“Nggak mau, hujannya lebat.”
“Justru itu. Mumpung lebat, ayo kita buat sesuatu yang menarik.”
“Apa?”
“Lihat apa yang aku bawa?”
“Untuk apa payung sebanyak itu?”
“Bantu aku membentangkannya di tengah halaman. Nanti kau akan mengerti sendiri.”
Mana bisa aku menolakmu. Aku menurutimu untuk menjadi basah. Tanpa banyak bicara, aku kembangkan semua payung yang kau bawa. Sementara itu, aku lihat kau mengambil sebuah kamera yang sejak semula kau letakkan di meja teras. Kemudian dengan cekatan kau foto aku dalam berbagai pose. Kau tampak mempesona berada di bawah payung merah, melindungi kamera kesayanganmu. Begitu aku menyadari maksud dari semua rencanamu, akupun bergaya diantara payung-payung yang terkembang bak jamur yang tumbuh subur. Menjadi terasa menyenangkan dengan guyuran hujan pada wajahku yang tergelak tawa. Segala ekspresi bahagia aku tunjukkan. Aku bagai foto model profesional dan kau fotografernya. Aku mendadak jadi suka pada hujan.
Kau selalu mampu membuat suasana indah, dengan cara yang beda. Kau unik. Aku selalu suka dengan kejutan-kejutan yang kau berikan. Tak banyak kata, tahu-tahu kau lakukan sesuatu yang membuatku berdegub-degub. Perhatianmu selalu berhasil membuatku menjerit kecil sebagai lampiasan rasa bahagia. Bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta padamu.
Kau memang pintar membuat aku jatuh dalam cinta, sepintar kau membalikkan tanganmu mengubah semua keadaan yang ada. Aku terkesiap, tercekat, tak siap atas balikan keadaan yang kau ciptakan. Hari-hariku seketika menjadi asing. Kau memaksaku melepaskan sebuah genggaman erat yang tengah aku nikmati. Sakit sekali. Lengkungan bibirku yang semula ke atas, berubah menjadi sebuah lengkungan ke bawah. Hanya sampai di situ? Aku patah hati, tahu…!
Gila! Kau memang gila. Atau… aku yang sebenarnya gila? Mengingatmu membuat kepalaku selalu berdenyut-denyut seirama detak jantung yang tak bernada.
Jelaskan padaku mengapa kau balikkan tanganmu. Kok, dirimu begitu hebat mampu mengabaikanku seketika. Aku tak percaya, hatiku berontak tak terima. Aku yakin ada penjelasan yang bisa aku pertimbangkan. Tapi mana? Kau menghilang bersama pergantian musim hujan kepada kemarau panjang.
*****
Ah, Gadis, aku merindukanmu. Ingatkah kau tentang hujan yang selalu membawamu padaku? Kini hujan itu hanya dapat membasuh kerinduan yang pilu. Disaat orang lain sibuk membuka payungnya dan berlari menghindari hujan, aku malah tersenyum dalam diam dan memutar semua kenangan itu. Kenangan bersamamu. Aku tak pernah membenci hujan karenamu. Aku tak bisa melupakanmu sedetikpun. Sekalipun detik demi detik telah berhimpun menjadi rentangan waktu, aku tetap tak bisa melupakanmu. Aku benci diriku yang tak pernah bisa membencimu maupun hujan.
Maafkan aku atas segala luka di hatimu. Lebih baik aku pergi dengan cara seperti ini. Aku rela kau benci agar kau bisa segera menghalau diriku dari hatimu. Lupakan aku. Aku tak sanggup merasakan ketidak berdayaan ini di depanmu. Aku tak ingin kau hibahkan hidupmu demi menggantikan tangan dan kakiku. Gadis, aku tak lagi bisa memegang kamera dan melangkah di sampingmu, sejak sebuah peristiwa mengerikan itu terjadi. Kau tak tahu itu Gadisku, sayang. Aku melarang siapapun memberitahumu. Aku tak mau melihatmu menangisiku.
“Kau mau masuk ke dalam, Jaka? Mari ibu bantu,” senyum ibu tersungging sambil mendorong kursi rodaku dari teras ke dalam rumah.
Gadis, bahkan memutar roda kursiku saja aku tidak bisa.
Memang berbakat... ckckckck...
BalasHapussemoga menang deh...
Aauuuooooooo....
HapusPertamaxxx
Ada cicak ya pak?
HapusWis ora usah gawe grogi. Ini sedang dalam kondisi tidak pede.
Lha kok iya sih, pakai pertamax segala.
semoga sukses ya mbak
BalasHapusAamiin, makasih ya mbak Lidya :)
Hapusihh fantastik amat ya bacanya..salut deh buat mu Bun..
HapusFantastik? Clingak-clinguk... masak sih?
HapusKisah cinta yang tragis.. HIks..
BalasHapusSukses ya bund.. ^^
Makasih Bunda Dzaky. Belajar ber FF nih.
Hapusjaka sedih, gadis pun sedih, sangat disayangkan, perjalanan cinta mereka berhenti
BalasHapusiya ya... penonton kecewa.. hiks.. :)
HapusSini, Bun. Saya bantuin dorong kursi rodanya. Hehe...
