoga bahagia selalu ya
BalasHapusAamiin, doa yang sama buat mbak Lisa :)
Hapushoreeee kalimat penutupnya belum sesuai persyaratan..
BalasHapuscepat ganti gih, nanti kena dis dos lho say
Harus sama persis ya pakde. Sik sik...
HapusFoto-fotonya so sweet Mbak Niken..Yah cinta mesti selalu disiram dengan hal-hal remeh temeh maupun yg serius ya..Berkat siraman yang merawat itu kesegaran cinta bisa selalu dipertahankan . Sukses dengan GA-nya Mbak :)
BalasHapusHarus dipupuk biar terus bersemi. Semoga mbak Evi juga sukses dengan penyelenggaraan GAnya :)
Hapuskereeeeeeeeen, terima kasih ya mbk.
BalasHapusmasak siiih? Makasih juga ya mbak :)
HapusSaya merem Bun liat foto-fotonya, nggarai kepingin hihihi
BalasHapussukses ya
hahaha... kalo merem kok bisa kepengen hayooo!
Hapussubhanalloh....,
BalasHapusrasanya ikut bahagia deh bunda.
rasanya gak pernah lihat langsung yg kayak gitu
:'(
Alhamdulillah bisa buat Asri bahagia.
HapusKalau mau liat langsung, ayo sini main ke tempat bunda, hehehe.
bikin iri deh pasangan inih,,smg langgeng selamanya ya bun :*
BalasHapusAamiin, makasih Mimi.
HapusMimi dan keluarga juga harmonis kok :)
18 tahun Bun? dan masih romantis? Subhanallah, semoga bisa mengikuti jejaknya :) sangat inspiratif, dan membuat saya langsung inget suami :D semoga sukses GA-nya.
BalasHapusAlhamdulillah, dengan melalui lika liku kehidupan, kami masih mampu bersikap demikian :)
HapusMakasih mbak Helda :)
Ehmm... romantis sekali kelihatanya...
BalasHapusSemoga sukses ikut give awaynya.
Aamiin, makasih supportnya :)
HapusBunda, semoga keromantisannya jalan terus yaaa..sampai waktu memisahkan..
BalasHapusaku ga bisa ikutan GA ini nih :D
Aamiin. Till death do us part, gitu tuh Melly yang suka dibilang.
HapusSekali2 ga ikut GA ga apa2 yaah :D
Ternyta dan ternyata, hal dan atau perilaku yang sederhana, memberikan dampak yang luar biasa pada pasangan dan keluarga. . .
BalasHapusSemoga selalu romanti manis ya, Bunda. Sukses untuk ngontesnya. . . :)
Kalau untuk hal bersifat duniawi, kita memang bisa memulai dari hal sederhana. Tapi kalau untuk keperluan akhirat, kita mulai dari sesuatu yang besar, yaitu mengagunggkan Allah.
HapusAamiin, makasih ya Idah?
Fans Berat?? Mosok sih??
ihiiiyy emang romantis, Mbak :)
BalasHapusuhuuuy, ya gitu deeeh!
Hapusnembellll trus ya mbak kaya perangko hehehe so sweet banget deh.
BalasHapusnembel atau nempel, mbak Lidya? Hehehe.
Hapusbetul tuh, saya dan pasangan juga memiliki banyak hal unik.
BalasHapuskasih tau ga' yaa...
Kasih tau dooong :D
HapusBundaaa....ceritain ttg Kayla dong *apa aq yg ketinggalan ya :)
BalasHapus18 tahun...ALhamdulillah, selamat ya Bun
Nek aq masih timik2 :)
Kayla usianya 3 tahun. Anaknya pintar dan banyak akal. :)
HapusSuit..suit. Sukses ya Mba, semoga tetap harmonis dan romantis sampai akhir masa yaaa. :) Sukses juga untuk GAnya.
BalasHapushihihi... nekat ya mbak Al.
HapusAamiin, makasih ya, cantik.
berdoa bersama, sholat berjamaah bersama pasangan...itu yang sudah jarang ditemukan dalam kehidupan pasangan yang sudah menikah, padahal dengan sholat berjamaah bersama pasangan,,maka barokah ALLAH kan selalu hadir bagi keluarga ...salam , semoga bisa menjadi yang terbaik dalam lombanya :-)
BalasHapusBetul sekali mas Hari. Itu adalah yang penting dalam rumah tangga.
