Makin aku belajar.... rasanya bukan semakin aku merasa pintar. Malah justru makin merasa begitu dangkal. Begitu banyak yang aku belum ketahui. Begitu sedikit ilmu yang aku miliki. Jadi semakin sering beristighfar atas kesombonganku selama ini.
Alqur'an.... dulu entah ada dalam urutan keberapa dalam daftar buku favouriteku. Kalah dengan cerita-cerita fiksi yang berwujud novel, buku-buku motivasi, biografi, majalah, tabloid, dan lain-lain. Kalau sedang galau, aku akan mencari buku-buku yang bisa membangkitkan semangat, tak perduli siapa pengarangnya. Kalau membaca novel, aku sanggup melalap setebal ribuan halaman. Membaca majalah dan tabloid bisa rutin tiap edisi.
Tapi...
Semua itu tak aku imbangi dengan mempelajari kitab yang paling mulia, paling sempurna, paling bermakna, yaitu Alqur'an. Sehingga buku-buku motivasi itu rasanya hanya seperti teori dari para pakarnya, yang kalau aku tak bisa mempraktekkannya dalam kehidupanku, aku malah jadi stress. Misalnya aku membaca buku bagaimana membuat anak jadi mandiri, atau jadi nafsu makan. Banyak cara diungkapkan dalam buku. Tapi pada saat aku coba praktekkan ke anak-anakku, ternyata ngga mempan. Tips-tips yang dituliskan bagai hal yang amat sulit diwujudkan. Aku jadi tambah pusing, merasa jadi ibu yang tidak becus.
Semua itu tak aku imbangi dengan mempelajari kitab yang paling mulia, paling sempurna, paling bermakna, yaitu Alqur'an. Sehingga buku-buku motivasi itu rasanya hanya seperti teori dari para pakarnya, yang kalau aku tak bisa mempraktekkannya dalam kehidupanku, aku malah jadi stress. Misalnya aku membaca buku bagaimana membuat anak jadi mandiri, atau jadi nafsu makan. Banyak cara diungkapkan dalam buku. Tapi pada saat aku coba praktekkan ke anak-anakku, ternyata ngga mempan. Tips-tips yang dituliskan bagai hal yang amat sulit diwujudkan. Aku jadi tambah pusing, merasa jadi ibu yang tidak becus.
Pun dengan beberapa seminar motivasi yang pernah aku ikuti. Selama seminar berlangsung dan beberapa waktu sesudahnya, jiwa ragaku bagai disiram energi yang luar biasa. Banyak rencana dan impian muluk aku rancang mengikuti sang motivator. Tapi hasilnya....? Semangat itu makin hari makin pudar. Bahkan akhirnya terlupakan.
Aku akui.... semua itu bukan tak ada pengaruhnya pada diriku. Terutama melatih bagaimana aku harus selalu berusaha untuk berfikir positif dan tidak pesimis menjalani kehidupan. Tapi sebelum aku mempelajari kandungan Alqur'an, pikiran positif itu bagai tanpa arah. Mau dibawa kemana....?
Terutama untuk mendidik anak-anakku. Sekuat upayaku menularkan pikiran positif ini ke anak-anakku, aku merasa sikap dan perilaku mereka begitu jauh dari harapan. Aku merasa sudah melakukan kebaikan, tapi kebaikan menurut ukuranku. Belum tentu sama dengan anggapan orang atau bahkan anak-anakku sendiri sepertinya tak yakin untuk mencontohku. Jadi mana bisa aku kecewa pada mereka kalau aku bukanlah contoh yang baik buat mereka. Dan makin hari hal ini makin mengganggu pikiranku, karena aku adalah ibu yang berpikiran bahwa, anak itu harus percaya pada orang tuanya. Kalau anak kita sendiri tak percaya pada kita, bagaimana orang lain bisa...?
