Dalam proses belajar Alqur'an, beberapa kali aku menghadapi teman belajar yang datang dan pergi. Datang sekali dua kali, kemudian tak lagi. Aku perhatikan, beberapa dari mereka seperti itu karena mereka hari itu mendapat pelajaran yang menyinggung ego mereka. Ayat Alqur'an yang dikupas dan diterapkan dalam contoh-contoh peristwa, rupanya mengena di hati mereka, namun sayangnya mereka menanggapinya dengan menolak untuk menerima, bukan kemudian menerima ilmu yang baru mereka dengar itu.
Aku pribadi sering merasa hatiku terkena ayat-ayat Alqur'an dalam beberapa pembahasannya. Namun yang aku rasakan justru hal yang luar biasa apa-apa yang terkandung di dalam Alqur'an. Begitu luas dan dalam Alqur'an melindungi umat manusia. Sebagai perempuan, aku merasa Alqur'an begitu melindungi dan memuliakan. Jujur, masih banyak yang belum bisa aku laksanakan, namun setidaknya dalam diriku selalu ada semangat untuk memperbaiki diri.
Dan Kami akan memudahkan bagimu ke jalan yang mudah (QS. Al-A'la ayat 8)Allah menciptakan Alqur'an tidak untuk membuat susah hambaNya. Islam bukan diturunkan untuk menyulitkan, justru sebaliknya untuk memudahkan manusia. Namun manusia sendirilah yang menjadikan dirinya seperti terpenjara dan sulit menerima.
Kami tidak menurunkan Alquran kepadamu (wahai Muhammad) supaya engkau menanggung kesusahan. Hanya untuk menjadi peringatan bagi orang-orang yang takut yang melanggar perintah Allah. (QS. Thoha ayat 2-3)Mengenai kedua ayat tersebut, ada yang bertanya, Bukankah Muhammad dalam syiar agama Islam mendapat kesulitan dan kecaman dari banyak pihak? Dimana letak kemudahannya? Yakinlah, Allah tak pernah ingkar dengan janjiNya. Kemudahannya adalah Muhammad diberikan ketabahan dan kesabaran untuk menghadapi semua itu dan jaminan kehidupan syurga.
Jadi kemudahan yang dijanjikan Allah itu bukan berarti dalam menjalankan Islam akan selalu lurus tanpa ada halangan atau cobaan. Namun berupa kekuatan iman,ketabahan, kesabaran dalam menghadapi cobaan-cobaan tersebut. Kita hidup penuh dengan permasalahan yang harus ditanggung. Untuk mengatasinya kita perlu kekuatan, dan Allah menurunkan Islam untuk memudahkan hambaNya. Yang pertama harus dilakukan adalah qalbu kita harus selalu tersambung kepada Allah, sehingga dalam menjalankan Alqur'an menjadi mudah karena rasa pasrah kita. Takkan ada lagi rasa ingin menjauh manakala sampai padanya ayat-ayat Alqur'an yang mengena pada sisi kehidupannya yang masih harus dibenahi.
Kalau qalbu tidak tersambung kepada Allah, maka dia akan merasa sesak dan berat dalam menjalankan Islam. Baginya Islam dengan Alqur'annya membelenggu dan membuatnya terpenjara.
Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia membukakan dadanya untuk (menerima agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi sesat, Allah menjadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (QS. Al-An'am ayat 125).Semua manusia membutuhkan Allah Sang Maha Pencipta, namun yang menghalangi untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah dirinya sendiri. Sering manusia menyalahkan lingkungan atau faktor eksternal, tapi yang sebenarnya terjadi adalah, dirinya mengabaikan rasa butuh kepada Allah, merasa semua keberhasilan yang diperolehnya adalah merupakan perjuangannya sendiri.
Modal dasar dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah adalah diri sendiri dan Alqur'an.
iya bu sebagai modal dasar dari berniat belajar adalah melapangkan hati seluasnya sehingga tidak menjadi alasan untuk berhenti belajar hanya karena hati ini ditegur dari makna yang terkandung dari Al-Qur'an.
BalasHapussalam ^_^
Semoga hati kita selalu berlapang dada dan menerima segala apa yang ditetapkan dalam Alqur'an.
