Frangipani Flower Lovely Little Garden: Aku Tidak Bisa
There is a lovely little garden in a corner of my heart, where happy dreams are gathered to nevermore depart

Jumat, 31 Mei 2013

Aku Tidak Bisa


“Sini yuk…!”

“Nggak mau, hujannya lebat.”

“Justru itu. Mumpung lebat, ayo kita buat sesuatu yang menarik.”

“Apa?”

“Lihat apa yang aku bawa?”

“Untuk apa payung sebanyak itu?”

“Bantu aku membentangkannya di tengah halaman. Nanti kau akan mengerti sendiri.”

Mana bisa aku menolakmu. Aku menurutimu untuk menjadi basah. Tanpa banyak bicara, aku kembangkan semua payung yang kau bawa. Sementara itu, aku lihat kau mengambil sebuah kamera yang sejak semula kau letakkan di meja teras. Kemudian dengan cekatan kau foto aku dalam berbagai pose. Kau tampak mempesona berada di bawah payung merah, melindungi kamera kesayanganmu. Begitu aku menyadari maksud dari semua rencanamu, akupun bergaya diantara payung-payung yang terkembang bak jamur yang tumbuh subur. Menjadi terasa menyenangkan dengan guyuran hujan pada wajahku yang tergelak tawa. Segala ekspresi bahagia aku tunjukkan. Aku bagai foto model profesional dan kau fotografernya. Aku mendadak jadi suka pada hujan.

Kau selalu mampu membuat suasana indah, dengan cara yang beda. Kau unik. Aku selalu suka dengan kejutan-kejutan yang kau berikan. Tak banyak kata, tahu-tahu kau lakukan sesuatu yang membuatku berdegub-degub. Perhatianmu selalu berhasil membuatku menjerit kecil sebagai lampiasan rasa bahagia. Bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta padamu.

Kau memang pintar membuat aku jatuh dalam cinta, sepintar kau membalikkan tanganmu mengubah semua keadaan yang ada. Aku terkesiap, tercekat, tak siap atas balikan keadaan yang kau ciptakan. Hari-hariku seketika menjadi asing. Kau memaksaku melepaskan sebuah genggaman erat yang tengah aku nikmati. Sakit sekali. Lengkungan bibirku yang semula ke atas, berubah menjadi sebuah lengkungan ke bawah. Hanya sampai di situ? Aku patah hati, tahu…!

Gila! Kau memang gila. Atau… aku yang sebenarnya gila? Mengingatmu membuat kepalaku selalu berdenyut-denyut seirama detak jantung yang tak bernada.

Jelaskan padaku mengapa kau balikkan tanganmu. Kok, dirimu begitu hebat mampu mengabaikanku seketika. Aku tak percaya, hatiku berontak tak terima. Aku yakin ada penjelasan yang bisa aku pertimbangkan. Tapi mana? Kau menghilang bersama pergantian musim hujan kepada kemarau panjang.

*****

Ah, Gadis, aku merindukanmu. Ingatkah kau tentang hujan yang selalu membawamu padaku? Kini hujan itu hanya dapat membasuh kerinduan yang pilu. Disaat orang lain sibuk membuka payungnya dan berlari menghindari hujan, aku malah tersenyum dalam diam dan memutar semua kenangan itu. Kenangan bersamamu. Aku tak pernah membenci hujan karenamu. Aku tak bisa melupakanmu sedetikpun. Sekalipun detik demi detik telah berhimpun menjadi rentangan waktu, aku tetap tak bisa melupakanmu. Aku benci diriku yang tak pernah bisa membencimu maupun hujan.

Maafkan aku atas segala luka di hatimu. Lebih baik aku pergi dengan cara seperti ini. Aku rela kau benci agar kau bisa segera menghalau diriku dari hatimu. Lupakan aku. Aku tak sanggup merasakan ketidak berdayaan ini di depanmu. Aku tak ingin kau hibahkan hidupmu demi menggantikan tangan dan kakiku. Gadis, aku tak lagi bisa memegang kamera dan melangkah di sampingmu, sejak sebuah peristiwa mengerikan itu terjadi. Kau tak tahu itu Gadisku, sayang. Aku melarang siapapun memberitahumu. Aku tak mau melihatmu menangisiku.

“Kau mau masuk ke dalam, Jaka? Mari ibu bantu,” senyum ibu tersungging sambil mendorong kursi rodaku dari teras ke dalam rumah.

Gadis, bahkan memutar roda kursiku saja aku tidak bisa.






51 komentar:

  1. Memang berbakat... ckckckck...

    semoga menang deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aauuuooooooo....
      Pertamaxxx

      Hapus
    2. Ada cicak ya pak?
      Wis ora usah gawe grogi. Ini sedang dalam kondisi tidak pede.

      Lha kok iya sih, pakai pertamax segala.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Aamiin, makasih ya mbak Lidya :)

      Hapus
    2. ihh fantastik amat ya bacanya..salut deh buat mu Bun..

      Hapus
    3. Fantastik? Clingak-clinguk... masak sih?

      Hapus
  3. Kisah cinta yang tragis.. HIks..