Terutama untuk mendidik anak-anakku. Sekuat upayaku menularkan pikiran positif ini ke anak-anakku, aku merasa sikap dan perilaku mereka begitu jauh dari harapan. Aku merasa sudah melakukan kebaikan, tapi kebaikan menurut ukuranku. Belum tentu sama dengan anggapan orang atau bahkan anak-anakku sendiri sepertinya tak yakin untuk mencontohku. Jadi mana bisa aku kecewa pada mereka kalau aku bukanlah contoh yang baik buat mereka. Dan makin hari hal ini makin mengganggu pikiranku, karena aku adalah ibu yang berpikiran bahwa, anak itu harus percaya pada orang tuanya. Kalau anak kita sendiri tak percaya pada kita, bagaimana orang lain bisa...?
Subhanallah.... Pada saat kondisi pikiran dan jiwaku makin membutuhkan pijakan, Allah memberiku jalan. Dalam diriku tumbuh keinginan kuat untuk membuka Alqur'an dengan lebih dalam. Dan kemudahan demi kemudahan yang diberikan Allah dalam prosesnya membuatku tak henti-henti bersyukur. Begitu tepat Allah akan janjinya, seperti dalam sebuah hadist:
... "Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari."
Alhamdulillah... Aku mendapat guru-guru yang sabar dan mengerti isi Alqur'an juga hadist, mempunyai teman yang satu visi dan saling memahami. Sedikit demi sedikit pemahaman tentang Kitab Suci membuat banyak perubahan dalam jiwaku. Halaqah demi halaqah semakin menenangkan hatiku. Membuat pikiran-pikiran positifku menjadi mempunyai arah dan pijakan. Duduk melingkar belajar di rumahku atau rumah temanku lebih luar biasa dari pada seminar-seminar motivasi yang diadakan di tempat-tempat mewah sekalipun.
Menularkan semua yang aku dapat kepada anak-anakpun menjadi lebih mudah dan terarah. Pijakannya jelas. Tak ada yang diragukan. Mereka juga yakin untuk mengikutinya. Menasehati mereka dengan menyebutkan dasar hukumnya dalam Alqur'an menjadi tak terbantahkan. Sedikit demi sedikit anak-anak mulai memperlihatkan perubahan ke arah kebaikan. Aku akui saat ini masih banyak yang harus dibenahi. Terutama dalam diriku. Amat banyak kesalahan dan kekuranganku. Kedangkalan ilmu bahkan juga keimanan yang masih sering naik turun membuatku ingin terus mempelajari Alqur'an. Dan makin dipelajari, makin dihayati, makin diyakini.... Alqur'an makin membuat takjub jiwa dan raga. Allahu Akbar.
Trimakasih ya Allah... Atas kesempatan yang Kau berikan ini. Jadikanlah ilmu yang hamba pelajari membawa manfaat bagi diri dan keluarga hamba. Berikan hamba umur yang cukup untuk memetik pelajaran dan manfaat dari kitab-Mu. Wahai Pemilik Kekuatan.....berikah hamba kekuatan untuk lebih menghargai sisa kehidupan yang akan hamba jalani, lebih mensyukuri setiap nikmat dariMu, sekecil apapun itu. Aamiin Ya Rabbalalamiin....
Alhamdulillah.... my favourite Book is Alqur'an.
Tulisan ini seperti mewakili diriku...
BalasHapussemakin mendapat ilmu semakin aku tau bahwa driku banyak yang belum tau..
Tetep istiqomah ya mbak, jangan lupa bagi2 ilmunya
Kalau mas Insan yang begitu banyak ilmunya saja berkata demikian, apalagi aku? Hiks...
HapusInsya Alloh istiqomah! Aku juga bagi ya...
berpikir positif itu yang kadang naik turun..yang ada cuma emosi.
HapusAlqur'an menyeimbangkannya ^_^
HapusSekarang sih banyak yg bisa baca Al-qur'an tapi sangat sedikit yang memahami Al-qur'an apalagi mengaplikasikannya.
Hapussarjoni
Setiap habis shubuh, pilih utak atik dunia maya sampe terlena apa baca Al Quran yaa.. hal itu cukup jd indikator mana yg kita favoritkan ^_^
BalasHapusKalau tidak sempat habis subuh, bisa di waktu lain kan le. Yang penting tetap dekat dengan Alqur'an
Hapusoyii maak, *udahpakelepy* ^_^
HapusUdah pulang dari Anyer dong...