Hapuspernah dengar orang bilang,"nanti ah nunggu hidayah datang, baru aq rajin sholat, mengaji, pakai jilbab..dll" lah kalo kitanya sendiri ga mau mencari dan membuka hati.. gimana kesadaran itu akan datang?
BalasHapus*terbangunsepidimalamhari*
^_^
Hidayah itu dikejar, ya mas Topics, bukan ditunggu datangnya.
Hapusyoi bunda.... memunculkan kesadaran tuk mengejar itu yg kadang mesti harus ada dorongan baik dari dalam diri maupun dari orang2 sekitar. jangan sampai deh nunggu "kena batunya" baru sadar
HapusItu makanya kita perlu untuk berkumpul dengan orang-orang yang berpetunjuk. Yang bisa mengajak kita pada mendekati hidayah.
Hapussepatu; sepakat dan setuju
Hapusnomer berapa sepatunya? hehehe...
HapusJika belum mencari dan menemukan hidayah mungkin masih tertutup hati Bun..
BalasHapusmet sahur ya
Dimana hidayah akan ditemukan bila hanya berdiam diri dan menutup pintu hati.
HapusMet puasa mas Lozz.
Alasan yg gak move on bgt kalo bilang belom dapet hidayah. Nunggu? Ampe kapan? Allah gak bakalan ngerubah nasib suatu kaum ampe kaum tsb mau ngerubahnya sendiri, kan? (ar-Ra'd: 11).
BalasHapusSo, ketika mereka nyoba belajar trus mandeg gegara suatu ayat ngebatesin ruang gerak mereka. Sbagian org masih pengen bebas pake cara mereka masing2, tapi gak sadar bahwa kebebasan terbaik adalah kemudahan yg dikasih Allah buat kita. :-)
Happy fasting today, Bun! ;-)
Aiihh... Andy pinter deh ya. Berarti Andy juga berupaya mendekat pada hhidayah itu kan. Biar jadi sesuatu ya :D
HapusSelamat puasa juga :)
Trima kasih sudah diingatkan kembali, mbak Niken...karena kita diciptakan oleh Allah Swt, sudah selayaknya bila kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya...betul kata mbak, mendekatkan diri ke pada Allah salah satu caranya adalah dengan membaca dan mendalami makna Alqur'an itu sendiri.
BalasHapusSelamat berpuasa, mbak...
:)
Terima kasih kembali sudah berkunjung dan menyimak tulisan diatas. Kita bisa saling mengingatkan pada amar ma'ruf nahi mungkar, ya mbak. Semoga petunjuk Allah selalu datang pada diri kita.
HapusSetuju dengan uraian diatas, Al Quran sebagai landasan hukum yang mengatur segala aspek kehidupan yang kemudian sebagian dijelaskan melalui hadist Rasul.
BalasHapusSelain itu fungsi Al-Qur’an sebagai tersurat dalam nama2ya adalah sebagai berikut:
1. AL-HUDA (petunjuk)
Petunjuk dalam Al Qur'an ada 3 kategori:
Pertama: bagi manusia secara umum
Allah Ta'ala Berfirman: "bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu ..." (AL Baqarah 185)
Kedua: petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa
Allah Ta'ala berfirman: "(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa" (Ali Imran 138)
Ketiga: petunjuk bagi orang-orang yang beriman
Allah Ta'ala berfirman: "Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan (Fushshilat 44)
2. AL-FURQON (pemisah)
Al qur'an Adalah yang membedakan antara yang hak dan bathil
Allah Ta'ala berfirman: "Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..." (Al Baqarah 185)
3. AL-SYIFA (Obat)
Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit yang ada di dalam dada. (psykologis)
Allah Ta'ala berfirman: "Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus 57)
Al MAU’IDZOH (nasehat)
Al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai nasehat bagi orang-orang bertaqwa.
Allah Ta'ala berfirman: "(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa" (Ali Imran 138)
wah kepanjangan komennya
Hapussip dah.. semoga diri ini, masyarakat dan negara akan selalu berpegang pada petunjuk mu ya Rabbana
HapusWah, terima kasih tambahannya yang amat lengkap dan berdalil, mas Insan. Bisa nambah belajarnya nih.
