Frangipani Flower Lovely Little Garden: Jangan Hanya Menunggu
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Rabu, 01 Mei 2013

Jangan Hanya Menunggu

Bismillahirrahmannirrahiim,

Saat mengubek-ubek blog mbak Evi Indrawanto, hatiku tersentuh saat membaca tulisan yang berjudul Menunggu di Ruang Tamu Allah. Judulnya saja sudah menarik perhatianku. Menimbulkan rasa ingin tahu, apa yang di maksud dengan Ruang Tamu Allah oleh mbak Evi? Oleh karena itu, aku memilih tulisan ini untuk direview.

Sebagai hamba Allah memang sudah seharusnya kita memohon dan berdoa hanya kepada Allah. Memohon yang banyak hanya kepada Allah. Allah tidak pernah membatasi seberapa keinginan kita yang akan kita minta kepada-Nya. Tak ada kuotanya. Tak terhingga. Sebab Allah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Agung.

Namun, bisakah kita hanya memohon atau berdoa saja tanpa melakukan usaha? Bahkan sering kita minta tolong orang lain untuk mendoakan kita, sedangkan kita tidak berbuat apa-apa. Berdoa sendiripun tidak. Merasa kalau do'a yang kita ucapkan tidak afdhol, sehingga meminta bantuan orang lain yang kita anggap mampu membuat doa kita terkabul. Hati-hati...! Nanti jatuhnya jadi syirik.

Berdoa yang afdhol adalah doa yang kita panjatkan sediri. Hanya kita dan Allah yang tahu apa yang ada dalam hati kita. Memohon langsung kepada Allah dengan kesungguhan hati. Allah ada dimana-mana, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Maka dalam kita berdoa tak perlu ragu-ragu mengenai waktu dan tempatnya. Memang benar ada waktu-waktu dan tempat-tempat khusus yang ditetapkan Allah sebagai saat dan tempat yang paling baik dalam berdoa, tapi bukan berarti Allah tidak mendengar do'a kita pada waktu dan tempat yang lainnya. Berdoalah dimanapun, kapanpun sepanjang tempat itu suci.

Jika kita memohon hasil yang luar biasa, maka kita juga harus melakukan usaha yang luar biasa. Upaya kita mendekatkan kita pada ketetapan kita. Berpangku tangan tak akan membuahkan hasil apa-apa. Saingan kita dalam menarik perhatian Allah banyak sekali. Kita harus membuat Allah "menoleh" pada kita. Memang betul Allah Maha Melihat, namun Allah perlu melihat kesungguhan kita dalam bermohon kepadanya.  Bagaimana caranya?

  1. Dalam berdoa kita harus ikhlas. Tidak berdoa karena riya atau ingin dilihat oleh orang lain. Atau berdoa karena menerima bayaran.
  2. Berdoa harus khusyu. Sering kita berdoa tanpa tahu artinya, sehingga ketika mengucapkannya kita tidak mampu merasakan apa yang kita mohonkan.
  3. Memohon kebaikan dunia akhirat. Tidak boleh kita berdoa untuk hal-hal yang tidak baik. Misalnya mendoakan keburukan bagi orang lain.
  4. Menjaga makanan yang kita konsumsi tidak mengandung syubhat. Hal ini termasuk harta yang kita peroleh harus dengan cara yang halal.
  5. Melaksanakan amal ibadah sesuai ketetapan Allah. Sebaik-baik ibadah adalah yang dicontohkan oleh Rasulullah.
  6. Tidak tergesa-gesa. Meminta Allah untuk segera mengabulkan doa kita. Kita berdoa itu berarti memohon sesuatu kepada Allah, bukan memerintah Allah. 
  7. Berbaik sangka [husnudzon] kepada Allah, yakin bahwa Allah akan menjawab doa kita. Allah adalah menurut persangkaan hambanya.

Dalam tulisan mbak Evi, banyak pertanyaan mengapa apa yang diharapkan belum terwujud. Banyak rasa yang kemudian membuat mbak Evi merasa selalu duduk di ruang tunggu tamu Allah. Selama kita tidak berputus asa dan berprasangka buruk kepada Allah, kita tetap mempunyai kesempatan untuk terkabulnya doa dan harapan kita. Yakin! Keyakinan itu yang penting. Kalau kita sudah tidak yakin, bagaimana Allah akan mengabulkan doa kita?

