Saat mengubek-ubek blog mbak Evi Indrawanto, hatiku tersentuh saat membaca tulisan yang berjudul Menunggu di Ruang Tamu Allah. Judulnya saja sudah menarik perhatianku. Menimbulkan rasa ingin tahu, apa yang di maksud dengan Ruang Tamu Allah oleh mbak Evi? Oleh karena itu, aku memilih tulisan ini untuk direview.
Sebagai hamba Allah memang sudah seharusnya kita memohon dan berdoa hanya kepada Allah. Memohon yang banyak hanya kepada Allah. Allah tidak pernah membatasi seberapa keinginan kita yang akan kita minta kepada-Nya. Tak ada kuotanya. Tak terhingga. Sebab Allah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Agung.
Namun, bisakah kita hanya memohon atau berdoa saja tanpa melakukan usaha? Bahkan sering kita minta tolong orang lain untuk mendoakan kita, sedangkan kita tidak berbuat apa-apa. Berdoa sendiripun tidak. Merasa kalau do'a yang kita ucapkan tidak afdhol, sehingga meminta bantuan orang lain yang kita anggap mampu membuat doa kita terkabul. Hati-hati...! Nanti jatuhnya jadi syirik.
Berdoa yang afdhol adalah doa yang kita panjatkan sediri. Hanya kita dan Allah yang tahu apa yang ada dalam hati kita. Memohon langsung kepada Allah dengan kesungguhan hati. Allah ada dimana-mana, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Maka dalam kita berdoa tak perlu ragu-ragu mengenai waktu dan tempatnya. Memang benar ada waktu-waktu dan tempat-tempat khusus yang ditetapkan Allah sebagai saat dan tempat yang paling baik dalam berdoa, tapi bukan berarti Allah tidak mendengar do'a kita pada waktu dan tempat yang lainnya. Berdoalah dimanapun, kapanpun sepanjang tempat itu suci.
Jika kita memohon hasil yang luar biasa, maka kita juga harus melakukan usaha yang luar biasa. Upaya kita mendekatkan kita pada ketetapan kita. Berpangku tangan tak akan membuahkan hasil apa-apa. Saingan kita dalam menarik perhatian Allah banyak sekali. Kita harus membuat Allah "menoleh" pada kita. Memang betul Allah Maha Melihat, namun Allah perlu melihat kesungguhan kita dalam bermohon kepadanya. Bagaimana caranya?
- Dalam berdoa kita harus ikhlas. Tidak berdoa karena riya atau ingin dilihat oleh orang lain. Atau berdoa karena menerima bayaran.
- Berdoa harus khusyu. Sering kita berdoa tanpa tahu artinya, sehingga ketika mengucapkannya kita tidak mampu merasakan apa yang kita mohonkan.
- Memohon kebaikan dunia akhirat. Tidak boleh kita berdoa untuk hal-hal yang tidak baik. Misalnya mendoakan keburukan bagi orang lain.
- Menjaga makanan yang kita konsumsi tidak mengandung syubhat. Hal ini termasuk harta yang kita peroleh harus dengan cara yang halal.
- Melaksanakan amal ibadah sesuai ketetapan Allah. Sebaik-baik ibadah adalah yang dicontohkan oleh Rasulullah.
- Tidak tergesa-gesa. Meminta Allah untuk segera mengabulkan doa kita. Kita berdoa itu berarti memohon sesuatu kepada Allah, bukan memerintah Allah.
- Berbaik sangka [husnudzon] kepada Allah, yakin bahwa Allah akan menjawab doa kita. Allah adalah menurut persangkaan hambanya.
Dalam tulisan mbak Evi, banyak pertanyaan mengapa apa yang diharapkan belum terwujud. Banyak rasa yang kemudian membuat mbak Evi merasa selalu duduk di ruang tunggu tamu Allah. Selama kita tidak berputus asa dan berprasangka buruk kepada Allah, kita tetap mempunyai kesempatan untuk terkabulnya doa dan harapan kita. Yakin! Keyakinan itu yang penting. Kalau kita sudah tidak yakin, bagaimana Allah akan mengabulkan doa kita?
Ada tiga cara bagaimana Allah menjawab do'a kita, yaitu:
- Allah langsung mengabulkan doa kita untuk menambah keimanan kita.