HapusSemoga makin membuka mata hati untuk senantiasa mendekat pada Rabbi.
Berarti sahabat Bunda kurang sabar dan istiqomah, ya.
BalasHapusDia belum kenal dengan Alqur'an yang sesungguhnya. Dihatinya menganggap belajar Alqur'an hanya akan membatasi ruang geraknya hidup didunia. Padahal Jika mau menerima semua petunjuk dari Allah, kelak dia akan mendapatkan kebebasan ruang gerak di dalam syurga. Insya Allah.
HapusSetelah membaca pelan-pelan dan memaknai artinya Al Quran itu memiliki banyak pengetahuan, salah satunyanya adalah kisah. Saya pernah membaca Al Quran Surat Yusuf dalam satu surat itu isinya menceritakan kisah Nabi Yusuf si pintar menafsirkan mimpi. Dan saya suka banget bacanya..
BalasHapusKita memang harus membaca Alqur'an dengan pelan-pelan, mbak Yuni, supaya bisa memahaminya dengan baik.
HapusSemua kisah yang ada dalam Alqur'an bisa kita ambil ibrahnya.
Kita doakan semoga mereka mendapat hidayah dari Allah SWT, FBnya kayaknya nggak aktif lagi ya Bunda ?........
BalasHapusAamiin ya Rabb.
HapusIya mas Said, FB saya tidak aktif. Tapi Insya Allah tetap menulis. Sering-sering berkunjung kemari ya :)
Iya memang sudah sunnatullohnya begitu bun, sebagian ada yang menerima dan sebagiannya lg menolak bahkan memusuhi. Semoga saja kita termasuk golongan yang menerima dan memahami bahwa keimanan akan selalu diuji oleh Allah SWT...
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alamiin.
HapusSetidaknya selalu ada keinginan untuk mendekat kepada Allah.
alhamdulillah bunda, sangat terasa sekali dekat dengan Allah. Saya sudah 6 bulan ini setiap hari membaca Alqur'an, sekalian mencoba menghafal kembali juz Amma yang hampir hapal ketika SMA...
BalasHapusSubhanallah, semoga segala ilmu yang di dapat membawa keberkahan dalam hidupmu.
HapusMembaca alquran setiap hari meski hanya beberapa ayat dengan penuh keihlasan akan membuat hidup jadi tenang, dan selalu bersemangat.
BalasHapusMudah mudahan artikel besar ini tidak hanya dibaca oleh para blogger tp jg para remaja
Itu termasuk kemudahan yang diberikan Allah melalui Alqur'an. Dengan ketenangan hati, kita jadi bisa lebih positif dalam menghadapai segala peristiwa yang terjadi.
Hapussaya ngalamin sendiri bahwa hidayah tidak datang dengan sendirinya :)
BalasHapusharus kudu musti di jemput ^^
Syukur Alhamdulillah, mbak Yulita sudah menemukan hidayah. Semoga istiqomah.
Hapuskomentar saya diborong mas insannnn hehe
BalasHapussemoga ada atau tidak ada teman belajar alquran mbak niken tetep semangat y
Aamiin, Insya Allah demikian mbak Hana.
HapusKomen mas Insan lengkap banget ya :)
Sesungguhnya Alloh Ta'ala terus menerus memberikan kemudahan dan hidayah kepada kita untuk menyerap kebaikan dari Al Qur'an. Hanya saja, kitalah yang sering membuat penghalang secara sengaja maupun tidak, sehingga apa yang kita baca dari Al Qu'ran tidak memberikan makna dalam hidup ini karena semua berakhir pada tenggorokan saja.
BalasHapusSemoga Alloh Ta'ala memudahkan kita menikmati mukjizat Al Qur'an untuk kehidupan kita di dunia dan akhirat. Amiin
Aamiin Ya Rabb.
HapusBetul mas Pakies, kuncinya ada pada diri kita sendiri. Kita yang membuat hidayah itu tak menghampiri kita.
sesungguhnya Islam itu mudah..cuma kita saja yang membuatnya jadi sulit....salam :-)
BalasHapusSemoga kita dijauhkan dari mempersulit diri.