HapusAl-Qur'an... Sebuah Kitab Suci yang mampu membuat rani meneteskan airmata hanya dengan membaca arti dan tafsir yang terkandung di dalam Al-Qur'an. ^_^
BalasHapusBelajar Alqur'an membutuhkan guru, sebab Alqur'an adalah belajar kehidupan. Sempatkan ya Rani sayang...
HapusInsyaAllah rani selalu punya waktu untuk itu... Bunda salah satu guru rani dalam memahami makna yang terkandung dalam Al-Qur'an..
Hapus^_^
Syukurlah... semoga membawa keberkahan bagi kehidupan Rani dan keluarga
HapusSebuah hadits qudsy di atas bisa berarti bahwa Allah itu menurut prasangka hambanya. Ketika kita dekat, maka Allah akan lebih dekat. Tapi juga sebaliknya, kita menjauh maka Allah akan lebih jauh.
BalasHapusDan cara paling praktis adalah kembali pada Qur'an! Dekat dg kalam-Nya, lekat dg lisan-Nya. :-)
Subhanallah... Anak bungsu ini pinter ya... ^_^
Hapushmmm.. biasanya malah list dicatatan, mau beli novel ini, mau beli novel itu. baca postingan ini, kok ya rasanya aduuuuh harus lebih banyak paham tentang Al-Qur'an
BalasHapusMembuat list buku yanga mau dibeli juga boleh kok Sari.... Tapi belajar Qur'annya juga harus.
Hapusbetul sekali, bun.. sehari saja tidak menyentuhnya, serasa ada yang kurang dan berhutang. itulah magnet Al Qur'an. :)
BalasHapusSelalu ingin membacanya, memperlajarinya. Dan mengamalkannya.
HapusTulisan ini menjewerku... Huhuhu...
BalasHapusTerima kasih pencerahannya Mbak..
Waaahh.... Sama sekali tdk bermaksud menjewer siapa2. Semua ini pengalaman pribadi saya.
Hapuskalau sudah terbiasa akan otomais ada kegiatan yang terlewat kalau belum membaca buku ini ya mbak
BalasHapusBetul mbak Lidya. Tapi kalau sekedar membacanya, tak bisa memahami maknanya :)
HapusSerasa kena tonjok nih di ulu hati...huuffh aku ambil nafas dl ya mbak...nah skrg baru komen; sekarang aku malah lg ngedrop mbak, lg jarang baca Qur'an...biasanya ya wlpn dua hari sekali ya baca pas abis Maghrib..Bismillah semangat lh ahhhh #lohh malah curhat...
BalasHapusDuh...duh... maaf mas Anton...
HapusSaya juga tarik nafas waktu menulis ini.
Saling menyemangati ya... ^_^
Amin. Semoga doa-doa Mbak Niken diijabah oleh Allah SWT. Ilmu dalam Al Quran takan habis dikaji sekalipun air laut habis kita gunakan sebagai tinta untuk menuliskannya, ya Mbak Niken :)
BalasHapusSelama kita hidup, apa yang ada di dalam Alqur'an akan selalu melingkupi kehidupan kita.
HapusTrimakasih, mbak Evi.
Ikuti mengaminkan, semoga kita akan tertular kebarokahan dari setiap satu huruf yang kita baca dan kita kaji. Walaupun tidak mudah menerapkan dalam kehidupan, namun kita haru tetap berusaha dalam belajar dan berani melakukannya kepada diri sendiri ya Mba.
BalasHapusSalam wisata
Iya mas Indra, ada keinginan untuk selalu mendekat pada Alqur'an. Semoga kita semua menjadi hamba Alloh yang senantiasa bermuhasabah diri.
HapusAmiiiin.......
HapusMotivator2 itu juga banyak yang sumber omongannya berasal dari Al-Quran ya mbak
BalasHapusMaka dari itu... Kurang apa lagi Alqur'an? Segala segi dan lika liku kehidupan ada di dalamnya.