- Menunda dan memberikannya di waktu yang lebih tepat sebagai ujian bagi kesabaran kita.
- Tidak mengabulkan doa kita tapi memberikan hal lain yang terbaik bagi kehidupan kita. Karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Apa yang semula tidak kita harapkan bisa jadi malah lebih baik bagi kita.
Yang perlu kita ingat juga, bahwa doa selain bersifat permohonan kepada Allah, juga mempunyai nilai ibadah yang bila dikerjakan akan mendapat imbalan berupa pahala, yang merupakan tabungan kita untuk kehidupan akhirat kita kelak. Doa itu adalah ibadah. Dan dunia ini adalah tempat bercocok tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya.
salam
BalasHapusTerima kasih sudi kogsikan
Salam kembali.
HapusTerimakasih.
Mbak Niken menuliskan dengan baik yg belum terpikirkan oleh saya sebelumnya. Setiap doa dikabulkan Allah, namun jika belum pasti ada alasan besar dibelakangnya ya Mbak Niken.
BalasHapusTerima kasih atas partisipasinya :)
Betul mbak Evi. Kita tidak pernah tau rahasia Allah. Yg jelas, Allah tak pernah salah menuliskan skenario hidup kita.
HapusHarus jemput bola ya Bun.. dengan ikhtiar dan doa.
BalasHapusterima kasih sudah menyemarakkan GA mbak Evi Bun.. sudah tercatat sebagai peserta
Bola dijemput, digiring ke arah gawang supaya bisa goal. Hehehe...
HapusMakasih juga sudah tercatat.
3 cara bagaimana Allah mengabulkan do'a .... seingat saya pernah baca haditsnya, sayangnya gak nyatat waktu itu. Mengingat itu, pasti menimbulkan prasangka baik pada Allah dan meyakini-Nya ya mbak Niken.
BalasHapusMoga sukses ya GAnya mbak :)
Iya mbak Niar, itu memang dari hadist.
HapusPrasangka baik pada Allah tak boleh hilang dr hati kita sekejappun.
Makasih mbak.
Berdo'a kuat-kuat :')
BalasHapusSemoga sukses GA nya, ya bund.
#pita
Halo Pita cantik...
HapusMakasih ya. Sukses juga deh buat Pita.
tulisan yang sangat pas dengan keadaan sekarang mbak :)
BalasHapussaya anggap ini pesan yang dikirimkanNya agar saya harus yakin seyakin2nya terlebih dulu saat ini.
terima kasih mbak :)
Tulisan-tulisan di blog mbak Evi banyak yang relevan dengan keadaan yang berkembang di masyarakat.
HapusSaling mengingatkan ya mbak Nique.
Trimakasih kembali. :)
Jadi inget saat Imam Ali ibn Abi Thalib memberikan resep agar doa diijabah; bertaqwa kepada Allah, shalehkan amal, bersihkan hati dan lakukan amal ma'ruf nahi mungkar. Inilah resep dari Beliau....semoga GA-nya sukses ya Bun...
BalasHapusSubhanallah, sebuah resep yang bila dipraktekkan akan menjadi sebuah "masakan" yang lezat sekali. Trimakasih dengan tambahannya ini mas Anton.
HapusTetapi kendatipun demikian tetap ada aturan main atau adab-adab berdoa yang harus diperhatikan. Tugas kita menghadirkan dan memohon doa kepada-Nya sesuai syariat, sedangkan dikabulkan atau tidaknya adalah hak prerogatif Allah. tapi hakekatnya semua doa dikabulkan, hanya kadang sang hamba menilai dikabulkannya doa berdasarkan prasangka sendiri bukan prasangka Allah
BalasHapusNah...! Iya begitu mas. Makasih ditambahi.
HapusBerdoa dengan mendikte Allah. Memohon tapi menetapkan sendiri hasilnya.
Kalau hawa/prasangka sendiri nantinya malah akan membuat frustasi manakala Allah menetapkan berbeda.