HapusSalam kembali, terima kasih.
Benar sekali Bu Niken, Al-Qur'an adalah pedoman hidup kita, jika kita tinggalkan pasti akan menjadi burklah kehidupan kita.. Semoga pelajaran dari Qur'an bisa kita ambil faedahnya, kalau tersinggung itu biasa, karena Allah sayang pada hambanya yang taat..
BalasHapusUntuk bisa menjadikan Alqur'an sebagai pedoman hidup, kita kan harus mempelajarinya. Kalau dalam proses belajarnya menemukan ketidaknyamanan, mengapa harus dihindari. Tidak nyaman itu tandanya Alqur'an sedang menyembuhkan penyakit hati kita, tidak seharusnya malah menjauhi obatnya.
HapusSemoga kiata memiliki hati yang hidup. Yang siap menerima petunjuk Allah. Bagai tanah gembur yang siap ditanami.amiin
BalasHapusAamiin Ya Rabbal Alamiin, Begitu juga harapan saya.
HapusTerima kasih mbak Titi.
Setuju sama tulisannya, suka suka :)
BalasHapusAlhamduillah.
HapusTerima kasih, trima kasih :)
Semoga kita semua senantiasa konsisten untuk berjalan dengan memahami FirmanNya, agar jiwa kita menjadi cermin perkataanNya.. Amin
BalasHapusAamiin.
HapusJiwa akan menjadi tenang bila mampu mencerminkan perkataanNya.
Lah kalau teguran sebagai perwujudan sayangNya, kita tolak trus ngambek, kan sayang nih Jeng. Salam
BalasHapusBetul mbak Prih. Allah menunjukkan rasa sayangNya dengan banyak cara. Tapi orang kebiasaan berpikir, Allag sayang oada mereka manakala diberi materi yang lebih. Padahal ujian/teguran Allah juga wujud sayangNya Allah.
HapusKok jadi typo sih. Maaf.
HapusAllag => Allah
oada => pada
Setuju mbak Niken. Sesulit apapun masalah itu, pastinya dalam batas kesanggupan kita. Dan insya Allah pasti bisa melaluinya kalau kita betul2 merasa membutuhkan Allah, betul2 pasrah pada-Nya.
BalasHapusBanyak orang berpikir, bentuk kemudahan adalah bebas dari masalah, materi berlimpah. Kalau kita mau cermat iman, bukankah itu juga cobaan? Rasa damai, tentram, itu datangnya dari Allah yang kita rasakan pada hati kita sendiri. Jadi sekalipun ada masalah, selama hati kita tersambung kepada Allah, kita akan tetap merasa damai, karena rasa pasrah.
HapusMenyambungkan qalbu ke Allah itu lho..., subhanallah walhamdulillaah....
BalasHapusSemoga kita bisa nggih, Bu. Aamiin... ya Kariim...
#Ohya, Bu, hadiah sudah sampe di Jogja. Sungguh senang sekali saya. Makasih banyak nggih, Bu. Semoga rezeki panjenengan semakin berkah.
Memang selalu ada godaan ya pak Azzet. Semoga dalam diri ini tetap ada keinginan untuk mendekat pada Allah.
HapusSyukurlah kalau sudah sampai. Semoga bermanfaat.
Semoga saya selalu diberi hidayah, sehingga mudah dan terasa ringan dalam mengamalkan ajaran yang terkandung dalam al quran.
BalasHapusSemoga kita selalu dekat dengan hidayah dari Allah.
HapusAamiin.
Hm, memang tidak semua orang mampu menerima pencerahan dengan serta merta, ya Mbak. Bicara tentang hidayah/petunjuk, saya jadi ingat dengan Paman Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib yang hingga akhir hayatnya tidak mampu menerima pencerahan dan akhirnya meninggal dalam keadaan kafir, hingga Nabi Muhammad merasakan kesedihan yang luar biasa, dan berjanji akan senantiasa memohonkan pengampunan bagi pamannya itu kepada Allah SWT. Lalu turunlah surah ini:
BalasHapus“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. ” (QS. At-Taubah: 113)
Juga surah ini:
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, ” (QS. Al-Qashshash: 56)
Semoga kita termasuk kepada orang-orang yang senantiasa mampu menerima pencerahan dan menjadi orang-orang terpilih untuk mampu menerima petunjuk dan hidayah, ya Mbak Nik. :) Sehingga akan terasa ringan bagi kita dalam mengamalkan ajaran2 yang terkandung di dalam Al Quran. Aamiin.