Hapushidup akan menjadi indah jika kita mampu mengawali hari dengan ketaatan dan mengakhirinya dengan ketaatan pula. Membasakan diri membaca Al Qur'an, insya Alloh akan ada banyak keajaiban yang kita rasakan, Paling tidak diawali dengan kecintaan kita dan kerinduan kita untuk membacanya, lalu kita akan merasakan ada banyak hal kenikmatan lain yang tidak kita duga sebelumnya. Saya dulu tersodok atas obrlan dengan teman yang mengatakan, bahwa kita sungguh tergila-gila membaca buku dan novel yang tebal tebal sampai lupa waktu, tapi kita tidak pernah membaca terjemahan AL Qur'an apalagi menghatamkan terjemahannya. Mak jleb, ternyata dari menghatamkan terjemahan Al Qur'an menjadi salah satu cara menumbuhkan kecintaan pada Al Qur'an dan selanjutnya kita akan pingin membaca tafsir AL Qur'an dan selanjutnya kita akan tergerak untuk mempelajari arti perkata sehingga ketika membaca AL Qur'an, dalam pikiran kita bisa merasakan dan meraba sedikit makna di dalamnya. Lalu kita akan tergugah untuk menhafalkan, mentadzaburi dan semoga kita bisa menerapkan dalam perilaku keseharian. Sungguh kita akan menemukan bahwa Al Qur'anlah yang sebenar-benarnya pegagangan hidup yang harus kita genggam sekuatkuatnya. Kalo kita hanya sekedar membaca saja, maka akan terasa garing. Maka mari kita menemukan, berupaya dan berdo'a agar mampu merasakan mukjizatnya Al Qur'an dalam kehidupan kita/
BalasHapusWallohu Ta'ala a\lam
@Pakies : komengnya jeruk kok minum jeruk wkwkwk
Hapus@Mas Damar:
HapusSubhanallah, sebuah kata hati yang indah sekali. Saat hati sudah menemukan kenikmatan karena kemuliaan Alqur'an, segala sikap dan perilaku akan terpancar dengan baik.
Utk bisa menjadi pedoman hidup kita, kita harus memahami kandungan Alqur'an.
Trimakasih mas Damar.
@mas Pakies:
Sambil melaksanakan, sambil komen tuh sepertinya...
Waktu menyadari mas Damar dan mas Pakies adalah orang yang sama, aku jadi ngakak sendiri... Hahaha...
HapusJazakillah Bun, smg aku bisa mengikuti jejak Bunda... menjadikan Al Quran sbg rujukan utama.
BalasHapusAamiin...
HapusSemoga kita selalu terjaga untuk melakukannya.
dari kecil sama ibu dan abah sudah dibiasakan rtin ngaji ba'da maghrib,semoga rutinitas ini akan terus berlanjut sampai kelak memiliki anak-anak aminnn.....sekarnag lebih enak yg ada terjemahannya ya bund, habis baca satu lembar langsung baca terjemahannya :D
BalasHapusKemudahan untuk mempelajari Alqur'an sekarang ini sudah banyak pilihan, tinggal kemauan saja yang perlu ada.
Hapuspostingan bunda yg ini makin nyesek banget, apalagi setelah tadi malam aku baca surat mulk dan at taubah ayat 34, sekrang aku makin takut dengan kerja gila gila an ketika harta yg aku kumpulin enggak pernah bisa manfaat buat yang lain. nice bun
BalasHapusKita memang perlu menjaga keseimbangan hidup, ya mas Rinem. Tak perlu banting tulang banting daging tapi melupakan ibadah.
HapusTakut pada Alloh membuat kita menjadi semakin mendekat. Semoga Alloh melindungi kita semua.
amin ya roballalamin
Hapuskaji Al-Qur'an, dapat membuat hati menjadi terbuka.. sehari aja gak buka kitab itu rasanya ada yang kurang
BalasHapusSemoga kalbu kita selalu terjaga dengan baik.