    Sukses ya bund.. ^^

    BalasHapus
  4. jaka sedih, gadis pun sedih, sangat disayangkan, perjalanan cinta mereka berhenti

    BalasHapus
  5. Sini, Bun. Saya bantuin dorong kursi rodanya. Hehe...

    Seru nih FF-nya. Mau ikutan juga aah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik banget sih KakaAkin :D

      Ayo ikutan, DL ntar malam lho.

      Hapus
  6. hadaaah jaka dan gadis, kq bikin mewek..
    terus semangat ya bun :)

    BalasHapus
  7. ihaaaaaaa, bisa jadi bahan, makasih bund.....
    boleh contek donk....
    wkwkwkwkwkwkwkwkwk

    BalasHapus
  8. Kalau halaman saya luas dan punya banyak payung pasti rasanya halamannya indah deh.

    Sekalian bikin video klip ala ala india.

    Heheheheeee

    I Love You Bunda.

    FF-nya menyentuh sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah looh, ada syahru khan dari Jember. qiqiqi...
      Bisa aja nih mas Jaswan :)

      Hapus
  9. tulisan bundaku selalu kereen :D

    Sukses buat bundamoga mennag ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah ada yang bilang keren.
      Aamiin, makasih ya Nchie :)

      Hapus
  10. tok tok tokk
    assalamu'alaikum bunda
    apa kabar bunda? sudah lama ya tak pernah berkunjung ke rumah idaman ini
    makin ramai saja tamu istimewanya ^__^

    semoga usahanya berbuah hasil ya bunda. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, hai, mas Banyu! Iya nih lama nggak kemari. Alhamdulillah kabar bunda baik. Mas Banyu juga kan? Bunda juga lama ya ga ke "Ini Catatanku". Ini mau langsung meluncur ke sana deh mas :)

      Aamiin, trimakasih doanya.

      Hapus
    2. alhamdulillah baik bunda, di gubuk saya belum diisi perabot baru bunda. :D

      Hapus
    3. Tadi udah ke sana. Hmm, cerita tentang hujan juga ya... :)

      Hapus
  11. iihh... aku paling sebel tuh padahal sama kisah cinta dimana yang satu mengalah dan mundur diam-diam dari hubungan yang tengah terjalin. dan sebelnya beberaap drama korea yang aku tonton, empat terakhir begitu semua ceritannya.. huhuhuhu.
    Keren deh ceritanya... semoga menang ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga sebel lo sebenernya mbak Ade. Kan enakan terus terang ya.Biarkan yang bersangkutan memutuskan sendiri.Gemes dehhh..qiqiqi...

      Makasih mbak :)

      Hapus
  12. Bagus ceritanya Mbak Niken..Ini antara cinta sejati dan ketidak pastian akan masa depan yah..Soalnya si tokoh berpikir bahwa dia akan menyengsarakan orang dengan kecatatannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ho ooooh mbak Evi. Maksudnya begitu,supaya Gadis dapat yang lebih pantas dari padaJaka.

      Hapus
  13. kisah Jaka dan Gadis yang berakhir tragis ya..
    cakep mbak Niken

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah mbak Monda, harusnya kan ga usah begitu ya.. #Lhooh!

      Hapus
  14. Hmm tragis ya Bun... bahkan untuk memutar roda kursinya saja tak kuasa..

    Mungkin ada baiknya lelaki itu masuk aja ke dalam rumah saat hujan tiba Bun, biar gak semakin terkenang saja dengan gadis itu.. itu sih saran saya :p

    sukses ya Bun.. kayaknya nominator juara nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya deh, ntar sarannya aku sampaikan ke Jaka :p

      Aamiin... semoga jurinya sepakat dengan mas Lozz :D

      Hapus
  15. Keren Jeng Niken. .... Pilihan cinta Jaka, lenyap dari Gadis dalam diam. Semoga berjaya Jeng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lenyap, wush..wush! Kasian ya Gadis. Hiks.

      Makasih ya :)

      Hapus
  16. Tragis.. hiks, aku ikutan gemezzz dengan keputusan si lelaki.
    Semoga sukses kontesnya Bunda ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, aku juga gemes. Maunya sih jangan gitu ya. :D

      Hapus
  17. Hidup hujan, meski tinggal sebuah kenangan. Saya juga suka dengan Hujan, Jaka. :)
    Sukses ngontesnya ya, Bun. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, makasih Idah.
      Jangan hujan2an ya Idah. Nanti pusing.

      Hapus
  18. Sedih juga baca endingnya yaaa..

    Idenya keren Mbak, sukses ngontesnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga jurinya bilang keren juga ya mbak Lies. hehehe

      Hapus
  19. sumpah...aku ikutan sedih....kasihan gadis :(

    BalasHapus
  20. Cerita hampir sama dengan nasib saya, tapi beda nya saya nggak tau kenapa ditinggalkan begitu saja, diabaikan, didiamkan.. *eh malah curhat**

    tapi bunda, ceritanya sampe twisnya bagusssssssssssssss...

    10 jempol deh Bun ^___^
    Semoga menang :D

    BalasHapus