Salam sayang selalu,
Al, Istanbul. :)
Wah, mbak Al sudah di Istambul rupanya. Pasti sedang senang-senang ya berkumpul dengan ayah dan keluarga adik mbak Al.
HapusTerima kasih buat tambahannya. Benar sekali mbak. Kalau kita menolak peringatan dari Allah sedangkan kita tak tau umur kita sampai kapan, alangkah ruginya andai pada saat kita masih enggan menerima peringatan itu, umur kita sudah sampai.
Aamiin ya Rabb. Insya Allah kita selalu membuka mata dan hati kita untuk peringatan-peringatan dari Allah.
krna memang Islam itu agama yang kuat. dari iman yang kuat kita akan tahu betapa indahnya Islam.
BalasHapusDan alquran adalah petujuk yang sangat benar. sekalgus menjadi pembeda antara kitab yg sebelumnya.
Meraih hidayah adalah sebuah keindahan besar, apalagi kita setiap membaca quran bisa merenungi artinya mengaplikasikannya.
^_^
terimakash sudah bisa baca artikel yg bermanfaat
jazakillah khoir mba
aamiin Ya Rabb.
HapusMerasakan Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah dalam hidup kita. Semoga kita menjadi hamba yang selalu bersyukur atas nikmat Allah sekecil apapun itu.
Syukron Annur
Gak hanya ketika membaca Al-Qur'an, tapi ketika mendapat nasehat, mendapat ilmu pengetahuan baru, dan lainnya, apabila manusia lebih mementingkan ego biasanya justru dia sedang membentengi diri sendiri yang seringkali justru jd merugikan buat dirinya
BalasHapusBetul mbak Myra, Tak ada gunanya berbangga dengan ego. Sebab kita ini punya kedangkalan ilmu, jadi harus mau membuka mata, hati, pikiran untuk menerima masukan dari orang lain. Apalagi dari Alqur'an.
HapusInza Allah modal yang luar biasa itu menjadikan istiqomah untuk belajar mendalami Al Qu'an lebih lagi.
BalasHapusBunda...tulisanmu menguatkan dan menyemangatiku untuk rajin belajar Al Qur'an lagi. Doakan ya BUn,
Salam
Astin
Alhamdulillah kalau tulisan sederhana ini bisa bermanfaat.
HapusSemoga kita sama-sama semangat untuk belajar Alqur'an.
Coba rumah kita dekat ya Bun, aku ingin belajar nih sama Bunda..
BalasHapusBelajar sama-sama ya Orin
Hapusjadi inget pas ada salah satu teman yang gak mau belajar alquran lagi gara2 mbaca terjemanan tentang hari kiamat..
BalasHapushmm... padahal salah satu rukun iman itu adalah iman kpd hari kiamat..
Entah apa yang ada dalam hati mereka yang menolak ayat-ayat Alqur'an. Semoga segera diberikan petunjuk kepada mereka.
HapusBunda Lahfy tumben nih jarang update.. lagi sibuk nyiapin kue lebaran ya? kasih saya satu toples dong kuenya hehe
BalasHapusLagi seneng baca-baca aja mas Lozz. :D
Hapusislam memang mudah maka dari itu islam memberikan kemudahan kepada pengikutnya.
BalasHapusAlhamdulillah jika makin banyak yang merasakan kemudahan itu.
Hapustuhan tak pernah mempersulit umatnya
BalasHapusjustru agama lah yang seringkali jadi sumber bencana bagi kemanusiaan. tak tahu kenapa,kita seringkali sibuk dengan tatacara beragama sampai melupakan tatacara bertuhan...
Islam itu mudah, tapi kadang kita yang membuatnya seperti sulit
BalasHapus