HapusMakasih mas.
Wuih romantis sekali, jadi teringat waktu masih pengantin baru dulu hehehee
BalasHapuskok cuma waktu penganten baru? Dilanjut dong mas :)
HapusSungguh indah hidup ini bila kita dapat melewati masa-masa bersama orang yang mencinta dan menyayangi kita ya Bun. Semoga selalu diberikan kebarokahan dalam kehidupan rumah tangga bersama keluarga.
BalasHapusDan sukses untuk GA nya, semoga berhasil
Sukses selalu
Salam Wisata
Aamiin, semoga demikian juga dengan mas Indra.
HapusTrimakasih supportnya
Salam sukses
kunjungan perdana saya nih mba... mohon kerjasamanya...
BalasHapusfollow sukses polback yo....
mantappp.. banget.. semoga jadi pasangan yang romantis... yang langgeng.. amin....
Trimakasih kunjungannnya. Segera meluncur ke TKP.
HapusAaamiin.
ah... iri banget liat kemesraan Mbak Niken, jadi pengen punya kepala rumah tangga secepatnya #eh *Amiin dah
BalasHapusTempat berbagi, menyandarkan kepal di pundaknya dan menyelesaikan masalah bersama...
Kalau sudah waktunya, Insya Allah akan didekatkan dengan jodohnya mbak Latifah :)
Hapusyang semakin menambah keromantisan tsb, anaklah faktor utama & pertama :)
BalasHapusBagi yang sudah punya anak memang bisa demikian, tapi yg blm dikaruniai anakpun pasti punya cara sendiri.
HapusBu Niken ...
BalasHapussejak membaca reportase perjalanan Bu Niken napak tilas ke Universitas tercinta ... waktu reunian dulu ... yang berangkat sama-sama teman Bapak Ibu yang pemain bass OVJ itu ... (demo memory si Om nih ... )(hahaha)
saya sudah yakin banget bahwa Bu Niken dan Suami itu orangnya romantis ...
Dan saya setuju bahwa sentuhan fisik ... kecil sederhana ... namun sungguh sangat berarti ... membetulkan jilbab ... membetulkan krah baju ... membersihkan pundak yang kerontokan rambut ... dan sebagainya ...
itu luar biasa Bu
Salam saya Bu Niken ...
(tak bermaksud mendahului keputusan Juri ...)(namun saya suka sekali tulisan ini ...)
Subhanallah, Om Nh hapal sekali cerita itu. Jadi terharu.
HapusSeiring waktu berjalan, masih mempertahankan hal2 kecil seperti itu adalah hal yang besar. Karena kadang kita menganggap sepele yg seperti itu.
Makasih supportnya ya Om
Salam kembali
Sepakat dg Om NH.... tulisan di atas luar biasa sekali.
BalasHapusHal2 kecil seringkali dilupakan dan diremehkan... padahal justru lewat hal2 kecil itulah perhatian itu jelas terlihat. Gudlak utk kontesnya mbak...
Trimakasih mbak Reni. Sejujurnya dari kami masih banyak yang perlu kami benahi, terutama dalam meningkatkan nilai2 keimanan dalam keluarga. Begitu banyak kekurangan di sana sini.
HapusPutra-putrinya manis2 mbak... Kehadiran mereka pelengkap istimewa dalam keromantisan mbak berdua.
BalasHapusSalam utk keluarga ya mBak... dan semoga sukses utk ngontesnya.
Anak-anak memang membawa warna warni pelangi dalam rumah tangga.
HapusMakasih mbak Reni, sampai komen 2 kali :)
Luangkan waktu untuk bermesraan.... Mantep
BalasHapusterima kasih atas saran-saran untuk tetap romantis pada pasangan. saya dan suami pernah buang sampah berdua ke tempat pembuangan sampah dekat rumah, hanya untuk mengenang masa lalu di motor hanya berdua, tidak ada anak2, hehehe..
BalasHapussalam kenal ;)