Menyusuri langkah setapak demi setapak
Diantara kepul debu yang sesakkan dada
Menyeruak dalam pencarian misteri Dzat-Mu
Memendam rindu pada suara-Mu
Hati terasa bergemuruh
Tatkala mendengar gema firman-Mu
Tapi bagaimana aku harus menuju-Mu?
Karena hatiku gelap bagai rumah tanpa lampu
Ingin kuterangkan segala gelap yang menutup iman
Ingin kuulang lembaran hidup dari awal
Di kejernihan hati aku hanyut dalam pengharapan
Bahwa Kau suara dan aku gema-Mu
Ya Robb...!!
Aku hanya bisa berdoa ketika jiwa ini hampa
Hanya bisa bersujud ketika tersudut rasa takut
Hanya bisa berdzikir ketika tidak mampu berpikir
Hanya bisa pasrah ketika kaki tidak lagi bisa melangkah
Genggam hatiku ya Robb...
Ringankan beban yang terasa sarat ini
Agar diriku lapang dalam pertobatan
Dan meleburkan hati dalam kepasrahan
Ya Illahi Rabbi... sinari hati dan jiwaku dengan nurul iman
Agar istiqomah dalam menjalankan syariat-Mu
Senantiasa bersyukur menerima qudrah dan irodah-Mu
Hanya kepada-Mu aku bersujud dan memohon perlindungan
by Insan Robbani dan Niken Kusumowardhani
kok masih ada lagi tayangan ini...
BalasHapuspuisinya mbak Niken TOP
Belum ada ide lagi mas. Sekalian buat muhasabah diri.
HapusPuisinya bagus Bunda
BalasHapusBenar2 dari jiwa :)
Alhamdulillah, trima kasih mbak Esti.
HapusMuroja'ah! Muroja'ah! Naudzubillah minal gundah wa gelisah ...
BalasHapusMuhasabah! Muhasabah!
Barokallahu ummii fillah ...
Aamiin.
HapusAyo muhasabah sama-sama, Eksak. Biar hati nggak lagi gelisah.
Puisinya dibuat 2 orang? Bagus juga hasilnya....
BalasHapusBagaimana proses pembuatannya mbak?
Kami berbagi bait dan saling memperbaiki supaya semuanya pas dan nyambung. Setelah sedikit edit-edit jadi deh. Nggak susah kerja sama dengan mas Insan. Secara beliau sudah mahir dengan tulis menulis.
Hapuspuisinya bagus buat bahan perenungan mbak :(
BalasHapusYuk merenung sama-sama :)
HapusPermenungan mendalam melalui puisi indah karyaJeng Niken dan Mas Insan. Terima kasih Jeng.
BalasHapusTerima kasih kembali mbak Prih.
Hapusgelaap... gelap terasa dunia ini,
BalasHapusseakan mendung sepanjang masa *nyanyi* ^_^
perlu cahaya
Wah, suara mas Topics merdu deh :D
HapusMari kita sama-sama mensyukuri indahnya cahaya Ilahi.
aamiin.......
BalasHapusTrims mas Huda. Barakallah.
Hapuskolaborasi yang cocok mbak :)
BalasHapusAsyik ya mbak Lidya :D
HapusPuisi yang seperti doa,
BalasHapusAamiiiin saja deh Bu, semoga hidayah Allah senantiasa menaungi kita ^^
Mungkin memang lebih tepat do'a ya mas Wahyu :)
HapusSob, bisa buatin cerita tentang kebahagiaan kecilku saat makan(makanan ringan) bersama seorang sahabat. Kata2nya Yang pnh makna/apalah
BalasHapusTlg ya sob. . .
Ditunggu ya... /blh kirim ke makhyar22@gmail.com salam dr jepara
Ceritanya mau buat apa mas Makhyar? Saya belum paham maksudnya nih :)
Hapusselalu duet maut.. ajleb ajleb.... :) (y)
BalasHapusDuet kita juga akan jadi maut kok...
HapusMenyentuh sekali membaca doa ini
BalasHapusSungguh, ada yang berdesiran di dada saya
Aamiin... ya Kariim....
Masak sih pak Azzet, bisa berdesiran? Waah tersanjung deh, ahli puisi berdesir baca puisi kami.
Hapus