BalasHapusSeru nih FF-nya. Mau ikutan juga aah...
Baik banget sih KakaAkin :D
HapusAyo ikutan, DL ntar malam lho.
hadaaah jaka dan gadis, kq bikin mewek..
BalasHapusterus semangat ya bun :)
Siaaaappp! Baiklah Sari :D
Hapusihaaaaaaa, bisa jadi bahan, makasih bund.....
BalasHapusboleh contek donk....
wkwkwkwkwkwkwkwkwk
Jiaaaaahh... indak bisolaaahh. :D
Hapusmantap dah...
BalasHapusTrimakasih ya :)
HapusKalau halaman saya luas dan punya banyak payung pasti rasanya halamannya indah deh.
BalasHapusSekalian bikin video klip ala ala india.
Heheheheeee
I Love You Bunda.
FF-nya menyentuh sekali.
Nah looh, ada syahru khan dari Jember. qiqiqi...
HapusBisa aja nih mas Jaswan :)
tulisan bundaku selalu kereen :D
BalasHapusSukses buat bundamoga mennag ya
Alhamdulillah ada yang bilang keren.
HapusAamiin, makasih ya Nchie :)
tok tok tokk
BalasHapusassalamu'alaikum bunda
apa kabar bunda? sudah lama ya tak pernah berkunjung ke rumah idaman ini
makin ramai saja tamu istimewanya ^__^
semoga usahanya berbuah hasil ya bunda. aamiin
Hai, hai, mas Banyu! Iya nih lama nggak kemari. Alhamdulillah kabar bunda baik. Mas Banyu juga kan? Bunda juga lama ya ga ke "Ini Catatanku". Ini mau langsung meluncur ke sana deh mas :)
HapusAamiin, trimakasih doanya.
alhamdulillah baik bunda, di gubuk saya belum diisi perabot baru bunda. :D
HapusTadi udah ke sana. Hmm, cerita tentang hujan juga ya... :)
Hapusiihh... aku paling sebel tuh padahal sama kisah cinta dimana yang satu mengalah dan mundur diam-diam dari hubungan yang tengah terjalin. dan sebelnya beberaap drama korea yang aku tonton, empat terakhir begitu semua ceritannya.. huhuhuhu.
BalasHapusKeren deh ceritanya... semoga menang ya.
Aku juga sebel lo sebenernya mbak Ade. Kan enakan terus terang ya.Biarkan yang bersangkutan memutuskan sendiri.Gemes dehhh..qiqiqi...
HapusMakasih mbak :)
Bagus ceritanya Mbak Niken..Ini antara cinta sejati dan ketidak pastian akan masa depan yah..Soalnya si tokoh berpikir bahwa dia akan menyengsarakan orang dengan kecatatannya..
BalasHapusHo ooooh mbak Evi. Maksudnya begitu,supaya Gadis dapat yang lebih pantas dari padaJaka.
Hapuskisah Jaka dan Gadis yang berakhir tragis ya..
BalasHapuscakep mbak Niken
Begitulah mbak Monda, harusnya kan ga usah begitu ya.. #Lhooh!
HapusHmm tragis ya Bun... bahkan untuk memutar roda kursinya saja tak kuasa..
BalasHapusMungkin ada baiknya lelaki itu masuk aja ke dalam rumah saat hujan tiba Bun, biar gak semakin terkenang saja dengan gadis itu.. itu sih saran saya :p
sukses ya Bun.. kayaknya nominator juara nih
Iya deh, ntar sarannya aku sampaikan ke Jaka :p
HapusAamiin... semoga jurinya sepakat dengan mas Lozz :D
Keren Jeng Niken. .... Pilihan cinta Jaka, lenyap dari Gadis dalam diam. Semoga berjaya Jeng
BalasHapusLenyap, wush..wush! Kasian ya Gadis. Hiks.
HapusMakasih ya :)
semoga menang, ya :)
BalasHapusAamiin. Makasih mbak Myra :)
HapusTragis.. hiks, aku ikutan gemezzz dengan keputusan si lelaki.
BalasHapusSemoga sukses kontesnya Bunda ^^
Iya nih, aku juga gemes. Maunya sih jangan gitu ya. :D
HapusHidup hujan, meski tinggal sebuah kenangan. Saya juga suka dengan Hujan, Jaka. :)
BalasHapusSukses ngontesnya ya, Bun. :)
Aamiin, makasih Idah.
HapusJangan hujan2an ya Idah. Nanti pusing.
bgus bgt critanya
BalasHapusSedih juga baca endingnya yaaa..
BalasHapusIdenya keren Mbak, sukses ngontesnya..
semoga jurinya bilang keren juga ya mbak Lies. hehehe
Hapussakseis yah mba...muahhh
BalasHapusMakasih ya Rani :D
Hapussumpah...aku ikutan sedih....kasihan gadis :(
BalasHapusTuh kan sama. Aku juga kasian sama gadis :)
HapusCerita hampir sama dengan nasib saya, tapi beda nya saya nggak tau kenapa ditinggalkan begitu saja, diabaikan, didiamkan.. *eh malah curhat**
BalasHapustapi bunda, ceritanya sampe twisnya bagusssssssssssssss...
10 jempol deh Bun ^___^
Semoga menang :D