Allah Baik ya :)
BalasHapusmenunggu itu mendebarkan, tetapi ternyata ... Allah mengatur sedemikian rupa agar hasil usaha manusia maksimal ^^
good job! Semoga menang yaaa
Kan memang Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. :)
HapusAsyik kan berdebar2 karena menunggu karunia dari Allah. dengan segala doa dan upaya, kita memang harus merasakan debar itu.
Makasih ya Litha.
Saya ikut berdoa semoga artikel ini jadi salah satu pemenang.. aamiin
BalasHapusAamiin, trimakasih mas dangdut. :)
HapusSependapat dengan pembahasan di atas.
BalasHapusDoa adalah otak ibadah.Doa juga wujud penghambaan kita kepada Allah swt.
Allah sangat tidak suka dan murka kepada manusia yang tak pernah berdoa lho.
Sifat tergesa-gesa manusia itulah yang sering terjadi. Baru berdoa minta rejeki semalam paginya bolak-balik memeriksa rekeningnya, ha ha ha ha., lalu bilang:"Sudah berdoa sampai jontor ternyata pusssss..nggak ada apa-apanya" Wah....
Menurut hadits, doa yang terbaik setelah iman kokoh adalah minta diberikan kesehatan jeng.Namun kita juga boleh minta apapun kepada Allah.
Semoga kita menjadi umat yang tahu diri dan menepati janji:"Hanya kepadaMU aku menyembah dan hanya kepadaMU pula aku memohon pertolongan"
Terima kasih pencerahannya.
Salam hangat dari Surabaya
Begitulah pakde, kalau punya mau kepengennya cepet2 dipenuhi. Kalau kewajiban ditunda2 deh menjalankannya.
HapusTrimakasih buat tambahan yang positif ini.
Salam kembali.
ini yang pernah saya alami ketika selama penantian mendapatkan keturunan, alhamdulillah suami selalu menyemangati bahwa kita harus yakin Allah akan mengabulkan doa kita...
BalasHapusAlhamdulillah Allah menitipkan Kanaya yang manis.
HapusBuah dari kesabaran ya mbak Rina.
Semoga kita senantiasa dapat memelihara keyakinan / prasangka baik kita kepada Allah.
BalasHapusTerkadang berbagai peristiwa dan kesibukan dunia , membuat keyakinan kita bergesar
Aamiin.
HapusSemoga kita selalu diberi peringatan agar tidak lalai dalam kesibukan duniawi.
Berdoa, adalah sifat manusia yang tidak angkuh. Adap dan cara berdoanya ada, tinggal bagaimana manusia itu sendiri.
BalasHapusBunda, ulasananya bagus. Sukses kontesnya Bun,
Berdoa merupakan hubungan kita sebagai hamba Allah langsung pada penciptanya.
HapusMakasih mbak Astin.
dAN KADANG ada yg trelupa, bahwa apa-apa yg trebersit dlaam benak kita juga merupakan doa yg tak pernah kita suatu saat akan dkabulkan, maka mari berusaha mnejaga gerak hat dan pkran agar apa-apa yg terberst hati dan pkiran adalah hal2 yg semoga bermanfaat hingga ketka hal tsb dijabah oleh Allah SWT membawa berkah dunia akherat. Aamin:)
BalasHapus#semoga sukses GAnya Ya Mbak:)
Itu artinya kita harus selalu berpikir positif. Positif dengan ukuran Allah, bukan positif menuruti hawa nafsu sendiri.
Hapusmakasih mbak ririe, sukses juga buat mbak Rie.
Pembahasannya rinci sekali, Bunda.
BalasHapusYang jelas, setiap insan wajib berikhtiar semaksimal mungkin. Mengenai hasil, tetap kita serahkan pada yang Maha Pemurah.
Jangan hanya menunggu, apalagi hanya berpangku tangan. Melangkahlah, belajar melangkah, walau satu jengkal. ^*
Semoga sukses ngontesnya ya, Bunda.
Wah, Idah pinter baget deh. Insya Allah do'a-do'a kita akan selalu diterima Allah.
HapusMakasih ya Idah :)
resep doa yang jitu bund,
BalasHapusmudah sih, tapi apa bisa semua orang melakukan yang 'mudah' itu?
:)
Kita berusaha yuk mas untuk bisa melakukannya. Yang perlu diingat, kita tak boleh stagnan dalam beribadah. :)
Hapus