Ada tiga cara bagaimana Allah menjawab do'a kita, yaitu:

  1. Allah langsung mengabulkan doa kita untuk menambah keimanan kita.
  2. Menunda dan memberikannya di waktu yang lebih tepat sebagai ujian bagi kesabaran kita.
  3. Tidak mengabulkan doa kita tapi memberikan hal lain yang terbaik bagi kehidupan kita. Karena Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Apa yang semula tidak kita harapkan bisa jadi malah lebih baik bagi kita.

Yang perlu kita ingat juga, bahwa doa selain bersifat permohonan kepada Allah, juga mempunyai nilai ibadah yang bila dikerjakan akan mendapat imbalan berupa pahala, yang merupakan tabungan kita untuk kehidupan akhirat kita kelak. Doa itu adalah ibadah. Dan dunia ini adalah tempat bercocok tanam dan akhirat tempat memetik hasilnya.

34 komentar:

  1. salam
    Terima kasih sudi kogsikan

    BalasHapus
  2. Mbak Niken menuliskan dengan baik yg belum terpikirkan oleh saya sebelumnya. Setiap doa dikabulkan Allah, namun jika belum pasti ada alasan besar dibelakangnya ya Mbak Niken.
    Terima kasih atas partisipasinya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Evi. Kita tidak pernah tau rahasia Allah. Yg jelas, Allah tak pernah salah menuliskan skenario hidup kita.

      Hapus
  3. Harus jemput bola ya Bun.. dengan ikhtiar dan doa.

    terima kasih sudah menyemarakkan GA mbak Evi Bun.. sudah tercatat sebagai peserta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bola dijemput, digiring ke arah gawang supaya bisa goal. Hehehe...

      Makasih juga sudah tercatat.

      Hapus
  4. 3 cara bagaimana Allah mengabulkan do'a .... seingat saya pernah baca haditsnya, sayangnya gak nyatat waktu itu. Mengingat itu, pasti menimbulkan prasangka baik pada Allah dan meyakini-Nya ya mbak Niken.

    Moga sukses ya GAnya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Niar, itu memang dari hadist.

      Prasangka baik pada Allah tak boleh hilang dr hati kita sekejappun.
      Makasih mbak.

      Hapus
  5. Berdo'a kuat-kuat :')

    Semoga sukses GA nya, ya bund.

    #pita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Pita cantik...

      Makasih ya. Sukses juga deh buat Pita.

      Hapus
  6. tulisan yang sangat pas dengan keadaan sekarang mbak :)
    saya anggap ini pesan yang dikirimkanNya agar saya harus yakin seyakin2nya terlebih dulu saat ini.

    terima kasih mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan-tulisan di blog mbak Evi banyak yang relevan dengan keadaan yang berkembang di masyarakat.
      Saling mengingatkan ya mbak Nique.
      Trimakasih kembali. :)

      Hapus
  7. Jadi inget saat Imam Ali ibn Abi Thalib memberikan resep agar doa diijabah; bertaqwa kepada Allah, shalehkan amal, bersihkan hati dan lakukan amal ma'ruf nahi mungkar. Inilah resep dari Beliau....semoga GA-nya sukses ya Bun...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Subhanallah, sebuah resep yang bila dipraktekkan akan menjadi sebuah "masakan" yang lezat sekali. Trimakasih dengan tambahannya ini mas Anton.

      Hapus
  8. Tetapi kendatipun demikian tetap ada aturan main atau adab-adab berdoa yang harus diperhatikan. Tugas kita menghadirkan dan memohon doa kepada-Nya sesuai syariat, sedangkan dikabulkan atau tidaknya adalah hak prerogatif Allah. tapi hakekatnya semua doa dikabulkan, hanya kadang sang hamba menilai dikabulkannya doa berdasarkan prasangka sendiri bukan prasangka Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah...! Iya begitu mas. Makasih ditambahi.
      Berdoa dengan mendikte Allah. Memohon tapi menetapkan sendiri hasilnya.
      Kalau hawa/prasangka sendiri nantinya malah akan membuat frustasi manakala Allah menetapkan berbeda.