Hapusyach memang alquran adalah kitab yg penuh dengan misteri didalamnyua yang sangat bermanffaaat. tapi kebanyhakan orang yang mendustakannya
BalasHapusBukan misteri, apa-apa yang ada di Alqur'an adalah untuk mengatur kehidupan kita di dunia sebagai bekal hidup kita di akhirat nanti.
Hapusimanku kadang lebih banyak turunnya dari pada naiknya. Rasa jenuh yang kadang melanda. Seminggu sekali baru buka kitab.
BalasHapus" Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari " kadang aku lupa untuk berdoa dan mendekat pada NYA.
Mas Djangkaru... manusiawi sekali kok naik turun itu. Yuk kita sama-sama menignkatkannya kembali.
Hapusbetapa damainya mb bila membaca Al-quran..itu juga kurasakan saat aku sebelum membaca Al-Quran dan sesudahnya..sangat jauh berbeda mb..sangat berdampak jauh lebih baik dalam kehidupan. Bisa lebih sabar, lebih tenang bahkan berpikirpun bisa lebih jernih.. Walau aku belajar Islam belum lama tapi bisa merasakan segala sesuatunya jadi jauh lebih baik setelah dekat dengan Allah..
BalasHapustrimakasih postingannya mb..
salam sayang mb niken *hugs
Lama atau sebentar, itu bukan ukuran seseorang memahami Islam atau tidak.
HapusSebagai mualaf, biasanya bisa lebih membedakan before and after mempelajari dan mengamalkan Islam.
Barakallah, mbak Enny. #hugs
Saya merasakan damai saat membaca Al-Qur'an apalagi saat galau...lebih baik ambil wudlu dan baca alqur'an.
BalasHapusAlqur'an memang asyifa.
HapusMengajarkan, menularkan utk biasa membaca Al Qur'an secara ajeg....perlu dilakukan dengan cara kita sendiri yg memulai membiasakan diri utk rajin membaca Al qur'an ya Mbak.
BalasHapusIni yg sdh saya alami pas saya"libur", dan mengingatkan si Azka utk ngaji...dia balik tanya " Lha BUnda kok gak ngaji lho?"
Waaahh... Kalau itu bener banget, mbak Rie. Selain sebagai orang tua, kita harus memberikan teladan, juga...memangnya yang mau masuk syurga cuma anaknya? Bundanya juga dong. Hehehe...
HapusSama-sama belajar yuk, mbak Ririe
Alhamdulillah selalu ada semangat untuk belajar ya mbak Niken, Semoga selalu dalam keadaan itu Semoga anak2 makin baik dan makin baik ... sy juga mash merasa punya banyak sekali kekurangan ...
BalasHapusAamiin Ya Rabb...
HapusBerbagi ilmu ya mbak Niar.
Alquran itu mantap. Satu-satunya kitab yang bisa dihafal banyak orang-orang sholeh. Smoga aku pun demikian :')
BalasHapusAamiin... Itulah salah satu dari mukjizat Alqur'an. Isinya akan terpelihara hingga akhir zaman.
HapusIngin mengajarkan hafalan pada si kecil sedari dini.. :)
BalasHapusBagus sekali, mbak Novi. Saya sering mrs menyesal terlambat mendekat pada Alqqur'an.
HapusAl Quran buku yang paling indah isinya ya, bun. Sayangnya lagi berhalangan. hiks, jadi ga bisa baca :')
BalasHapusIya Ila, kalau sedang haid rasanya kangen banget baca ya. Tapi kan msh bisa hadir dalam halaqah, jadi tetap bisa belajar.
Hapusalqur'an pedoman hidup kita,,,,,
BalasHapussaya pun begitu,,, disaat hati gundah,,,,
mending bca alqur'an,,,, bisa lebih tenang
Alhamdulillah, Semoga hati kita terjaga untuk selalu mempelajari kandungannya
HapusAlhamdulillah sama Bu, saya usahakan tilawah tiap hari, tiap hari kamis, sabtu dan ahad juga ada kajian tafsir di tempat saya.. bermanfaat sekali..
BalasHapusMas Wahyu rajin sekali, Barakallah
HapusSetuju kak.. ^_^
BalasHapusBismillah.. tingkatkan semangat menghafal Al-Quran..