      Hapus
  9. Allah Baik ya :)
    menunggu itu mendebarkan, tetapi ternyata ... Allah mengatur sedemikian rupa agar hasil usaha manusia maksimal ^^

    good job! Semoga menang yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan memang Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. :)

      Asyik kan berdebar2 karena menunggu karunia dari Allah. dengan segala doa dan upaya, kita memang harus merasakan debar itu.

      Makasih ya Litha.

      Hapus
  10. Saya ikut berdoa semoga artikel ini jadi salah satu pemenang.. aamiin

    BalasHapus
  11. Sependapat dengan pembahasan di atas.
    Doa adalah otak ibadah.Doa juga wujud penghambaan kita kepada Allah swt.
    Allah sangat tidak suka dan murka kepada manusia yang tak pernah berdoa lho.

    Sifat tergesa-gesa manusia itulah yang sering terjadi. Baru berdoa minta rejeki semalam paginya bolak-balik memeriksa rekeningnya, ha ha ha ha., lalu bilang:"Sudah berdoa sampai jontor ternyata pusssss..nggak ada apa-apanya" Wah....

    Menurut hadits, doa yang terbaik setelah iman kokoh adalah minta diberikan kesehatan jeng.Namun kita juga boleh minta apapun kepada Allah.

    Semoga kita menjadi umat yang tahu diri dan menepati janji:"Hanya kepadaMU aku menyembah dan hanya kepadaMU pula aku memohon pertolongan"

    Terima kasih pencerahannya.

    Salam hangat dari Surabaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah pakde, kalau punya mau kepengennya cepet2 dipenuhi. Kalau kewajiban ditunda2 deh menjalankannya.

      Trimakasih buat tambahan yang positif ini.

      Salam kembali.

      Hapus
  12. ini yang pernah saya alami ketika selama penantian mendapatkan keturunan, alhamdulillah suami selalu menyemangati bahwa kita harus yakin Allah akan mengabulkan doa kita...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Allah menitipkan Kanaya yang manis.
      Buah dari kesabaran ya mbak Rina.

      Hapus
  13. Semoga kita senantiasa dapat memelihara keyakinan / prasangka baik kita kepada Allah.
    Terkadang berbagai peristiwa dan kesibukan dunia , membuat keyakinan kita bergesar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin.
      Semoga kita selalu diberi peringatan agar tidak lalai dalam kesibukan duniawi.

      Hapus
  14. Berdoa, adalah sifat manusia yang tidak angkuh. Adap dan cara berdoanya ada, tinggal bagaimana manusia itu sendiri.

    Bunda, ulasananya bagus. Sukses kontesnya Bun,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berdoa merupakan hubungan kita sebagai hamba Allah langsung pada penciptanya.
      Makasih mbak Astin.

      Hapus
  15. dAN KADANG ada yg trelupa, bahwa apa-apa yg trebersit dlaam benak kita juga merupakan doa yg tak pernah kita suatu saat akan dkabulkan, maka mari berusaha mnejaga gerak hat dan pkran agar apa-apa yg terberst hati dan pkiran adalah hal2 yg semoga bermanfaat hingga ketka hal tsb dijabah oleh Allah SWT membawa berkah dunia akherat. Aamin:)

    #semoga sukses GAnya Ya Mbak:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu artinya kita harus selalu berpikir positif. Positif dengan ukuran Allah, bukan positif menuruti hawa nafsu sendiri.

      makasih mbak ririe, sukses juga buat mbak Rie.

      Hapus
  16. Pembahasannya rinci sekali, Bunda.
    Yang jelas, setiap insan wajib berikhtiar semaksimal mungkin. Mengenai hasil, tetap kita serahkan pada yang Maha Pemurah.

    Jangan hanya menunggu, apalagi hanya berpangku tangan. Melangkahlah, belajar melangkah, walau satu jengkal. ^*
    Semoga sukses ngontesnya ya, Bunda.



    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Idah pinter baget deh. Insya Allah do'a-do'a kita akan selalu diterima Allah.
      Makasih ya Idah :)

      Hapus
  17. resep doa yang jitu bund,
    mudah sih, tapi apa bisa semua orang melakukan yang 'mudah' itu?
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita berusaha yuk mas untuk bisa melakukannya. Yang perlu diingat, kita tak boleh stagnan dalam beribadah. :)

      Hapus