Insya Alloh bisa!
Hapusceritanya menginspirasi mbak..kelak sy ingin mengenalkan Al Quran pada anak-anak sedini mungkin ^^ doakan supaya segera dikaruniai buah hati ya mbak ^_^
BalasHapusMemulai sedini mungkin mbak. Jangan seperti saya, menyesal rasanya terlambat mengenalkan Alqur'an dengan baik.
HapusWaaa..... aku kena tampar mba Niken nih, membaca Alquran hanya sekedarnya, Oh.. No... harus lebih sering dan banyak lagi utk membaca Alquran :)
BalasHapusmaafkan ya mbak Santi. Nggak nampar kok, ini cerita pribadiku. Yuk kita sama-sama lebih meningkatkan mentadaburi Alqur'an.
HapusMbak Niken, memang begitulah hidup itu, semakin kita merasa sudah menambah ilmu, eee...semakin terasa bahwa banyak kekurangan dalam diri. Apalagi berkenaan dengan Kitab Suci yang Mulia ini. Bunda sering tenggelam dalam membacanya di malam hari dan terasa seperti mendapat siraman dalam hati, begitu dingin dan syahdu. Al Qur'an-lah tempat bunda berpaling kala sedih dan sedang galau. Postingan yang okpu, Mbak Niken.
BalasHapusSenang sekali bunda Yati berkunjung ke taman ini.
HapusAlqur'an adalah asyifa yang mengobati segala penyakit hati.
Trima kasih bunda.
Aku masih belum konsisten nih Bun belajar Al Qur'annya :((
BalasHapusBelajar sama-sama yuk, Orin :)
Hapusbunda, subhanallah sekali :')
BalasHapusmembaca tulisan ini seperti menasihati diriku sendiri,
Mas Banyu, tulisan ini sebagai pengingat bunda, bahwa Alqur'an harus ada di urutan pertama bacaan bunda.
HapusSemoga senantiasa dapat membacanya setiap waktu ya Nda.
BalasHapusAlhamdulillah..
Aamiin... Baca sama-sama yuk mas Jaswan
HapusAssalamu 'alaikum wr. wb. bundaku sayang
BalasHapussemoga sehat selalu dan makin cantik :D
bunda benar, hanya dengan mendalami al-qur'an dan as-sunnah, hati kita akan menjadi tenang, yang terpikir hanya terus ingin mengumpulkan tabungan akhirat, urusan dunia terasa sempit, dan beban dunia berkurang, sungguh sangt nikmat saat kita merasakan hal yang demikian, walau kita susah payah dan sibuk seharian beraktifitas dalam mengurusi perintah Allah dan Rasul-Nya,rasa lelah itu tak terasa, yang ada hanyalah rasa damai dan tentram dalam hati, semoga kita semua selalu istiqomah dalam menjalani/menta'ati perintah dari Allah dan Rasul_Nya.. amin ya Robb..
salam rindu dan sayang buat bunda,
neni kangen... ;)
Wa'alaikumsalam Warahmatullohiwabarakatuh.
HapusAlhamdulillah bunda sehat wal'afiat. Makin cantik... woow... mau doong ^_^
Subhanallah... Indahnya perasaan hati yang demikian. Kedamaian hakiki yang begitu ikhlas menghadapi segala sesuatu manakala kalbu selalu tersambung kepada Alloh.
Saling mendoakan , ya Neni agar kita selalu istiqomah.
Salam kangen berat buat Mardaeni Mansur :)
iya bunda, mardaeni masnur pun kangen berat.... ya Alloh, kapan yah kami bisa jumpa :)
HapusEh, bunda terbalik ya nyebut nama Neni. Bukan Mansur tapi Masnur. Hehehe... Maaf ya.
HapusSemoga akan ada waktunya perjumpaan buat kita, ya Neni.
Bunda, semoga menjadi lebih istiqomah setiap harinya, menjadi lebih baik dan makin disayang Allah...
BalasHapusAamiin...
HapusMakasih mas Ridwan, sebuah doa yang indah sekali :)